Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:11-16menunjuk kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Imam Besar yang setia dan benar, yang memimpin kegerakan kuda putih (kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kegerakan Roh Kudus hujan akhir).
Wahyu 19:13-14,16
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
19:14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."Keadaan Yesus sebagai Imam Besar yang setia dan benar: memakai jubah yang dicelup dalam darah. Pada jubah itu tertulis "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Wahyu 19:6-719:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.Jubah yang dicelup dalam darah menunjuk Kabar Mempelai, yaitu firman pengajaran yang benar.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.Kabar Mempelai disebut juga cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Waspada, sebab di akhir zaman banyak hamba/ pelayan Tuhan yang dibutakan oleh ilah zaman ini. Mereka menjadi keras hati, tidak mau bahkan tidak bisa menerima Kabar Mempelai. Mengapa kita harus waspada? Sebab hanya Kabar Mempelai satu-satunya cahaya/ terang yang bisa menerangi kita di akhir zaman. Tanpa Kabar Mempelai, maka kita pasti akan hidup dalam kegelapan dunia, dosa bahkan sampai puncak dosa, kesulitan, masuk zaman antikris, bahkan sampai masuk kegelapan yang paling gelap di neraka.
Oleh sebab itu, kita harus menerima dan mantap dalam firman penginjilan/ Kabar Baik, bahkan harus meningkat untuk menerima dan mantap dalam cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/ Kabar Mempelai yang bisa menyinari dan menyucikan kita, supaya kita tidak hidup dalam kegelapan dunia akhir zaman.
Ada 3 pengertian rohani dari kegelapan dunia di akhir zaman:
- Kegelapan di Mesir = kegelapan secara pribadi.
Keluaran 10:22-23
10:22 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
10:23 Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.
Yaitu:
- Tidak dapat melihat temannya = egois, tidak bisa melihat suami/ istri dalam nikah, sesama dalam penggembalaan, dsb. Kehidupan yang egois ditampilkan sama seperti kambing.
Prakteknya adalah:
- Kehidupan yang seperti kambing tidak memberi dan tidak mengunjungi sesama yang membutuhkan, sekalipun sudah digerakkan oleh Tuhan.
Matius 25:44-46
25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
- Kehidupan yang seperti kambing mengeruhkan firman pengajaran yang benar lewat tingkah laku dan perkataan yang tidak baik, yang menjadi sandungan bagi orang lain. Kaki yang paling kotor dan paling mengeruhkan Kabar Mempelai adalah dalam hal keuangan dan dalam hal nikah.
Yehezkiel 34:18
34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu keruhkan dengan kakimu?
Roma 10:15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Kalau kita disucikan, maka tapak kaki kita menjadi indah. Perjalanan hidup dan perkataan yang disucikan akan memuliakan firman Allah, baik firman Penginjilan maupun Kabar Mempelai. Demikian pula hidup kita pasti akan menjadi indah.
- Tidak dapat bangun dari tempatnya = lumpuh. Saat ini menjadi tapal batas bagi kita, apakah kita tetap mau lumpuh atau mau bangkit dari tilam.
Yohanes 5:6-7
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Pengertian lumpuh:
- Tidak aktif dalam kegerakan kuda putih/ pembangunan tubuh Kristus.
- Hanya berharap dan bergantung pada orang lain dan bukan pada Tuhan.
- Tinggal dalam dosa bahkan sampai puncak dosa, terutama soal tempat tidur, yaitu dosa kawin-mengawinkan, nikah yang salah, kawin campur, kawin cerai, dsb.
Kita harus aktif dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus. Kita harus tetap bergantung pada Tuhan dan firman pengajaran yang benar. Kita juga harus tetap hidup suci.
- Kegelapan tidak hanya melanda hidup kita secara pribadi, tetapi juga dalam nikah.
Amsal 20:20
20:20 Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap.
Anak akan melawan orang tua di rumah, orang tua rohani (gembala), bahkan orang tua sorgawi (Tuhan) sehingga tidak taat pada firman.
Orang tua seringkali membuat hati anak menjadi tawar/ sakit hati, yaitu:
- Memaksakan kehendak sendiri di luar kehendak Tuhan.
- Tidak menegor/ mendidik anak-anak yang salah/ berdosa, bahkan justru menyetujui dan membela anak yang bersalah.
Istri yang hidup dalam kegelapan tidak bisa tunduk, bahkan menanduk/ melawan suami. Istri/ perempuan mengajar dan memerintah suami, sehingga menghancurkan nikahnya, sama seperti Hawa yang memberikan buah terlarang untuk dimakan oleh Adam.
Demikian pula suami tidak mengasihi istri seperti diri sendiri, bahkan kasar pada istri.
Struktur nikah yang salah = pelita di bawah tempat tidur = kegelapan melanda nikah.
- Kegelapan dalam tahbisan/ ibadah pelayanan.
Matius 25:26-30
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Yaitu malas atau tidak setia dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Gembala yang malas adalah gembala yang tidak mau memberi makan domba-dombanya. Malas = tidak setia = tidak berguna, bahkan merusak tubuh Kristus.
Amsal 18:9
18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
Yesus, Gembala yang baik, bahkan sudah menyerahkan nyawaNya untuk domba-dombaNya. Gembala di dunia harus rela berkorban apa saja untuk menyediakan firman penggembalaan sebagai makanan rohani bagi sidang jemaat. Ia harus setia melayani sidang jemaat. Demikian pula, domba yang baik harus rela berkorban apa saja untuk dapat makan firman penggembalaan serta setia dalam ibadah dan pelayanan pada Tuhan.
Tuhan tidak melihat hebat atau tidaknya pelayanan kita, tetapi Tuhan melihat kesetiaan kita. Kesetiaan akan menutupi segala kekurangan/ kelemahan kita, sehingga kita bisa memuliakan Tuhan. Sehebat apa pun kita, kalau tidak setia, pelayanan kita pasti akan merosot sampai kita tidak bisa melayani lagi.
Matius 25:26,30,24
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Kalau ada noda malas, di situ pasti juga ada noda kejahatan. Mereka menghakimi bahkan menyalahkan firman pengajaran yang benar. Firman yang benar diwahyukan/ diilhamkan = pembukaan rahasia firman Allah, ayat menerangkan ayat, sehingga pasti tidak akan pernah salah. Selain menuduh, menghakimi, menyalahkan Tuhan, selanjutnya mereka mulai mengubah (menambah dan atau mengurangi) firman pengajaran benar sehingga menjadi ajaran palsu. Mereka pasti juga memukul hamba Tuhan lain, menyalahkan yang benar, memfitnah, menghujat orang benar.
Markus 8:228:22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.
Keadaan hamba/ pelayan/ gereja Tuhan yang dalam kegelapan secara pribadi, nikah, dan tahbisan = orang buta di Betsaida.
Pengertian buta secara jasmani adalah mengalami kesulitan dalam hidup sehari-hari, masa depan yang gelap, bahkan menghadapi kemustahilan yang membuat kecewa dan putus asa.
Pengertian buta secara rohani:
- Tidak ada pembukaan rahasia firman Allah, sehingga hamba Tuhan dan sidang jemaat tidak makan secara rohani, tidak puas, tidak kenyang, kosong. Kehidupan yang tidak puas akan menghasilkan kata-kata yang kering, dusta, dan sia-sia. Mereka juga tidak kuat, sehingga tersandung dan jatuh dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Mereka tersandung dan jatuh bahkan dalam dosa sampai puncaknya dosa.
- Tidak bisa menyembah Tuhan bahkan binasa selamanya.
Markus 8:22-268:22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.
8:23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"
8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
8:25 Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.
8:26 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: "Jangan masuk ke kampung!"
Apa yang dibutuhkan oleh orang buta? Orang buta membutuhkan jamahan tangan Tuhan sebanyak dua kali. Jamahan tangan Tuhan menunjuk pada pemberitaan firman Tuhan. Kita membutuhkan firman yang dobel
(dua kali lipat), yaitu firman penginjilan dan firman pengajaran yang benar. Selanjutnya, orang buta dibawa ke luar kampung, artinya kita diasingkan/ digembalakan/ disucikan dari pengaruh dunia. Kita bisa menemukan firman penginjilan dan firman pengajaran yang benar (firman yang dobel) dalam kandang penggembalaan.
Dua kali pemberitaan firman Tuhan = dua kali jamahan tangan Tuhan:
- Jamahan tangan Tuhan yang pertama = pemberitaan Kabar Baik.
Yesus, satu-satunya manusia yang tidak berdosa, harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Kalau kita menerima Kabar Baik, maka kita berhenti berbuat dosa (bertobat) dan menerima baptisan air, sehingga kita menerima hidup baru. Kita selamat dan diberikati Tuhan.
Markus 8:24
8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
Setelah diselamatkan, orang buta sudah bisa melihat, namun hanya melihat pohon (pandangan daging). Mereka hanya bisa melihat perkara dunia/ daging, bahkan sampai mengorbankan perkara rohani. Pandangan mereka hanya tertuju pada perkara daging.
Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
1 Korintus 15:19
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Orang yang paling malang tidak mengalami kuasa kebangkitan. Selama hidupnya di dunia tidak berubah dan tetap menjadi manusia daging. Saat Yesus datang kedua kali, mereka tidak dibangkitkan. Mereka hanya menuju pada kebinasaan selamanya, padahal mereka sudah mengenal Yesus. Di sisi lain, penjahat sekalipun masih bisa menerima kesempatan untuk diselamatkan di akhir hidupnya. Pandangan daging hanya menilai manusia lewat perkara jasmani, menghormati yang kaya/ pandai dan menghina yang miskin/ bodoh, memandang muka, dan tidak beriman, sehingga pasti tidak selamat dan binasa.
Mereka memandang Yesus hanya demi mendapat pertolongan dan berkat secara jasmani, misalnya: Yesus sebagai penolong, penyembuh, pemberi berkat, dsb. Mereka tidak pernah dan tidak bisa memandang Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, yang menyucikan dan mengubahkan kita.
- Jamahan tangan Tuhan yang kedua = pemberitaan cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Markus 7:21-22
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
Firman pengajaran akan menyucikan kita dari 12 hal yang jahat dan najis, sehingga hati dan pikiran kita bisa diisi 12 ketul roti. Hati dan pikiran menjadi terbuka/ terang, sehingga mata juga bisa terbuka dan menjadi terang, tidak melihat dengan samar-samar lagi.
- Kita bisa melihat diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelemahan. Kita bisa mengoreksi diri sendiri. Kita bisa hancur hati, mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, lanjut hidup dalam kebenaran. Kita tidak selalu menyalahkan orang lain.
- Kita bisa melihat orang lain yang membutuhkan, sehingga kita bisa saling memberi dan mengunjungi.
- Kita bisa melihat Tuhan dengan jelas lewat pembukaan rahasia firman Tuhan. Kita tidak menyamaratakan semua ajaran. Kita peka terhadap ajaran palsu. Kita hanya menerima firman pengajaran yang benar sehingga kita bisa menyembah Tuhan, Imam Besar, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Kita memandang wajah kemuliaan Tuhan.
Yesaya 52:13-14
52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --
Yesus rela menjadi buruk di kayu salib untuk menolong dan mengubahkan manusia yang buruk seperti anjing dan babi, bahkan yang sudah sangat buruk seperti setan yang tidak bisa bertobat. Yesus mengubahkan kita sehingga bisa menjadi manusia yang sempurna dan mulia seperti Dia. Segala yang buruk dan hancur disedot, digantikan dengan yang mulia dan indah.
Kegunaan memandang wajah Tuhan:
- Bilangan 6:26
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Sinar kemuliaan dalam wajah Yesus memberi ketenangan dan damai sejahtera di tengah kegoncangan dunia. Kita bisa merasa enak dan ringan. Wajah kita berseri, kita bisa berbahagia sekalipun di tengah penderitaan, kekuatiran, ketakutan, dsb.
- Bilangan 6:25
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
Kita mengalami sinar kemuliaan dari wajah Yesus yang memberikan kasih karunia, belas kasih, dan kemurahan. Kasih karunia Tuhan mendamaikan dan menyucikan segala dosa kita, sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kita dipakai menunggangi kuda putih = menjadi pasukan Sorga, bahkan sampai kita memakai jubah putih/ jubah mempelai Tuhan.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Wahyu 19:14
19:14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
Ibrani 2:18
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Kasih karunia Tuhan Yesus juga dicurahkan untuk menolong kita, menyelesaikan semua masalah yang mustahil, memelihara kita di tengah kesulitan dunia, bahkan di zaman antikris.
- Matius 17:2
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Sinar kemuliaan dari wajah Yesus memberi keubahan hidup, mulai dari wajah/ panca indera. Telinga kita bisa mendengar dan dengar-dengaran pada Kabar Mempelai. Mulut kita bisa berkata yang benar dan baik, perkataan yang memuliakan nama Tuhan.
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau telinga dan mulut baik, maka semua juga menjadi baik dalam hidup kita. Semua yang sudah hancur menjadi baik. Masa depan yang gagal menjadi berhasil dan indah pada waktuNya. Jika Yesus datang kedua kali, kita bisa disempurnakan untuk menyambut Yesus datang kedua kali di awan-awan permai. Kita bisa memandang wajah Yesus dengan sangat jelas, tidak samar-samar lagi, bahkan sampai masuk Yerusalem baru yang kekal selamanya.
Tuhan memberkati.