Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8:1-5
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
Ini adalah tentang pembukaan meterai yang ketujuh.
Ada dua keadaan kontras yang berlawanan:
- [Ayat 1-4] Gereja Tuhan yang memiliki kasih, akan mengalami ketenangan, sunyi senyap, Sabat, yang meningkat, sampai sunyi senyap di Sorga selama setengah jam.
- [Ayat 5] Kehidupan yang tanpa kasih, hampa, tak berguna, sia-sia, akan mengalami kegoncangan yang semakin meningkat, sampai kehancuran dan kebinasaan di neraka selamanya.
Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
Sunyi senyap selama setengah jam adalah perhentian mempelai, sama dengan hubungan antara Mempelai Pria/ Kepala dengan mempelai wanita/ tubuh yang tak terpisahkan selamanya.
Matius 8:20
8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."Yesus sangat merindukan untuk menempatkan diri sebagai Kepala atas sidang jemaat.
Tetapi sekaligus Yesus mengeluh, bahwa gereja Tuhan/ sidang jemaat tidak mau menempatkan Yesus sebagai Kepala, sama dengan tidak mau mengutamakan firman pengajaran. Sehingga malah menempatkan serigala dan burung sebagai kepala.
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Yeremia 51:37
51:37 Babel akan menjadi timbunan puing, tempat persembunyian serigala-serigala tempat kengerian dan suitan, tanpa penduduk.
Burung menunjuk pada roh najis, termasuk roh kepahitan/ kebencian.
Serigala menunjuk pada roh jahat.
Tanpa Yesus sebagai Kepala, tanpa firman pengajaran yang benar, tanpa penyucian, maka sidang jemaat/ gereja Tuhan akan dikuasai oleh roh jahat, roh najis, dan roh pahit, yang mengarah pada pembangunan Babel/ mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan, kenajisan, dan kepahitan.
Oleh sebab itu, dalam setiap ibadah pelayanan kepada Tuhan, kita harus mengutamakan firman pengajaran/ menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Ada 3 pengertian menempatkan Yesus sebagai Kepala:
- Yesus sebagai Raja segala raja.
Efesus 1:22-23
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristusdan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
1 Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Yesus sebagai Raja segala raja mengalahkan musuh-musuh di bawah kakiNya, sampai musuh terakhir yang dikalahkan adalah maut. Kalau kita menempatkan Yesus sebagai Kepala, berarti kita harus menjadi raja-raja, yang juga harus menang atas maut.
Bukti menang atas maut:
- Berdiri teguh di atas korban Kristus, yaitu hidup dalam kebenaran dan jujur.
1 Korintus 15:56-58
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
- Jangan goyah, tidak bimbang, tidak bersungut, tidak kecewa, apa pun yang kita hadapi hari-hari ini. Kita tetap mengucap syukur dan tetap berharap Tuhan.
- Giat selalu dalam pekerjaan Tuhan, setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali).
- Yesus sebagai Kepala dari ibadah pelayanan = Yesus sebagai Imam Besar.
Efesus 4:15-16
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Kalau kita menempatkan Yesus sebagai Kepala, berarti kita harus menjadi imam-imam.
Keluaran 29:1
29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskanmereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Imam adalah:
- Seorang yang suci (bukan pandai/ bodoh, bukan kaya/ miskin).
- Seorang yang memegang/ memangku jabatan pelayanan, sesuai kepercayaan Tuhan.
Istilah "bagi-Ku" artinya seorang imam yang suci hanya untuk beribadah melayani Tuhan, sama dengan menjadi hamba Tuhan.
Kalau tidak suci, maka akan menjadi hamba uang, artinya beribadah melayani hanya untuk mencari uang.
Lukas 16:14
16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
Kalau tidak suci, maka akan menjadi hamba manusia, yaitu berusaha untuk menyukakan manusia sekalipun bertentangan dengan firman Tuhan.
Galatia 1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Tugas imam:
- Memberitakan perbuatan ajaib dari Tuhan, sama dengan bersaksi. Terutama tentang keubahan hidup, yaitu tidak boleh lagi berdusta atau membenci.
1 Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
- Dipakai dalam pembangunan rumah rohani = pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.
- [1 Petrus 2:5] Mempersembahkan persembahan rohani yang berkenan kepada Allah, yaitu hidup dalam kesucian, serta urapan dan karunia Roh Kudus (kemampuan ajaib dari Tuhan untuk mengerjalan ibadah pelayanan). Serta didorong oleh kasih Allah yang kekal, sehingga pelayanan itu kekal selamanya.
Pelayanan yang ditandai kesucian, urapan Roh Kudus, dan kasih, tempatnya adalah di kandang penggembalaan/ Ruangan Suci.
- Memuliakan Tuhan.
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Seorang imam harus rela berkorban apa saja (waktu, tenaga, uang, pikiran), sampai mengorbankan hidup. Maka hak dan upah kita di tangan Tuhan, mulai hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal selamanya.
Dari pengertian pertama dan kedua, menempatkan Yesus sebagai Kepala artinya kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja. Kita beribadah melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir, sampai menang, sampai duduk di takhta Sorga.
- Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Efesus 5:22-23,25-27
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Kalau menempatkan Yesus sebagai Kepala, berarti kita harus menjadi mempelai wanitaNya.
Hubungan Mempelai Pria Sorga/ Kepala dengan mempelai wanita Sorga/ tubuh:
- Hubungan kesucian.
Yesus menyucikan dan memandikan kita secara dobel dengan baptisan air dan air hujan firman pengajaran.
Imamat 14:8-9
14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.
Apa yang disucikan? Kusta, yaitu:
- Dosa kenajisan.
- Kebenaran diri sendiri.
2 Raja-raja 5:11-12
5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
- Dusta.
2 Raja-raja 5:20,25,27
5:20 berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."
5:25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"
5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.
- Hubungan penundukan, yaitu ketaatan.
Ketaatan adalah sikap doa penyembahan.
Hari-hari ini, biar kita banyak menyembah Tuhan untuk memandang wajah Tuhan yang bersinar bagaikan matahari. Kita berkata-kata dengan Dia, berseru dan berserah sepenuh kepada Tuhan.
Contoh: Raja Yosafat.
2 Tawarikh 20:2-3,12
20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
Raja Yosafat hanya memandang Tuhan, hasilnya:
- Ada pelangi kemuliaan Tuhan, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Tuhan.
Keubahan hidup dimulai dari wajah, pancaran hati, yaitu menjadi kuat dan teguh hati. Kita tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan berharap Tuhan.
- Ada pelangi damai sejahtera.
Bilangan 6:26
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Kita tidak lagi merasakan sedih, takut, dll. Kita hanya merasakan kasih Tuhan yang besar.
- Ada pelangi kasih karunia.
Bilangan 6:25
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
2 Tawarikh 20:24
20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
1 Tawarikh 19:13
19:13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."
Tuhan mampu menjadikan semua baik, berhasil, dan indah pada waktuNya.
2 Raja-raja 5:7
5:7 Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata: "Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Tetapi sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku."
Tuhan yang menentukan hidup dan mati kita.
Tuhan memberkati.