Siaran Tunda dari Ibadah Kunjungan di Jakarta.Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema:
Wahyu 21:5:
"
Aku menjadikan segala sesuatu baru"
Wahyu 21:5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Sebenarnya, di dalam kitab Kejadian pada awal penciptaan, Tuhan sudah menciptakan langit bumi serta isinya, termasuk manusia, yang sama mulia dengan Dia, dan manusia ditempatkan di taman Eden. Semua baik dan semua bahagia pada waktu diciptakan. Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular dan jatuh dalam dosa, sehingga kehilangan kemuliaan Allah. Manusia menjadi telanjang dan diusir ke dunia, sehingga manusia hidup dalam suasana kutukan, letih lesu, penderitaan, susah payah, dan air mata.
Roma 3: 233:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Di dalam dunia, semua manusia termasuk hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tetap berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, sehingga binasa selamanya.
Dosa makan minum= mabuk, merokok, narkoba.
Dosa kawin mengawinkan= dosa percabulan, yaitu penyimpangan seks, nikah yang salah, kawin-cerai, perselingkuhan, kawin-campur, dan kawin-mengawinkan.
Akibatnya adalah manusia termasuk hamba Tuhan/pelayan Tuhan tampil seperti anjing dan babi, bahkan pada puncaknya tampil seperti iblis karena menolak salib.
Matius 16:21-2316:21.Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22.Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23.Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang menolak salib sama dengan iblis, karena jalan Tuhan adalah jalan kematian, kebangkitan, dan kemuliaan. Kalau menolak jalan kematian, berarti menolak kemuliaan, sama dengan kehancuran dan kenajisan seperti iblis yang akan binasa selamanya.
Tuhan tidak rela manusia yang diciptakanNya, apalagi pelayan Tuhan/ hamba Tuhan hanya tampil seperti anjing, babi, dan setan yang terkutuk dan dibinasakan. Oleh sebab itu, Tuhan menciptakan kembali langit dan bumi yang baru, juga manusia baru yang sama mulia dengan Dia untuk ditempatkan di Yerusalem baru, bahagia dan kekal selamanya.
Prosesnya disebut dengan
PEMBAHARUAN.
Dalam Wahyu 21, ada empat macam pembaharuan:
- Wahyu 21:1= pembaharuan langit dan bumi yang baru.
- Wahyu 21:2-3= pembaharuan manusia baru.
- Wahyu 21:4-8= pembaharuan suasana baru.
- Wahyu 21:9-27= pembaharuan Yerusalem baru sampai kekal.
AD 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARUWahyu 21:4-821:4.Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5.Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6.Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
21:7.Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
21:8.Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhaladan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Pembaharuan suasana baru dibagi menjadi empat:
- Wahyu 21:4= suasana tanpa maut/ tanpa air mata.
- Wahyu 21:5-6= suasana kepuasan/kebahagiaan Sorga.
- Wahyu 21:7= suasana kemenangan.
- Wahyu 21: 8= suasana kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan TUHAN.
AD. 4. Suasana kebenaran, kesucian, dan kesempurnaanWahyu 21:821:8 Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7) dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."Ada delapan dosa yang langsung menenggelamkan anak Tuhan ke dalam lautan api dan belerang, neraka selamanya.
Delapan dosa ini melawan kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan.
Delapan dosa bisa dikelompokkan:
- Penakut dan tidak percaya= melawan kebenaran.
- Keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembah berhala= melawan kesucian.
- Dusta= melawan kesempurnaan. Di Yakobus 3: 2, orang yang tidak salah dalam perkataan adalah orang yang sempurna.
PENAKUTOrang penakut itu tidak bisa hidup benar, pasti melawan kebenaran.
Lukas 12:4-512:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takutterhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
12:5Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
Ada dua macam ketakutan:
- Siapa/apa yang harus kita takuti.
- Siapa/apa yang tidak perlu kita takuti.
Sayang sekali, orang penakut/ pengecut (terjemahan lama), termasuk hamba/pelayan Tuhan selalu dalam keadaan terbalik, yaitu:
- Siapa/apa yang seharusnya ditakuti, justru tidak takut.
- Siapa/apa yang seharusnya tidak perlu ditakuti, justru takut sekali.
Inilah manusia penakut/pengecut, yang membawa masuk ke neraka.
Hanya
sahabat Yesusyang mengerti/ tahu kepada siapa kita harus takut, yaitu kepada Tuhan.
Yohanes 3:293:29Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Yesus adalah tabib, dan sebagainya. Dia gembala, kita domba, tetapi ada domba yang terhilang. Dia Bapa yang baik, kita anak, tetapi ada anak yang hilang. Karena itu pengenalan kita kepada Yesus harus ditingkatkan sampai Yesus sebagai Kepala/ Suami. Kita sebagai tubuh/ istri. Kepala dan tubuh tidak bisa terpisah selamanya.
Karena itu
sahabat Yesus di sini adalah sahabat Mempelai.
Yohanes Pembaptis adalah sahabat Mempelai.
Sahabat mempelai adalah kehidupan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bersukacita;
berbahagia, dan menikmati saat mendengar suara Mempelai, itulah Kabar Mempelai/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua,
dan taat dengar-dengaranpada Kabar Mempelai.
Ada dua macam pemberitaan firman:
- Firman penginjilan= Kabar Baik, untuk membawa orang berdosa pada Yesus, percaya, bertobat, dibaptis, hidup baru dan selamat.
Kabar baik penting! Tetapi harus ditingkatkan mendengar suara mempelai.
- Firman pengajaran= Kabar Mempelai.
Yohanes Pembaptis mendengar dan dengar-dengaran pada kabar mempelai sehingga ia tahu kepada siapa ia harus takut, yaitu kepada Tuhan, bukan pada raja Herodes yang salah. Tuhan ajarkan kita harus tunduk pada raja, tetapi kalau nikahnya salah, jangan diikuti.
Inilah kuasa firman pengajaran, yang membuat kita mengerti kepada siapa kita takut dan tidak perlu takut.
Markus 6: 17-196:17.Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18.Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19.Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
Yohanes Pembaptis tidak takut pada raja sekalipun ia dibelenggu dan dipenjara.
Yohanes Pembaptis memberitakan Kabar Mempelai untuk menegor raja Herodes yang mengambil isteri saudaranya (nikah yang salah), apa pun resikonya. Yohanes Pembaptis tidak takut sekalipun harus dipenjara dan dibunuh. Tapi saat Yesus datang kedua kali, ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan menjadi mempelai wanita Tuhan selamanya.
Hanya sahabat Mempelai yang bisa tegas. Kehidupan yang mendengar Kabar Mempelai yang bisa tegas untuk takut pada Tuhan apa pun resikonya.
Praktik takut akan Tuhan:
- Beribadah melayani Tuhan dengan setia dan tulus ikhlas
Yosua 24: 14-15
24:14.Oleh sebab itu, takutlah akan TUHANdan beribadahlah kepada-Nyadengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
24:15. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Orang yang tidak setia sama dengan melawan Tuhan.
Setia artinya tidak bisa dihalangi oleh apa pun.
Tulus ikhlas artinya bisa membedakan Tuhan yang benar dan tidak benar.
Kalau tulus ikhlas, maka akan bisa membedakan Tuhan yang benar dan tidak benar, juga ibadah yang benar dan palsu, serta penyembahan yang benar dan palsu, sehingga kita memilih (bukan dipaksa) Tuhan yang benar, pengajaran yang benar, ibadah pelayanan yang benar, dan penyembahan yang benar.
Dulu Habel dan Kain beribadah, tetapi tidak semua diterima oleh Tuhan. Hanya ibadah pelayanan Habel yang diterima. Karena itu kita harus setia dan tulus ikhlas.
Jadi, beribadah melayani Tuhan dengan setia dan tulus ikhlas sama dengan beribadah melayani Tuhan dalam ibadah pelayanan yang benar dan berkenan kepada Tuhan, dengan setia sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali kedua kali).
Tuhan memperjuangkan ibadah kita sebanyak dua kali:
- Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menghukum Mesir sepuluh kali untuk memperjuangkan ibadah bangsa Israel.
- Dalam Perjanjian Baru, Yesus rela dihukum sampai mati di kayu salib untuk memperjuangkan ibadah bangsa Kafir. Lewat darah Yesus/ kemurahan Tuhan, bangsa Kafir bisa beribadah.
Karena itu kita juga harus memperjuangkan ibadah pelayanan yang benar dan berkenan pada Tuhan. Seperti Yosua tidak takut pada jemaat karena ia lebih takut pada Tuhan
'aku dan seisi rumahku' artinya berjuang juga untuk seisi rumah, yaitu supaya seisi rumah berada dalam ibadah pelayanan yang benar dan berkenan pada Tuhan, beribadah melayani dengan setia sampai garis akhir.
Kalau gembala, bukan hanya seisi rumah, tetapi berjuang juga untuk sidang jemaat (penggembalaan) supaya bisa dibawa dalam ibadah yang benar dan berkenan pada Tuhan.
Kalau Tuhan pakai kita dalam fellowshipantar penggembalaan, kita harus berjuang supaya fellowshipbisa mencapai ibadah pelayanan yang benar dan setia.
Hasilnya adalah Tuhan berjuang memberikan jaminan kepastian untuk hidup sekarang, masa depan yang indah, sampai hidup kekal selamanya.
1 Timotius 4:8-10
4:8Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Ibadah mengandung janji untuk hidup sekarang dan masa datang. Karena itu kita harus berjuang lebih keras untuk ibadah pelayanan yang setia dan tulus ikhlas.
- Membenci dosa dan dusta.
Amsal 8:13
8:13Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Kalau berbuat dosa berarti melawan Tuhan. Seringkali kita takut pada dosa sehingga tidak takut akan Tuhan. Takut pada dosa, sama dengan takut pada setan.
Membenci dosa dan dusta= hidup dalam kebenaran dan kejujuran.
Keluaran 1:15-17
1:15Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifradan yang lain bernama Pua, katanya:
1:16"Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
1:17Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allahdan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
'raja Mesir'= gambaran dari setan.
'bidan-bidan'= membantu kelahiran anak. Secara rohani, bidan menunjuk pada hamba Tuhan yang membantu kelahiran baru.
Sifra dan Pua tidak takut pada Firaun yang memerintahkan membunuh bayi laki-laki, tetapi takut akan Tuhan. Sekarang, menunjuk pada hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan.
Syarat takut akan Tuhan:
- Pua, artinya terang-terangan, jujur. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".
- Sifra, artinya elok, enak dipandang. Yaitu kehidupan yang menjadi teladan, terutama teladan iman dalam kebenaran, pengajaran benar dan hidup benar.
Inilah hamba Tuhan yang takut akan Tuhan yaitu jujur dan menjadi teladan iman dalam kebenaran.
Pua dan Sifra berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan hidup benar, takut akan Tuhan, sehingga bisa memilih untuk tidak membunuh bayi-bayi yang baru lahir.
Bayi yang baru lahir itu tidak bisa berbuat dosa, gambaran dari orang benar. Sekarang, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang benar tidak mau membenci orang yang benar, termasuk tidak mau bergosip, menggosipkan dan memfitnah.
Hanya kebenaran dan kejujuran yang bisa menyatukan kita. Selama tidak jujur dan tidak benar, mau dipaksakan tidak mungkin bisa satu, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
Membunuh/ membenci/ memfitnah/ menggosipkan orang benar, sama dengan bayinya mati, artinya:
- Tidak mengalami kelahiran baru, tetapi tetap manusia darah daging (tubuh, jiwa dan rohnya daging) yang dicap 666 dan menjadi sama dengan antikris. Sama seperti perempuan bungkuk di Bait Allah selama delapan belas tahun.
- Bagi hamba Tuhan sepenuh artinya tidak ada pertambahan jiwa-jiwa. Justru jiwa yang ada akan lari/hilang, sehingga jemaat menjadi kering.
Sebaliknya kalau jujur dan benar seperti Pua dan Sifra, kita akan saling mengasihi bahkan mengasihi musuh, ada belas kasih.
Hasilnya adalah Tuhan menjadikan semua baik. Yang hancur dan buruk menjadi baik, kalau kita jujur dan benar.
Keluaran 1:20
1:20.Maka Allah berbuat baikkepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.
Tuhan juga akan mempertambahkan jumlah (pelayanan berkembang). Bahkan sampai berumah tangga, artinya masuk perjamuan kawin Anak Domba saat Yesus datang kembali. Kita mengalami kebahagiaan yang bertambah-tambah sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Keluaran 1:21
1:21Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.
- Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi apa pun resikonya.
Pengkhotbah 12:13
12:13Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allahdan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
Contoh:
- Untuk hamba Tuhan.
Kisah Rasul 5:27-29
5:27Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka,
5:28katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."
5:29Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Mahkamah agama seharusnya dijunjung tinggi, tetapi justru melarang ajaran yang benar. Karena itu murid-murid berkata: "Kami harus lebih takut pada Allah dari pada manusia, apalagi kalau manusianya salah."
Petrus dan Yohanes lebih takut kepada Tuhan daripada kepada manusia.
- Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Seharusnya Dia tidak boleh mati karena Dia tidak berbuat dosa, tetapi Ia taat pada kehendak Bapa.
Taat dengar-dengaran sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan kepada kita. Kita hidup dalam tangan-Nya, Dia akan melindungi dan membela kita semua. Iblis pun tidak bisa merebut kita dari tangan Tuhan, bahkan kita akan dipermuliakan bersama Dia selamanya.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2Roh TUHAN(1)akan ada padanya, roh hikmat(2)dan pengertian(3), roh nasihat(4)dan keperkasaan(5), roh pengenalan(6)dan takut akan TUHAN(7);
11:3ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Yesaya 11:3 (terjemahan lama)
11:3. Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhandan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.
Bernafas dengan takut akan Tuhan artinya setiap bernafas, setiap denyut jantung, setiap melangkah, kita takut akan Tuhan. Di udara ada roh jahat dan najis. Karena itu harus ada roh takut akan Tuhan.
Keadaan orang yang takut akan Tuhan adalah seperti tunggul. Waktu Yesus mati di kayu salib, Ia seperti tunggul.
Tunggul artinya:
- Sesuatu yang tidak berdaya, tidak bisa apa-apa. Dulu Yesus membangkitkan Lazarus, tetapi kemudian Ia disalib, Ia tidak berdaya, tidak bisa apa-apa.
- Sesuatu yang tidak berharga apa-apa, tidak ada yang memperhatikan, tidak ada harapan.
Itulah keadaan orang yang takut akan Tuhan. Tetapi kehidupan yang takut akan Tuhan akan mengalami urapan Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya. Semakin ditekan, Roh Kudus semakin dahsyat menguasai kita. Semakin tidak berdaya, Roh Kudus semakin menguasai kita.
Kesempatan malam ini kalau kita seperti tunggul, tidak tahu apa yang harus diperbuat, tidak ada kekuatan apa-apa, asal kita takut akan Tuhan, maka tangan Roh Kudus akan menolong kita semua.
Hasilnya:
- Bertunas = ada hidup.
Roh Kudus mampu mengubahkan yang mati menjadi hidup, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Inilah mujzat secara jasmani.
- Berbunga= indah. Kita mendapatkan karunia Roh Kudus.
Pemakaian Tuhan lebih mantap lagi dalam jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
- Berbuah= berubah. Inilah mujizat secara rohani.
Galatia 5: 22-23
5:22.Tetapi buah Roh ialah: kasih(1), sukacita(2), damai sejahtera(3), kesabaran(4), kemurahan(5), kebaikan(6), kesetiaan(7),
5:23.kelemahlembutan(8), penguasaan diri(9). Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Sampai kalau Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Kita menyambut kedatangan-Nya dengan sorak sorai "Haleluya"bersama dengan saudara-saudara kita yang takut akan Tuhan dari empat penjuru bumi. Kita tidak takut akan kedatangan-Nya tetapi memandang Dia muka dengan muka selamanya.
Tuhan memberkati.