Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman:
  1. Zaman Allah Bapa = menampilkan pohon ara di taman Eden.
  2. Zaman Allah Anak = menampilkan pohon ara di pinggir jalan.
  3. Zaman Allah Roh Kudus = menampilkan nubuat tentang pohon ara.
AD. 3. NUBUAT TENTANG POHON ARA
Ini menunjuk pada Israel, sudah ada tanda-tanda untuk berbuah, rantingnya sudah melembut, artinya:
  1. Israel yang sudah merdeka pada 1947/1948 (secara jasmani).
  2. Israel yang masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (secara rohani) = lawatan Tuhan yang terakhir bagi Israel untuk menyelamatkan sebagian besar Israel.
    Tetapi secara rohani, ranting melembut ini juga menunjuk pada Israel yang mengalami keubahan hidup.
    Pohon ara melembut berarti kedatangan Yesus kedua kali sudah dekat.
    Jadi, kedatangan Yesus kedua kali identik dengan keubahan hidup.
Kolose 3:10-11
Untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali, baik Israel maupun Kafir harus mengalami pembaharuan. Kalau tidak berubah, tetap keras, tidak melembut, maka tidak akan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Apa yang harus dibaharui?
Di sini kita belajar dari perumpamaan tentang pohon ara, ada 3 hal yang harus diubahkan:
  1. Pembaharuan nikah-->dikaitkan dengan pohon ara di taman Eden, di mana daunnya dipakai untuk menutupi ketelanjangan nikah Adam dan Hawa.

    Kejadian 2:23-25, Tuhan menciptakan nikah manusia adalah nikah yang mulia, tandanya:
    1. Ada kesatuan suami dan istri.
    2. Tidak dipermalukan.
    3. Mengalami kebahagiaan Firdaus / kebahagiaan Sorga.

    Tetapi sayang, setan merusak nikah yang mulia dengan dosa, sehingga nikah manusia menjadi telanjang.
    Ada 2 macam dosa yang merusak nikah manusia:
    1. Dosa karena melanggar firman, ini akan berkembang sampai puncaknya dosa, yaitu makan-minum dan kawin-mengawinkan.
    2. Dosa kebenaran diri sendiri = daun ara yang dipakai untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa (Yesaya 64:6).

      Kejadian 3:11-13,praktek dosa kebenaran diri sendiri adalah:
      • Menutupi dosa dengan jalan menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman pengajaran yang benar.
      • Menutupi dosa dengan jalan menyalahkan setan, mengoper dosa pada setan = menjadi sama dengan setan.

      Yohanes 8:43-44,kalau kebenaran diri sendiri yang dipakai, maka nikah itu akan menjadi penuh dengan kebencian, ketidakbenaran, kepalsuan, dusta.

      Kejadian 3:14,17-19,akibatnya adalah:
      • Dari suasana Firdaus menjadi suasana kutukan, yaitu suasana susah payah, letih lesu, beban berat, kepedihan dan air mata (duri-duri).
      • Debu kembali menjadi debu, padahal dulu debu diciptakan menjadi manusia mulia. Ini berarti tidak ada keubahan hidup, dikuasai oleh setan sampai binasa untuk selama-lamanya.

    Suasana pembaharuan adalah saling mengaku dan saling mengampuni
    , kepada Tuhan dan sesama. Kalau bisa mengaku dosa, ini adalah tanda mulai melembut. Mengampuni dosa orang lain adalah mengampuni dan melupakan. Kalau bisa saling mengaku dan saling mengampuni, berarti dosa diselesaikan dengan korban Kristus, bukan ditutup daun ara. Maka nikah itu bisa kembali menjadi satu (Efesus 5:31). Kesatuan nikah ditulis kembali di kitab Efesus, setelah hancur di kitab Kejadian.

    Rumus nikah adalah 1+1=1.
    Satu suami dan satu istri, di antaranya hanya boleh ada salib, yaitu saling mengaku dan saling mengampuni, maka pasti nikah menjadi satu.

    Matius 18:19,kalau ada kesatuan dalam nikah, kesatuan dalam pengajaran yang benar, maka doa pasti akan dijawab oleh Tuhan, segala masalah diselesaikan oleh Tuhan.

    Efesus 5:31-32,sampai masuk dalam kesatuan yang lebih besar, yaitu kesatuan nikah yang rohani, menjadi sama mulia dengan Yesus untuk masuk Pesta Nikah Anak Domba.

  2. Pembaharuan dalam ibadah dan pelayanan.
    Matius 21:18-19,pohon ara yang dikutuk menunjuk pada ibadah pelayanan yang tidak memuaskan Tuhan, tidak berkenan kepada Tuhan, sehingga masuk suasana kutukan. Kalau nikah dikutuk, ibadah pelayanan pasti akan dikutuk.

    Ibadah pelayanan dikutuk menjadi kering artinya:
    1. Tidak ada kepuasan, banyak persungutan.
    2. Kering, mati rohani, binasa.

    Yeremia 48:10,mengapa sudah beribadah melayani tetapi dikutuk?
    1. Lalai, tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak setia dalam penggembalaan.
    2. Tidak mau mendengar / dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; sehingga kehidupan itu tidak disucikan.
    Kalau tidak setia dan tidak suci, itu bagaikan carang terlepas dari pokok anggur yang benar. Akan dikumpulkan, ada persekutuan carang kering, tetapi hanya untuk dibakar (Yohanes 15:6).

    Pembaharuan dalam ibadah pelayanan adalah setia dan suci.Ini bagaikan carang melekat pada pokok anggur yang benar = tergembala.

    Kalau tidak mau terkena pedang penyucian, maka pasti akan terkena pedang penghukuman.

    Apa yang disucikan oleh pedang firman?
    1. 1 Tawarikh 21:1,kebanggaan/kesombongan, lebih mengandalkan sesuatu dalam dirinya lebih dari Tuhan.
      Kita harus melayani dengan rendah hati, bergantung pada karunia-karunia Roh Kudus, lewat banyak menyembah Tuhan.

      1 Tawarikh 21:14,12,kalau melayani dengan kesombongan, benar-benar pedang penghukuman yang akan datang.

    2. Yesaya 27:1, Wahyu 17:15,dosa Babel, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

    3. Kisah Rasul 5:1-3,9,dosa ikatan akan uang, prakteknya adalah kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, dan merampas hak sesama).
      Dalam mencari nafkah, juga jangan sampai menghalalkan segala cara. 

    Kalau beribadah melayani dengan setia dan suci, itu bagaikan carang melekat pada pokok. Cepat atau lambat pasti akan berbuah manis,berkenan pada Tuhan dan sesama, dan memberi kebahagiaan bagi diri sendiri. Juga ada buah pemeliharaan dari Tuhan (Yohanes 15:1).

  3. Pembaharuan karakter.
    Pohon ara sudah melembut ini berarti berani mengakui kegagalan-kegagalan, sampai kita mengakui bahwa kita hanya tanah liat, debu belaka, yang banyak kesalahan, kekurangan, tidak layak dan tidak mampu berbuat apa-apa, hanya bergantung pada kemurahan dan belas kasihan Tuhan.

    Ayub 42:5-6,kalau mau mengaku debu tanah liat, berarti kita berada dalam tangan kemurahan Tuhan.
    Hasilnya:
    1. Yesaya 64:8-9,ada pemulihan, pengampunan dosa dari Tuhan.
      Kalau sudah mengaku dosa dan diampuni, jangan berbuat dosa lagi, itu berarti tetap berada di dalam tangan kemurahan Tuhan. Kalau berbuat dosa lagi, berarti jatuh di tangan setan lagi.

    2. Roma 9:23-24,dibentuk menjadi bejana kemuliaan, yaitu kehidupan yang beribadah melayani untuk memuliakan nama Tuhan.
      Yeremia 18:6,4,kalau bejana itu rusak, Tuhan mampu membentuk kembali, Tuhan mampu memulihkan.

    3. Tangan kemurahan Tuhan menjadikan semua baik, yang hancur jadi baik, masa depan yang terbaik, sampai kembali menjadi seperti ciptaan semula (Kejadian 1:26), siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 September 2013 (Sabtu Sore)
    ... Elisa kepadanya Bukankah hatiku ikut pergi ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau Maka sekarang engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun kebun zaitun kebun anggur kambing domba lembu sapi budak laki-laki dan budak perempuan tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Januari 2023 (Minggu Pagi)
    ... kenajisan dan dosa kejahatan. Menjadi seperti batu kilangan yang dilemparkan ke laut sampai binasa selamanya di neraka. Yesaya - Dengarkanlah hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah hai orang-orang buta Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Agustus 2018 (Sabtu Sore)
    ... makan domba-domba dengan firman penggembalaan pada waktunya. Lukas . Jawab Tuhan Jadi siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya Firman penggembalaan firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Desember 2009 (Minggu Pagi)
    ... melakukan kewajiban utama dalam keluarga Suami melayani istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar kepada istri. Istri tunduk kepada suami dalam segala sesuatu. Anak taat dengar-dengaran kepada orang tua. Jika kita bisa melakukan kewajiban yang utama pasti kewajiban yang lain bisa terpenuhi. Melayani dalam penggembalaan Gembala memberi makanan firman ...
  • Ibadah Persekutuan Medan I, 11 Oktober 2022 (Selasa Sore)
    ... pandangan rohani sehingga menolak Yesus sebagai Mesias. Jadi orang Farisi adalah pelayan Tuhan yang hanya memiliki pandangan jasmani daging yaitu hanya memandang Yesus sebagai anak Daud dan hanya untuk memenuhi kebutuhan daging. Tetapi mereka tidak bisa memandang Yesus sebagai Tuhannya Daud Mesias Raja di atas raja dan Mempelai Pria Sorga ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 Juni 2010 (Kamis Malam)
    ... Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Jika dosa sudah diperdamaikan akan dengan mudah menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Praktiknya adalah tunduk taat dengar-dengaran. Korban domba jantan kedua korban tahbisan. Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Kegunaan korban ini adalah untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Keluaran - Kemudian ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014 (Minggu Sore)
    ... Alkitab bukan ayat diterangkan lawakan pengetahuan dan sebagainya . Kalau Firman tertulis di Alkitab bukan ilustrasi dan lain-lain jangan ragu karena di dalamnya ada kuasa untuk mengalahkan setan. Seperti Yesus saat menghadapi cobaan dari setan Yesus selalu berkata ada tertulis . kamu terima dari kami dari Rasul Paulus dari hamba ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 September 2017 (Minggu Pagi)
    ... atas mezbah dan dari minyak urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya maka ia akan kudus ia dan pakaiannya dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya. Minyak dan anggur berkaitan dengan tahbisan. Jangan rusakkan minyak dan anggur artinya jangan rusakkan tahbisan. Kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Oktober 2017 (Rabu Sore)
    ... kuasa Roh Kudus. Jadi proses manusia daging--kayu penaga--menjadi mempelai wanita sorga yaitu harus disalut dengan emas murni dari luar dan dari dalam artinya harus disucikan dan diubahkan oleh kuasa Roh Kudus sedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Yesus--tidak kelihatan lagi kayu daging dosanya. Tadi kuasa Roh Kudus sama dengan kuasa kebangkitan ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 Maret 2018 (Kamis Sore)
    ... pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh. Angin adalah suruhan Tuhan hamba Tuhan pelayan Tuhan imam dan raja yang dipakai Tuhan. Mazmur a yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu Jadi angin adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang hidup dalam kebenaran menghampakan diri dan taat dengar-dengaran sehingga dipakai oleh ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.