Matius 26:17-25 adalah tentang Perjamuan Paskah, terbagi menjadi 2 bagian:
- Ayat 17-19 adalah persiapan Perjamuan Paskah.
- Ayat 20-25 adalah makan Perjamuan Paskah.
ad. 1. Persiapan Perjamuan Paskah.Matius 26:17-1926:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" 26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." 26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.Sekarang, hari raya Paskah adalah kelepasan kita dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
Perjamuan Paskah ini akan meningkat dan memuncak pada Perjamuan Kawin Anak Domba, yaitu kelepasan gereja Tuhan dari segala dosa dan dunia untuk bertemu dengan Tuhan di awan-awan yang permai saat kedatangan Tuhan kedua kali.
'Si Anu' artinya barangsiapa saja. Artinya barangsiapa saja bisa mengalami kelepasan dari dosa sampai dengan masuk Perjamuan Kawin Anak Domba, tinggal mau atau tidak. Kalau tidak mau lepas dari dosa sekarang, maka akan tertinggal saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Persiapan Perjamuan Paskah dikaitkan dengan 'waktu-Ku hampir tiba'.'Waktu-Ku hampir tiba' di Matius 26 ini menunjukkan bahwa waktu kematian Yesus sebagai Anak Domba Paskah segera tiba. Yesus mati di kayu salib tetapi Dia bangkit dan naik ke Sorga, dan akan datang kembali kedua kali.
Di akhir jaman, 'waktu-Ku hampir tiba' dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang sudah hampir tiba.
Wahyu 22:2022:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!'Ya, Aku datang segera!' menunjuk kesiapan Yesus untuk datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga.
'Amin, datanglah, Tuhan Yesus!' menunjuk kesiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 22:2122:21 Kasih karunia Tuhan Yesusmenyertai kamu sekalian! Amin.Persiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali yang sudah singkat waktunya adalah
HIDUP DALAM KASIH KARUNIA/ANUGERAH TUHAN.
1 Petrus 2:19-21,242:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. 2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.Hidup dalam kasih karunia artinya:- Menanggung penderitaan/sengsara karena kehendak Tuhan, penderitaan tanpa dosa.
- Mengikut jejak Yesus, yaitu jejak kematian dan kebangkitan, jejak dalam tanda darah.
Praktek hidup dalam kasih karunia:- Baptisan air (Pelataran).
Roma 6:2-4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Masuk baptisan air = mengikut jejak Yesus, yaitu jejak kematian dan kebangkitan.
Baptisan air yang benar adalah kita yang telah mati bagi dosa, dikuburkan bersama dengan Yesus dalam air, sehingga bangkit dalam hidup yang baru.
1 Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Hidup baru adalah HIDUP UNTUK KEBENARAN, atau hidup dalam kebenaran. Semua aspek hidup kita harus benar.
1 Petrus 2:22-23
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Hidup untuk kebenaran artinya:
- Tidak berbuat dosa/tidak berbuat salah.
- Tidak ada perkataan menipu, tidak ada dusta.
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
Apalagi jika membalas kebaikan dengan kejahatan, maka itu sudah seperti setan, dan tidak mungkin benar.
Hasilnya adalah kita mengalami kuasa bilurTuhanuntuk menyembuhkan penyakit jasmani dan rohani.
Sakit rohani contohnya:
- Penderitaan karena berbuat dosa, maka harus cepat diakui supaya bilur Tuhan menyembuhkan.
- Sakit hati karena cacian, fitnahan, maka harus kembali pada kebenaran dan bilur Tuhan juga akan menyembuhkan.
- Tergembala (Ruangan Suci).
1 Petrus 2:21,25
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Menjadi kehidupan yang tergembala = mengikuti jejak kematian dan kebangkitan Yesus.
Di mana kita tergembala?
Kita harus tergembala pada pokok anggur yang benar, yaitu tergembala pada pengajaran yang benar.
Syarat tergembala:
- Berada dalam kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Yohanes 10:1-2
10:1. "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Dimulai dari seorang gembala. Gembala yang tidak berada di kandang adalah seorang pencuri dan perampok.
Penggembalaan memang bagaikan pintu sempit, sengsara bagi daging, sama dengan mengikut jejak kematian dan kebangkitan Yesus. Oleh sebab itu kita harus berjuang! Mungkin manusia tidak melihat, tetapi Tuhan yang melihat.
Hanya orang yang mendapat kasih karunia dan anugerah Tuhan yang mau masuk pintu sempit. Di luar penggembalaan berarti belum berada dalam kasih karunia dan anugerah Tuhan.
- Mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan.
Untuk bisa taat juga merupakan perobekan daging.
Saat kita taat melakukan sesuatu yang sepertinya sudah mustahil, maka kita akan menerima hasil yang sepertinya juga sudah mustahil.
Keluaran 9:24,26
9:24 Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa.
9:26 Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.
Nanti hukuman akan menimpa seluruh dunia. Salah satunya adalah hukuman hujan es.
Tetapi di Gosyen (penggembalaan), kita akan menerima perlindungan Tuhan.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
Dunia akan menerima 3x7 hukuman:
- 7 hukuman materai
- 7 hukuman sangkakala
- 7 hukuman malapetaka.
Nanti hukuman hujan es seberat 50 kilo akan menimpa manusia. Ini merupakan nubuatan yang akan terjadi di akhir jaman.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Hujan es ini menunjuk pada krisis kasih, yaitu tidak taat pada suara gembala atau suara firman penggembalaan karena mendengar suara asing, yaitu:
- Suara daging/keinginan daging/hawa nafsu daging yang menyeret dan menipu.
- Ajaran lain yang bertentangan dengan yang sudah kita terima.
- Gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Kalau mendengar suara asing, maka akibatnya adalah:
- Tersesat dan kehilangan arah ke Yerusalem Baru.
- Menjadi orang durhaka seperti Korah, menuntut sesuatu yang daging, bersungut-sungut.
- Tidak setia lagi sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
Ibrani 10:25-27
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Krisis kasih ini juga melanda nikah, sehingga terjadi kedurhakaan dalam nikah, kebencian, percekcokkan, perselingkuhan, sampai kawin-cerai.
Matius 10:21
10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
Dalam penggembalaan yang benar, kita akan mengalami hujan kasih Allah, dan kita bisa taat dengar-dengaran apapun resiko yang dihadapi.
Ini berarti kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita, kita hidup dalam tangan Gembala Agung. Hasilnya adalah seperti yang dialami Raja Daud, yaitu "takkan kekurangan aku", yaitu tubuh, jiwa, roh kita dipelihara oleh Gembala Agung sampai sempurna.
Penggembalaan adalah tempat yang paling lengkap untuk pemeliharaan hidup kita.
- Percikan darah (Ruangan Maha Suci).
1 Petrus 4:12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Percikan darah = sengsara tanpa dosa.
Di saat kita menderita tanpa dosa, di saat itu kita menerima roh kemuliaan.
Kegunaan roh kemuliaan:
- Memberi kekuatan ekstra sehingga kita tidak putus asa dan tidak kecewa dalam penderitaan tanpa dosa, tetapi malah kita berbahagia.
- Menolong kita untuk bisa menyembah Tuhan dengan keluhan yang tak terucapkan = mendorong kita untuk tersungkur di bawah kaki Tuhan.
Roma 8:26
8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Yohanes 11:5-6,31-32
11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Tanpa ujian, tidak akan ada roh kemuliaan.
Jika dalam penderitaan menemukan kesalahan, maka harus diakui. Tetapi jika tidak ada kesalahan, kita tinggal menunggu roh kemuliaan.
Maria diijinkan mengalami penderitaan supaya bisa tersungkur di hadapan Tuhan.
Hati-hati, dalam ujian ada 2 kemungkinan:
- Tanpa roh kemuliaan: meratap, bersungut, menyalahkan Tuhan. Akibatnya adalah dibinasakan selamanya.
- Tersungkur di kaki Tuhan, mengaku bahwa kita tidak layak (kalau tidak ditolong tidak apa-apa), mengaku bahwa kita tidak mampu, mengaku pantas diinjak-injak.
Saat itulah yang menarik tangan kemurahan belas kasihan Tuhan untuk mengadakan mujizat.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Di sini ternyata Marta harus diubahkan. Marta seringkali menggunakan logika dan pikiran sendiri. Pikiran dan perasaan daging harus diubah menjadi pikiran dan perasaan Yesus.
Tersungkur juga berarti percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan.
Kalau mujizat rohani (keubahan hidup) terjadi, maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi.
Dalam penderitaan, yang Tuhan tunggu adalah sampai kita tersungkur di hadapan Tuhan, mengaku tanah liat dan percaya serta mempercayakan diri kepada Tuhan.
Tuhan memberkati.