Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
PENATARAN IMAM DAN CALON IMAM III

Matius 26:57-68adalah tentang "SAKSI dan KESAKSIAN".

Ada 2 macam saksi dan kesaksian:
  1. Ayat 59-63a: Saksi palsu (saksi dusta).
  2. Ayat 63b-66: Saksi yang benar.

Ad. 1. Saksi Palsu.

Matius 26:59-63a
26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
26:60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
26:61 yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."
26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63a Tetapi Yesus tetap diam.

Yohanes 2:18-21
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

Pandangan Yesus adalah tentang Bait Allah yang rohani, sementara orang Yahudi bertahan pada pandangan yang jasmani.

Pengertian saksi palsu:
  • Saksi palsu= imam-imam dan raja-raja(sudah berada di dalam Bait Allah) yang mendengar Firman Pengajaran benar, namun hanya untuk mendapatkan perkara-perkara jasmani.

  • Saksi palsu= imam-imam dan raja-raja yang mendengar Firman Pengajaran benar, tetapi tidak melakukannya, sehingga tidak pernah mengalami perombakan (penyucian dan keubahan hidup), tetap menjadi manusia daging (buli-buli tanah liat yang hancur dan binasa).

Kehendak Tuhan adalah imam-imam dan raja-raja (pelayan Tuhan) harus mengalami perombakan, yakni penyucian dan keubahan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus = dari buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas.

Kalau mengalami perombakan, kita pasti tidak akan menjadi saksi palsu, tetapi bisa menjadi saksi yang benar seperti Yesus.

Apa yang harus dirombak?

Yohanes 2:13-16
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."

Roh jual-beli (roh antikris)sering menguasai hamba-hamba Tuhan. Harus dirombak!

Dengan apa kita mengalami perombakan (penyucian dan pembaharuan)?
  1. Tali, yakni tali untuk mengikat domba-domba = Firman Penggembalaan.

    Firman Penggembalaan adalah Firman Pengajaran yang benar, yang dipercayakan oleh Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat (domba-domba) secara terus-menerus/berkesinambungan, dengan setia dan diulang-ulang, untuk menjadi makanan bagi domba-domba, sehingga domba-domba mengalami kedewasaan rohani (penyucian dan keubahan hidup) sampai kesempurnaan.

    Kedewasaan rohani tidak bisa diukur dari berapa lama kita mengikut Tuhan.
    Asal kita mengalami penyucian dan keubahan hidup, kita mengalami kedewasaan rohani.

    II Timotius 4:1-2
    4:1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesusyang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
    4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

    Hal pengajaran benar-benar dipertanggungjawabkan secara langsung di hadapan Allah;

    • Gembala menyampaikan Firman Pengajaran = berjanji di hadapan Allah, demi kita semua (sidang jemaat) dibawa masuk dalam Kerajaan Sorga (tempat penggembalaan yang terakhir).

    • Sidang jemaat, terutama pelayan-pelayan Tuhan, mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, demi masuk Kerajaan Sorga (Yerusalem Baru).

    Isi Firman Pengajaran yang benar:

    • Menyatakan dosa (apa yang salah)= tali kasih Tuhan untuk mengangkat kita, manusia yang berdosa.

      Sikap kitaadalah menerima uluran tali kasih Tuhan= sadar akan dosa, menyesal, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, sehingga kita diampuni dan jangan berbuat dosa lagi.

      Diampuni = diangkat dari kejatuhan dalam dosa-dosa = kita diselamatkan.
      Kalau kita mengulangi dosa = mengulangi kejatuhan, sehingga tentu keadaan kita menjadi semakin buruk.

      Biarlah kita sungguh-sungguh meninggalkan dosa, supaya tegoran Tuhan tidak perlu datang atas kita.

    • Tegoran=tali kasih Allah yang mengikat kita, supaya tidak jatuh lagi dalam dosa (bertobat).

    • Nasihat=tali kasih Allah untuk menuntun kitasupaya hidup dalam kebenaran dan kesucian, serta tidak tersesat dalam ajaran-ajaran palsu, sehingga kita tetap dekat dengan Tuhan.

      Nasihat juga merupakan jalan keluar dari Tuhan, menuju masa depan yang indah.
      Kalau kita mengikuti nasihat Firman, maka pintu-pintu yang tertutup bisa terbuka, pintu masa depan yang indah terbuka, bahkan pintu Sorga juga dibukakan bagi kita.


  2. Cambuk= Hajaran Tuhan dalam segala bidang.

    Hajaran merupakan kasih dan kemurahan Tuhan supaya kita kembali pada kesucian dan tidak binasa.

    Setiap uluran tali Firman yang kita tolak akan dipintal menjadi cambuk.
    Kalau cambuk hajaran masih ditolak juga, maka kehidupan itu sudah dibiarkan (dianggap sebagai anak haram) untuk menunggu waktu penghukuman kekal dari Tuhan.

Praktek roh jual-beli:
  1. Hati terikat oleh keinginan akan uang.
    Wujudnya:

    1. Kikir dan serakah.
      Kikir = tidak bisa memberi, bahkan cenderung untuk selalu meminta-minta.
      Keadaan kehidupan kristen peminta-minta adalah sama seperti Bartimeus yang buta, yakni hidup dalam kegelapan dosa sampai masuk dalam lubang neraka untuk selamanya.

      Serakah = merampas milik orang lain (mencuri, hutang tidak bayar, korupsi, dsb.), mencuri milik Tuhan (Perhatikan milik Tuhan!), mencari uang dengan cara tidak halal.
      Mungkin memang bisa mendapat uang, namun arahnya menuju kebinasaan selamanya.

    2. Beribadah dan melayani Tuhan hanya untuk mendapat kepuasan dan keuntungan jasmani(uang, jodoh, kedudukan, dsb.).
      I Timotius 6:3-5

      6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
      6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
      6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.

      Kalau beribadah hanya untuk mencari keuntungan jasmani, mungkin bisa mendapat, tetapi kehilangan keuntungan besar.

      Wahyu 12:14
      12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

      Keuntungan besar dalam ibadah yang benar adalah dua sayap burung nazar yang besar, yang tidak bisa diganti dengan uang sebanyak apapun.
      Dua sayap burung nazar yang besar akan menyingkirkan kita jauh dari antikris.

      Tanpa sayap burung nazar, kita pasti tertinggal di zaman antikris.
      Ada dua kemungkinan:
      • Jika tetap menyembah Tuhan, maka kehidupan itu pasti disiksa sampai dipancung, tetapi akan dibangkitkan kembali.
      • Tidak tahan akan siksaan sehingga menyembah antikris. Kehidupan itu menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan selamanya. Waspada! Lebih banyak kehidupan yang tidak tahan dalam siksaan antikris.


  2. Berjual-beli = berdagang dalam Bait Allah.
    Apa yang diperdagangkan?

    1. Memperjualbelikan (menghina, menginjak-injak) korban Kristus = lupa akan pengampunan dosa.
      II Petrus 1:9
      1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

      Prakteknya adalah mengulang-ulangi dosa, jatuh-bangun dalam dosa seperti anjing dan babi.

      Siapa di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Namun, kalau kita sudah mengaku dan diampuni, jangan diulangi lagi!

    2. Sibuk dengan aktifitas jasmani, sehingga tidak ada kesempatan lagi untuk memperdagangkan/ memperkembangkan talenta-talenta (karunia-karunia Roh Kudus) yang sudah Tuhan percayakan kepada kita.

      Lukas 19:12-13, 20-21, 24
      19:12 Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
      19:13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
      19:20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
      19:21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
      19:24 Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.

      Seharusnya, yang boleh diperdagangkan (= diperkembangkan, ditingkatkan) adalah mina/ talenta/ karunia dan jabatan pelayanan.

      Sepuluh mina dan sepuluh hamba, berarti satu hamba menerima satu mina.
      Ini adalah keadilan Tuhan, oleh korban Kristus yang membuat semua orang bisa layak untuk beribadah dan melayani Tuhan (menjadi imam-imam dan raja-raja).
      Sebenarnya kita tidak layak untuk menjadi imam-imam dan raja-raja.

      Setiap pelayan Tuhan mendapat karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan = jubah maha indah.
      Jangan ragu-ragu!
      Jabatan imam bukan untuk menyiksa kita. Jika Tuhan mengangkat kita menjadi imam dan raja, justru untuk memperindah hidup kita di hadapanNya.

      Bagi kita yang sudah melayani Tuhan: Jangan melepas jubah pelayanan!

      Mina dibungkus dalam sapu tangan = sibuk dengan kegiatan dunia (apapun bentuk dan alasannya) sampai tidak setia bahkan meninggalkan ibadah-pelayanan, tidak memperkembangkan karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan.

      Akibatnya:

      Kisah Para Rasul 1:16-19
      1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
      1:17 Dahuluia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
      1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
      1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah--.

      Kalau kita meninggalkan jabatan pelayanan, suatu waktu jabatan pasti dialihkan pada orang lain dan kita tidak mendapat kesempatan lagi!
      Yudas Iskariot diganti dengan Matias, dan tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki diri.

      Yudas Iskariot meninggalkan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk mendapat uang.
      Memang mendapat uang, namun hanya untuk membeli tanah kuburan, artinya:

      • Semuanya sia-sia belaka, sama sekali tidak berguna untuk hidup jasmani maupun rohani.

      • Tidak ada kepuasan, selalu tidak puas (tidak bahagia, kering rohani), sampai binasa selamanya.

      • Lebih lanjut, perutnya pecah dan isi perutnya tertumpah keluar = binasa selamanya.


  3. Roh jual-beli memberi cap/ tanda 666 pada dahi dan tangan.

    Wahyu 13:16-18

    13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
    13:17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
    13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

    Ulangan 6:6-9
    6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
    6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
    6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
    6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

    Biarlah kita membicarakan Firman berulang-ulang, jangan justru membicarakan kesalahan orang lain.

    Sementara antikris mau memberi cap 666, Tuhan rindu untuk memberi tanda/ cap Firman Pengajaran benar dalam hidup kita, yakni lewat Firman Pengajaran benar yang diulang-ulang dalam sistem penggembalaan.

    Filipi 3:1b
    3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

    Prosesnya:

    • Mendengar Firman Pengajaran benar (Firman Penggembalaan) dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan, sehingga kita tidak akan terganggu apapun, tidak bosan, tidak terhalang apapun.

    • Mengerti sungguh-sungguh Firman Pengajaran benar= Firman ditulis/ ditukik di dahi kita.

    • Percaya/ yakin pada Firman Pengajaran benar= Firman ditulis/ ditukik dalam hati, Firman menjadi iman.

    • Praktek Firman Pengajaran benar= Firman ditulis/ ditukik di tangan kita.

    Maka tidak ada tempat lagi bagi antikris untuk membubuhkan tanda 666.

    Waspada!
    Saat-saat kita lengah dalam pemberitaan Firman (bosan, melamun, mengantuk), maka setan mendapat kesempatan untuk memberi tanda 666.
    Akibatnya, sekalipun kita sama-sama mendengar Firman, langkah kehidupan bisa berbeda (kalau lengah saat pemberitaan Firman, pasti tidak bisa sampai mempraktekkan Firman).

    II Timotius 3:1-5
    3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
    3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri (1) dan menjadi hamba uang (2). Mereka akan membual (3) dan menyombongkan diri (4), mereka akan menjadi pemfitnah (5), mereka akan berontak terhadap orang tua (6) dan tidak tahu berterima kasih (7), tidak mempedulikan agama (8),
    3:3 tidak tahu mengasihi (9), tidak mau berdamai (10), suka menjelekkan orang (11), tidak dapat mengekang diri (12), garang (13), tidak suka yang baik (14),
    3:4 suka mengkhianat (15), tidak berpikir panjang (16), berlagak tahu (17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah (18).
    3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

    Di akhir zaman, banyak imam-imam dan raja-raja yang beribadah dan melayani dalam Bait Allah, namun ternyata tidak mengalami keubahan hidup karena tidak mau dicap dengan Firman Pengajaran benar.
    Akibatnya, pasti dicap 666 oleh antikris, yakni kehidupan itu mempertahankan 18 tabiat daging (penguncinya adalah tidak taat, karena keinginan/ suara daging), menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan selamanya.

Setiap imam dan raja harus mengalami perombakan, lewat mendengar dan taat dengar-dengaran pada Firman Pengajaran benar, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Tidak mengalami perombakan = dikuasai roh jual-beli = dikuasai antikris.


Tanda manusia baru:

Efesus 4:21-28
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
  • Mulai dengan: Jangan ada lagi dusta!

  • Tanpa kebencian.
    Jangan marah dengan emosi, sampai timbul kebencian, dll.
    Marah diperbolehkan, asal ada sebabnya.

  • Jangan mencuri!
Petrus, hamba Tuhan yang hebat, ternyata juga bukan manusia baru = dicap 666 oleh antikris.
Petrus berdusta (menyangkal Yesus) dan hidup dalam kebencian (memutus telinga Malkhus).

Yudas Iskariot, seorang rasul dan bendahara, ternyata juga bukan manusia baru.
Yudas berdusta (menyangkal Firman) dan mencuri kas.

Petrus dan Yudas Iskariot ternyata adalah saksi dusta. Siapa kita?

Menghadapi saksi palsu, bagaimana sikap Yesus?

Matius 26:60, 62-63a
26:60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63b Tetapi Yesus tetap diam.

Yesus diam (tidak ada Firman lagi) = tidak ada kesempatan untuk kedua orang yang menjadi saksi palsu tersebut (orang Yahudi, dari golongan Mahkamah Agama), mereka tidak bisa tertolong lagi dan hanya ada kebinasaan untuk selamanya.

Waspada!
Kalau gembala/ orang tua diam saat menghadapi tuduhan-tuduhan kita, maka sudah tidak ada kesempatan lagi untuk kita memperbaiki diri!

Namun, berbeda bagi Petrus dan Yudas, yakni kehidupan yang dipanggil dan dipilihNya.
Yesus masih berusaha untuk menolong Petrus dan Yudas lewat Firman yang diulang-ulang, sampaipun saat-saat terakhir.

  1. Yohanes 13:25-27
    13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
    13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
    13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

    Yesus memperingatkan Yudas Iskariot dengan Firman Pengajaran yang keras dan diulang-ulang serta Perjamuan Suci (korban Kristus).
    Namun, Yudas menerima dengan keras hati sehingga keluar meninggalkan Yesus.

  2. Lukas 22:60-61
    22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
    22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."

    Petrus diperingatkan lewat kokok ayam (Firman Pengajaran benar yang diulang-ulang, Firman Penggembalaan) dan Yesus memandang Petrus.

    Sebenarnya, Firman Penggembalaan memang keras, seperti pedang tajam bermata dua.
    Kalau kita menerima dengan hati keras seperti Yudas, lama-lama pasti tidak tahan dan keluar (kerasukan setan).
    Namun, kalau kita menerima dengan hati lembut seperti Petrus, kita pasti berusaha untuk lepas dari dosa-dosa dan Tuhan akan menolong kita.

    Sebenarnya, bagi orang berdosa, Tuhan sudah tidak mau melihat lagi.
    Namun, selama kehidupan itu masih tergembala dan masih ada Firman Pengembalaan, Yesus masih menoleh.
    Harga yang harus dibayar untuk Yesus bisa menoleh dan memandang kita dengan pandangan belas kasihan adalah seharga korban Kristus!

    Sikap Petrus:
    Petrus menangis dengan sedihnya = melembut, sampai bisa mengakui segala dosa dan kekurangan kita, mengaku segala ketidakberdayaan kita.

    Hasilnya:
    Kita mengalami pelayanan Yesus sebagai Imam Besar yang penuh dengan belas kasih dan anugerah.

    1. Ibrani 2:17-18
      2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

      2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.


      • Tangan Imam Besar yang penuh belas kasih dan anugerah mampu memperdamaikan segala dosa dan kejatuhan kita, mengangkat dan memulihkan kita untuk menjadi pelayan yang berkenan kepadaNya.
      • Tangan Imam Besar yang penuh belas kasih dan anugerah mampu menolong kita dari segala masalah/pencobaan.

    2. Ibrani 10:19-20
      10:19. Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

      10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,


      Tangan Imam Besar membuka jalan baru dan hidup;
      • Tangan Imam Besar yang penuh belas kasih dan anugerah mampu memelihara kita di tengah kesulitan dan kemustahilan dunia.
      • Tangan Imam Besar yang penuh belas kasih dan anugerah mampu memberikan jalan keluar dalam segala masalah, serta memberi masa depan yang indah.
      • Tangan Imam Besar yang penuh belas kasih dan anugerah membaharui kita sampai sempurna, dan pintu Sorga terbuka bagi kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang V, 27 Oktober 2016 (Kamis Sore)
    ... kepadamu Jangan makan dari padanya maka terkutuklah tanah karena engkau dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu 'perkataan isterimu' hati-hati jangan mendengarkan perkataan orang tetapi perkataan TUHAN YANG HILANG ADALAH BERKAT TUHAN. Berkat TUHAN berubah menjadi kutukan. Suara siapa saja kalau bertentangan dengan firman TUHAN jangan didengar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Juli 2017 (Minggu Siang)
    ... segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Kemudian ada jawaban Amin datanglah Tuhan Yesus Ini adalah kesiapan gereja Tuhan untuk menjadi mempelai wanita sorga yang siap menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Persiapan Yesus adalah mati di ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 12 Agustus 2014 (Selasa Malam)
    ... menghangatkan kerohanian kita sehingga selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Jika api padam akan mengalami dingin rohani seperti Petrus. Lukas - Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Januari 2018 (Rabu Sore)
    ... dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sama dengan tawanan Roh--Yesus sudah turun ke alam maut untuk membebaskan kita dari tawanan maut dan memberikan jabatan pelayanan supaya kita dipakai oleh Dia. Kalau tidak mau akan menjadi tawanan maut kehidupan yang tidak mau dipakai angin tidak bertiup akan menjadi tawanan maut dan binasa. Praktik ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 20 Juni 2015 (Sabtu Sore)
    ... Tabernakel di atas Meja Roti Sajian terdapat roti yang disusun menjadi dua tumpuk masing-masing berisi roti artinya hati dan pikiran kita harus diisi firman pengajaran yang benar. Di atas roti ada dupa artinya kalau hati dan pikiran diisi firman maka akan mendorong kita untuk menyembah Tuhan. Pengajaran tanpa doa penyembahan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 07 Juni 2014 (Sabtu sore)
    ... yang hidup tanpa Roh Kudus. Perkataan yang rusak artinya Mengejek firman nubuat yaitu firman yang mengungkapkan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai tentang penghukuman atas dunia sampai neraka dan firman yang mengungkapkan dosa-dosa sampai yang tersembunyi dan menyucikan dari dosa. Perkataan sia-sia perkataan yang memecah belah Tubuh Kristus. ayat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 November 2018 (Kamis Sore)
    ... adalah kehidupan yang belum percaya Yesus dan jiwa baru. Bukti kita sudah diselamatkan adalah Iman percaya Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Bertobat mulai dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Februari 2020 (Selasa Sore)
    ... mengutamakan Tuhan lebih dari semua mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua. Loh batu kedua berisi hukum mengasihi sesama seperti diri sendiri. Buktinya adalah tidak berbuat jahat kepada sesama tidak merugikan sesama hanya berbuat baik kepada sesama tidak membalas kejahatan dengan kejahatan malah membalas kejahatan dengan kebaikan. Inilah ukuran doa penyembahan. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Oktober 2019 (Minggu Siang)
    ... dan tekun. Sidang jemaat yang beredar-edar adalah sidang jemaat yang tidak bisa makan firman penggembalaan di kandang penggembalaan tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Inilah kekuatan dari singa Iblis. Dia beredar-edar supaya gembala dan sidang jemaat juga beredar-edar--tidak berada di dalam kandang-- karena kalau ada di kandang dia sulit untuk menerkam. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Januari 2017 (Senin Sore)
    ... dengn empat luka utama ayat . Kalau belum mati kakinya dipatahkan supaya cepat mati mayatnya diturunkan dan segera dikuburkan karena hari Sabat tidak boleh ada mayat tergantung. Tetapi sampai pada Yesus Ia sudah mati dan kaki-Nya tidak dipatahkan. Yesus sudah mati di kayu salib dengna empat luka utama--dua di tangan dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.