Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

[Wahyu 12:3-18] Penampilan naga atau setan secara jelas dan lengkap dengan enam kegiatan/ ulahnya pada akhir zaman:
  1. [Wahyu 12:4a] Ekor naga menyeret.
  2. [Wahyu 12:4b] Mulut naga menelan.
  3. [Wahyu 12:7] Berperang.
  4. [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
  5. [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/gereja Tuhan.
  6. [Wahyu 12:17] Memerangi/ menganiaya.

Ad. 3. Berperang.
Wahyu 12:7-12
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

Naga/ setan mengadakan peperangan/ pemberontakan di Sorga.

Ada tiga tahap/ fase dalam peperangan:
  1. Fase/ tahap sebelum peperangan, yaitu suasana damai sejahtera.
  2. Fase/ tahap pada saat peperangan.
  3. Fase/ tahap sesudah peperangan.

Ad. 2. Fase/ tahap pada saat peperangan.
Setan/ naga dengan malaikat-malaikatnya dikalahkan oleh Mikhael dan malaikat-malaikatnya. Setan dilemparkan ke bumi, dan tidak mendapat tempat lagi di Sorga.

[Wahyu 12:11] Setan/ naga dikalahkan juga oleh orang-orang percaya lewat kuasa Roh Kudus, kuasa darah Yesus, dan perkataan kesaksian.

Kita masih membahas tentang perkataan kesaksian.

Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Yesus tampil sebagai saksi yang setia sampai mati di kayu salib, mencucurkan darah sampai tetes darah yang terakhir, sehingga darah Yesus sanggup untuk:
  • Melepaskan kita dari dosa-dosa, kecuali dosa tidak percaya.
  • Mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja, dengan tugas utama memuliakan Tuhan = bersaksi, menjadi saksi yang setia.

Markus 5:18-20
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
5:20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Arah kesaksian yang benar mulai rumah tangga, kemudian sekampung (terang di depan orang), sampai terang dunia.

Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Sampai terang di kota Yerusalem Baru kekal selama-lamanya.

Apa yang harus disaksikan?
  1. [Markus 5:19-20] Bersaksi tentang apa yang sudah Tuhan perbuat/ lakukan bagi kita lewat perkerjaan firman Allah, Roh Kudus dan belas kasih Tuhan, baik secara rohani maupun secara jasmani. Ini sama dengan masuk halaman Tabernakel.

    Markus 5:1-5,15
    5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
    5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
    5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
    5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
    5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
    5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.

    Contoh: orang Gerasa (bangsa kafir) yang kerasukan setan/ gila di pekuburan menjadi waras.

    Tanda-tanda bangsa kafir yang dirasuk roh jahat di pekuburan:
    • [Markus 5:2] Terpisah dari keluarga, artinya hubungan yang tidak baik, tidak saling menyapa, bertengkar, membenci, bercerai.
    • [Markus 5:3] Sukar diatur, tidak bisa dijinakkan, liar, tidak bisa ditegor dan dinasehati, tidak tertib.
    • [Markus 5:4] Tidak ada perhentian dan kepuasan Sorga, hidup dalam letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, bergosip, berdusta, menghakimi dan beredar-edar/ tidak tergembala.
    • [Markus 5:5] Merusak diri/ bait Allah, tidak merawat tubuh dalam kehidupan sehari-hari, makan makanan yang membahayakan tubuh, melakukan aktifitas-aktifitas yang membahayakan tubuh/ nyawa, menyakiti fisik.
      Istilah "memukul diri dengan batu" juga artinya merusak nikah, menyakiti secara fisik, menyakiti secara rohani/ menyakiti hati. Menyakiti fisik dan hati sama dengan merusak nikah.
    • Telanjang, hanya berbuat dosa sampai puncak dosa, sehingga dipermalukan, tidak berharga di hadapan Tuhan.
    • Sampai akhirnya tinggal di pekuburan, mati rohani, yaitu kematian kedua binasa selamanya di neraka.

    Cara Yesus menolong adalah Yesus datang ke Gerasa melewati angin dan gelombang/ maut, untuk menolong satu orang kafir yang tidak berharga. Artinya Yesus rela mati di kayu salib dengan lima luka utama.

    Yohanes 19:32-34
    19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Yesus mati dengan lima luka utama. Empat luka utama (dua di tangan, dua di kaki) untuk menyelamatkan bangsa Israel. Yesus sudah mati dengan empat luka utama, maka tidak boleh dipatahkan kakinya, sehingga prajurit menombak lambung-Nya dan terjadi luka kelima pada lambung yang mengeluarkan darah dan air untuk menyelamatkan bangsa kafir.

    Jadi, bangsa kafir yang tidak berharga bisa ditolong lewat menerima tanda darah dan tanda air yang keluar dari lambung Yesus.
    Tanda darah (Mezbah Korban Bakaran) artinya percaya dan bertobat.
    Caranya adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, mati terhadap dosa.
    Tanda air (Kolam Pembasuhan) artinya baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, kemudian bangkit dari kuburan air bersama Yesus, maka langit terbuka untuk mendapat hidup baru.

    Hasilnya:
    • Hidup baru, hidup Sorgawi, mengalami kelepasan dari dosa, hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran, yaitu imam-imam dan raja-raja, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang beribadah dan melayani Tuhan dengan setia dan benar.
      Ini sama dengan waras (hati nurani baik, akal budi baik) dan berpakaian (melayani), sembuh dari penyakit yang mustahil, sehingga memuliakan Tuhan, bersaksi dari gelap menuju terangnya yang ajaib, baik kesaksian rohani maupun kesaksian jasmani.

    • Setelah hidup benar, menjadi saksi, maka harus duduk (tergembala dengan benar dan baik), sehingga kita mengalami ketenangan, damai sejahtera, semua enak dan ringan.
      Kita bisa mantap dalam ketenangan, damai sejahtera dalam menghadapi apa pun.
      Kita juga mantap dalam terang kebenaran, bahkan bertambah-tambah dalam terang kebenaran, tetap menjadi saksi Tuhan. Kalau tidak tergembala, maka terang menjadi gelap, jatuh dalam dosa dan lain-lain, sehingga menjadi saksi palsu sampai menyangkal Tuhan.

  2. Bersaksi tentang penggembalaan (Ruangan Suci).
    Keluaran 3:1-3
    3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
    3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
    3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

    Bersaksi tentang penggembalaan adalah kesaksian/ penglihatan yang hebat.
    Mengapa kita harus bersaksi tentang penggembalaan?
    Sebab lebih banyak pohon ara yang ditanam di pinggir jalan (Kristen jalanan/ tidak tergembala) dari pada pohon ara di kebun anggur (tergembala). Sehingga banyak pohon ara di pinggir jalan yang menjadi kering, hidup dalam kutuk dan binasa selamanya.
    Sebab lebih banyak Kristen yang lari-lari di kuburan dari pada yang duduk di atas rumput.

    Kuburan yaitu tempat orang meninggal dunia. Secara rohani menunjuk pada tempat perpanjangan tangan maut untuk mematikan kerohanian sampai membinasakan kita di neraka, yaitu lari-lari untuk mencari kepuasan-kepuasan di dunia (diskotik, gedung bioskop, perjudian, merokok, mabuk, narkoba, kenajisan, dan lain-lain). Kuburan modern secara rohani adalah tempat persekutuan yang salah, yang tidak sesuai kebenaran firman Allah, tanpa roti (firman Allah) sehingga lapar, sampai mati rohani, binasa untuk selamanya.

    Dua hal yang harus dialami dan disaksikan dalam penggembalaan yang benar:
    • [Keluaran 3:1] Biasa menggembalakan = ketekunan dalam kandang penggembalaan, ketekunan dalam tida macam ibadah pokok, yaitu:
      • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus. Domba-domba diberi minum. Tempat kita dibakar oleh nyala api Roh Kudus.
      • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Domba-domba diberi makan. Tempat kita dibakar oleh nyala api firman pengajaran benar.
      • Mezbah dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Domba-domba bernafas dengan kasih Allah, hidup kekal. Tempat kita dibakar oleh nyala api kasih Allah.

      Hasilnya:
      • "Takkan kekurangan aku" artinya kita mengalami pemeliharaan Tuhan secara ajaib, secara berlimpah-limpah di tengah padang gurun dunia ini, sampai mengucap syukur, sampai menjadi berkat bagi orang lain.

      • Kita mengalami urapan Roh Kudus = pelayan khusus.
        Imamat 21:12
        21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.


        Urapan Roh Kudus = pelayanan dengan nilai rohani (emas dan perak).
        Tanpa urapan Roh Kudus, maka pelayanan bernilai jasmani (rumput), sehingga mengandalkan daging.

        Kalau emas dan perak pasti bertahan sampai Tuhan datang. Pelayanan yang diurapi Roh Kudus bisa dinikmati sampai kedalaman hati, menjadi berkat bagi orang lain.

    • Kesucian.
      Keluaran 3:5
      3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

      Dalam kandang penggembalaan/ ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, maka tubuh, jiwa, roh kita dibakar/ disucikan oleh api firman pengajaran benar, api Roh Kudus, dan api kasih Allah.

      Penyucian oleh Firman pengajaran benar sampai menjadi bulan di bawah kaki.
      Penyucian oleh Roh Kudus sampai menjadi mahkota dua belas bintang.
      Penyucian oleh kasih Allah sampai menjadi terang matahari

      Wahyu 12:1
      12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

      Kita bisa bersaksi tentang kesucian. Terang kesucian akan berimbas di mana pun kita berada.

      Wahyu 12:14
      12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

      Semakin meningkat kesucian, semakin meningkat sayap sampai kita mendapat dua sayap burung nasar yang besar untuk meyingkirkan kita ke padang gurun selama tiga setengah tahun jauh dari mata antikris.

      Waspada! Di luar kandang penggembalaan = di luar kesucian, sehingga terjadi dua ribu babi (Babel, puncaknya kegelapan yang akan dibinasakan).

  3. Bersaksi tentang keteguhan hati dalam menghadapi nyala api siksaan (Ruangan Maha Suci).
    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Mengapa diizinkan harus menerima percikan darah?
    Supaya menerima Roh Kemuliaan yang membuat kita kuat teguh hati, bahagia saat dinista karena Yesus, bahagia ketika lapar karena Yesus, bahagia saat dianiaya karena Yesus.

    Contoh: Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
    Mereka mengalami percikan darah dalam wujud:
    • Menghadapi makanan raja yang tidak sesuai kebenaran firman Allah.
      Daniel 1:8
      1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

      Artinya kita harus berpantang makanan jasmani yang tidak sesuai kebenaran firman, merugikan bagi diri kita (merokok, makanan yang membahayakan kesehatan).
      Terutama juga berpantang makanan rohani. Makanan raja yang tidak sesuai kebenaran firman menunjuk ajaran-ajaran palsu, gosip-gosip.
      Berpantang artinya tegas untuk menolak ajaran palsu/ gosip. Kita bertekad untuk hanya mendengar firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai.

    • Api yang dipanaskan tujuh kali, menunjuk perkara yang mustahil, aniaya, sampai antikris.
      Daniel 3:16-18
      3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
      3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
      3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

      Roh Kemuliaan membuat Sadrakh, Mesakh, Abednego, juga membuat kita semua kuat dan teguh hati, tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan apa pun yang terjadi. Sekalipun Tuhan belum menolong, tetapi kita tetap berpegang teguh firman pengajaran benar, tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan yang benar, tetap hidup benar suci, tetap menyembah Tuhan.

    Hasilnya:
    • Tangan belas kasih Tuhan diulurkan. Tuhan beserta kita, memberikan perlindungan dan pemeliharaan secara ajaib kepada tubuh, jiwa, roh kita saat menghadapi kesulitan jasmani dan rohani.

    • Tangan Tuhan menyelesaikan masalah yang mustahil pada waktuNya, memberikan masa depan berhasil indah pada waktuNya.

    • Roh kemuliaan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani, jujur, tulus, tanpa pamrih. Kita dipakai menjadi saksi Tuhan tentang firman pengajaran benar, tentang pribadi Yesus.
      Daniel 3:29
      3:29 Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."

      Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita masuk kerajaan Sorga kekal selamanya.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Maret 2019 (Sabtu Sore)
    ... delapan belas tahun--suasana kutukan penderitaan dan tidak dapat berdiri dengan tegak. Tidak bisa berdiri dengan tegak tidak bisa memuliakan Tuhan--di ayat setelah disembuhkan ia memuliakan Tuhan. Setelah Yesus mengajar perempuan bungkuk bisa berdiri tegak. Artinya berdiri tegak di atas kurban Kristus--teguh dalam pengampunan tidak mengulangi dosa. Kemudian berdiri tegak berdiri di atas firman ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Oktober 2014 (Selasa Sore)
    ... telah diserukan atasku ya TUHAN Allah semesta alam. Memiliki kasih mula-mula sama dengan gemar mendengar firman Allah menikmati firman Allah. Lukas Kata mereka seorang kepada yang lain Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita Kita bisa berkobar-kobar dalam ...
  • Ibadah Persekutuan Malang IV, 02 Agustus 2012 (Kamis Pagi)
    ... kandang penggembalaan kemudian diikuti jemaat sehingga kita semua terhitung oleh Tuhan. Selain itu pagi ini kita belajar bahwa bukti keberhasilan pemberitaan Kabar Mempelai adalah menggairahkan kita dan jemaat untuk menjadi imam-imam dan raja-raja yang turut dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk kita dimiliki oleh Tuhan selamanya menjadi biji mata ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Juli 2023 (Minggu Pagi)
    ... anggur yang manis dan diperas menjadi air anggur yang manis untuk pesta nikah rela sengsara daging karena Yesus hidup dalam urapan Roh Kudus sehingga berkenan kepada Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba di awan permai. Jika tidak mau tergembala pasti menjadi musuh perusak penggembalaan hidup dalam anggur hawa nafsu ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 April 2015 (Selasa Sore)
    ... semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Yesus memberi makan orang dengan roti dan ikan. Untuk mengalami mujizat maka kita harus mengikuti perintah Tuhan yaitu duduk di rumput. Artinya kita ...
  • Ibadah Raya Malang, 3 Juni 2012 (Minggu Pagi)
    ... orang asing dan tanah tukang periuk. Pagi ini kita membahas tanah pekuburan orang asing. Dengan adanya keping perak bangsa Kafir orang asing mendapat tempat pekuburan di Kanaan sehingga bisa menyatu dengan Israel. Efesus - Karena itu ingatlah bahwa dahulu kamu nbsp nbsp sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging yang disebut orang-orang ...
  • Ibadah Paskah Medan VI, 30 April 2009 (Kamis Sore)
    ... Yerusalem Baru kerajaan Surga yang kekal. Untuk bisa siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali maka gereja Tuhan HARUS MUTLAK hidup dalam kasih karunia Tuhan. Apapun yang didunia ini tidak bisa mempertemukan kita dengan Tuhan. Hanya kasih karunia yang bisa mempertemukan kita dengan Tuhan. Dan sikap kita terhadap kasih karunia itu menentukan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Mei 2019 (Rabu Sore)
    ... kebaikan dengan kejahatan. Sesama paling dekat mulai dari suami-isteri orang tua-anak. Kalau sesama paling dekat berkeluh kesah bahaya karena naik sampai ke hadirat Tuhan. Membuat gembala berkeluh kesah. Ibrani . Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Juli 2020 (Minggu Pagi)
    ... ditolak akan datang hukuman. Tinggal pilih mau menerima pedang firman untuk disucikan atau marah dan tidak mau bertobat. Sangkakala menjadi komando bagi bangsa Israel mengatur aktivitas bangsa Israel dan menuntun perjalanan bangsa Israel menuju Kanaan lewat pembangunan Tabernakel. Bilangan - . Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 Juli 2018 (Selasa Sore)
    ... menghemat secara luar biasa namun selalu berkekurangan. Setiap berkat yang Tuhan berikan kepada kita terutama adalah untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ada macam naungan Tuhan Naungan sayap induk ayam. Naungan sayap merpati. Naungan sayap burung nasar yang benar. ad. . Naungan sayap burung nasar yang besar. Wahyu Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.