Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 4:6-7
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

Tahta Surga dikelilingi oleh 4 makhluk. Di bumi, Yesus dikelilingi 4 murid.
Matius 4:18-19, 21-22
4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
4:22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Jadi di bumi sama dengan di Surga. Ibadah pelayanan kita harus sesuai dengan ibadah pelayanan di tahta Surga.
Empat murid adalah Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Yesus memanggil 4 murid yang sedang sibuk dalam pekerjaan di dunia. Tapi mereka bisa tinggalkan semua dan mengikut Yesus. Ini menunjuk kewibawaan Yesus sebagai Imam Besar, Raja segala raja, untuk melepaskan kita dari ikatan dunia, ikatan Sodom Gomora, sehingga kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali), sampai di tahta Surga.

Seharusnya ada 5 orang, namun yang dipanggil hanya 4 orang. Artinya:
  1. Ibadah pelayanan yang sesuai dengan tahta Surga, tidak boleh dipengaruhi oleh keinginan/ perasaan daging.
  2. Memang harus terjadi pemisahan.

Keadaan 4 makhluk:
  1. Seperti Singa = tabiat Yesus sebagai Raja, ditunjukkan oleh Petrus.
  2. Seperti lembu = tabiat Yesus sebagai hamba, ditunjukkan oleh Andreas.
  3. Seperti muka manusia = tabiat Yesus sebagai manusia, ditunjukkan oleh Yakobus.
  4. Seperti burung nasar = tabiat Yesus sebagai Anak Allah, ditunjukkan oleh Yohanes.

Jadi Yesus memanggil 4 murid yang masing-masing memiliki karunia yang khusus/ berbeda, tetapi bisa bekerja sama, karena dikontrol oleh satu Kepala yaitu Yesus, sama dengan satu firman pengajaran yang benar.
  1. Yakobus.
    Dipakai menulis surat Yakobus, menunjuk tentang iman dan perbuatan iman.

    Yakobus 2:14-17
    2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
    2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
    2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
    2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

    Iman tanpa perbuatan iman sama dengan tidak berguna, iman yang mati, tidak menyelamatkan.

    Roma 10:17
    10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Iman yang benar berasal dari firman yang diurapi Roh Kudus, firman pengajaran yang benar. Prosesnya:
    1. Roh Kudus menolong kita untuk mendengar firman pengajaran dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, seperti anjing menjilat remah-remah roti.

    2. Mengerti firman.

    3. Percaya/ yakin akan firman. Maka firman diukir di hati, menjadi iman dalam hati.

    4. Praktik firman, sama dengan perbuatan iman.
      1 Yohanes 3:7-9
      3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
      3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
      3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

      Perbuatan iman adalah hidup dalam kebenaran (tidak berbuat dosa) dan berpegang teguh pada firman pengajaran benar (tidak disesatkan). Kita tidak berbuat dosa lagi sekalipun ada kesempatan, keuntungan, ancaman, dll. Sampai suatu waktu tidak dapat berbuat dosa dan tidak dapat disesatkan. Ini sama dengan benar seperti Yesus benar. Hasilnya adalah selamat dan diberkati oleh Tuhan.

  2. Petrus.
    Menulis surat I dan II Petrus yang menunjuk pengharapan dan perbuatan pengharapan (=kesucian).

    1 Petrus 1:15-16
    1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
    1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

    Kita harus mengalami penyucian seluruh hidup kita (lahir dan batin) oleh kekuatan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sampai suci seperti Yesus suci.

    Kolose 3:5-10
    3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu (1)percabulan, (2)kenajisan, (3)hawa nafsu, (4)nafsu jahat dan juga (5)keserakahan, yang sama dengan (6)penyembahan berhala,
    3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
    3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
    3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1)marah, (2)geram, (3)kejahatan, (4)fitnah dan (5)kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
    3:9 Jangan lagi kamu saling (6)mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
    3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

    Yang harus disucikan adalah enam perbuatan dosa secara lahir [ayat 5-6] dan enam dosa yang di dalam batin [ayat 8-9].
    Kita selalu dihadapkan untuk memilih Tuhan atau sesuatu yang lain. Jika kita mau disucikan oleh pedang firman, maka kita akan tegas memilih Tuhan. Sekalipun sakit bagi daging, tetapi di dalamnya ada belas kasih/ anugerah Tuhan yang besar. Jika memakai keinginan/ perasaan daging, mungkin senang sebentar, tetapi menangis selamanya, sampai binasa.

    Jika memilih pedang firman, maka kita mengalami penyucian lahir dan batin sampai tidak ada berhala, artinya kita mengutamakan Tuhan lebih dari semua. Kita percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan, hanya mengandalkan Tuhan. Sampai tidak ada dusta, jujur. Hasilnya adalah ada harapan untuk kita bisa dipakai oleh Tuhan.

    Efesus 4:11-12
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan (jubah indah) untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
    Jika kita dipakai oleh Tuhan, maka tidak ada kesempatan untuk dipakai oleh Babel. Semakin suci, semakin dipakai Tuhan, maka hidup kita akan semakin indah. Sampai suci seperti Yesus suci.

  3. Yohanes.
    Menulis Injil Yohanes, surat I, II, III Yohanes, menunjuk tentang kasih dan perbuatan kasih.

    1 Petrus 1:22
    1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

    Kalau kita hidup benar dan suci, maka kita memiliki kasih Allah. Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh, dan mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Hasilnya:
    1. Kita bisa bersandar di dada Tuhan. Posisi kita dalam pelukan tangan anugerah Tuhan yang besar.
      Yohanes 13:21-24
      13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
      13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
      13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
      13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
      Hidup mati kita di tangan Tuhan. Tuhan yang menentukan setiap langkah hidup kita, masa depan kita.

    2. Sampai sempurna seperti Yesus sempurna.
      Matius 5:43-44, 48
      5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
      5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

  4. Andreas.
    Yohanes 1:35-40
    1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
    1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
    1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
    1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
    1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
    1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.

    Andreas adalah orang yang memiliki kerinduan untuk mengenal Yesus sedalam-dalamnya lewat rumahNya, sekarang menunjuk tabernakel/ kemah suci. Artinya adalah orang yang mau menerima firman pengajaran tabernakel dan mempelai (Kabar Mempelai dalam terang tabernakel) sekalipun keras bagi daging. Kita berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada Kabar Mempelai, sama dengan memiliki kesetiaan sejati pada satu Laki-laki.

    Yohanes 6:8-10
    6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
    6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
    6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.

    Andreas sudah menerima panggilan Tuhan tetapi menggunakan logika, kepandaian/ kekuatan manusia, sehingga menjadi penghambat pembangunan tubuh Kristus. Kabar Mempelai, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sanggup menyucikan logika sehingga kita bisa bekerja dengan iman.

    Keberhasilan ibadah pelayanan kita sampai mencapai tahta Surga membutuhkan panggilan Tuhan dan iman, penyerahan sepenuh kepada Tuhan.

    Yohanes 6:9-11
    6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
    6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
    6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

    Sekalipun kita kecil, kita serahkan hidup ke dalam tangan anugerah Tuhan yang besar. Maka Tuhan akan bekerja dengan sistim tabernakel (kerajaan Surga), yaitu sistim penggembalaan (duduk di rumput). Yesus tampil sebagai pokok, Imam Besar, Gembala Agung, Raja segala raja, Mempelai Pria Surga.
    Mulai dari laki-laki (gembala) harus bertanggung jawab untuk mantap dalam penggembalaan yang benar supaya domba-domba (istri dan anak) juga mantap dalam penggembalaan yang benar. Syarat untuk mantap dalam penggembalaan yang benar:
    1. Kita harus tergembala pada pokok anggur yang benar (pribadi Tuhan), firman pengajaran yang benar.

    2. Tekun dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
      • Pelita emas, ketekunan dalam kebaktian umum, persekutuan dengan Allah Roh Kudus.
      • Meja roti sajian, ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah.
      • Mezbah dupa emas, ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa.
      Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita mengalami damai sejahtera, ketenangan, tidak beredar-edar, hidup kita enak dan ringan. Kita bisa percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan.

    3. Harus memenuhi ukuran tabernakel.
      Markus 6:39-40
      6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
      6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

      100 = panjang tabernakel, 50 = lebar tabernakel.
      100 = 10 x 10 = mendengar firman dan taat dengar-dengaran.
      50 = pentakosta, Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Ulangan 11:13-15
      11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
      11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
      11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.

      Maka Tuhan menurunkan hujan anugerah yang besar. Hasilnya:
      • Tangan anugerah Yesus, Gembala Agung, sanggup memelihara kehidupan kita di tengah krisis dunia, secara jasmani dan rohani, sampai jaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Kita diberkati supaya bisa dipakai dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.

      • Tangan anugerah Yesus, Raja segala raja, sanggup membereskan hutang dosa.
        Matius 18:27
        18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

        Hutang juga menunjuk segala sesuatu yang belum beres secara jasmani (ekonomi, kesehatan, dll). Jika dosa diselesaikan, maka semua bisa diselesaikan oleh Tuhan.

      • Tangan anugerah Yesus, Mempelai Pria Surga, sanggup menyucikan dan mengubahkan kita.
        Efesus 5:25-27
        5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
        5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
        5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

        Sampai suatu waktu kita diubahkan menjadi sempurna, layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali, sampai kita duduk bersanding dengan Dia di tahta Surga selama-lamanya.

        Wahyu 21:5-6
        21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
        21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

        Rut 3:18
        3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

        Biarlah kita duduk (=tergembala), maka tangan anugerah Tuhan yang akan bekerja untuk menyelesaikan semuanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 12 September 2009 (Sabtu Sore)
    ... kasih menimbulkan kedurhakaan. Kedurhakaan akan melanda Ibadah dan pelayanan durhaka pada Tuhan . Praktiknya meninggalkan ibadah dan pelayanan tidak setia. bersungut-sungut. Nikah dan rumah tangga MATIUS . Dalam rumah tangga tidak ada kasih sehingga dalam keluarga hanya ada pertengkaran perceraian sampai terjadi pembunuhan. Krisis kasih membuat kasih ibu gambaran lemah dari kasih Tuhan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Mei 2014 (Rabu Sore)
    ... anak Tuhan berbuat dosa sampai puncaknya dosa dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan . Akibatnya akan menerima hukuman Tuhan. Keluaran Dan turunlah hujan es beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu terlalu dahsyat seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir sejak mereka menjadi suatu bangsa. Penghukuman Tuhan ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan Surabaya, 20 April 2022 (Rabu Malam)
    ... di taman Eden--semuanya ada-- tetapi tetap takut karena ada dosa. Karena gembala takut domba-domba keluar dari kandang penggembalaan. Ia takut karena menganggap domba-dombanya sebagai miliknya sendiri bukan milik Tuhan. Gembala hanya dipercaya. Kalau kepercayaan Tuhan sudah selesai dombanya harus berpindah harus direlakan. Ada musuh-musuh kegoncangan angin ribut dan gelombang di lautan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Juni 2020 (Sabtu Sore)
    ... warisan orang tua bertengkar soal warisan orang tua sekalipun orang tuanya masih hidup--sama dengan mendoakan orang tua supaya cepat mati. Mungkin sudah bagus tetapi ada yang tidak adil soal warisan yaitu mengambil bagian dari saudara sedarah dagingnya. Ini namanya makan darah daging saudara sendiri. Kalau ada keinginan akan uang--akar kejahatan-- pasti ada ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 24 Januari 2009 (Sabtu Pagi)
    ... mengarah pada pembantaian tetapi kesukaan yang dari Sorga akan mengarah pada Pesta Nikah Anak Domba. Contoh kesukaan Sorga adalah dalam puasa daging menderita tetapi jiwa rohnya bersuka. Keluaran - menuntut ibadah. Ibadah adalah kebutuhan pokok setiap anak Tuhan tidak bisa dikalahkan dengan kebutuhan lain. Kalau tidak beribadah ada akibatnya yaitu Terkena pernyakit sampar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Desember 2023 (Selasa Sore)
    ... berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan Kenyataan yang ada adalah Adam dan Hawa berbuat dosa dan makan ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja, 19 Desember 2009 (Sabtu Sore)
    ... mudah berbuat dosa sampai hancur dan binasa selamanya. Tujuan buli-buli emas adalah supaya bisa menjadi buli-buli emas. Ada kemungkinan tentang buli-buli tanah liat Diisi dengan benih setan benih dosa. Markus contoh kehidupan yang diisi dengan benis setan adalah imam kepala dan ahli taurat yaitu diisi dengan hal dari setan yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Agustus 2010 (Minggu Sore)
    ... itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. . Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta katanya Tuan lima talenta tuan percayakan kepadaku lihat aku telah beroleh laba lima talenta. . Maka kata tuannya itu kepadanya Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 Juni 2016 (Minggu Sore)
    ... tidak pergi Penghibur itu tidak akan datang kepadamu tetapi jikalau Aku pergi Aku akan mengutus Dia kepadamu. Yesus pergi artinya Yesus mati di kayu salib bangkit dan naik ke sorga untuk Menyediakan tempat bagi kita di sorga. Mencurahkan Roh Kudus kepada kita semua yang masih hidup di dunia supaya kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 Februari 2019 (Selasa Sore)
    ... Ketakutan daging artinya takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan. Kalau dirobek lewat doa penyembahan kita akan menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan apa pun yang harus dikorbankan. Ketamakan kikir dan serakah. Lukas . Kata-Nya lagi kepada mereka Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya hidupnya tidaklah tergantung ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.