Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Siaran Tunda Ibadah Kunjungan Tana Toraja.

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: Imamat rajani atau imam-imam dan raja-raja.
1 Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Imam adalah seorang yang suci, seorang yang memangku jabatan pelayanan, seorang yang beribadah melayani Tuhan.

Mengapa kita harus menjadi imam, beribadah dan melayani Tuhan?
  1. Sebab ada perbedaan antara orang yang beribadah melayani Tuhan dan yang tidak.
    Maleakhi 3:18; 4:1
    3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
    4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

    Sehebat apa pun manusia di dunia, jika tidak beribadah melayani Tuhan, sama dengan jerami, yang tidak berguna dan akan dibakar.

  2. Orang yang beribadah melayani Tuhan mendapat janji yang dobel, baik untuk hidup sekarang sampai hidup kekal.
    1 Timotius 4:8-10
    4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
    4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
    4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

    Kalau kita percaya pada janji Tuhan, maka kita akan berjuang untuk mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari perkara apa pun di bumi.

Markus 1:6
1:6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

Penampilan imam yaitu:
  1. Memakai jubah bulu unta.
  2. Ikat pinggang kulit.
  3. Makanannya belalang dan madu hutan.
Kita mempelajari yang ketiga. Madu hutan rasanya manis, belalang rasanya pahit.
Wahyu 10:8-10
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

Secara rohani menunjuk gulungan kitab yang terbuka yang ada di tangan malaikat. Gulungan kitab yang terbuka adalah pembukaan rahasia firman Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, sama dengan firman pengajaran yang benar, makanan keras. Malaikat menunjuk gembala. Jadi, gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat adalah firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan, dan diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat, sehingga domba-domba mengalami pertumbuhan rohani sampai kedewasaan rohani, sampai sempurna seperti Yesus.
Tugas domba adalah makan firman penggembalaan yang benar, maka akan mendapatkan segala-galanya, secara jasmani dan rohani. Contohnya: Yakub suka tinggal di kemah (= kandang penggembalaan), meskipun tidak punya hak kesulungan, namun Yakub mendapat segala-galanya. Esau mempunyai hak kesulungan, namun suka berburu, tidak mau tinggal di kemah, sehingga kehilangan segala-galanya.

Ada 2 pengertian rasa manis dan pahit:
  1. Sikap kita saat makan firman penggembalaan.
    Amsal 27:7
    27:7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

    Sikap yang benar adalah makan firman penggembalaan dengan rasa lapar, dengan suatu kebutuhan. Sekalipun firman pengajaran keras, tajam, pahit bagi daging, tetapi manis bagi jiwa kita sehingga kita tidak pernah bosan, mengkritik, atau menolak.
    Makan firman yaitu mendengar firman sampai taat dengar-dengaran, sehingga firman pengajaran yang benar mendarah daging dalam kehidupan kita. Kita mengalami pertumbuhan rohani sampai sempurna.

    Yohanes 15:7
    15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

    Jika firman mendarah daging, tinggal dalam hidup kita, maka kita berdoa sesuai kehendak Tuhan dan doa selalu dijawab oleh Tuhan, kita menjadi rumah doa. Maka hidup kita menjadi manis.

    Amsal 28:9
    28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

    Jika tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, maka doanya menjadi kekejian bagi Tuhan, menjadi sarang penyamun. Segala aktivitas rohani, jika tidak berdasarkan firman pengajaran yang benar (pribadi Tuhan), hanya kekejian bagi Tuhan.
    Firman pengajaran yang benar adalah komando dari ibadah pelayanan, persekutuan, dan segala aktivitas rohani.

  2. Pekerjaan firman pengajaran yang benar dalam hidup kita untuk menyucikan kita.
    Wahyu 10:9-10
    10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
    10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

    Firman penggembalaan diulang-ulang supaya menyucikan kita berulang-ulang dari dosa yang diulang-ulang, sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Hanya seorang gembala yang mempunyai karunia dari Tuhan untuk menyampaikan makanan rohani dengan setia, teratur, dan diulang-ulang.

    Ada 2 macam penyucian:
    1. Penyucian perut hati yang pahit.
      Ini ama dengan penyucian hati dan pikiran yang berisi 12 keinginan yang jahat, najis, pahit.

      Markus 7:21-23

      7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1)percabulan, (2)pencurian, (3)pembunuhan,
      7:22 (4)perzinahan, (5)keserakahan, (6)kejahatan, (7)kelicikan, (8)hawa nafsu, (9)iri hati, (10)hujat, (11)kesombongan, (12)kebebalan.
      7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

      Maka meja hati kita bisa diisi dengan 12 roti yang disusun menjadi dua susun (6 6), sama dengan hati diisi firman pengajaran yang benar sehingga hidup kita menjadi kenyang, puas dan manis. Sehingga kita tidak mencari kepuasan dunia sampai jatuh dalam dosa.

      Penyucian perut hati yang pahit juga artinya penyucian dari dosa kebenaran diri sendiri.
      Ayub 10:1-2
      10:1 "Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.
      10:2 Aku akan berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku.

      Ayub 32:1-2

      32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,


      Dosa kebenaran diri sendiri yaitu menutupi dosa/ kesalahan dengan pura-pura berbuat baik, dengan menyalahkan orang lain.

      Ayub 42:5-6

      42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
      42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

      Jika Tuhan menyucikan kita lewat firman pengajaran atau lewat hajaran Tuhan, maksudnya supaya kita terlepas dari kepahitan hidup dan kebinasaan. Jika kita menerima penyucian Tuhan, maka kita bisa duduk dalam debu dan abu seperti Ayub. Kita bisa mengaku hanya debu tanah liat yang banyak kesalahan, mengaku dosa dan mengaku tidak mampu, tidak berdaya apa-apa. Ini merupakan jalan tersingkat untuk ditolong oleh Tuhan. Mata kita hanya memandang kepada Tuhan, bergantung pada belas kasih Tuhan. Maka Tuhan memandang kita dan mengulurkan tangan belas kasihNya untuk memulihkan kita secara jasmani dan rohani. Kita mengalami kemanisan dan kebahagiaan Surga.

    2. Penyucian mulut.
      Wahyu 10:10
      10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

      Penyucian mulut supaya menghasilkan perkataan manis yaitu jujur, ya katakan ya, tidak katakan tidak. Jujur mulai soal Tuhan, soal pengajaran yang benar. Jujur dalam mengaku dosa. Sampai jujur dalam segala hal.

      Perkataan manis yaitu bersaksi, menjadi berkat bagi sesama. Kita bersaksi tentang firman penginjilan/ kabar baik untuk membawa orang berdosa supaya diselamatkan. Juga bersaksi tentang firman pengajaran/ Kabar Mempelai untuk membawa orang yang sudah selamat supaya bisa disucikan dan disempurnakan. Kita bersaksi tentang apa yang sudah Tuhan perbuat dalam hidup kita.

      Perkataan manis adalah sampai mulut bisa menyembah Tuhan, menyeru nama Yesus, menyeru "Haleluya".
      Wahyu 19:1, 3-4
      19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
      19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
      19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

      Perkataan manis adalah perkataan mempelai wanita Tuhan.
      Kidung Agung 7:9
      7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

      Perkataan manis akan menjadi berkat bagi orang lain. Perkataan manis mengalir kepada Yesus yang sedang tidur.
      Matius 8:23-26
      8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
      8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
      8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
      8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.

      Sehebat apa pun kita di dunia, hanya seperti perahu yang kecil di tengah lautan dunia, dan sekonyong-konyong ditimbus angin dan gelombang. Yang Tuhan tunggu adalah perkataan manis (jujur, bersaksi, dan menyembah Tuhan). Maka sekonyong-konyong Tuhan juga bisa menolong kita, menyelesaikan masalah kita tepat pada waktunya, sampai yang mustahil.
      Petrus yang hampir tenggelam, bisa diangkat oleh Tuhan. Yunus yang sudah tenggelam di perut ikan, bisa ditolong oleh Tuhan.

      Wahyu 19:6-7

      19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

      Sampai yang termanis saat Yesus datang kedua kali, kita akan diangkat ke awan-awan yang permai, kita menyembah Tuhan dengan suara "Haleluya". Kita bersama Tuhan selama-lamanya.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Agustus 2011 (Senin Sore)
    ... dupa emas. html ketekunan dalam Ibadah Doa persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Dengan macam ibadah ini ibadah kita tidak akan monoton. Didalam kandang penggembalaan kali Yesus tampil sebagai Gembala Yohanes . Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya Penampilan pertama Yesus sebagai Gembala Yesus tampil sebagai Gembala ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Maret 2014 (Minggu Sore)
    ... pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api. 'mata-Nya mengamat-amati' . Ibrani Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api. Pelayan Tuhan bagaikan nyala api pelayan yang suci setia berkobar-kobar dan damai sejahtera. Daniel Sementara aku terus melihat takhta-takhta diletakkan lalu duduklah Yang Lanjut Usianya pakaian-Nya putih ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2010 (Kamis Sore)
    ... pamrih di dalamnya . Tuhan ajarkan berdoa yang benar yaitu di dalam pintu kamar artinya tidak dipengaruhi oleh dunia tidak berharap orang lain tidak dipengaruhi oleh dosa. Ini berarti hubungan pribadi dengan Tuhan hubungan hati ke hati dengan Tuhan. Tuhan mengetahui hati kita masing-masing dan Tuhan akan menjawab doa kita masing-masing. ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 06 Agustus 2009 (Kamis Tengah Malam)
    ... Yesus datang kembali kedua kali. Apa yang harus dipergumulkan Ketakutan kebimbangan kekuatiran menghadapi masalah pencobaan juga kebimbangan menghadapi ajaran-ajaran lain. Yakobus - akibat bimbang adalah Doanya tidak dijawab oleh Tuhan tidak menerima sesuatu dari Tuhan tidak menerima pertolongan tidak menerima berkat. Tidak tenang tidak bahagia hidupnya. Tenggelam dalam lautan sampai masuk kebinasaan. Dalam ketakutan dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Agustus 2019 (Rabu Sore)
    ... di hadapan Tuhan--'Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH 'Ada dua pengertian berdiam diri Yang pertama 'Tuhan telah menguduskan para undangan-Nya' berdiam diri dikaitkan dengan kesucian. Artinya kita harus selalu mengoreksi menghakimi diri sendiri lewat mendengar firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua kabar mempelai. Kabar mempelai akan menunjuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Mei 2020 (Minggu Pagi)
    ... Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau. . Samudera raya menutupi mereka ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. Jadi untuk menghadapi kesulitan dan kegelapan akhir zaman sampai antikris berkuasa di bumi kita harus menjadi saksi Tuhan. Ini yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Maret 2020 (Kamis Sore)
    ... Jika bisa masuk halaman bait suci Allah maka akan diselamatkan tidak binasa. Ini merupakan hasil pekerjaan firman penginjilan yang membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Ruangan suci kesucian. Ruangan maha suci kesempurnaan. Kesucian dan kesempurnaan merupakan hasil pekerjaan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua Kabar Mempelai yang menyucikan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 September 2013 (Kamis Sore)
    ... sampai duduk di tahta Tuhan maka kita harus mengalami pembaharuan. Wahyu - Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta dan di takhta-takhta itu duduk ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Januari 2021 (Sabtu Sore)
    ... diurapi Roh Kudus. Kebajikan. Dalam Tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran. Sekarang mezbah korban bakaran menunjuk pada salib Yesus. Perbuatan kebajikan dari Yesus adalah Ia rela mati di kayu salib untuk mengampuni dosa kita. Perbuatan kebajikan kita adalah bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa. Proses bertobat mengaku dosa kepada Tuhan ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 April 2021 (Kamis Sore)
    ... Yesus bahkan menghujat firman pengajaran yang benar dan hidupnya tidak lagi benar dan suci. Saat itulah ia ditelan oleh singa sampai binasa selamanya. Wahyu - . Maka menangislah aku dengan amat sedihnya karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. . Lalu berkatalah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.