Matius 25 ini dalam Tabernakel terkena pada tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.
Ibrani 9:4, tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah adalah salah satu isi Tabut Perjanjian.
Tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah ini menunjuk pada Roh Kudus yang permanen.Jadi salah satu isi yang harus ada dalam gereja Tuhan (Mempelai Wanita) adalah Roh Kudus yang permanen.
Tanpa Roh Kudus, gereja Tuhan akan kosong, kering, rapuh, seperti tongkat yang mati, dan akan hancur binasa bersama dunia untuk selama-lamanya. Kita mutlak membutuhkan Roh Kudus.
Asal-usul tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.Bilangan 17:5-10,tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah adalah untuk meredakan bahkan mengakhiri persungutan/ kedurhakaan dalam gereja Tuhan.
Ciri dari manusia daging tanpa Roh Kudus adalah bersungut-sungut, durhaka. 1 Korintus 10:3-5,10-11.Banyak orang yang percaya Yesus dan selamat, tetapi hanya sebagian kecil yang akan selamat sampai masuk Yerusalem Baru.
Dosa akhir zaman yang banyak membinasakan sebagian besar anak-anak Tuhan adalah dosa bersungut-sungut/ kedurhakaan.
Mengapa terjadi persungutan/ kedurhakaan?- Bilangan 16:8-11,dalam ibadah pelayanan hanya menuntut perkara-perkara daging, yaitu kedudukan, uang, pujian, dll.
Orang yang banyak menuntut perkara daging pasti tidak bisa melakukan kewajiban.
Kalau kita melakukan kewajiban kita kepada Tuhan, maka pasti tidak akan menuntut hak.
- Bilangan 16:12-14,dalam ibadah pelayanan menolak firman pengajaran yang benar.
Keluaran 3:8.
Menolak firman pengajaran yang benar ini adalah:
- Karena mengikuti suara daging (dari diri sendiri), pikiran dan perasaan daging.
- Karena kesombongan.
- Bilangan 16:35,kemunafikan.
Membakar ukupan = menyembah Tuhan, tetapi mereka memberontak.
Ibrani 12:15,untuk bisa menjadi tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah, maka
segala akar dosa harus dicabut,termasuk akar kepahitan.
Yesaya 5:24,juga harus disucikan dari segala akar busuk, akar kering, yaitu bimbang bahkan menolak firman pengajaran yang benar.
Tongkat ini selain harus dipisahkan dari akar, juga merupakan kayu yang cukup ukurannya, tidak terlalu kecil atau tidak terlalu besar.
Ini menunjuk pada kehidupan yang
sesuai dengan ukurannya Tuhan,sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ada 2 hal yang seringkali tidak sesuai dengan ukuran Tuhan:
- Mau lebih besar dari kehendak Tuhan.
- Mau lebih cepat dari Tuhan, tidak sabar menunggu waktunya Tuhan.
Kalau mau lebih dari Tuhan, maka pasti di luar kehendak Tuhan. Nanti akan menjadi tongkat yang hancur, bukan tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.
Setelah lepas dari akar dan sudah cukup ukurannya, tongkat Harun ini harus
diletakkan di hadapan Tuhan semalam-malaman (Bilangan 17:7) = setia. Urusan kita adalah setia, yang lain adalah urusannya Tuhan.
Hati-hati! Kalau tongkat tidak diletakkan di hadapan Tuhan, maka akan diletakkan di hadapan dunia.
1 Yohanes 2:16-17,kalau diletakkan di hadapan dunia dengan segala keinginannya, maka akan binasa bersama dunia untuk selama-lamanya.
Menghadapkan diri pada Tuhan = membelakangi dunia.
Menghadapkan diri pada dunia = membelakangi Tuhan.
Kisah Rasul 1:16-18,Yudas menghadapkan diri pada dunia dengan segala keinginannya, ia memiliki keinginan akan uang. Jangan mempertahankan keinginan-keinginan di dunia, keinginan jahat dan keinginan najis.
Akhirnya Yudas gantung diri, menelungkupkan diri pada dunia sepenuhnya. Yudas gagal total, segala yang diusahakannya hanya untuk membeli tanah kuburan.
Kisah Rasul 22:25,Rasul Paulus ditelentangkan = menghadapkan diri pada Tuhan = membelakangi dunia.
Apapun yang dia hadapi dalam tantangan pelayanan, dia tetap setia kepada Tuhan.
Dan Rasul Paulus diberkati oleh Tuhan, dipakai sampai hidup kekal.
Sekalipun kehidupan kita ini kecil bagaikan tongkat, tidak berarti dan tidak berdaya, tetapi kalau diletakkan di hadapan Tuhan, maka Roh Kudus mampu untuk membuat kehidupan kita bertunas, berbunga, dan berbuah. - Bertunas, artinya ada tanda kehidupan.
Yohanes 6:63, Yohanes 16:7.
Roh Kudus lah yang memberikan kita kehidupan. Tanpa Roh Kudus, semuanya akan mati.
Karena Yesus rela mati di kayu salib, bangkit dan naik ke Sorga, maka Roh Kudus dicurahkan atas kita, sehingga tongkat kayu yang harusnya mati dan binasa menjadi hidup.
Perjamuan Suci (korban Kristus) adalah sumber Roh Kudus. Lewat Perjamuan Suci kita bisa menerima Roh Kudus supaya kita bisa bertunas. Apapun yang sudah mati, Roh Kudus akan mampu memberikan kehidupan.
Secara jasmani, Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kita sekalipun sudah mustahil.
Secara rohani, Roh Kudus mampu memelihara hidup kita benar dan suci.
Kalau ada yang tidak benar dipertahankan, itu berarti rohaninya sedang mati.
- Berbunga, artinya Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus, kemampuan ajaib untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
Karunia Roh Kudus ini menetapkan jabatan pelayanan (Efesus 4:7,11-12).
Kalau tidak setia dalam jabatan pelayanan, maka akan diberikan kepada orang lain, dan nasibnya sama seperti Yudas.
Kalau kehidupan yang sudah dipelihara tetapi tidak mau dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus, maka nasibnya adalah seperti burung. Burung ini adalah roh najis di Babel, artinya masuk dalam pembangunan Babel dan binasa untuk selama-lamanya.
2 Timotius 1:6,kalau sudah aktif dalam pelayanan, maka harus setia dan berkobar-kobar, dan tertib dalam pelayanan.Tertib ini contohnya dalam hal seragam harus tertib, juga tidak urakan.
Ditambah pelayanan dengan kasih, yaitu taat dengar-dengaran.
- Berbuah.
Galatia 5:22-23,Roh Kudus akan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani yang sama mulia dengan Yesus, satu gambar dengan Tuhan Yesus, kembali pada ciptaan semula.
- Kasih, sukacita, damai sejahtera --> gambar Allah Bapa.
- Kesabaran, kemurahan, kebaikan --> gambar Allah Anak.
- Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri --> gambar Allah Roh Kudus.
Berbuah = berubah.
Kejadian 1:26.
Sembilan buah roh ini kalau disatukan sama dengan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Kalau taat, maka pasti akan ada kasih, ada sukacita, ada damai sejahtera, dst.
Kalau tidak taat = tidak berbuah, maka pasti tidak berbunga, pasti tidak bertunas = tongkat mati.
Kalau kita taat, maka kita hidup dalam tangan Tuhan = hidup dalam tangan Roh Kudus.
Hasilnya adalah tangan Tuhan menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Roh Kudus juga mampu terus mengubahkan kehidupan kita dari tongkat kayu kering, sampai menjadi sama mulia dengan Tuhan.
Lewat Perjamuan Suci, ada Roh Kudus yang bisa membuat tongkat kayu kehidupan kita bertunas, berbunga, dan berbuah.
Tuhan memberkati.