Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 4:8-11 tentang kegiatan di tahta Surga:
  1. Kegiatan penyucian.
    Wahyu 4:8
    4:8Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

  2. Kegiatan penyembahan.
    Wahyu 4:10
    4:10maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Dua kegiatan ini tidak bisa dipisahkan. Kita masih mempelajari kegiatan penyucian.
Dengan apa kita disucikan?
Ibrani 4:12-13
4:12Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Kita disucikan lewat firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Apa yang harus disucikan?
  1. Hati dan pikiran yang berisi 12 keinginan jahat dan najis.
    Markus 7:21-23
    7:21sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
    7:22perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
    7:23Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

    Menghujat adalah menyalahkan firman pengajaran yang benar dan membenarkan ajaran palsu. Ini sama dengan sombong seperti antikris. Juga bebal, yaitu tidak bisa ditegur dan dinasehati, baik lewat pemberitaan firman maupun nasehat secara pribadi.

    Hati yang disucikan dari 12 keinginan jahat dan najis akan diisi dengan 12 roti, yaitu firman Allah. Kita bisa bergemar akan firman.

  2. Sendi-sendi, yaitu hubungan dua tulang, artinya:
    1. Hubungan dengan sesama, dimulai dengan hubungan terdekat dalam nikah.
    2. Hubungan dengan Tuhan.

    2 Korintus 12:20
    12:20Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

    Yang harus disucikan adalah mulai dari perselisihan. Jika berselisih karena dosa, maka harus saling mengaku dan saling mengampuni. Jika hubungan dengan sesama adalah baik, maka hubungan dengan Tuhan pasti baik. Kita juga harus disucikan dari iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri atau egois, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

    Jika sendi disucikan, maka hubungan dengan sesama akan menjadi baik. Juga hubungan dengan Tuhan akan menjadi baik, yaitu kita bisa menyembah Tuhan.

  3. Sumsum.
    Amsal 17:22
    17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

    Sumsum berada di dalam tulang. Jika sumsum kering, artinya semangat patah, kecewa, putus asa, juga menunjuk pada kebanggaan. Jika disucikan dari kecewa atau bangga, maka kita bisa mengucap syukur selalu kepada Tuhan.

Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Jika sudah disucikan oleh pedang firman, maka kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kita diangkat menjadi imam dan raja untuk selama-lamanya, dan kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Sampai kita menjadi mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai, sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga untuk selama-lamanya.

Matius 21:18-19
21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

Jika tidak dipakai oleh Tuhan, maka akan dipakai dalam pembangunan Babel, yaitu kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan.

Tetapi hati-hati, dalam perjalanan terakhir Yesus ke Yerusalem, masih ditemukan pohon ara yang berdaun lebat tetapi tidak berbuah.
Berdaun lebat artinya banyak imam-imam sudah aktif melayani dalam pembangunan tubuh Kristus, tetapi tidak berbuah. Tidak berbuah artinya tidak memuaskan hati Tuhan, tidak berkenan kepada Tuhan. Akibatnya adalah kering rohani, mulai dengan banyak bersungut dan berbantah. Lanjut mencari kepuasan di dunia, sampai jatuh dalam dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Sehingga hidup dalam suasana kutukan, letih lesu dan berbeban berat, sampai binasa selamanya.

Mengapa ibadah pelayanan tidak memuaskan Tuhan?
  1. Karena beribadah melayani tanpa iman.
    Maleakhi 3:8-9
    3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
    3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

    Yaitu beribadah melayani tetapi mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, seperti yang dilakukan oleh Yudas Iskariot. Ini terjadi karena merasa hidupnya dari uang, bukan dari firman Tuhan. Meja Roti Sajian tidak ada lagi sebab diganti dengan meja penukar uang.

  2. Sebab melayani tanpa pengharapan.
    Yeremia 48:10
    48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

    Yaitu melayani dengan lalai, tidak setia, malas dan jahat, tidak berguna.

    Matius 25:26,30
    25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    Malas dan jahat sama dengan menjadi pengkhianat dan perusak, serta mencerai-beraikan tubuh Kristus. Ini sama dengan tidak punya pengharapan dan tidak bisa diharapkan. Dalam Tabernakel, sama dengan tanpa Pelita Emas, tidak ada terang sama sekali.

  3. Sebab melayani tanpa kasih.
    Yohanes 14:15
    14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Yaitu tidak taat dan tidak dengar-dengaran pada Tuhan, pada firman pengajaran yang benar.

    Matius 25:41-43
    25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
    25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
    25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.


    Melayani tanpa kasih juga artinya tidak mau memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Dalam Tabernakel, sama dengan tanpa Mezbah Dupa Emas.

Jadi, ibadah pelayanan yang tidak memuaskan Tuhan adalah:
  1. Tanpa iman --> tanpa Meja Roti Sajian.
  2. Tanpa pengharapan --> tanpa Pelita Emas.
  3. Tanpa kasih --> tanpa Mezbah Dupa Emas.
Jika digabungkan, ini menunjuk pada ibadah pelayanan tanpa sistem penggembalaan.

Kita yang sekarang berada dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, maka ibadah pelayanan kita harus dalam sistim penggembalaan, yang ditandai dengan iman, pengharapan, dan kasih. Kita tergembala dengan benar dan baik. Prakteknya adalah berada dalam kandang penggembalaan, sama dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
  1. Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Ini adalah untuk mendapatkan iman yang teguh, sama dengan firman mendarah-daging dalam hidup kita, menjadi pengalaman hidup kita. Buktinya adalah mengembalikan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Kita hidup dari iman.

    Maleakhi 3:10-12
    3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
    3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
    3:12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.

    Siklus perpuluhan: perpuluhan --> ada makanan firman pengajaran yang benar --> makan firman, yaitu mendengar, mengerti, percaya dan yakin, sampai praktek firman apa pun resiko yang kita hadapi --> Tuhan membuka tingkap-tingkap langit --> Tuhan mencurahkan berkat, perlindungan, kebahagiaan --> perpuluhan.
    Ini adalah siklus Kerajaan Sorga yang tidak bisa diputus oleh krisis apa pun di dunia.

    Perpuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati dan dipelihara oleh Tuhan. Juga pengakuan bahwa kita hidup dari Tuhan, pengakuan bahwa hidup kita dan semua yang kita miliki adalah milik Tuhan.

  2. Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Roh Kudus memberikan terang atau pengharapan kepada kita. Buktinya adalah kita bisa beribadah melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar, setia dan baik, setia dan benar.

    Matius 25:21
    25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    Maka kita mendapatkan pengharapan untuk dipercaya Tuhan dalam dua hal:
    • Dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yang semakin membesar.
    • Kita mengalami kebahagiaan yang bertambah-tambah, sampai puncak kebahagiaan adalah masuk Perjamuan Kawin Anak Domba saat Yesus datang kedua kali.

  3. Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya, sehingga kita mendapatkan kasih Allah.
    Buktinya adalah kita beribadah melayani Tuhan dengan taat dengar-dengaran, serta rela berkorban untuk memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Maka pintu Sorga akan terbuka bagi kita.

Matius 17:1
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

Jika ibadah pelayanan kita kepada Tuhan ditandai dengan iman, pengharapan, dan kasih, maka akan memuncak pada rumah doa. Ini seperti Yesus mengajak Petrus (pengharapan), Yakobus (iman), Yohanes (kasih) untuk naik ke puncak gunung yang tinggi.

Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginan, hawa nafsu, kepandaian, kekuatan, egois, kekuatiran, sehingga kita bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan. Kita hanya memandang Tuhan, hanya berseru dan berserah kepada Tuhan.

1 Raja-raja 9:1,3
9:1 Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya,
9:3 Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.

Kalau sudah menjadi rumah doa, maka nama Tuhan, mata Tuhan, dan hati Tuhan ada dalam kehidupan kita selama-lamanya.
  1. Nama Tuhan.
    Kita mengalami kuasa kemenangan dalam nama Yesus atas setan tritunggal, sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Kita hidup dalam damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu-gugat.

  2. Mata Tuhan.
    Yaitu perlindungan dan pemeliharan Tuhan secara ajaib di tengah kesulitan dan kehancuran dunia, sampai di jaman antikris, bahkan sampai hidup kekal selamanya.
    Mata Tuhan juga menunjuk pada pembelaan Tuhan, sehingga kita tidak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun juga.

  3. Hati Tuhan/ kasih Tuhan.
    Zefanya 3:16-18
    3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
    3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
    3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

    Kasih Tuhan membaharui hidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Dia. Takut secara daging diubahkan menjadi takut akan Tuhan.
    Keubahan hidup juga adalah wajah berseri, yaitu kuat dan teguh hati. Kita berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita hanya percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Kita selalu menyembah Tuhan. Kalau lupa akan Tuhan, maka wajah pasti menjadi muram.

    Amsal 16:32
    16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

    Sabar artinya sabar dalam penderitaan, tidak kecewa, tidak putus asa, tidak marah, tetapi mengucap syukur kepada Tuhan. Juga sabar menunggu waktu Tuhan. Kalau Tuhan belum menolong, maka Tuhan masih sibuk dengan kehidupan kita.

    1 Tawarikh 28:20
    28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

    Kalau kita sudah kuat dan teguh hati, maka Tuhan akan mengulurkan tangan kasihNya untuk menolong kita tepat pada waktuNya. Jaminannya adalah Yesus di kayu salib berkata "Sudah selesai". Semua masalah diselesaikan, sampai kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia saat kedatanganNya kedua kali. Kita masuk takhta Yerusalem Baru.

    Wahyu 22:3-4
    22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
    22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

    Sampai nama Tuhan tertulis di dahi. Kita menjadi milik Tuhan selama-lamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 April 2015 (Sabtu Sore)
    ... Allah Mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh. Mengerti firman Allah firman berada di dahi. Percaya dan yakin pada firman Allah firman menjadi iman di dalam hati. Praktik firman Allah taat dengar-dengaran pada firman. Petrus Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas hendaklah kamu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Mei 2011 (Minggu Sore)
    ... pertama tidak setia. Praktik tidak setia tidak setia dalam nikah. Mulai dari permulaan nikah. Tidak setia dalam masa pacaran bibit tidak setia dalam nikah. Kemudian dalam perjalanan nikah. Kalau tidak setia bisa mengakibatkan kawin campur sampai kawin mengawinkan puncaknya dosa . Kejadian . Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi dan juga pada ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 September 2023 (Selasa Sore)
    ... Dia seribu tahun lamanya. Ada kelompok orang mati Orang yang selama hidupnya mendengar dan dengar-dengaran pada bunyi sangkakala firman penggembalaan mengasihi Tuhan sehingga mengalami keubahan hidup. Jika diizinkan meninggal dunia sebelum Yesus datang kedua kali disebut mati dalam Tuhan. Wahyu Dan aku mendengar suara dari sorga berkata Tuliskan Berbahagialah orang-orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Mei 2011 (Senin Sore)
    ... salah Tuhan tapi SALAHNYA SENDIRI karena tidak mau menerima perjamuan Paskah keras hati tetap mempertahankan dosa . Matius . Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. murid-murid mempersiapkan perjamuan paskah secara jasmani mulai dari rumahnya mejanya rotinya dan sebagainya . Bagi kita sekarang artinya KITA MEMPERSIAPKAN HATI ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Maret 2014 (Kamis Sore)
    ... menjadikan rumah Tuhan menjadi pasar. Tanda pasar adalah murah tanpa tahbisan yang benar ramai sukacita daging tanpa firman pengajaran yang benar mencari keuntungan jasmani. Roh jengkel marah tanpa kasih. Matius Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah Hosana bagi Anak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2011 (Rabu Sore)
    ... Tuhan yang akan mengalami kelaparan terutama kelaparan rohani. Sejak jaman Yusuf kelaparan ini sudah dinubuatkan. Dan ini akan terjadi lagi. 'efa' timbangan untuk gandum Firman. 'syikal' timbangan untuk uang perkara jasmani. Jadi penyebab kelaparan rohani adalah karena lebih mengutamakan perkara jasmani syikal daripada perkara rohani efa . Praktiknya sekarang adalah tinggalkan ibadah pelayanan untuk mengejar ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Agustus 2009 (Minggu Pagi)
    ... jangan hanya tertuju kepada perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap bersama dunia. Perhatian kita yang terutama haruslah memperhatikan perkara Tuhan perkara rohani yang tidak akan berlalu yaitu Perkataan Tuhan sendiri ayat menerangkan ayat -- firman pengajaran yang benar. Mazmur kemurahan Tuhan. Kerajaan Sorga. Matius - contoh pembaharuan perhatian ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha IV Malang, 24 September 2015 (Kamis Pagi)
    ... dia Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna yaitu mempelai wanita Surga. Kita harus mengenal Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Januari 2012 (Kamis Sore)
    ... Dan Ia berkata kepada Petrus Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku Yesus mengajak murid pilihan untuk berjaga-jaga dan berdoa tetapi mereka tertidur kali. Ini sama dengan tidur rohani. Tidur rohani artinya lengah dalam berjaga-jaga dan berdoa tidak sungguh-sungguh lengah dalam penyucian oleh pedang firman Allah. Matius Tetapi seorang dari ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Maret 2014 (Selasa Sore)
    ... dalam ketekunan menanti kedatangan Yesus kedua kali jalan kemuliaan. ad. . Persekutuan dalam ketekunan menanti kedatangan Yesus kedua kali. Markus - Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya masing-masing dengan tugasnya dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.