Siaran Tunda dari Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Soroako (Ibadah I).Tema: Lukas 1:371:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."Allah sanggup menghapus segala kemustahilan yang kita hadapi.
Markus 9:239:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"Lukas 1:37 --> Tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Markus 9: 23 --> Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.
Jadi, orang percaya = Allah. Artinya orang percaya/ beriman menerima kuasa Allah untuk menghapus segala kemustahilan.
- Kuasa untuk menghapus kemustahilan secara jasmani.
Contoh: masalah penyakit, ekonomi, dsb. yang sudah mustahil bagi kita, semua bisa diselesaikan oleh Allah asal kita percaya kepadaNya.
- Kuasa untuk menghapus kemustahilan secara rohani.
Yakni, manusia daging yang berdosa dan seharusnya binasa, bisa diubahkan sedikit demi sedikit sampai menjadi sama sempurna seperti Allah dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Oleh sebab itu, kita harus menjadi anak Tuhan (hamba Tuhan) yang memiliki
IMAN YANG BENARsampai dengan
IMAN YANG SEMPURNA.
Dari mana kita mendapatkan iman yang benar?Roma 10:1710:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman yang benar adalah dari mendengar Firman Kristus.
Firman Kristus = Firman yang diurapi Roh Kudus, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus (ayat yang satu menerangkan ayat yang lain) = Firman Pengajaran yang benar.
Jadi,
iman yang benar adalah dari mendengar Firman Pengajaran yang benar.
Kita harus memperhatikan sungguh-sungguh tentang makanan rohani kita.
Ada juga iman yang tidak sehat (iman yang tidak benar), yaitu:- Yohanes 6:25-26
6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Iman karena 'merasa', contoh: merasa kenyang, merasa senang, merasa kaya, merasa dipakai, dll. yang enak bagi daging. Atau bisa jadi kita datang dalam persekutuan hanya karena merasa sungkan terhadap pembicara?
Ini bukan iman, tetapi hanya perasaan/emosi belaka.
Prakteknya adalah semua pelayanan dan pengorbanan di luar (tanpa) dorongan Firman Pengajaran benar.
Matius 7:21-23
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Seringkali kita hanya mengutamakan 'pelayanan yang hebat', namun tidak peduli apakah sesuai kehendak Tuhan atau tidak.
Sehebat apapun pelayanan kita, kalau tidak sesuai kehendak Tuhan = pembuat kejahatan.
Akibatnya adalah kelak hanya akan diusir oleh Tuhan.
- Yohanes 20:28-29
20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Iman karena melihat= iman yang rapuh/ tidak teguh, dan tidak berbahagia.
Contohnya kita percaya Tuhan saat melihat orang sakit disembuhkan, namun di lain waktu mulai meragukan Tuhan saat melihat orang sakit tidak disembuhkan bahkan mati.
Yohanes 2:23-24
2:23. Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
Kelak nabi palsu dan antikris akan menurunkan tanda-tanda dari langit.
Kalau iman kita karena melihat, kita pasti mudah disesatkan dan gugur dari iman.
Dari PIHAK PEMBERITA FIRMAN:I Korintus 2:3-52:3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. 2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, 2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Dalam penyampaian Firman, seorang hamba Tuhan harus menggunakan kekuatan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan daging (kepandaian, kemampuan melawak demi meraba emosi jemaat, pengalaman, dsb.).
Praktek/ hasil menyampaikan Firman dengan mengandalkan kekuatan Roh Kudus:
- Mengemban tanggung jawab terhadap Tuhan dan sidang jemaat.
- Bisa meyakinkan diri sendiri terlebih dulu terhadap Firman, kemudian meyakinkan sidang jemaat. (Hanya kekuatan Roh Kudus yang mampu membuat kita percaya/yakin pada Firman.)
- Iman sidang jemaat tidak bergantung pada manusia, namun bergantung pada kekuatan Tuhan.
Dari PIHAK SIDANG JEMAAT:I Tesalonika 2:132:13. Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.Sidang jemaat mendengar Firman dengan kekuatan Roh Kudus.
Pemberitaan Firman tidak dibatasi oleh waktu, kepandaian, kekuatan manusia, dsb.
Jika sidang jemaat menerima Firman dengan kekuatan Roh Kudus, maka
sidang jemaat bisa percaya Firman sebagai perkataan Allah sendiriserta
menerima kuasa Firman untuk menyucikan dan mengubahkan kita.
Iman tanpa praktek = sia-sia.
Praktek sehari-hari memiliki iman yang benar:- II Korintus 5:7
5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
Hidup kita bukan dari melihat perkara jasmani, namun karena mendengar pembukaan rahasia Firman Pengajaran yang benar.
Contohnya adalah saat bekerja, bersekolah, memilih jodoh, dsb., semua harus melihat dan sesuai dengan pembukaan Firman.
- II Korintus 5:8
5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
Tabah, kuat dan teguh hati.
- Saat-saat dalam pencobaan, kita tidak putus asa/ kecewa/ berharap yang lain.
Justru saat-saat dalam puncak penderitaan, kita harus tetap bertahan sebab tinggal menunggu 'waktu sesaat' untuk Tuhan menolong kita.
Tuhan sedang menguji ketabahan hati kita.
- Sebaliknya, saat menghadapi berkat, jangan sombong dan bangga!
Praktek sombong dan bangga dalam berkat adalah mulai menjadi kikir dan serakah setelah diberkati, atau mulai merasa berkuasa setelah mendapat kedudukan.
Tabah = selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Saat menghadapi ajaran-ajaran lain (ajaran palsu), kita tetap berpegang teguh pada satu pokok Firman Pengajaran benar.
- II Korintus 5:9
5:9 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Hidup untuk kebenaran = berkenan kepada Tuhan.
Segala sesuatu yang benar adalah dari Tuhan.
Kalau kita hidup tidak benar, sekalipun terlihat seperti melayani Tuhan, sesungguhnya sama dengan kita sedang melayani setan.
I Petrus 1:6-71:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. 1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Iman yang benar adalah dasar semuanya, menentukan sampai kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Iman yang benar harus melewati UJIAN IMANsupaya bisa
menghasilkan iman yang murni/ sempurna, yakni
kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan(bagaikan buli-buli emas berisi manna).
Seperti buli-buli emas hanya diisi dengan manna, kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Firman Pengajaran benar.
Hasilnya:- Kita menerima kuasa untuk menghapus segala kemustahilan.
- Kita menerima kuasa pengangkatan untuk mengangkat kita di awan-awan permai pada saat kedatangan Yesus kedua kali.
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Kalau kita sudah muak terhadap Firman dan lebih mengingini perkara yang jasmani, akibatnya adalah seperti bangsa Israel yang dihukum di padang gurun. Mereka mendapat apa yang diinginkan, namun binasa sebelum sempat menikmatinya.
Tuhan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kita semua untuk melewati ujian iman, sehingga kita hanya melihat/ percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan (Firman Pengajaran benar).- Markus 9:22-25
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah akuyang tidak percaya ini!"
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Seorang bapak, ayah, gembala menghadapi ujian iman, yaitu anak yang sakit gila babi.
Pengertian rohani penyakit gila babi:
- Kerusakan moral, sehingga berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, judi, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan segala ragamnya, seks pada diri sendiri, termasuk nikah yang salah).
- Kerusakan/ kehancuran nikah dan buah nikah, yaitu adanya kekerasan, pertengkaran, perceraian, perselingkuhan, kawin-cerai, dsb.
(Dalam Markus 9 tidak disebutkan di mana ibu dari anak yang sakit itu.)
- Hidupnya membabi buta dalam kegelapan, menganggap semua pengajaran sama, semua kuasa sama saja.
Masalah 'penyakit gila babi' adalah masalah internasional yang melanda seluruh dunia.
Penyakit ayan/ gila babi secara rohani adalah salah satu tanda menjelang kedatangan Yesus kedua kali.
Keadaan seperti di zaman Nuh dan Lot akan terulang kembali di akhir zaman.
Kekurangan ayah adalah seringkali tidak percaya pada kuasa Firman Pengajaran benar, karena selalu memakai kebenaran diri sendiri;
- Diri sendiri yang berbuat dosa, namun justru menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan.
- Menganggap semua kuasa sama saja, asal ada pertolongan.
- Menganggap semua pengajaran sama saja.
Akibatnya adalah bimbang dan tidak percaya lagi pada yang benar.
Setelah ayah itu disucikan dari kebenaran diri sendiri(mengaku diri sendiri yang bersalah: 'Tolonglah aku'),bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan (berpegang pada satu pokok Firman Pengajaran benar), maka ada kuasa pertolongan Tuhan untuk menyembuhkan anaknya dari penyakit gila babi.
- I Raja-raja 17:11-15
17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
Seorang ibu, janda, termasuk gembala (ibu rohani) menghadapi ujian iman, yaitu krisis ekonomi.
Krisis ekonomi juga merupakan salah satu tanda menjelang kedatangan Yesus kedua kali, yakni masa antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
Kelemahan ibu adalah saat-saat menghadapi suasana krisis, otomatis menjadi egois (mementingkan diri sendiri).
Akibatnya adalah mati (ayat 12).
Kalau keegoisan disucikan, maka kita bisa mengutamakan Tuhan lebih dari segala sesuatu (prioritas utama untuk Firman Pengajaran benar).
Hasilnya adalah ada kuasa pemeliharaan Tuhan secara ajaib.
Di akhir zaman, gereja Tuhan akan menerima dua sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita dari antikris. Kita dipelihara Tuhan secara langsung di padang gurun yang lain, kita hidup hanya dari Firman dan Perjamuan Suci.
Mulai dari sekarang, baik full-timer maupun part-timer, kita harus belajar mengutamakan Tuhan dalam segala hal.
- Lukas 1:37-38
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Kaum muda menghadapi ujian iman, yaitu penderitaan lahir dan batin, bahkan siksaan/ aniaya (menunjuk pada zaman antikris).
Maria tentu menderita secara lahir dan batin saat harus mengandung sekalipun masih perawan, bahkan menghadapi resiko hukuman rajam batu.
Kaum muda sering tidak percaya, namun Tuhan masih memberi kesempatan dan pertolongan.
Maria yang semula tidak percaya (Lukas 1:34) masih diberi kesempatan dan pertolongan lewat Firman dan kesaksian, sedangkan Zakharia yang tidak percaya langsung dihukum menjadi bisu.
Maria bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Hasilnya adalah pintu rahim terbuka, Yesus lahir ke dunia = pintu Sorga terbuka bagi kita.
- Pintu keselamatan terbuka:
Kita bisa hidup benar dan suci, bahkan Tuhan memakai kita menjadi senjata kebenaran. Pintu masa depan juga dibukakan Tuhan bagi kita.
- Pintu kesempurnaan terbuka:
Kita disucikan dan diubahkan, mulai dari menjadi kaum muda yang TAAT, terus diubahkan sampai sempurna dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Tuhan memberkati.