Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 6:5-6
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Pembukaan meterai ketiga sama dengan penghukuman Allah Roh Kudus yang ketiga atas dunia, yaitu terjadi kegerakan kuda hitam, sehingga terjadi kelaparan secara jasmani dan rohani, terutama adalah kelaparan akan firman Allah. Kelaparan ini melanda dunia dari jaman ke jaman, dari generasi ke generasi, sampai jaman akhir di mana Yesus akan segera datang kembali kedua kali di awan-awan yang permai.
- Jaman Allah Bapa (dari Adam sampai Abraham, kurang lebih 2000 tahun), diwakili oleh Abraham.
Kejadian 12:10-16
12:10 Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.
12:11 Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: "Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.
12:12 Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup.
12:13 Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau."
12:14 Sesudah Abram masuk ke Mesir, orang Mesir itu melihat, bahwa perempuan itu sangat cantik,
12:15 dan ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.
12:16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
Karena kelaparan, maka Abram rela mengorbankan istrinya Sarai. Ini menunjuk bahwa kelaparan mengganggu hubungan nikah.
Ada dua macam hubungan nikah:
- Hubungan hak dan kewajiban yang diatur oleh Tuhan lewat firmanNya.
1 Korintus 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Suami wajib mengasihi istri seperti diri sendiri, dan jangan berlaku kasar pada istri. Maka istri akan menjadi hak penuh dari suami yang tidak bisa diganggu-gugat.
Istri wajib tunduk pada suami dalam segala hal. Maka suami akan menjadi hak istri seratus persen, dan tidak bisa diganggu-gugat oleh apa pun juga.
Anak-anak wajib taat dengar-dengaran pada orang tua. Maka orang tua menjadi hak anak, orang tua akan memperhatikan anak.
Orang tua wajib mengasihi anak dan mendidik anak sesuai firman Allah, sehingga tidak membuat anak tawar hati. Anak menjadi tawar hati kalau tidak dididik, kalau salah tetapi dibiarkan (terutama tentang nikah). Kalau tawar hati, maka akan menjadi tiang garam seperti istri Lot yang hanya untuk diinjak-injak dan dibinasakan selamanya.
- Hubungan kepercayaan Tuhan.
Nikah adalah panggilan dan pilihan dari Tuhan. Ada kehidupan yang dipanggil dan dipilih untuk menikah, maka harus menikah. Tetapi ada juga kehidupan yang dipanggil dan dipilih untuk tidak menikah, dan ini adalah status tertinggi dalam Alkitab.
Waspada, kelaparan jasmani dan rohani bisa membuat siapa pun menjual hak dan kepercayaan Tuhan di dalam nikah.
Supaya tidak masuk kelaparan jasmani dan rohani, maka kita harus menjunjung tinggi hak dan kepercayaan Tuhan di dalam nikah, sesuai dengan kedudukan masing-masing.
Sebenarnya ada 3 macam hak dan kepercayaan Tuhan yang tidak bisa diganggu-gugat:
- Perpuluhan dan persembahan khusus.
Maleakhi 3:8-9
3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Dengan adanya kelaparan jasmani maupun rohani, maka banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang mencuri perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Ini sama dengan menjual hak dan kepercayaan Tuhan. Akibatnya adalah terkutuk, hidup dalam susah payah, letih lesu, beban berat, air mata, sampai kebinasaan selamanya.
Seorang gembala harus bisa dipercaya untuk menerima dan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan. Jika seorang gembala tidak bisa dipercaya, maka tidak ada makanan pembukaan firman dalam sidang jemaat. Sehingga sidang jemaat masuk dalam kelaparan rohani dan jasmani. Jika tidak ada pembukaan firman, maka tidak ada pembukaan pintu, sampai pintu Sorga tertutup.
- Rumah Tuhan.
1 Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
1 Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Kehidupan kita sudah dibeli lunas dengan harga yang mahal, yaitu darah Yesus yang mulia. Sehingga kehidupan kita menjadi berharga dan mahal di hadapan Tuhan, yaitu menjadi rumah Tuhan. Kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu-gugat.
Kegunaan rumah Tuhan adalah untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Dengan adanya kelaparan jasmani dan rohani, maka banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan, sampai tinggalkan ibadah pelayanan dan tidak mau menyembah Tuhan. Ini sama dengan menghina Tuhan dan menginjak-injak darah Yesus. Ini sama dengan menjual hak dan kepercayaan Tuhan.
Yeremia 48:10a
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, ....
Akibatnya adalah terkutuk dan mencucurkan air mata seperti Esau selamanya.
- Mempelai wanita.
Yohanes 3:29a
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; ...
Mempelai wanita adalah sidang jemaat yang sempurna dan sama mulia dengan Yesus oleh pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Mempelai wanita akan bertemu dengan Mempelai Pria di awan-awan yang permai untuk masuk Pesta Kawin Anak Domba, sampai masuk Yerusalem Baru selamanya.
Oleh sebab itu, kita harus menjaga nikah yang jasmani, untuk bisa masuk nikah yang rohani. Yang harus dijaga adalah:
- Kebenaran nikah harus sesuai firman, direstui oleh orang tua, dicatat oleh pemerintah, dan diberkati oleh gembala.
- Kesucian nikah.
- Kesatuan nikah.
Jika nikah benar, suci, dan satu, maka maut pun tidak bisa memisahkan. Jika Tuhan ijinkan meninggal, maka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan saat Tuhan datang kedua kali, untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.
Dengan adanya kelaparan jasmani dan rohani, banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang menolak penyucian oleh pekerjaan firman, sehingga mempertahankan dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Ini sama dengan menjual hak dan kepercayaan Tuhan. Akibatnya adalah terkutuk.
Yeremia 48:10b
48:10 ... dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Sehingga ketinggalan saat Yesus datang kedua kali, tidak bisa masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.
Kejadian 12:16
12:16 Firaun menyambut Abram dengan baik-baik, karena ia mengingini perempuan itu, dan Abram mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta.
Hati-hati, jangan sampai menjual hak dan kepercayaan Tuhan (dalam perpuluhan dan persembahan khusus, dalam ibadah pelayanan, serta dalam nikah dan Kabar Mempelai) demi mendapat perkara jasmani. Akibatnya adalah terkutuk sampai binasa selamanya.
- Jaman Anak Allah (dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali), diwakili oleh Ishak.
Kejadian 26:1,7
26:1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
26:7 Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."
Ishak tidak berani mengakui Ribka sebagai istrinya, tetapi sebagai saudaranya. Memang benar saudaranya, tetapi ada yang disembunyikan, tidak terang-terangan.
Akibat kelaparan adalah terjadi sesuatu yang gelap, sesuatu yang disembunyikan dalam nikah. Kalau ada kegelapan, maka akan mudah tersandung dan jatuh, sampai kehancuran nikah dan buah nikah.
Kejadian 26:12
26:12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
Jalan keluar menghadapi kelaparan adalah kita harus berada dalam penaburan benih firman, sampai menghasilkan seratus kali lipat.
Yang harus dijaga adalah:
- Satu jenis benih firman pengajaran yang benar, yaitu tertulis dalam Alkitab, diwahyukan/ dibukakan rahasianya oleh Tuhan lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
- Tanah hati yang lembut, yaitu bisa menerima firman pengajaran sekeras apa pun, bisa menerima firman yang menunjuk dosa-dosa.
1 Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Hati yang lembut juga adalah bisa meyakini pemberitaan firman sebagai perkataan Yesus sendiri yang bekerja untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita.
Hasilnya adalah berbuah 30 kali, 60 kali, 100 kali lipat.
Berbuah 30 kali menunjuk pada Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karuniaNya. Domba minum.
Berbuah 60 kali menunjuk pada Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Domba makan.
Berbuah 100 kali menunjuk pada Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Domba bernafas.
Jadi, berbuah sampai 100 kali lipat menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah dalam penggembalaan.
Yohanes 21:15-18
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Dalam penggembalaan:
- Tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga rohani kita kuat dan tidak akan menyangkal Tuhan.
- Kita selalu mengoreksi diri, disucikan dan dibersihkan sampai kedalaman hati.
- Kita menjadi dewasa rohani, bisa menyerahkan hidup kepada Tuhan. Kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Maka Tuhan sebagai Gembala Agung akan mengulurkan tangan anugerahNya yang besar untuk menghitung kita.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Yesaya 52:13-14
52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--
Yesaya 53:3-4
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Yesus yang mulia tidak masuk hitungan, supaya kita bangsa Kafir bisa masuk hitungan.
Hasilnya:
- Sekalipun hidup kita bagaikan sehelai rambut tetapi akan dihitung oleh Tuhan, selama kita berada dalam penggembalaan.
Matius 10:30
10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Kisah Rasul 27:34-36
27:34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
27:35 Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.
27:36 Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga.
Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup memelihara dan melindungi hidup kita di tengah lautan dunia sampai di jaman antikris, secara jasmani dan rohani. Kita merasakan damai sejahtera, enak dan ringan.
- Setiap langkah hidup kita dihitung oleh Tuhan.
Ayub 31:4
31:4 Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?
Ayub 14:16
14:16 Sungguhpun Engkau menghitung langkahku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
Artinya tangan anugerah Tuhan yang besar sedang menyucikan dan mengubahkan hidup kita dari manusia berdosa menjadi menjadi manusia mulia seperti Dia, yaitu jujur. Maka setiap langkah hidup kita adalah langkah mujizat. Jika Yesus datang kedua kali, langkah terakhir adalah kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Kita tidak lagi salah dalam perkataan, hanya menyeru "Haleluya" untuk menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.