Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 17:3-5
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Wahyu 17:3-5 adalah tentang seorang perempuan yang menunjuk pada gereja Tuhan atau kita semua. Ada dua macam gereja Tuhan yang ditampilkan:
- Perempuan pelacur besar = perempuan Babel (Babel besar) = gereja palsu yang ditampilkan di tengah padang gurun dunia yang kering, tandus, krisis di segala bidang, baik secara jasmani maupun rohani. Kita harus waspada jika dulu kita bersemangat, namun sekarang mulai merosot dan tidak lagi bergairah dalam ibadah, pelayanan, dan perkara rohani. Kehidupan semacam ini akan dimusnahkan bersama Babel dan dunia selamanya.
Perempuan Babel duduk di atas binatang merah ungu yang penuh dengan nama-nama hujat, memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Istilah duduk berarti didukung. Binatang buas yang keluar dari laut = Antikris. Antikris menghujat kemah suci/ Tabernakel = kehidupan yang menolak firman pengajaran yang benar, yaitu Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel.
Wahyu 13:1,5-6
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Perempuan Babel = gereja palsu yang didukung Antikris dengan kekuatan mammon/ kekayaan/ keuangan, tetapi menolak firman pengajaran yang benar (menolak penyucian).
Akibatnya adalah:
- Mereka hanya menggembar-gemborkan (mengutamakan) kekayaan/ berkat jasmani yang diperoleh dengan menghalalkan segala cara (termasuk dengan berbuat dosa). Kekayaan tersebut hanya untuk kepentingan mereka sendiri (Wahyu 17:4), menunjuk pada kehidupan yang egois.
- Mereka hidup dalam dosa kekejian/ kejahatan dan kenajisan. Babel adalah tempat serigala dan burung, yang menunjuk pada roh jahat dan najis (Wahyu 17:4).
- Mereka mabuk dan mengejar orang-orang kudus serta saksi-saksi Yesus dengan tujuan supaya mereka juga jatuh dalam dosa (Wahyu 17:6), tidak suci lagi, sehingga tidak bisa dipakai Tuhan.
Wahyu 17:6
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
Itu sebabnya, apapun keadaan kita (dalam kelemahan, sakit, dsb.), kita harus selalu berusaha untuk tetap melayani Tuhan supaya kita jangan sampai diterkam oleh Antikris.
Zakharia 5:5-11
5:5 Tampillah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Cobalah layangkan matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!"
5:6 Lalu tanyaku: "Apa itu?" Jawabnya: "Yang muncul itu sebuah gantang!" Lagi katanya: "Inilah kejahatan mereka di seluruh negeri!"
5:7 Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!
5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.
5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.
5:10 Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"
5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."
Antikris mendukung gereja palsu dengan mammon serta kejahatan dan kenajisan yang bertambah-tambah, yang akan menjadi dua sayap burung ranggung yang membawa gereja palsu ke Sinear = menjadi perempuan Babel = mengangkat gantang di antara langit dan bumi. Berada di antara langit dan bumi = hidup terkatung-katung. Gantang juga menunjuk pada puncak dosa terkait makan dan minum, termasuk merokok, mabuk, narkoba, dsb. Kegelapan gantang/ dosa makan-minum tidak terpisah dari kegelapan tempat tidur/ dosa kawin dan mengawinkan. Jangan kita memulai nikah dengan dosa, supaya nikah jangan terkatung-katung.
Perempuan Babel/ gereja palsu akan memuncak pada pelacur besar, yaitu puncak kenajisan. Pelacur besar = ibu dari wanita-wanita pelacur di bumi, yang menunjuk pada kesempurnaan dalam kenajisan dan kejahatan. Mereka semua bersama Babel akan dibinasakan dalam satu jam saja.
- Perempuan sebagai terang dunia (seperti Yesus) dengan terang matahari, bulan, dan bintang = gereja yang benar dan sempurna = mempelai wanita Sorga. Perempuan ini dikaruniai dua sayap burung nasar yang besar, sehingga disingkirkan ke padang gurun selama 3,5 tahun. Padang gurun = tempat perlindungan dan pemeliharaan Tuhan lewat firman pengajaran benar dan korban Kristus (mulai saat ini kita harus bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci). Di padang gurun yang disiapkan bagi mempelai Tuhan, tidak ada Antikris, kita dilindungi dan dipelihara Tuhan.
Wahyu 12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Bagaimana gereja Tuhan bisa menjadi terang dunia pada akhir zaman yang gelap? Bagaimana kita bisa menjadi terang di "malam hari" yaitu saat menjelang kedatangan Yesus kedua kali?
Roma 13:12-14
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Gereja Tuhan harus mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang, artinya adalah kita menerima baptisan air yang benar. Kehidupan yang sudah bertobat harus dikuburkan dalam air di dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, sehingga bangkit dalam hidup baru. Hasilnya adalah pintu Sorga terbuka, kita menerima hidup Sorgawi, yaitu hidup dalam terang kebenaran.
Selanjutnya, gereja Tuhan harus tergembala dengan benar dan baik. Kolam pembasuhan (baptisan air) berada di daerah halaman Tabernakel, artinya kita sudah masuk pintu gerbang Sorga, lalu kita harus melanjutkan untuk masuk dalam Kemah Suci (bertekun dalam penggembalaan dengan 3 macam ibadah pokok).
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia dan urapan Roh Kudus. Jika kita bertekun, maka kita menerima terang bintang sampai suatu saat sempurna menjadi mahkota dua belas bintang. Pelita emas adalah satu-satunya penerangan di Ruangan Suci. Kita perlu bertekun dalam Ibadah Raya terlebih dulu, sehingga ada terang dan kita bisa melihat alat-alat lain dalam Ruangan Suci.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Allah Anak dalam firman dan perjamuan suci (korban Kristus). Lewat firman dan perjamuan suci, kita bisa menguji diri, mengaku dosa, dan kita ditebus/ dilepaskan oleh darah Yesus, sehingga kita menerima terang bulan. Semakin kita bertekun, semakin kita dilepaskan dari dosa, sampai kita menerima penebusan yang sempurna, yaitu terang bulan berwarna merah di bawah kaki mempelai.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Kalau kita bertekun, kita menerima kasih dan terang yang bertambah-tambah sampai menjadi selubung matahari.
Jadi, lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, terjadi penambahan terang matahari, bulan, dan bintang dalam kehidupan kita. Kita mulai bisa menjadi terang dalam rumah tangga (suami mengasihi istri, istri tunduk pada suami, anak-anak taat pada orang tua). Kita bisa menjadi terang di hadapan sesama, lewat perbuatan-perbuatan yang benar dan baik, membalas kejahatan dengan kebaikan. Suatu waktu, kita bisa menjadi terang dunia, yaitu kehidupan yang sama sempurna seperti Yesus.
Dari mana kita menerima dua sayap burung nazar?
Yakobus 1:19-22
1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Ibrani 5:11-12
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
- Kita membutuhkan kecepatan untuk mendengar dan melakukan/ mempraktekkan firman pengajaran yang benar = kita menerima sayap firman Tuhan.
Matius 5:23-26
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
- Kita harus cepat untuk berdamai dengan Tuhan dan sesama. Kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Setelah diampuni, jangan kita mengulangi berbuat dosa lagi. Selain itu, kita juga harus mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Dengan demikian, darah Yesus membasuh segala dosa kita. Hati kita bisa menjadi damai sejahtera dan selalu mengalami urapan Roh Kudus = kita menerima sayap Roh Kudus.
Jadi, dua sayap burung nasar yang besar = sayap firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus = firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (pedang firman).
Selanjutnya, bagaimana kita mendapatkan dua sayap burung nasar yang besar?
- Semakin cepat kita mendengar firman pengajaran benar dan dengar-dengaran, maka semakin cepat kita akan disucikan dari kegelapan dosa di akhir zaman. Semakin cepat kita disucikan, semakin besar sayap kita.
Roma 13:13
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Dosa di akhir zaman antara lain pesta pora dan kemabukan (dosa makan-minum), serta percabulan dan hawa nafsu (dosa kawin-mengawinkan), termasuk nikah yang salah, perselingkuhan, dsb. Selain itu, kita juga harus disucikan dari dosa iri hati dan perselisihan. Iri hati = mengecilkan berkat Tuhan yang kita terima, sehingga jika dibiarkan akan berlanjut menjadi kebencian, bahkan kebencian tanpa alasan. Kehidupan yang iri akan membenci orang benar tanpa alasan.
Mazmur 74:20
74:20 Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan.
Amsal 20:20
20:20 Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap.
Jangan ada kekerasan dalam rumah tangga, lewat perkataan, perbuatan, sikap. Suami, istri, dan anak-anak sama-sama harus disucikan. Orang tua mengasihi anak dan tidak menyetujui/ mengikuti anak yang salah atau memilih jalan di luar firman. Saat orang tua menyetujui anak yang salah, itu sama dengan menjadi orang tua yang paling jahat, tidak punya kasih, menjerumuskan anak dan dirinya sendiri.
- Kita harus makan dan minum perjamuan suci disertai dengan firman pengajaran benar. Bangkai menunjuk Yesus yang mati di kayu salib dan dianggap termasuk di antara pemberontak.
Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."
Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
Mengapa harus ada firman pengajaran benar saat kita menerima perjamuan suci?
- Supaya kita bisa menguji/ mengoreksi diri sendiri, dan kita tidak makan-minum perjamuan suci secara kebiasaan. Jika kita makan dan minum perjamuan suci dengan cara yang salah, maka justru melemahkan rohani dan jasmani kita. Namun, kalau kita bisa menguji diri lebih dulu, mengaku dosa, diampuni, maka kita layak menerima perjamuan suci dan kita mengalami kekuatan baru. Kita menjadi kuat dan teguh hati, tidak putus asa ataupun kecewa. Kita bisa mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir, sekalipun menghadapi kegoncangan-kegoncangan apapun juga."
- Firman dan perjamuan suci adalah makanan yang sejati yang bisa memuaskan manusia. Dulu Adam dan Hawa tidak puas makan buah sehingga makan batang, daun, akar, hewan, dsb. Namun, firman dan perjamuan suci memberi kepuasan Sorga sehingga kita bisa selalu mengucap syukur pada Tuhan.
1 Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Kalau ibadah dan pelayanan kita disertai rasa cukup/ puas, kita bisa mengucap syukur pada Tuhan. Dengan demikian, ibadah itu memberikan keuntungan besar, yaitu kita menerima dua sayap burung nasar yang besar.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Wahyu 12:14[terjemahan lama]
12:14 Maka dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ular itu.
Dua sayap burung nasar yang besar akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata ular, dan kita dekat dengan mata Tuhan.
Keluaran 19:4
19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Penyingkiran ini sudah dinubuatkan dulu di zaman bangsa Israel saat keluar dari Mesir. Dua sayap burung nasar yang besar membawa bangsa Israel ke padang gurun untuk mendekat pada Tuhan.
Yakobus 4:8
4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Mendekat dengan Tuhan (mata Tuhan) = hidup dalam kesucian.
Mazmur 62:2
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Mendekat pada Tuhan = hidup dalam kedamaian.
Jika keduanya digabungkan, mendekat Tuhan = kita bisa melihat Tuhan = kita bisa menyembah Tuhan, sehingga Tuhan juga selalu melihat, memperhatikan, dan bergumul bersama kita.
Ibrani 12:14
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
2 Raja-raja 4:32-36
4:32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.
4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"
Kalau kita bisa selalu menyembah Tuhan, Tuhan juga selalu memperhatikan kita. Kita melihat Tuhan dengan pandangan iman (yakin), maka Tuhan memandang kita dengan pandangan belas kasih. Mulut kita menyeru nama Yesus, maka mulut Yesus berseru "Sudah selesai!" Kita mengulurkan tangan dan menyerah pada Tuhan, maka Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya untuk menghidupkan apa yang sudah mati. Tuhan sanggup memelihara dan melindungi kita di tengah padang gurun dunia akhir zaman yang sudah sulit dan krisis. Kalau yang mati bisa dibangkitkan, maka Tuhan pasti mampu menyembuhkan yang sakit serta memberikan masa depan indah bagi kita.
Anak itu bersin tujuh kali artinya kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus, sehingga kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai. Kita bersorak "Haleluya". Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah, Kerajaan 1000 tahun damai, sampai Yerusalem baru kekal selamanya.
Tuhan memberkati.