Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan Penataran Imam dan Calon Imam II

Wahyu 7:15-17
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Aktivitas Tuhan di tahta Sorga, yaitu membentangkan kemah, sama dengan mengembangkan sayap.
Artinya:
  1. Tuhan memberikan naungan kepada kita di padang gurun dunia yang tandus, sampai naungan kekal di Sorga selama-lamanya.
  2. Tuhan menuntun kita ke mata air kehidupan = Tuhan membawa kita sampai ke tahta Sorga.

Sementara Tuhan mau menuntun kita, bagaimana sikap kita?
Yohanes 10:3-5
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Kita mengikuti tuntunan tangan Tuhan lewat Firman Penggembalaan yang benar atau suara Gembala, dan harus lari terhadap suara asing yang tidak dikenal.

Suara asing adalah suara-suara yang tidak senada dengan Firman Penggembalaan yang benar, ataupun gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, termasuk suara daging. Suara asing berusaha menyesatkan kita supaya kita tidak mengarah pada mata air kehidupan, tetapi ketandusan dan kekeringan rohani di padang gurun dunia, bahkan sampai kehancuran dunia, dan kebinasaan di neraka.

Langkah-langkah pengikutan
:
  1. Kita disucikan dan dalam tanda kelepasan dari dosa.
    Matius 9:9
    9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.

    Matius = Lewi (artinya melekat). Matius duduk di rumah cukai artinya melekat/ cinta kepada uang, dan tidak bisa melekat kepada Tuhan.

    Pengkhotbah 5:9

    5:9 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.

    Jika kita melekat/cinta uang, maka akibatnya kita tidak akan pernah puas dan hidup kita menjadi sia-sia. Segala sesuatu yang diperoleh di dunia ini, jika tanpa Firman Allah (Firman Penyucian), tidak pernah memuaskan kita, bahkan hidup kita menjadi sia-sia, menderita, dan binasa selamanya.

    I Timotius 6:3-6
    6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
    6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
    6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
    6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

    Jika ada yang berani mengubah firman yang benar, sebetulnya mereka adalah kehidupan yang berlagak tahu (sok tahu). Mereka tidak bisa berpikir sehat lagi, hanya ada kebencian pada orang lain, dan menganggap ibadah adalah tempat untuk mendapatkan keuntungan jasmani (rumah cukai, sarang penyamun). Di akhir zaman, ajaran asing mengarahkan rumah Tuhan menjadi tempat untuk mencari keuntungan jasmani. Tuhan akan mencambuk dan menghajar. Namun, di mana ada ajaran sehat, kita masih bisa berpikiran sehat.

    Praktek jika rumah Tuhan dijadikan rumah cukai/ sarang penyamun adalah hanya mengutamakan hiburan dunia, kehebatan dunia, tanpa penyucian dan kesucian. Pelayan Tuhan akan jatuh dalam dosa hingga puncak dosa, contoh: Hofni dan Pinehas. Kita sedang ditipu karena tidak mengarah pada Sorga tetapi pada rumah cukai. Para gembala bertanggung jawab untuk membawa jemaat ke Sorga, bukan ke rumah cukai. Jika tidak, mereka berhutang darah yang tidak bisa dibalaskan apapun.

    Selain itu, pelayan Tuhan menjadi kikir dan serakah, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan ataupun sesama yang membutuhkan, bahkan mengambil milik Tuhan dan orang lain. Tugas gembala dan imam-imam untuk menjaga agar gereja tidak menjadi sarang penyamun lewat suara asing, dosa, ataupun ikatan akan uang.

    Mazmur 17:15
    17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

    Dalam firman pengajaran yang benar, kita bisa memandang wajah Tuhan dan mengalami kepuasan Sorga. Oleh sebab itu, dalam ibadah dan pelayanan, kita harus mengutamakan firman pengajaran yang benar. Firman akan menusuk dan menyucikan sampai kedalaman hati kita, yang banyak berisi keinginan jahat, najis, dan pahit, sehingga kita bisa melihat Tuhan = menyembah Tuhan.
    Hasilnya adalah kita mengalami kepuasan, kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan (kepuasan rohani), juga kenyang secara jasmani dan bisa mengucap syukur pada Tuhan.

    I Timotius 6:6
    6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

    Dalam ibadah yang benar, kita mengalami kepuasan, bahkan mendapat keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nazar yang besar. Kita disingkirkan dari tempat-tempat perpanjangan maut di dunia, seperti gedung bioskop, diskotik, termasuk melalui hand phone, yang merupakan sumber dosa. Bahkan, kita akan disingkirkan ke padang gurun untuk dipelihara Tuhan dengan firman dan Perjamuan Suci, dilindungi dari antikris. Kebaktian Pendalalaman Alkitab adalah latihan penyingkiran.

  2. Pengikutan dalam tanda penyerahan (mengulurkan tangan kepada Tuhan) seperti Petrus.
    Yohanes 21:18-19
    21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

    Ada 3 kali Petrus mengulurkan tangan kepada Tuhan:
    • Matius 16:21-23
      16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
      16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
      16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

      Petrus mengulurkan tangan untuk menarik Yesus ke samping saat Yesus sedang berbicara tentang salib. Sedangkan saat Yesus memecah 5 roti dan 2 ikan, Petrus menempatkan Yesus di depan. Wujud salib bagi tiap-tiap orang berbeda-beda, misalkan sakit, atau persoalan jodoh bagi kaum muda. Petrus tidak mau mengikut Yesus dalam pengalaman salib, sengsara daging tanpa dosa. Bagaimana sikap kita ketika harus dikucilkan karena firman pengajaran yang benar? Petrus menolak salib sampai menyangkal Yesus sebab menggunakan pikiran daging (logika) dan bukan iman. Pikiran daging akan selalu menolak salib. Orang tua jangan mendukung anak jika mereka memilih untuk menolak salib.

      Filipi 1:29
      1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

      Di balik salib sesungguhnya ada kemuliaan yang tidak bisa dihalangi oleh apapun juga.

    • Matius 26:51
      26:51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.

      Petrus mengulurkan tangan untuk memutus telinga Malkus = tidak mengasihi sesama. Petrus adalah hamba Tuhan hebat tetapi egois dan tanpa kasih, penuh kehendak diri, kepentingan diri, keinginan sendiri, kebenaran diri sendiri, dan membela diri untuk hal yang salah.
      Prakteknya adalah kehidupan semacam ini pasti akan hidup dalam kebimbangan, keraguan, ketakutan. Mereka tidak bisa berkaca pada yang benar, tetapi kepada yang salah.
      Oleh sebab itu, jika Petrus yang hebat bisa menjadi demikian, apalagi kita. Kita harus waspada di akhir zaman ini, sebab sudah tidak ada kesempatan untuk memperbaiki diri lagi.

      Jika kita membangun tubuh Kristus, tetapi tanpa kasih, sebetulnya kita sedang membangun Babel, dan merusak tubuh Kristus. Mulai dari nikah, jangan kita menjadi egois. Sebab jika kita membangun Babel, hanya kelihatan bahagia, sebetulnya tidak, sesaat lagi akan dibinasakan selamanya. Kita melayani tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, dengan kasih. Kita mengorbankan daging dan segala kepentingannya.

      Jika kita punya kasih, maka tidak ada lagi ketakutan. Kita harus waspada, sebab tidak ada yang lebih bahagia dari nikah yang bahagia, dan tidak ada penderitaan yang lebih dari nikah yang tidak bahagia.

    • Matius 14:28-32
      14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
      14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
      14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
      14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
      14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

      Petrus mengulurkan tangan kepada Yesus saat ia hampirtenggelam. Petrus bimbang terhadap yang benar. Jika dibiarkan, ia akan mantap kepada yang tidak benar (setan) asal mendapatkan perkara dunia.
      Oleh sebab itu, Tuhan mengizinkan Petrus menghadapi angin dan gelombang. Saat tenggelam, otomatis Petrus mengulurkan tangan dan berseru, berserah kepada Yesus, menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan.

      I Petrus 5:7
      5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

      Petrus bisa percaya pada Tuhan, dan ia ditolong/ diangkat.
      Kita tidak perlu menunggu sampai bimbang dan tenggelam seperti Petrus. Bahaya, sebab ada 2 kemungkinan, seperti penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus, satu diangkat sementara yang lainnya dibinasakan.
      Saat "hampir" tenggelam, kepada siapa kita mengangkat tangan dan berseru?

      Yohanes 21:15-19

      21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
      21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
      21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
      21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
      21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

      Pengikutan kepada Yesus dalam kandang penggembalaan (3 kali pertanyaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok).
      Dalam penggembalaan, Petrus mengalami peningkatan kasih kepada Tuhan. Petrus mengulurkan tangan bukan hanya mengharapkan pertolongan, tetapi untuk rela berkorban, untuk menyerahkan diri kepada Tuhan. Kita percaya bahwa dalam hidup benar, Tuhan akan menolong kita, bahkan kita bisa menyerahkan diri kepada Tuhan.

      Hasilnya adalah Petrus dipakai Tuhan untuk mempermuliakan nama Tuhan. Petrus bisa dipakai berkhotbah di hadapan 3000 orang. Tuhan hendak memakai kita untuk mengabarkan firman pengajaran (Kabar Mempelai) yang dapat menyempurnakan tubuh Kristus. Di mana ada salib, pengajaran yang benar, pasti bertanda "surplus" (tanda tambah), sehingga kita tidak perlu mencari atau meminta sponsor untuk pekerjaan Tuhan. Jika fellowshiptidak benar, jangan datang, kita akan rugi sendiri.

      Petrus mengalami mujizat, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

      Kisah Rasul 3:6-8
      3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
      3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
      3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

      Petrus bisa mengulurkan tangan untuk menolong orang lain yang lumpuh jasmani (mujizat jasmani) ataupun lumpuh secara rohani (mujizat rohani). Mereka yang sudah lemah dan malas beribadah, bisa kembali bergemar untuk beribadah pada Tuhan. Jangan terjadi sebaliknya, karena gosip kita membuat orang lain menjadi lemah.

  3. Kita mengikut Yesus lewat Perjamuan Suci. TubuhNya menjadi makanan sejati, dan darahNya menjadi minuman sejati bagi kita, yaitu Perjamuan Suci.
    Yohanes 21:20-22
    21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
    21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
    21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

    Lewat Perjamuan Suci, kita bisa menemukan kepuasan sejati, dan tidak akan jatuh dalam dosa makan-minum. Selain itu, lewat Perjamuan Suci kita bisa menyatu dengan Tuhan.

    Saat makan dan minum perjamuan suci, maka:
    • Kita menemukan dan mengalami kepuasan yang sejati.
    • Kita bisa bersandar di dada Yesus = kita tinggal di dalam Yesus.

    Dua kali Yohanes bersandar di dada Yesus:
    • Yohanes 13:21-28
      13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
      13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
      13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
      13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
      13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
      13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
      13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
      13:28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.

      Yohanes bersandar di dada Yesus saat Yudas Iskariot pergi meninggalkan Yesus. Yohanes menjadi gambaran pelayan Tuhan yang setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, dalam jabatan pelayanan, sampai garis akhir.
      Yudas Iskariot bersandar pada yang lain (uang), sehingga tidak bisa setia pada Tuhan, bahkan melawan Tuhan dan menjadi antikris.

    • Yohanes 21:20-22
      21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
      21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
      21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

      Yohanes bersandar di dada Yesus kedua kalinya = tunduk, taat, sebagai mempelai wanita yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun.

      Bersandar pada Tuhan = taat dan setia. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, bergantung sepenuh pada Tuhan, hidup dalam pelukan tangan Tuhan. Artinya, setiap denyut jantung, setiap langkah hidup kita hanya bergantung pada kemurahan dan kebaikan Tuhan. Kita menjadi seperti bayi dalam pelukan tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan.

      Hasilnya:
      • Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup memelihara kita yang kecil dan tak berdaya, bahkan sampai saat antikris berkuasa 3,5 tahun di dunia. Kita merasa damai sejatera serta semakin enak dan ringan tiap harinya. Jika tidak, berarti kita di luar tangan Tuhan.

      • Tuhan akan menyelesaikan semua masalah, termasuk persoalan yang mustahil bagi kita.
        2 Tawarikh 14:9-11
        14:9 Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa.
        14:10 Lalu Asa maju menghadapinya. Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa.
        14:11 Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: "Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!"

        Mati dan hidup kita dalam tangan Tuhan. Tuhan yang berperang ganti kita.

      • Kita tidak bisa dijerat = kita disucikan dan diubahkan terus-menerus sampai sempurna seperti Yesus, kita menjadi Mempelai Wanita Sorga yang sempurna, layak menyambut Dia datang kedua kali. Kita bisa bersama Tuhan selama-lamanya.
        Amsal 3:26
        3:26 Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 02 Juli 2013 (Selasa Sore)
    ... Hiram dari Tirus. Dia adalah anak seorang janda dari suku Naftali sedang ayahnya orang Tirus tukang tembaga ia penuh dengan keahlian pengertian dan pengetahuan untuk melakukan segala pekerjaan tembaga ia datang kepada raja Salomo lalu melakukan segala pekerjaan itu bagi raja. Ia membentuk dua tiang tembaga tinggi tiang yang satu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... utama Ungu tua biru laut. Ungu muda ungu. Kirmizi merah. Lenan halus putih. Warna ini sama dengan warna dari pintu gerbang. Keluaran . tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya--tenunan yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Juli 2013 (Selasa Sore)
    ... lewat doa permohonan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. ayat - mengenai minyak urapan yang kudus. Artinya hidup dalam urapan Roh Kudus. Seperti pelita menyala di ruangan suci maka bisa melihat meja roti sajian firman pengajaran yang benar . ayat - mengenai ukupan yang kudus. Artinya penghancuran daging. Kita mempelajari yang pertama ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Agustus 2023 (Minggu Pagi)
    ... Karakter yang baik taat dan setia. Potensi kemampuan kemampuan ajaib dari Roh Kudus. Tahbisan Keluaran ibadah pelayanan yang benar tidak bisa dipisahkan dengan pakaian yang benar Keluaran . Keluaran - Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu dari tengah-tengah orang Israel untuk memegang jabatan imam bagi-Ku Harun dan anak-anak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 November 2016 (Senin Sore)
    ... dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Borok luka-luka--kekurangan orang lain. Justru bangsa kafir suka membicarakan kekurangan orang lain. Ini bagaikan anjing yang menjilat borok. Anjing menjilat darah Nabot. Nabot adalah kehidupan yang mempertahankan kebun anggur yang mau diganti dengan Ahab dan Izebel menjadi kebun ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Maret 2016 (Minggu Pagi)
    ... Yohanes Jikalau kamu mengasihi Aku kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh. Inilah loh batu kedua. Markus Dan hukum yang kedua ialah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini. Roma - Janganlah kamu berhutang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Maret 2020 (Rabu Sore)
    ... tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain. Kaki dian emas terdiri dari tiga bagian untuk bisa menyala--bercahaya-- Kaki. Batang. Cabang. Jadi syarat kehidupan yang diurapi Roh Kudus--kaki dian emas bercahaya--adalah Memiliki kaki menunjuk pada dasar pendirian dari gereja Tuhan. Efesus - . Demikianlah kamu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 April 2011 (Minggu Sore)
    ... yang tidak benar sama dengan PERSEKUTUAN ORANG SAKIT ORANG CACAT. macam cacat rohani yang disebutkan disini buta sudah dibahas pada Ibadah Raya Surabaya Maret timpang sudah dibahas pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Maret . lumpuh. Malam ini kita membahas CACAT LUMPUH. Lumpuh rohani artinya non aktif tidak setia dalam ibadah pelayanan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Mei 2018 (Minggu Siang)
    ... kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya Amin Ini adalah aktivitas di takhta sorga yaitu tersungkur sama dengan menyembah dengan hancur hati--merasa tidak layak dan tidak mampu. Ini yang harus kita lakukan di dunia ini sampai di takhta sorga yaitu banyak tersungkur di bawah kaki Tuhan. Dengan adanya kejadian-kejadian yang menimpa gereja ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 April 2020 (Selasa Sore)
    ... Hubungan kesucian. Ranting memang kecil tetapi kalau setia tekun dan suci ranting akan mengalami urapan Roh Kudus sehingga menghasilkan angka sembilan yaitu Sembilan karunia Roh Kudus. Korintus - . Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.