ad. 3 Yesus diolok-olok.
Matius 27:27-31
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.
Ada 3 macam olokan yang diterima Yesus:
Ada 3 macam kuasa Yesus sebagai Raja:
Maka kita akan bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan.
2 Raja-raja 4:1,4-7
4:1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.”
4:4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!”
4:5 Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
4:7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”
Elisa menunjuk pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Keadaan di akhir jaman adalah banyak hamba Tuhan dan anak Tuhan dililit hutang. Ini merupakan cengkraman antikris. Hutang ini dalam bentuk hutang dosa, hutang uang, kehancuran nikah dan buah nikah, juga masalah yang tidak kunjung selesai.
Jalan keluar menghadapi cengkraman antikris adalah banyak berdoa (menutup pintu).
Hasilnya adalah pintu kemah terbuka, yaitu minyak urapan Roh Kudus dicurahkan untuk mengurapi, memenuhi, dan meluap-luap dalam hidup kita menjadi minyak persediaan.
Kegunaan Roh Kudus adalah membereskan hutang-hutang dosa, membereskan masalah-masalah, dan pelita tetap menyala sehingga kita bisa menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali di awan-awan.
Mengolok-olok kuasa Yesus sebagai Raja berarti tidak mau tekun dalam 3 macam ibadah, tidak mau menyembah Tuhan, sehingga betul-betul berada dalam cengkraman antikris.
Daun ara ini membuat kita menjadi keras hati sehingga kehilangan Firdaus dan menjadi kutukan. Firdaus ini menunjuk pada suasana berkat. Kita harus hati-hati saat dalam keadaan diberkati, agar jangan sampai menjadi keras hati dan mempertahankan ketidaktaatan, susunan nikah yang salah, dan kebenaran diri sendiri. Tetapi saat habis-habisan (seperti dua penjahat yang disalib di samping Yesus) juga harus dijaga agar jangan menjadi keras hati. Syukur jika salah satu penjahat masih bisa belajar pada pohon ara.
Matius 24:32
24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Kita harus belajar melembut, yaitu:
Tuhan memberkati.