Rekaman Ibadah Kunjungan di Serui.Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang sangat didambakan dan diupayakan oleh manusia di dunia, termasuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan.
Tetapi sayang, seringkali manusia, bahkan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, memiliki pandangan yang salah tentang kebahagiaan, sehingga memakai cara yang salah untuk menggapai kebahagiaan. Sehingga malah mendapat sengsara bahkan kebinasaan.
Contohnya adalah manusia/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan menganggap bahwa kebahagiaan adalah kekayaan, sehingga berlomba-lomba untuk mencari kekayaan dengan cara yang salah, misalnya korupsi, menipu orang, dll. Akibatnya ditangkap KPK, dst, malah sengsara dan binasa. Ada juga yang menganggap kebahagiaan adalah kepandaian, sehingga banyak yang mencari ijazah dengan memalsukan, dll, termasuk hamba Tuhan. Bahkan manusia/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan menganggap bahwa berbuat dosa adalah kebahagiaan, sehingga berbuat dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan).
Oleh sebab itu, Tuhan memberikan kebahagiaan Sorga, yaitu kebahagiaan yang sejati, kebahagiaan yang kekal, kepada kita semua.
Dalam kitab Wahyu, ada 7 kebahagiaan Sorga yang Tuhan berikan.
Permulaan kebahagiaan adalah dalam Wahyu 1:3, yaitu berbahagia yang membaca, mendengar, dan menuruti kata-kata nubuat.
Akhir kebahagiaan adalah dalam Wahyu 19:9, yaitu berbahagia yang diundang ke Perjamuan Kawin Anak Domba.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Perjamuan Kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, dengan sidang jemaat yang sempurna/ tubuh Kristus yang sempurna, sebagai mempelai wanita Sorga, di awan-awan yang permai. Kepala dan tubuh tidak akan terpisahkan lagi selama-lamanya.
Selanjutnya dalam Wahyu 20, kita kembali ke Firdaus/ Kerajaan 1000 tahun damai.
Lanjut dalam Wahyu 21-22, kita masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga yang kekal selamanya. Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta Sorga selamanya.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Inilah kebahagiaan yang sesungguhnya, yang Tuhan berikan kepada kita.
Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Permulaan/ pintu gerbang kebahagiaan Sorga adalah membaca, mendengar, dan menuruti kata-kata nubuat/ firman nubuat.
Ada dua macam pemberitaan firman Allah yang diajarkan oleh Rasul Paulus, dan diteladankan oleh Tuhan Yesus sendiri:
- Injil keselamatan/ firman penginjilan/ susu/ Kabar Baik.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Amsal 25:25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baikdari negeri yang jauh.
Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali di dunia sebagai satu-satunya manusia tidak berdosa, tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Bukti diselamatkan adalah:
- Percaya Yesus.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
- Baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Sehingga kita menerima hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
- Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/ firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ makanan keras/ Kabar Mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, untuk memilih kehidupan yang sudah selamat, untuk disucikan dan dibaharui sampai sempurna dan tak bercacat-cela seperti Dia. Kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Waspada, banyak dipanggil tetapi sedikit dipilih. Banyak yang diselamatkan tetapi tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Contohnya adalah bangsa Israel yang keluar dari Mesir sebanyak 603.550 laki-laki (belum termasuk perempuan dan anak-anak), tetapi yang masuk Kanaan hanya 2 orang.
Kita harus menerima firman penginjilan, tetapi harus dilanjutkan pada firman pengajaran, supaya kita bisa disucikan sampai disempurnakan.
Kedatangan Yesus kedua kali belum terjadi, oleh sebab itu, Kabar Mempelai/ firman pengajaran ini sama dengan firman nubuat. Ini yang harus kita dengar.
Saat kita beribadah melayani Tuhan, apa yang membuat kita bahagia?
Jika nyanyian yang membuat kita bahagia, belum tentu itu merupakan kebahagiaan Sorga, sebab di dunia juga ada nyanyian yang membuat bahagia yang semu.
Tetapi jika kita berbahagia saat mendengar firman, itulah kebahagiaan Sorga.
Proses untuk membaca, mendengar, dan menuruti Kabar Mempelai/ firman pengajaran:
- Membaca dan mendengar firman pengajaran dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, seperti anjing menjilat remah-remah roti, sangat cermat sampai tidak ada yang terlewatkan sedikit pun.
Roh Kudus menolong kita untuk bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, lanjut Roh Kudus akan menolong kita untuk mengerti firman, sehingga firman ditulis di dahi. Selanjutnya, Roh Kudus menolong kita untuk percaya dan yakin akan firman, sehingga firman menjadi iman di dalam hati.
Ibrani 10:16-17
10:16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."
Jika hati percaya, maka mulut bisa mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan kepada sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Maka darah Yesus akan menghapus, mengampuni dan melupakan segala dosa-dosa kita. Sehingga kita dibenarkan dan hidup dalam kebenaran. Saat dosa diampuni, maka kita mengalami kebahagiaan Sorga.
Mazmur 32:1-4
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
Tetapi jika berjiwa penipu, yaitu tidak mau mengaku dosa, maka tulang belakang akan menjadi kering. Sehingga bungkuk rohani, seperti perempuan yang bungkuk 18 tahun (dicap 666) di Bait Allah, sampai menjadi sama dengan antikris.
Lebih lanjut, jiwa penipu adalah tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain, menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan. Kehidupan semacam ini akan hancur sampai binasa selamanya.
- Menuruti firman pengajaran = praktek firman, taat dengar-dengaran.
Oleh kekuatan Roh Kudus, kita bisa praktek firman, sehingga firman pengajaran yang benar ditulis di tangan (perbuatan) dan ditulis di mulut (bersaksi tentang firman).
Wahyu 13:16-18
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Kalau dahi, hati, tangan, mulut dicap firman pengajaran, maka kita menerima hikmat dan kebijaksaan Sorga, serta kebahagiaan Sorga. Sehingga antikris tidak ada tempat untuk memberi cap 666.
Teladan sempurna dari taat dengar-dengaran adalah teladan Yesus sendiri.
Ada 3 titik ketaatan Yesus:
- Di Sungai Yordan, dalam baptisan air.
Matius 3:13-16
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari airdan pada waktu itu juga langit terbukadan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Yesus adalah manusia yang tidak berdosa, tidak mengenal dosa. Sebenarnya, Yesus tidak perlu baptisan air.
Mengapa Yesus dibaptis air?
- Untuk melakukan kehendak Bapa di Sorga, sekalipun bertentangan dengan logika, sekalipun harus mengorbankan harga diri/ gengsi.
Secara logika, seharusnya Yesus yang membaptis Yohanes. Tetapi Yesus tetap meninggikan kehendak Bapa lebih dari logika.
- Untuk memberi teladan baptisan air yang benar.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kolose 2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga keluar dari air bersama Yesus, untuk menerima hidup baru/ hidup Sorgawi (langit terbuka).
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Seperti bahtera Nuh yang menyelamatkan hanya ada satu, demikian juga baptisan air yang benar hanya ada satu.
Hidup baru adalah memiliki hati nurani yang baik, yaitu hati nurani yang taat dengar-dengaran. Hasilnya adalah kita mengalami kebahagiaan Sorga.
- Di Taman Getsemani, saat Yesus berdoa supaya tidak disalibkan.
Ini menunjuk pada doa penyembahan, yaitu proses perobekan daging dengan segala kehendak, hawa nafsu, keinginan, supaya kita bisa menerima kehendak Tuhan, sekalipun harus menderita secara daging.
Lewat doa penyembahan, kita mengorbankan kehendak diri.
Jika daging dirobek, maka Roh Kudus akan dicurahkan untuk memberikan kebahagiaan Sorga kepada kita.
- Di kayu salib, Yesus mengorbankan seluruh hidupnya.
Filipi 2:8-9
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Yesus taat sampai mati terkutuk di kayu salib, sehingga Dia mendapatkan nama di atas segala nama, nama Yesus yang berkuasa.
Jika kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi (Pintu Tirai terobek), maka kita juga bisa menyeru nama Yesus yang berkuasa. Kita mendapatkan kuasa nama Yesus dalam setiap langkah hidup kita.
Hasilnya:
- Kuasa nama Yesus adalah kuasa kemenangan atas setan tritunggal.
Filipi 2:10
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Binatang buas di langit = naga/ setan.
Binatang buas di darat = nabi palsu.
Binatang buas di bawah bumi = antikris.
Setan adalah sumbernya dosa sampai puncaknya dosa. Kuasa nama Yesus sanggup menolong sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
Setan adalah sumber masalah yang mustahil. Kuasa nama Yesus sanggup menyelesaikan segala masalah yang mustahil.
Setan adalah sumber air mata. Kuasa nama Yesus sanggup menghapuskan air mata dan memberikan kebahagiaan.
- Kuasa nama Yesus meninggikan dan mengangkat kita.
Filipi 2:9
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Kisah Rasul 3:6-7
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Kuasa nama Yesus mengangkat dari kelumpuhan, terutama secara rohani. Kegagalan menjadi berhasil dan indah. Kejatuhan dalam nikah dan buah nikah akan dipulihkan. Kejatuhan-kejatuhan dalam dosa akan diangkat.
Kuasa nama Yesus mengangkat juga artinya kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus hujan akhir.
- Kuasa nama Yesus adalah kuasa pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Filipi 2:11
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Efesus 4:24-25
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Manusia baru dimulai dengan tidak ada dusta lagi. Kehidupan yang berdusta tidak bisa ditolong oleh Tuhan. Tetapi saat jujur, maka ada kuasa nama Yesus yang sanggup menolong hidup kita.
Janda Sarfat bisa jujur, percaya dan taat, maka hasilnya adalah mujizat. Janda Sarfat terpelihara dan tidak kekurangan.
Martha mengalami Lazarus yang sudah mati 4 hari. Saat jujur, percaya dan taat, maka mujizat terjadi, Lazarus dibangkitkan.
Sampai saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Tuhan. Kita tidak lagi salah dalam perkataan. Kita menyambut Yesus di awan-awan yang permai dengan sorak-sorai "Haleluya"
Tuhan memberkati.