Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Dari siaran tunda Ibadah Persekutuan Medan I (24 April 2012 Pagi)

Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”

Perjamuan kawin Anak Domba = nikah yang rohani, atau nikah yang sempurna.
Oleh sebab itu, kita harus menjaga kebenaran dan kesucian nikah secara jasmani dari permulaan nikah, perjalanan nikah, sampai mencapai kesempurnaan nikah perjamuan kawin Anak Domba.

Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja (Mempelai Pria Sorga) dengan sidang jemaat yang sempurna (mempelai wanita Sorga) di awan-awan yang permai.
Sesudah itu kita masuk Firdaus yang akan datang, kerajaan 1000 tahun damai [Wahyu 20]. Sesudah itu, kita masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga yang kekal [Wahyu 21-22].

Mengapa Tuhan mengundang kita untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba?
  1. Sebab Tuhan mau memberikan kebahagiaan Sorga kepada kita, mulai sekarang di dunia yang sudah dikutuk dan penuh air mata, sampai puncak kebahagiaan di awan-awan yang permai dalam perjamuan kawin Anak Domba, sampai kebahagiaan Sorga yang kekal di Yerusalem Baru.

  2. Sebab jika kita tidak masuk perjamuan kawin Anak Domba, atau ketinggalan di dunia saat kedatangan Yesus kedua kali, maka kita akan hancur dan binasa bersama dunia.

Syarat untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba:

  1. Kita harus menerima undangan dari Tuhan.
    Matius 25:6
    25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

    Undangan dari Tuhan adalah lewat Kabar Mempelai, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Ada 2 macam pemberitaan firman:
    • Kabar Baik = firman penginjilan, yaitu untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
    • Kabar Mempelai = firman pengajaran yang benar, yaitu untuk mempersiapkan kita sampai sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Sorga.

  2. Kita harus menjadi mempelai wanita Sorga, kehidupan yang sama mulia dengan Yesus.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”

Mempelai Pria Sorga memanggil mempelai wanitaNya dengan sebutan "merpati".
Jadi, mempelai wanita Sorga sama dengan merpati, yaitu kehidupan yang selalu diurapi oleh Roh Kudus, dipenuhkan oleh Roh Kudus, dan meluap-luap di dalam Roh Kudus.


Langkah-langkah untuk menjadi mempelai wanita Tuhan atau merpati Tuhan:
  1. Harus memiliki hati merpati= hati mempelai.
    Matius 3:15-16
    3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.
    3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

    Prosesnya:
    • Percaya, iman kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus, firman yang diurapi Roh Kudus.
      Roma 10:17
      10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Seorang gembala/hamba Tuhan harus menyampaikan firman dengan mengandalkan urapan Roh Kudus, bukan dengan kepandaian, dll. Kalau mengandalkan urapan Roh Kudus, maka:
      • Pemberitaan firman menjadi tidak terbatas pada orang pandai atau bodoh, anak kecil atau orang tua, di desa atau di kota, dll.
      • Firman yang disampaikan bisa menjadi iman yang menyelamatkan dalam sidang jemaat.

      Demikian juga sidang jemaat harus mendengar firman bergantung pada Roh Kudus, sehingga menjadi tidak terbatas oleh apapun. Sidang jemaat bisa mengerti, percaya, dan yakin akan firman. Firman menjadi iman dalam hati yang menyelamatkan.

    • Bertobat, yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.

    • Baptisan air
      Baptisan air bukan hanya simbol, tapi menentukan nasib kehidupan kita apakah memiliki hati merpati atau hati yang lain. Seperti pada jaman Nuh, ada banyak bahtera tetapi yang menyelamatkan hanya bahtera Nuh.

      Baptisan air yang benar adalah kita dibaptis seperti Yesus dibaptis, dan kita dibaptis menurut kehendak Allah.
      Baptisan air yang benar dikaitkan dengan Yesus keluar dari air dan langit terbuka.

      Roma 6:2,4
      6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Syarat baptisan air yang benaradalah bertobat, mati terhadap dosa.
      Pelaksanaan baptisan air yang benaradalah dikuburkan dalam air bersama Yesus, dan sesudah itu kita keluar dari air mendapatkan hidup baru. Hidup baru adalah hidup yang berkenan kepada Tuhan, yaitu hidup dalam kebenaran. Maka langit akan terbuka dan berkat Tuhan dicurahkan. Pintu Sorga akan terbuka bagi kita.

      Jika menolak baptisan air yang benar, atau dibaptis tidak sesuai dengan kehendak Allah, maka langit akan terbuka untuk menurunkan hukuman-hukuman sampai kebinasaan.

      Baptisan air adalah perkara yang serius!

    • Baptisan Roh Kudus.
      Roh Kudus bagaikan burung merpati turun ke atas Yesus. Sekarang, Roh Kudus bagaikan burung merpati memberikan hati yang baru, yaitu hati merpati, hati mempelai pada kita.
      Hati merpati adalah hati yang damai sejahtera, hati yang tulus ikhlas.

      1 Petrus 2:1-2
      2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
      2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

      Hati yang tulus ini prakteknya seperti bayi, yaitu:
      • Membuang segala kejahatan.
      • Tidak ada dusta.
      • Tidak munafik, di luar dan di dalam sama.
      • Tidak ada kedengkian.
      • Tidak ada fitnah, tidak menyalahkan yang benar, tidak membenarkan yang salah.

      Hati merpati ini hanya merindukan air susu yang murni dan rohani dari seorang ibu, yaitu firman pengajaran yang benar (murni) dan diurapi Roh Kudus (rohani). Yang paling murni adalah air susu ibu, yaitu firman penggembalaan.

      Kalau kita menikmati firman penggembalaan dan taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan, maka kita berada dalam tangan Gembala Agung, Mempelai Pria Sorga.

      Yesaya 49:14-15
      49:14 Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.”
      49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

      Artinya Tuhan selalu mengingat kita bayi-bayi yang tidak berdaya, Tuhan selalu mempedulikan kita. Bayi yang berada dalam pelukan ibu akan menjadi tenang dan kenyang, artinya Tuhan memelihara kehidupan kita.

  2. Harus memiliki sayap merpati.
    Mazmur 55:7
    55:7 Pikirku: “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,

    Mazmur 68:14
    68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

    Sayap merpati sama dengan perak dan emas secara rohani.

    2 Timotius 2:20-25
    2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
    2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
    2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
    2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
    2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
    2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

    Perak dan emas secara rohani adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang mengalami penyucian oleh Kabar Mempelai, oleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Penyucian dari apa?
    • Dari nafsu orang muda.
      Nafsu orang muda secara khusus adalah nafsu untuk berpacaran. Tujuan berpacaran adalah untuk menikah, sehingga ini harus sesuai dengan panggilan Tuhan. Kalau tidak sesuai dengan panggilan Tuhan, itu berarti hawa nafsu untuk berpacaran, tandanya adalah tidak benar, sembunyi-sembunyi, muncul masalah-masalah dengan orang tua/gembala, dll.

      Nafsu orang muda juga adalah keinginan jahat dan najis.
      Keinginan jahat adalah keinginan akan uang yang membuat kita menjadi kikir dan serakah. Kikir adalah tidak bisa memberi. Serakah adalah merampas hak orang lain, terutama merampas hak Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
      Keinginan najis mengarah pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (nikah yang salah, seks bebas, penyimpangan seks).

      Kalau kita disucikan dari nafsu orang muda, maka kita akan memilki keadilan, kesetiaan, kasih, damai, dan hati yang murni [2 Timotius 2:22]. Kita akan dipakai oleh Tuhan.

    • [2 Timotius 2:24] Dari pertengkaran, perselisihan karena kebenaran diri sendiri.
      Kalau pertengkaran itu karena dosa atau kesalahan, lebih baik kita berdamai.
      Kalau pertengkaran itu karena pengajaran, jangan sampai bergunjing, lebih baik sama-sama melihat kembali ke Alkitab.
      Orang yang bertengkar berarti tidak punya sayap, dan tidak akan dipakai oleh Tuhan.

      Kalau disucikan dari pertengkaran, maka kita akan menjadi ramah, cakap mengajar, sabar, sampai lemah lembut [2 Timotius 2:24-25]. Kita bisa dipakai untuk membawa orang-orang berdosa datang kepada Tuhan dan diselamatkan. 


    Hamba Tuhan yang mengalami penyucian akan ditampilkan seperti emas dan perak, memiliki sayap merpati.

    Praktek memiliki sayap merpati adalah:

    • Perak, yaitu lidah benar, kalau "ya" katakan "ya", kalau "tidak" katakan "tidak.
      Amsal 10:20
      10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

    • Emas, yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, apapun resikonya.

    Hagai 2:8-9
    2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
    2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    Hasilnya adalah:

    • Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang mulia. Kalau hamba Tuhan/pelayan Tuhan bagaikan perak dan emas, maka bangunan rumah Allah pasti akan menjadi megah dan mulia.
      Jangan sampai kita menjadi seperti rumput dan kayu, yaitu hanya mengutamakan kuantitas dan perkara-perkara jasmani.

    • Kita menjadi kehidupan yang tahan uji menghadapi badai apapun. Kita tetap setia dan berkobar melayani Tuhan sampai garis akhir, sampai Tuhan datang.
      Mazmur 55:7-9
      55:7 Pikirku: “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
      55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
      55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai.”

      Sementara kehidupan rumput dan kayu, kehidupan yang tidak mengalami penyucian, akan melepaskan pelayanan saat badai menerpa. Kehidupan semacam ini hanya untuk dibakar selamanya.

      Emas dan perak memang hanya sedikit, mungkin tidak kelihatan, tetapi akan ditentukan nanti saat ujian datang.

    • Kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun juga. Kita selalu diingat dan diperhatikan oleh Tuhan.

  3. Harus memiliki suara merpati.
    Kidung Agung 2:14
    2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”

    Suara merpati adalah suara penyembahan mempelai.

    2 Samuel 22:31-32
    22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
    22:32 Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?

    Merpati ini berada di celah-celah batu. Gunung batu menunjuk pada Alkitab, pengajaran yang murni, tidak boleh berubah sedikitpun. Celah batu adalah ayat-ayat, yaitu pembukaan rahasia firman Allah.
    Gunung batu juga menunjuk pada korban Kristus (gunung Joljuta).
    Jadi, dasar penyembahan yang benar adalah pengajaran yang benar dan korban Kristus.

    Wahyu 19:6-7
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Suara mempelai adalah "Haleluya". Inilah penyembahan yang benar.

    Suara merpati ini ada 2, yaitu:

    • [Kidung Agung 2:14] Suara merdu = pengalaman kebangkitan.
    • Suara lirih, mengerang, mengaduh = pengalaman kematian.
      Nahum 2:7
      2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.

    Ini yang disebut dengan nyanyian baru, yaitu nyanyian pergumulan. Setiap pribadi memiliki pergumulan yang berbeda.
    Banyak pergumulan kita, tetapi yang terpenting adalah bergumul untuk menjadi mempelai Tuhan, menjadi merpati Tuhan.

    Pagi ini, sambil berseru biar kita memandang wajah Tuhan. Tuhan mengingat dan memperhatikan kita, Tuhan sedang bergumul bersama kita. Di kayu salib Dia bergumul sendirian sampai meminum semua yang pahit getir dan berseru "Sudah selesai". Tuhan akan menyelesaikan segala pergumulan kita. Di kayu salib juga Tuhan menjadi buruk wajahnya sehingga tidak seperti manusia lagi, untuk menolong kehidupan kita yang sudah hancur. Seorang rasul pun bisa menjadi setan, kita harus serius dan berhati-hati.

    Zefanya 3:16-18a
    3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
    3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
    3:18 seperti pada hari pertemuan raya.”

    Tuhan rela menjadi buruk untuk menyinarkan kasihNya kepada kita.
    Kegunaan kasih Tuhan dari wajahNya di kayu salib:
    • Supaya kita tidak lemah lesu dan putus asa, melainkan tetap kuat dan teguh hati, tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar, pelayanan yang benar, penyembahan yang benar.

    • Kemenangan atas segala masalah yang menimpa. Selama ada matahari, Tuhan masih bisa menolong kita.

    • Membaharui kita, mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, mulai dari wajah berseri.
      Wajah berseri atau tidak tergantung pada panca indra.
      Kalau telinga hanya mendengar dan dengar-dengaran pada pengajaran yang benar, maka pasti wajah berseri. Kalau mendengar suara asing, maka pasti wajah menjadi muram.
      Kalau mulut hanya berkata benar, tidak ada dusta, hanya bersaksi dan menyembah Tuhan, maka pasti wajah berseri.

      Markus 7:37
      7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

      Kalau telinga dan mulut baik, maka Tuhan di kayu salib sanggup menjadikan semua baik. Bahkan saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita akan menjadi sempurna dan sama mulia seperti Dia. Dari empat penjuru bumi, kita akan berseru "Haleluya" dan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba. 


Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Malang, 21 Desember 2013 (Sabtu Sore)
    ... Tuhan Lukas - Tubuh diasuh oleh Tuhan. Tubuh dibawa masuk ke ladang gandum yaitu masuk dalam kegiatan rohani kegiatan Surga yaitu makan firman Allah supaya firman Allah mendarah daging dalam hidup kita. Jika tabiat Yesus mendarah daging dosa disingkirkan. Lukas - Jiwa diasuh oleh Tuhan. Lukas - Roh diasuh oleh Tuhan. Lukas - Perbuatan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2011 (Kamis Sore)
    ... oleh Yudas. Matius - Dan ketika mereka sedang makan Ia berkata Aku berkata kepadamu sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya Bukan aku ya Tuhan Lewat Perjamuan Suci tetapi juga ditolak oleh Yudas. Matius Ia menjawab Dia yang bersama-sama ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 September 2015 (Minggu Pagi)
    ... dengan setia dan benar setia dan berkobar-kobar dalam jabatan pelayanan yang Tuhan berikan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kedua kali. Tahan uji selalu mengucap syukur dan taat dengar-dengaran kepada Tuhan menghadapi apa pun juga. Yakobus Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Februari 2023 (Minggu Siang)
    ... Kain tanpa kasih--Kain membunuh Habel. Kita pelajari tentang Kain. Yohanes - . Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya yaitu bahwa kita harus saling mengasihi . bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya Sebab segala perbuatannya jahat dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Juli 2018 (Jumat Sore)
    ... gunung yang tinggi Membuat sarang. Sarang rumah yang termasuk kebutuhan pokok--sandang pangan papan. Jadi ibadah pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan harus sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan kita menjadi kegemaran bukan paksaan--seperti rajawali membuat sarang. Kalau orang kristen tidak mau beribadah melayani dan menyembah ia sama dengan tidak punya rumah benar-benar melarat ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 November 2009 (Selasa Sore)
    ... ini tidak ada seorangpun yang tahu Yesus sendiripun tidak tahu artinya Yesus taat dengar-dengaran. Kita harus berjaga-jaga. Ibrani - kedatangan Yesus pertama kali di dunia adalah untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Juga kedatangan Yesus kedua kali untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Jadi supaya tidak masuk penghukuman dunia tetapi ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 12 Januari 2016 (Selasa Malam)
    ... dari bangsa Israel. Mengapa demikian Supaya terjadi kawin campur kawin cerai kawin-mengawinkan sehingga tidak bisa masuk nikah yang rohani perjamuan kawin Anak Domba. Supaya hak warisnya dicabut tidak bisa masuk kerajaan Surga yang kekal. Ada macam pembunuhan Pada saat melahirkan. Pembunuhan sesudah lahir. Keluaran Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya Lemparkanlah ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Mei 2022 (Selasa Sore)
    ... . Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Hati nurani yang tidak baik yaitu penuh dengan kebencian mulai dari iri hati sampai kebencian tanpa alasan. Pembunuhan oleh orang-orang yang hatinya penuh dengan kebencian ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 April 2018 (Kamis Sore)
    ... menjadi keturunan ular beludak. Keturunan ular beludak adalah perkataannya beracun perkataan sia-sia yang mengakibatkan tidak dimeterai. Jangan sampai terpancing jika ada perkataan beracun terlebih jangan sampai kita yang mengatakannya. Ular juga menyeret pada ajaran palsu yakni mendukung ajaran salah dan menyalahkan ajaran benar sehingga menjadi bintang gugur binasa selamanya. Kejadian ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 November 2014 (Minggu Pagi)
    ... Percaya dan bertobat. Ini dimulai dari mendengar firman Allah dengan berkobar-kobar sampai mengerti firman percaya dan yakin akan firman maka firman menjadi iman di dalam hati. Kalau hati percaya maka mulut mengaku Yesus yaitu mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi sama dengan bertobat mati ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.