Siaran Tunda dari Ibadah Kunjungan di Medan.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:919:9Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga dengan sidang jemaat, tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Surga di awan-awan yang permai. Ini sama dengan nikah yang rohani, sempurna, antara Yesus dengan sidang jemaat yang sempurna. Sampai masuk kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang), lanjut masuk Yerusalem baru, kerajaan Surga yang kekal.
Hubungan nikah yang rohani adalah hubungan kasih yang sempurna, yang tidak bisa dipisahkan oleh apa pun selama-lamanya.
Jadi kalau kita mau mencapai perjamuan kawin Anak Domba, maka kita harus memiliki kasih yang sempurna.
Matius 22:34-4022:34Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka22:35dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:22:36"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"22:37Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.22:38Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.22:39Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.22:40Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."Bukti kita memiliki kasih sempurna adalah:
- Mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa, roh; mengasihi Tuhan lebih dari semua.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh.
Ad.1. Mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Yakobus 1:121:12Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.Praktiknya adalah tahan uji menghadapi pencobaan di segala bidang, jasmani dan rohani.
Ada 3 pengertian tahan uji:
- Bahagia saat menghadapi pencobaan-pencobaan.
Yakobus 1:12
1:12Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Yaitu tidak bersungut/ berbantah dalam menghadapi pencobaan, tetapi selalu mengucap syukur.
Yakobus 5:9
5:9Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
Jika bersungut, saling menyalahkan dalam pencobaan, maka tidak menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah, bahkan mengalami hukuman.
Filipi 4:6-7
4:6Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Sikap yang benar adalah mengucap syukur dan berdoa saat menghadapi pencobaan, sehingga kita mengalami damai sejahtera = diam dan tenang.
Diam = memeriksa diri, koreksi diri, berdiam diri.
Tenang = menyerah sepenuh kepada Tuhan.
Maka kita akan berhadapan dengan Yesus Imam Besar yang akan meneduhkan angin dan gelombang, menyelesaikan semua masalah, pencobaan.
- Tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan saat menghadapi pencobaan yang mustahil, tetapi tetap percaya dan berharap hanya kepada Tuhan.
Roma 5:3-5
5:3Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Yeremia 17:5-6
17:5Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
17:6Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Jika kita berharap dan mengandalkan manusia atau sesuatu dari dunia (kepandaian, kekayaan, kedudukan, dll), maka itu sama dengan menjauh dari Tuhan.
Akibatnya kecewa, putus asa, merana, tidak mengalami kebaikan (= hancur-hancuran), terkutuk, sampai mengalami hukuman Tuhan.
Yeremia 17:7-8
17:7Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Sikap yang benar adalah tetap percaya dan berharap hanya kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan. Maka kita seperti pohon yang ditanam di tepi air, semakin panas pencobaan, semakin banyak menghisap air, semakin sejuk. Kita tidak kecewa/ putus asa, tetapi merasakan kebahagiaan. Sampai menghasilkan buah.
Ratapan 3:25
3:25TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
Tuhan menjadikan semua baik, berhasil dan indah pada waktunya.
- Tetap sabar dan tekun dalam menghadapi pencobaan-pencobaan yang mustahil.
Yakobus 5:10-11
5:10Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Contoh: Ayub.
- Ketekunan.
Kisah Rasul 2:41-42
2:41Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Ketekunan sudah ada mulai dari jaman ke jaman.
Pada jaman Musa, Tuhan memberikan kepada Musa dua loh batu dan petunjuk untuk membangun Tabernakel/ kemah suci. Tabernakel terdiri dari 3 ruangan yaitu halaman, ruangan suci, ruangan maha suci.
Halaman = percaya Yesus, bertobat, baptisan air, baptisan Roh Kudus = masuk halaman kerajaan Surga = diselamatkan dan diberkati.
Ruang maha suci = kesempurnaan.
Kita sudah selamat dan diberkati, namun belum sempurna, sehingga sekarang kita berada di ruangan suci.
Ruangan suci terdiri dari 3 macam alat:
- Pelita Emas = ketekunan dalam persekutuan = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia.
- Meja roti sajian = ketekunan dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti = ketekunan dalam dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran benar dan korban Kristus.
- Mezbah dupa emas = ketekunan dalam doa = ketekunan dalam Ibadah Doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih-Nya.
Ini sama dengan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok di kandang penggembalaan.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita tidak bisa diterkam oleh binatang buas, sehingga tidak jatuh dalam pencobaan, artinya saat menghadapi pencobaan, tidak berbuat dosa, tidak kecewa/ putus asa = tahan uji.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita mengalami penyucian dan pembaharuan terus-menerus sampai sempurna seperti Yesus.
- Kesabaran.
Yaitu sabar menunggu waktu Tuhan. Jangan mengambil jalan sendiri di luar kehendak Tuhan (firman pengajaran benar), seperti kereta api tetap di rel. Jalan sendiri di luar firman bukanlah jalan keluar, tetapi jalan buntu, hancur dan binasa.
Jika Tuhan belum menolong kita, berarti Tuhan masih sibuk dengan pribadi kita (kerohanian kita) yaitu mau menyucikan dan mengubahkan kita sampai berkenan kepada Tuhan, sampai sempurna.
Ayub 42:5-6
42:5Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Lewat ujian/ pencobaan, Ayub mengalami pengalaman pribadi dengan Tuhan, bisa memandang pribadi Tuhan sehingga bisa sabar dan tekun menghadapi pencobaan luar biasa.
Maka Ayub bisa mengalami penyucian dan pembaharuan sampai bisa mengaku hanya debu tanah liat.
Ayub 32:1-2
32:1Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Dulu Ayub merasa lebih benar dari yang lain, bahkan lebih benar dari Tuhan = menyalahkan pengajaran benar.
Namun lewat ujian/ pencobaan, bisa mengaku hanya tanah liat, yaitu mengaku tidak layak (banyak kesalahan, kekurangan, kelemahan), tidak mampu, tidak bisa apa-apa, tidak berharga (hanya layak untuk diinjak-injak, dihina, direndahkan, difitnah), hanya bergantung sepenuh pada belas kasih Tuhan.
Kejadian 2:7
2:7ketika itulahTUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Jika kita sudah mengaku tanah liat, maka ketika itulah waktunya Tuhan untuk kita.
Yakobus 5:11
5:11Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Maka Tuhan mengulurkan tangan penyayang dan penuh belas kasihan = Tuhan menghembuskan tanah liat dengan Roh Kudus.
Kegunaan Roh Kudus:
- Roh Kudus = Roh Kebenaran, yang bisa membuat kita hidup benar dan suci di mana pun, kapan pun, situasi apapun.
Efesus 4:11-12
4:11Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Maka kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus (= jubah indah) untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna = menjadi bejana kemuliaan. Mulai melayani dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus sempurna.
Maka hidup kita akan tertata rapi dan indah.
Tertata rapi = tidak boleh sembarangan, harus sesuai tahbisan yang benar.
Semakin suci, hidup kita semakin indah.
- Roh Kudus = Roh Penghibur, memberi kekuatan ekstra saat menghadapi pencobaan, aniaya, sehingga tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan, tetapi kita bisa bersaksi.
Kita tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
- Roh Kudus = Roh Kemuliaan, mengubahkan manusia tanah liat menjadi manusia mulia seperti Yesus.
Ayub 42:6
42:6Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Mulai dari perkataan diubahkan menjadi jujur, tidak ada dusta. Mulai dari jujur tentang pengajaran (pribadi Tuhan).
Titus 2:7
2:7dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Jujur = kembali menjadi ciptaan semula.
Pengkhotbah 7:29
7:29Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Ini sama dengan menjadi rumah doa. Maka mujizat jasmani juga terjadi.
Yohanes 11:39-40, 43-44
11:39Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
11:43Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
11:44Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Lazarus yang sudah mati 4 hari menjadi bangkai, bisa dibangkitkan. Yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil, tulang kering menjadi tentara besar.
Jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan sempurna seperti Dia, menjadi makhluk hidup = mendapat mahkota kehidupan dan nama tertulis dalam kitab kehidupan.
Yakobus 1:12
1:12Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Tuhan memberkati.