Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8a4:8Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, ...Empat makhluk di tahta Surga masing-masing memiliki 6 sayap. 6 sayap = 3 pasang sayap, menunjuk 3 macam naungan sayap Tuhan:
- Naungan sayap induk ayam = kasih setia Tuhan.
- Naungan sayap merpati.
- Naungan sayap burung nasar.
Sekarang kita mempelajari yang kedua yaitu naungan sayap merpati.
Proses untuk memiliki naungan sayap merpati:
- Harus memiliki hati merpati, sama dengan hati yang diurapi Roh Kudus.
Dalam tabernakel menunjuk halaman tabernakel.
Sebenarnya hati manusia cenderung jahat. Bagaimana kita bisa memperoleh hati merpati?
Matius 3:15-16
3:15Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Lewat baptisan air yang benar, yaitu baptisan yang sesuai Alkitab, dibaptis seperti Yesus dibaptis.
Kisah Rasul 19:1-6
19:1Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
19:6Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Langkah-langkah baptisan air yang benar:
- Iman/ percaya kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus, firman yang diurapi Roh Kudus. Ini sama dengan masuk pintu gerbang tabernakel/ kerajaan Surga.
- Bertobat (= mezbah korban bakaran). Hati percaya, mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita bertobat, mati terhadap dosa.
- Baptisan air (= kolam pembasuhan).
Baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit (keluar dari air) bersama Yesus untuk menerima hidup baru, hidup Surgawi.
1 Petrus 3:20-21
3:20yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Kita mengalami pembaharuan dari hati yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik, hati yang diurapi Roh Kudus (= pintu kemah).
Matius 3:7-9
3:7Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
Hati yang jahat adalah seperti ular beludak, tidak lurus, tidak tulus. Hati yang keras adalah seperti batu, tidak taat. Ini dibaharui menjadi hati yang tulus dan taat, sama dengan hati merpati, hati yang diurapi Roh Kudus. Maka kehidupan kita menjadi rumah doa sehingga kita mengalami naungan Tuhan.
Waspada, di rumah Tuhan banyak merpati dijual, artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak tulus dan tidak taat, sehingga rumah Tuhan menjadi sarang penyamun, seperti pasar. Tandanya adalah murah (= murahan, tanpa tahbisan yang benar, siapa saja boleh melayani), ramai (= kesukaan daging tanpa firman Allah, tanpa urapan Roh Kudus, tidak tertib dan teratur), hanya mencari keuntungan jasmani. Akibatnya adalah tidak mengalami naungan Tuhan, tetapi mengalami hukuman Tuhan.
- Harus memiliki mata merpati.
Dalam tabernakel menunjuk ruangan suci.
Kidung Agung 1:15
1:15--Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
Mata merpati hanya memiliki satu arah pandangan, sama dengan pandangan mempelai. Mata hanya memandang Yesus, jangan memandang manusia.
Jangan menoleh ke belakang seperti istri Lot, sama dengan melihat hidup lama (dosa-dosa), membanggakan sesuatu. Akibatnya adalah menjadi tiang garam yang tidak berguna, garam yang tawar.
Jangan memandang sepiring kacang merah seperti Esau, pandangannya pada perkara daging, perkara dunia. Akibatnya hidupnya penuh cucuran air mata.
Bagaimana bisa memiliki mata merpati? Kita harus hidup dalam kesucian.
Ibrani 12:14
12:14Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Di mana kita bisa hidup suci? Di ruangan suci, sama dengan kandang penggembalaan yang dibina oleh firman pengajaran benar, Kabar Mempelai. Sama dengan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas, ketekunan dalam kebaktian umum (termasuk kebaktian persekutuan), persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia.
- Meja roti sajian, ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
- Mezbah dupa emas, ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah.
Maleakhi 3:1-3
3:1Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Jika kita mantap dalam kandang penggembalaan (= duduk di rumput), maka Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung juga duduk untuk menyucikan kita dengan:
- Sabun tukang penatu, untuk menyucikan bagian luar/ lahir.
- Api tukang pemurni logam, untuk menyucikan bagian dalam/ batin.
Ini sama dengan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan lahir dan batin (tubuh, jiwa, roh) kita sampai sempurna.
Apa yang disucikan?
- Penyucian mata/ pandangan sehingga kita bisa memperhatikan firman pengajaran yang benar, bisa mendengar dan dengar-dengaran.
2 Petrus 1:19
1:19Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Maka kita akan menjadi terang kesaksian, mulai dalam rumah tangga, terang di depan semua orang, sampai menjadi terang dunia.
Kolose 4:17
4:17Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Penyucian perhatian supaya memperhatikan ibadah pelayanan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan berikan, setia dan berkobar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang), supaya kita mendapat hak penuh untuk masuk kerajaan Surga.
Ibrani 12:2-3
12:2Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Sampai bisa memandang Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di sebelah kanan tahta Allah, sehingga kita bisa tabah, kuat dan teguh hati, tahan sampai kedatangan Yesus kedua kali.
- Penyucian tabiat.
Maleakhi 3:3
3:3Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Emas menunjuk tabiat illahi yaitu taat dengar-dengaran.
Amsal 10:20
10:20Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Perak menunjuk lidah orang benar, jujur, jangan berdusta.
2 Timotius 2:20-21
2:20Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Emas dan perak dipakai Tuhan untuk pekerjaan mulia, yaitu pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Mendapat sayap merpati.
Dalam tabernakel menunjuk ruangan maha suci.
Mazmur 68:14
68:14Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.
Jika kita sudah mantap dalam penggembalaan, mengalami penyucian pandangan dan tabiat sehingga tampil menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan seperti emas dan perak, maka kita akan mendapat sayap merpati.
Mazmur 55:7-9
55:7Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
55:8bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
55:9Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."
Sayap merpati adalah ketenangan, damai, untuk menghadapi angin ribut dan gelombang yang datangnya sekonyong-konyong untuk menenggelamkan perahu kehidupan kita.
Angin ribut menunjuk dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu.
Gelombang menunjuk masalah-masalah sampai yang mustahil.
Markus 4:35-40
4:35Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
4:37Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Gelombang paling dahsyat yang menenggelamkan adalah kebimbangan.
Yesus tidur di tengah angin dan gelombang, artinya:
- Yesus mati di kayu salib untuk mengalahkan maut (angin dan gelombang).
- Yesus memberi teladan ketenangan.
Jika kita memiliki sayap merpati, maka kita bisa diam dan tenang menghadapi angin ribut dan gelombang yang menghantam perahu kehidupan kita. Tuhan ijinkan kita mengalami angin ribut dan gelombang (= ujian, percikan darah), supaya bisa diam dan tenang.
Diam = banyak berdiam diri, koreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, akui kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Jika tidak ditemukan dosa, berdiam diri, serahkan kepada Tuhan, jangan membela diri.
1 Petrus 4:7
4:7Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Tenang = menguasai diri sehingga bisa berdoa, jangan berharap orang lain.
Diam dan tenang = bertobat dan berdoa = mengulurkan dua tangan kepada Tuhan, sama dengan menyembah dengan suara merpati (suara mempelai).
Kidung Agung 2:14
2:14Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Suara merpati yang merdu, sama dengan penyembahan dengan nada kebangkitan.
Nahum 2:7
2:7Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.
Suara merpati yang redup, sama dengan penyembahan dengan nada kematian.
Contoh: raja Hizkia.
Yesaya 38:3, 14
38:3Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:14Seperti burung layang-layang demikianlah aku menciap-ciap, suaraku redup seperti suara merpati. Mataku habis menengadah ke atas, ya Tuhan, pemerasan terjadi kepadaku; jadilah jaminan bagiku!
Raja Hizkia mengeluh dan mengerang karena diijinkan mengalami percikan darah. Ini supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Hizkia mengalami dua persoalan:
- Menghadapi raja Sanherib yang menyerang.
Yesaya 36:12, 21
36:12Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
36:21Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
Yesaya 37:15-17
37:15Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:
37:16"Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
37:17Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup.
Menghadapi krisis total, Hizkia mengeluh dan mengerang kepada Tuhan sehingga mengalami pembaharuan 4 indera yaitu:
- Hidung dibaharui [Yesaya 37:15], bisa berdoa.
- Telinga dibaharui [Yesaya 37:17], bisa dengar-dengaran.
- Mata dibaharui, [Yesaya 37:17] bisa melihat Tuhan.
- Mulut dibaharui [Yesaya 36:21], banyak berdiam diri, jangan berdusta.
- Menghadapi penyakit sampai hampir mati.
Yesaya 38:1-3
38:1Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
Sampai Hizkia mengalami pembaharuan indera yang kelima yaitu kulit/ perasaan. Hizkia kembali menjadi seperti bayi, hanya menangis kepada Tuhan, berharap pada belas kasih Tuhan. Maka mujizat terjadi dan Hizkia disembuhkan.
Jika panca indera diubahkan, maka wajah bisa berseri, elok [Kidung Agung 2:14].
Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama sempurna dengan Tuhan.
Wahyu 19:6-7
19:6Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, dengan nyanyian baru. Sampai masuk ke tahta Surga.
Tuhan memberkati.