Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:1
11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Ini adalah tentang tongkat pengukur = tongkat gembala = firman penggembalaan.
Firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan, diulang-ulang. Sehingga:
- Menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat sehingga kuat menanti kedatangan Tuhan kedua kali, dan bertumbuh ke arah kesempurnaan.
- Menjadi tongkat komando untuk mengatur apa yang boleh dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Sehingga kita tidak jatuh dan tidak tersesat.
- Menjadi tongkat pengukur untuk mengukur dua hal:
- Bait Suci Allah, yaitu kehidupan pribadi kita.
Ukurannya adalah hidup dalam kesucian dan memuliakan Tuhan.
Bait Suci Allah juga menunjuk pada persekutuan dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
- Mezbah dupa emas = doa penyembahan.
Ada tiga tingkatan doa penyembahan yang diukur dengan tongkat pengukur:
- Doa penyembahan di bumi.
Wahyu 11:19
11:19. Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Ukuran doa penyembahan di bumi adalah sampai Pintu Tirai terobek, yaitu daging tidak bersuara lagi. Sehingga Tabut Perjanjian kelihatan.
Tabut Perjanjian terbagi menjadi dua bagian:
- Tutup Pendamaian dengan dua kerub dari emas murni.
Kerub I = Allah Bapa = Tuhan.
Tutup pendamaian = Anak Allah = Yesus.
Kerub II = Allah Roh Kudus = Kristus.
Jadi, tutup pendamaian adalah Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus, dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
- Peti Perjanjian dari kayu penaga yang berwarna hitam, tetapi disalut emas murni luar dan dalam, sehingga tidak kelihatan lagi kayunya.
Ini menunjuk pada gereja Tuhan yang sedang disalut dan dihiasi dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
1 Petrus 3:1-6
3:1. Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
3:2. jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
3:3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tundukkepada suaminya,
3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Pembaharuan gereja Tuhan adalah:
- Lemah lembut, yaitu:
- Kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar, yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
- Kemampuan untuk menerima orang lain dalam kelebihan, yaitu kita bisa meneladani. Juga bisa menerima orang lain dalam kekurangan, bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
- Pendiam, tenteram = berdiam diri.
Artinya introspeksi diri, mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman.
Jika ada dosa, maka kita bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Jika ada kegagalan, maka kita juga bisa mengakui kegagalan untuk bisa diperbaiki oleh Tuhan.
Lemah lembut dan pendiam/ tenteram adalah pembaharuan bagian dalam. Ini yang sangat berharga di mata Tuhan.
- Tunduk = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, seperti Yesus taat sampai mati.
Tunduk adalah pembaharuan bagian luar (berdandan).
Jika lemah lembut dan pendiam, maka pasti bisa tunduk.
Contoh kehidupan yang lemah lembut, pendiam, dan tunduk adalah Sara.
Maka hasilnya:
- Semua pintu di dunia akan dibukakan, seperti pintu rahim Sara juga dibukakan.
- Menjadi gereja Tuhan yang sempurna, yang dikaruniakan dua sayap burung nasar yang besar. Kita disingkirkan ke padang gurun yang jauh dari mata antikris selama 3.5 tahun.
Wahyu 12:1,3,6,14
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:6. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
- Doa penyembahan di awan-awan yang permai.
Wahyu 19:6-7
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Ini terjadi saat kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga. Kita sebagai mempelai wanita Sorga bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai. Ini yang disebut dengan Perjamuan Kawin Anak Domba, nikah rohani, nikah sempurna.
Pada saat kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, maka terjadi dua hal yang besar:
- Antikris yang sudah berkuasa di bumi selama 3.5 tahun, akan dibinasakan oleh Tuhan.
2 Tesalonika 2:7-8
2:7. Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
2:8. pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
- Himpunan besar orang banyak, mempelai wanita Tuhan yang sempurna, akan terangkat ke awan-awan yang permai, untuk menyembah Yesus dengan sorak-sorai "Haleluya".
1 Tesalonika 4:16-17
4:16. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17. sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Akhir hidup orang Kristen bisa meninggal dunia atau hidup sampai Tuhan datang. Ini merupakan otoritas dan kemurahan Tuhan.
Yang penting adalah selama hidup di dunia, kita harus diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Jadi, himpunan besar orang banyak terbagi menjadi dua kelompok:
- Kehidupan yang mati dalam Tuhan sejak sekarang, sampai kehidupan yang dipancung kepalanya oleh antikris karena tidak mau menyembah antikris. Mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus.
- Kehidupan yang hidup sampai penyingkiran di padang gurun selama 3.5 tahun, sampai Tuhan datang kedua kali awan-awan permai. Mereka akan diubahkan dalam sekejap mata, dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus.
Keduanya menjadi satu tubuh Kristus yang mulia dan sempurna, menjadi mempelai wanita Sorga. Kita menyembah Yesus dengan sorak-sorai "Haleluya".
- Doa penyembahan di takhta Sorga selamanya.
Wahyu 22:3-4
22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4. dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Wahyu 11:1
11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Dalam doa penyembahan, kita melihat wajah Tuhan, nama Yesus tertulis dalam hidup kita. Kita menjadi milik Tuhan.
Yakobus 4:8
4:8. Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Beribadah melayani sampai menyembah Tuhan adalah tindakan mendekat kepada Tuhan, sampai tidak terpisah dari Tuhan.
Syarat mendekat kepada Tuhan adalah:
- Hidup dalam kesucian hati, tidak ada kejahatan (keinginan akan uang), kenajisan, dan kepahitan hati. Serta tidak ada kebimbangan pada firman pengajaran yang benar.
- Hancur hati, mengakui segala kekurangan dan kelemahan secara jasmani dan rohani.
Mazmur 34:19
34:19. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Maka Tuhan juga mendekat kepada kita, memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita.
Hasilnya:
- Kuat dan teguh hati, tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran apa pun resikonya. Kita tetap hidup benar dan tidak bisa dijatuhkan. Kita tidak kecewa dan tidak putus asa menghadapi apa pun. Kita tidak bangga. Kita tetap mengucap syukur kepada Tuhan.
Mazmur 62:1-3
62:1. Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud.
62:2. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
62:3. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
- Ada kuasa kesembuhan.
Matius 9:20-21
9:20. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
9:21. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Secara jasmani, semua masalah diselesaikan.
Secara rohani, yang busuk (dosa-dosa sampai puncaknya dosa) dijadikan harum oleh Tuhan.
Lukas 7:11-15
7:11. Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14. Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15. Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Kita bisa duduk mantap dalam penggembalaan. Tidak taat dan tidak setia diubahkan menjadi taat dan setia. Maka yang tidak ada menjadi ada, yang mati menjadi bangkit, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Air mata dihapuskan menjadi kebahagiaan. Ada kesatuan nikah dan buah nikah.
Sampai kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia saat kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.