Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
144.000 orang dari suku Israel yang dimeteraikan adalah inti mempelai wanita Tuhan.
Kejadian 49:17
49:17 Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
Suku Dan tidak menerima meterai di dahi sebab suku Dan berubah dari keturunan Abraham menjadi keturunan ular beludak.
Matius 3:3,7
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
Keturunan ular beludak memiliki hati nurani yang tidak baik.
Prakteknya adalah:
- Tidak mau masuk baptisan air.
- Menolak baptisan air yang benar, serta memilih baptisan air yang tidak benar. Akibatnya adalah Yesus tidak lewat.
- Masuk baptisan air yang benar, tetapi tetap mempertahankan hidup yang tidak benar.
Ada dua macam hati nurani yang tidak baik:
- Hati nurani yang cenderung jahat, sehingga memilukan hati Tuhan.
Kejadian 6:5
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
1 Timotius 6:9,10
6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Hati nurani yang cenderung jahat akan mengasihi uang, sehingga tidak mengasihi Tuhan, dan akan menyimpang dari iman/ kebenaran.
Wujudnya adalah:
- Mencari uang dengan cara tidak halal.
- Mencari uang sampai meninggalkan ibadah pelayanan.
- Mencuri milik Tuhan.
- Hati nurani yang najis.
Titus 1:15
1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
Yaitu mencari kepuasan semu di dunia, bahkan dalam ibadah pelayanan, lewat keinginan mata, keinginan daging, keinginan telinga, keangkuhan hidup. Akhirnya mendorong manusia berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Hati nurani yang jahat dan najis adalah tempat lewatnya setan dengan roh jahat dan roh najis untuk membangun Babel, mempelai wanita setan yang dicap 666 dan akan dibinasakan selamanya.
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Perkembangan pembangunan Babel:
- Pembangunan menara Babel.
Kejadian 11:1-4,9
11:1 Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
11:2 Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
11:9 Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Batu bata adalah tanah liat yang dibakar dengan api, yaitu manusia daging yang dibakar dengan api daging, api dosa, api dunia.
Batu bata = alatnya setan yang dipakai untuk membangun Babel.
Praktek membangun Babel adalah mencari nama [Kejadian 11:4], yaitu mencari popularitas, kejayaan, kekayaan, kepandaian, kedudukan, sampai dengan menyingkirkan nama Yesus. Menyingkirkan nama Yesus sama dengan kehilangan keselamatan.
Mazmur 138:2
138:2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Mazmur 138:2 [terjemahan lama]
138:2 Maka sujudlah aku di hadapan maligai kesucian-Mu sambil memuji nama-Mu, karena sebab kemurahan-Mu dan kebenaran-Mu; karena lebih dari pada segala kepujian-Mu Engkau telah membesarkan firman-Mu.
Nama Yesus setara dengan firman.
Menyingkirkan nama Yesus berarti menyingkirkan firman pengajaran yang benar, sehingga kehilangan kesucian dan kesempurnaan.
Segala aktivitas di dunia secara jasmani, tanpa nama Yesus, akan sia-sia dan menuju kebinasaan.
Demikian juga segala aktivitas rohani, tanpa nama Yesus, akan sia-sia dan hanya membangun menara Babel.
Akibatnya adalah hidupnya kacau-balau dan gagal total, susah payah, setengah mati, tercerai-berai sampai pemisahan kekal.
1 Petrus 2:4-5
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kita harus menjadi batu hidup (imam-imam dan raja-raja) yang disusun di atas Yesus sebagai batu penjuru.
Batu hidup adalah manusia daging/ tanah liat yang dibakar oleh api Tuhan, api dari Sorga, yaitu api firman, api Roh Kudus, dan api kasih Allah, lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah:
- Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci --> kita dibakar oleh api firman.
- Ibadah Raya --> kita dibakar oleh api Roh Kudus.
- Ibadah Doa --> kita dibakar oleh api kasih Allah.
Batu hidup disusun di atas batu penjuru untuk dipakai dalam pembangunan rumah Allah rohani atau tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Sorga.
Imam dan raja, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, hidup dari kemurahan Tuhan. Sehingga kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, situasi apa saja, sampai hidup kekal selamanya.
Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Hidup kita tersusun rapi, indah, dan menjadi tempat kediaman Tuhan/ tempat lewatnya Tuhan, sehingga terjadi mujizat-mujizat.
- Pembangunan kerajaan Babel.
Ini menunjuk pada kesombongan, yaitu:
- Raja Nebukadnezar mengandalkan kekuatan, kekayaan, kepandaian di dunia. Sehingga tidak mengandalkan Tuhan, tidak berharap Tuhan.
Ini sama dengan manusia yang tidak berakal budi, sama dengan manusia binatang.
Daniel 4:25-32
4:25 tuanku akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggal tuanku akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepada tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada lembu, dan tuanku akan dibasahi dengan embun dari langit; dan demikianlah akan berlaku atas tuanku sampai tujuh masa berlalu, hingga tuanku mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
4:26 Yang dikatakan tentang membiarkan tunggul pohon itu, berarti: kerajaan tuanku akan kembali tuanku pegang segera sesudah tuanku mengakui, bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan.
4:27 Jadi, ya raja, biarlah nasihatku berkenan pada hati tuanku: lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan, dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas; dengan demikian kebahagiaan tuanku akan dilanjutkan!"
4:28 Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar;
4:29 sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,
4:30 berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?"
4:31 Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu;
4:32 engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!"
- Raja Belsyazar menghina perkakas rumah Tuhan.
Daniel 5:22-23,30
5:22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
5:23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
5:30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.
Yesaya 52:11
52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!
Artinya:
- Beribadah melayani Tuhan tetapi tanpa kesucian.
- Meninggalkan ibadah pelayanan karena mempertahankan yang salah.
- Merusak perkakas rumah Tuhan secara jasmani, tidak bisa memelihara perkakas rumah Tuhan secara jasmani.
- Ingin disembah, penyembahan palsu.
Daniel 6:7-8
6:7 Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku!
6:8 Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
Kehidupan yang ingin disembah pada mulanya ingin dipuji, ingin dihargai, ingin lebih utama dari yang lain, gila hormat. Kalau sudah gila hormat, akhirnya pasti gila-gilaan, yaitu tindakan yang hanya mengikuti hawa nafsu daging.
Masuk dalam penyembahan palsu adalah karena takut menghadapi percikan darah.
- Pembangunan kota Babel = pembangunan perempuan Babel.
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Wahyu 17:5
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Wahyu 17:1,15
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya, menunjuk pada bangsa Kafir di akhir jaman, untuk dikembalikan pada kondisi pada jaman Nuh dan jaman Lot.
Lukas 17:26-30
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
Pada jaman Nuh dan jaman Lot:
- Manusia termasuk hamba Tuhan dan pelayan Tuhan jatuh dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
- Rumah Tuhan menjadi pasar (membeli dan menjual), untuk mencari keuntungan/ kemakmuran jasmani dan hiburan jasmani. Sistemnya murahan, tanpa tahbisan yang benar.
- Menanam dan membangun, menunjuk pada aktivias/ kegiatan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan di dunia, sehingga tidak masuk tubuh Kristus yang sempurna.
Yohanes 2:6-7
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
Jalan keluar supaya air banyak tidak diduduki Babel adalah air banyak harus dimasukkan dalam tempayan.
Jumlah tempayan adalah enam tempayan, artinya:
- Manusia daging harus tergembala sungguh-sungguh supaya tidak bebas.
- Hanya sedikit hamba Tuhan/ pelayan Tuhan dari bangsa Kafir yang mau digembalakan.
Syarat tergembala:
- Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Dalam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah.
Buktinya adalah hati damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Tidak ada kekuatiran, kita hanya mengucap syukur kepada Tuhan.
- Bisa taat dengar-dengaran pada suara Gembala, dan lari dari suara asing.
Tergembala adalah bagaikan carang melekat pada pokok. Maka cepat atau lambat pasti akan berbuah manis.
Ini dimulai dengan bangsa Kafir bisa menghasilkan perkataan manis, bagaikan air anggur yang manis.
- Kita bisa saling mengaku dan saling mengampuni.
- Perkataan yang benar dan baik, tidak ada dusta.
- Bersaksi tentang Kabar Baik dan Kabar Mempelai.
- Menyembah Tuhan.
Kidung Agung 7:9-10
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
7:10 Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.
Matius 8:23-26
8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Setan selalu berusaha menenggelamkan kita lewat angin (ajaran palsu, gosip) dan gelombang (pencobaan di segala bidang).
Kalau dihadapi dengan kekuatan dan pengalaman sendiri, maka Yesus tidur dan tidak bergairah.
Tetapi jika kita mengaku bahwa semua yang dari dunia tidak mampu menghadapi angin dan gelombang, kita hanya berserah dan berseru kepada Yesus, maka ini adalah perkataan manis yang ditunggu oleh Tuhan. Yesus akan bergairah dan bangun untuk meneduhkan angin dan gelombang. Kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan. Kita dipelihara secara ajaib oleh Tuhan di tengah kesulitan dunia sampai di jaman antikris. Semua masalah yang mustahil akan diselesaikan. Ada masa depan yang berhasil, indah, dan bahagia. Kita akan dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Sampai saat kedatanganNya kedua kali, kita tidak lagi salah dalam perkataan. Kita menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai dengan sorak-sorai "Haleluya". Kita menjadi milik Tuhan, Tuhan menjadi milik kita, selama-lamanya.
Tuhan memberkati.