Matius 25:31-32
25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembalamemisahkan domba dari kambing,
Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus tampil dalam 2 penampilan:
- sebagai Raja atas segala rajayang memerintah (bersemayam) di atas tahta kemuliaan, maka kita harus tampil sebagai raja-raja, yakni kehidupan yang diurapi Roh Kudus, kehidupan yang selalu menang atas dosa, dunia, daging, sehingga kita juga bisa sampai di tahta kemuliaan.
- sebagai Gembala Agung, maka kita harus tampil sebagai kehidupan yang tergembala (domba-domba), supaya tidak tersesat/terhilang, kita bisa mengikut Yesus (Gembala Agung) sampai berada di tahta kemuliaan.
Keluaran 3:13:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Batas Penggembalaanadalah sampai di Gunung Horeb (= Gunung Sinai,
Kisah Para Rasul 7:30).
Di Gunung Sinai, Musa menerima 2 hal:
- Perintah dan petunjuk untuk membangun Tabernakel/Kemah Suci/Rumah Allah.
Bagi kita saat ini, dalam arti rohani menunjuk pada Pengajaran Tabernakel, yakni Pengajaran tentang pembangunan/pembentukan Tubuh Kristus.
- Dua loh batu= kasih.
Matius 22:34-39
22:34. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35. dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36. "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37. Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Penggembalaan bukan hanya untuk menyelamatkan kita (selamat - percaya Yesus) tetapi sampai membawa kehidupan kita masuk pembangunan Tubuh Kristus, yakni:
- kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri/menyatu dengan sesama = kesatuan Tubuh.
- kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu= kesatuan Tubuh dengan Kepala, kesatuan Mempelai Wanita dengan Mempelai Pria Surga dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah, untuk selanjutnya masuk dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai (Firdaus di bumi) dan Kerajaan Surga yang kekal (tahta kemuliaan).
Syarat Penggembalaan:- Yohanes 10:1-2
10:1. "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2. tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Syarat pertama: masuk kandang penggembalaan, sekalipun memang harus melalui pintu sempit.
Kandang penggembalaan menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (3 macam alat dalam Ruangan Suci):
Mulai dari seorang gembala harus masuk pintu sempit= tekun dalam kandang penggembalaan.
Kalau melompat tembok (sebentar ada, sebentar tidak ada) = pencuri dan perampok, pembunuh. Demikian gembala-gembala yang melalaikan tugasnya. Kita harus hati-hati!
Domba-domba juga harus tekun di kandang penggembalaan. Kalau domba tidak tekun dalam kandang penggembalaan, akibatnya:
- dimangsa binatang buas.
- dibunuh pencuri/perampok (yakni gembala-gembala yang tidak setia).
- Yohanes 10:4-5
10:4. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Syarat kedua: mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala (Firman Penggembalaan).
JANGAN DENGAR SUARA ASING!
Suara asing:
- gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
- ajaran-ajaran asing yang berbeda dari yang sudah kita terima.
Suara asing mencerai-beraikan dan menyesatkan domba-domba, sampai menuju kebinasaan.
Dalam penggembalaan, kita mengalami 3 hal:
- Penyucian oleh api yang dari Tuhan.
Keluaran 3:2-5
3:2. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Musa melihat nyala api keluar dari semak duri namun semak duri itu tidak terbakar, tidak hancur, tidak rusak.
semak duri(kayu) = manusia daging yang berdosa.
api= api dari Surga (buktinya tidak menghancurkan semak duri), yakni api Firman Pengajaran benar, api Roh Kudus, dan api Kasih Allah.
Manusia daging yang berdosa mengalami penyucian tubuh, jiwa, roh lewat:
- api Firman Pengajaran benar= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- api Roh Kudus= ketekunan dalam Ibadah Raya.
- api Kasih Allah= ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Hasilnya:
- Menanggalkan kasut= menjadi seperti bayi yang baru lahir.
1 Petrus 2:1-2
2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2) dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4) dan fitnah(5).
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Tandanya:
- membuang dosa, mulai dari 5 dosa utama:
- segala akar kejahatan (cinta uang, kikir dan serakah) dan kenajisan (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan).
- segala tipu muslihat/dusta.
- segala macam kemunafikan.
- segala kedengkian.
- segala fitnah.
Waspada! Banyak hamba Tuhan seperti Pilatus, menyalibkan (menolak) Yesus yang sudah jelas benar, serta membebaskan Barabas yang sudah jelas bersalah.
Kita harus sungguh-sungguh tergembala untuk bisa disucikan.
- Keinginannya hanya satu yakni rindu Firman Pengajaran benar (bisa menikmati, mendengar dan dengar-dengaran) sehingga mengalami pertumbuhan ke arah kesempurnaan.
- Kayu dengan nyala api= Mempelai Wanita dengan selubung matahari, bulan di bawah kaki, dan mahkota 12 bintang di atas kepalanya.
Wahyu 12:1
12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Menubuatkan: kehidupan kita terus disucikan (seperti bayi), bertumbuh, sampai dewasa/sempurna, tidak bercacat cela, menjadi terang dunia seperti Yesus.
Penyucian dengan api Firman, Roh Kudus, dan kasih menghasilkan terang bulan, bintang, dan matahari (terang dunia).
Memang proses keubahan hidup pelan-pelan, sedikit demi sedikit.
Tidak mungkin 3 macam ibadah sia-sia!
Firman Allah tidak akan kembali dengan sia-sia!
Kesaksian/pemandangan hebat yang ditunggu seluruh duniaadalah jika seorang berdosa bisa digembalakan (tekun dalam 3 macam ibadah pokok), disucikan, sampai disempurnakan.
Ini penglihatan hebat yang tidak bisa ditiru/dipalsu setan.
Kalau bukan lewat pekerjaan Firman Pengajaran, tidak mungkin kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
- Panggilan dengan suara.
Keluaran 3:4
3:4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duriitu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Panggilan Tuhan berasal dari kesucian, bukan karena kita pandai, kaya, ataupun hebat.
Musa harus tergembala dan disucikan terlebih dulu baru kemudian dipanggil Tuhan.
Jadi, semakin kita disucikan, panggilan Tuhan semakin jelas dan teguh.
Jangan main-main, kita harus sungguh-sungguh!
Panggilan Tuhan: "Musa, Musa!"
Artinya:
- Panggilan Tuhan datang secara pribadi, tidak bisa dimengerti oleh orang lain, hanya dia sendiri.
Misalnya: panggilan untuk melayani Tuhan, panggilan untuk masuk dalam 3 macam ibadah pokok, panggilan untuk masuk Baptisan Air.
- Tuhan mengenal dengan jelassetiap kehidupan yang dipanggilNya. Jangan kita ragu!
Selain itu, Tuhan juga menunjukkan teladan bagaimana kita harus sopan dalam memanggil sesama, menggunakan nama masing-masing pribadi.
Tuhan memanggil kita untuk dipakai dalam kegerakan Pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Misalnya: dalam kebaktian kunjungan, ada yang dipanggil untuk turut serta secara langsung (berperang langsung), ada pula yang tinggal dan bertugas untuk tetap mendukung dalam doa (tetap satu tim melayani Tuhan).
Jawaban yang tepat untuk setiap panggilan Tuhan: "YA, ALLAH."
(Jangan menunda-nunda apalagi menolak!)
Artinya: taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan - maka segala resikonya menjadi tanggung jawab Tuhan.
Sebaliknya, kalau menolak panggilan Tuhan - maka segala resiko ditanggung sendiri. Contohnya: Saul yang tidak taat dan kehilangan segala-galanya.
Roma 8:28-30
8:28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Tuhan tidak sembarangan memanggil kita, semuanya sesuai dengan rencana Allah.
- Kalau kita menjawab "Ya" maka suatu waktu kita akan melihat kebaikan Tuhan dan kita mengucap syukur selalu.
- Kalau kita menolak panggilan Tuhan maka segala sesuatu yang tadinya hebat menjadi hancur.
Jika kita tetap berada di rel/jalur kehendak Allah, tidak perlu takut sekalipun banyak tantangan dan rintangan. Kita akan mengalami 2 hal:
- Ayat 28: Tuhan turut bekerja untuk menjadikan semua baik/indah pada waktuNya, termasuk untuk masa depan kita.
- Ayat 30: Tuhan sedang membenarkan, menyucikan, sampai mempermuliakan. Kita sempurna seperti Dia untuk duduk bersama-sama di tahta kemuliaan.
- Tuhan memberi perlengkapan: "AKU ADALAH AKU".
Keluaran 3:13-14
3:13. Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
3:14. Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
Salah satu perlengkapan kita adalah nama "AKU ADALAH AKU".
"AKU ADALAH AKU" adalah salah satu nama Tuhan dalam Perjanjian Lama.
Tuhan Yesus Kristus yang kita kenal dalam nama Yesus adalah nama Tuhan dalam Perjanjian Baru.
"AKU ADALAH AKU" berarti kekal, nama Yesus yang kekal dan tidak berubah dari dulu, sekarang, sampai selama-lamanya.
Perlengkapan nama Yesus yang kekal kita butuhkan untuk menghadapi tantangan dan rintangan dalam pelayanan. Terutama, 2 tantangan-rintangan besar yang bisa dihadapi dengan nama "AKU ADALAH AKU":
- Markus 6:48-51
6:48. Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
6:49. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
6:50. sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
6:51. Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
= menghadapi angin ribut dan gelombang.
angin ribut = ajaran-jaran sesat.
gelombang = pencobaan-pencobaan.
Keduanya dilancarkan setan untuk membimbangkan dan menggugurkan iman kita = menenggelamkan di lautan api dan belerang (kebinasaan).
Nama Yesus memberi ketenangan (kita bisa percaya Yesus) di tengah angin ribut dan gelombang.
1 Petrus 4:7
4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Kita butuh ketenangan untuk kita bisa berdoa, menyeru nama Yesus, dan segala angin ribut serta gelombang akan diredakan.
Pembangunan Tubuh Kristus memang bagai menyeberang lautan, menghadapi angin dan gelombang, tetapi Tuhan sudah beri perlengkapan nama "AKU ADALAH AKU".
Kuasai diri dan jadilah tenang= percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada nama Yesus. Kita tetap maju dalam pelayanan bersama Tuhan.
Jangan justru lari dan minta tolong sana-sini di tengah angin ribut dan gelombang!
Matius 14:30-32
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
Bahkan, Petrus yang sudah tenggelam, masih bisa terangkat lewat menyeru nama Yesus.
- Yohanes 18:2,9
18:2. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
18:9. Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa."
= menghadapipengkhianatan.
Dua macam pengkhianatan:
- dalam nikah: pertengkaran, kekerasan, perselingkuhan, perceraian.
- dalam ibadah-pelayanan: seperti Yudas yang tidak sungguh-sungguh, tidak setia, tidak berubah karena menolak (tidak mengutamakan) Firman, tetap manusia daging dengan 18 tabiat daging = menerima cap antikris.
2 Timotius 3:1-5
3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1) dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3) dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6) dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3. tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4. suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
3:5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Yesus dengan kasihNya (kasih Mempelai Pria Surga sampai rela mati di kayu salib) membela kita supaya jangan seorangpun binasa.
Bagaimana supaya kita bisa menerima kasih Allah?
Amsal 28:13
28:13. Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Caranya adalah lewat mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa itu lagi.
mengaku dosa = menyeru nama Yesus.
menghakimi orang lain (apalagi mendakwa kehidupan yang tidak bersalah) = menyeru nama setan.
Zefanya 3:16-18
3:16. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18. seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
Akui dan tinggalkan dosa (menyeru nama Yesus), maka kita akan
mengalami kasih Allah yang besar untuk:
- menguatkan tangan yang sudah lemah lesu, sehingga kita tetap setia berkobar-kobar dalam beribadah dan melayani Tuhan,
- memberi kemenanganatas dosa-dosa dan masalah (kita bisa hidup benar dan suci).
- membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai suatu waktu kita sama mulia dengan Tuhan Yesus, kita menjadi Mempelai WanitaNya, terangkat di awan-awan permai untuk masuk hari Pertemuan Raya (Pesta Nikah Anak Domba Allah), sampai di tahta kemuliaan selama-lamanya.
Tuhan memberkati.