Matius 24:45-51adalah tentang
berjaga-jaga.Kita harus berjaga-jaga sebab kedatangan Yesus kedua kali tidak diketahui waktunya, supaya kita tidak tertinggal dan binasa bersama dunia, tetapi terangkat bersama Tuhan selama-lamanya.
Ada 3 macam berjaga-jaga:
- Berjaga-jaga pada waktu pembagian makanan rohani.
- Berjaga-jaga dalam hal ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Matius 24:51,berjaga-jaga terhadap kemunafikan.
ad. 3. Berjaga-jaga terhadap kemunafikan.Matius 7:1-5,salah satu bentuk kemunafikan adalah
suka menghakimi orang lain.Menghakimi = menyalahkan orang lain untuk menutupi dosanya, menjelek-jelekkan orang lain.
Roma 2:1-2,pekerjaan menghakimi adalah mengasyikkan bagi daging, tetapi merugikan kerohanian kita, yaitu kehilangan urapan Roh Kudus dan kita menjadi kering rohani.
Biasanya menghakimi orang lain (yang orang lain itu belum tentu berbuat) adalah dengan perkara-perkara/ dosa-dosa yang dia sendiri lakukan.
Sehingga orang yang suka menghakimi orang lain, kita tahu juga dosanya apa.
Mengapa kita tidak boleh menghakimi?- Matius 7:1-2,sebab orang yang menghakimi orang lain akan dihakimi juga.
- Matius 7:3,kita tidak layak menghakimi (yang kita hakimi dosanya hanya selumbar, dosa kita sebesar balok).
- Karena belum waktunya kita untuk menghakimi.
Pada saat kedatangan Yesus kedua kali, kita bersama Dia akan menghakimi dunia, dan dunia ini akan benar-benar dihukum dan dibinasakan.
Kalau menghakimi sekarang, nanti tidak boleh menghakimi saat Tuhan datang kedua kali, melainkan akan dihakimi dan binasa bersama dunia.
Sikap yang benar terhadap orang berdosa:- Tidak boleh menghakimi.
Juga tidak boleh menyetujui orang yang berbuat dosa, sebab dua-duanya akan hancur.
- Menyatakan dosanya, menegur, dan menasehati sesuai dengan firman pengajaran yang benar dan dengan kesabaran.
Seorang gembala harus banyak duduk di bawah kaki Tuhan untuk menghakimi diri sebelum menyampaikan firman pengajaran yang benar, supaya firman yang diberitakan bukan menjadi penghakiman/ penghukuman bagi sidang jemaat, tetapi menjadi pertolongan bagi sidang jemaat.
1 Yohanes 5:16.
Dosa yang membawa maut adalah dosa yang tidak diakui, tidak mau mengaku dosa, bahkan menyalahkan orang lain.
Dosa yang tidak mendatangkan maut adalah dosa yang diakui dengan sungguh-sungguh, dengan ketulusan hati, dengan penyesalan sepenuh. Dan jika diampuni, selanjutnya tidak berbuat dosa lagi. Kalau kehidupan semacam ini didoakan, maka dia akan mendapat hidup kekal.
Ada 2 hal yang boleh/harus dihakimi saat ini:- Matius 7:6,dalam hal pembagian makanan rohani/ firman pengajaran yang benar = melihat Tuhan.
Barang yang kudus adalah firman pengajaran yang menyucikan, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
2 Petrus 2:1,22,ajaran palsu itu bagaikan makanan tambahan yang ada zat-zat beracun. Kelihatan lebih menarik, tetapi membinasakan.
Kalau seorang gembala berzinah atau mencuri, maka hanya gembala yang masuk neraka.
Tetapi kalau seorang gembala menyampaikan firman pengajaran palsu, maka seluruh sidang jemaat juga akan masuk neraka.
Anjing dan babi menunjuk pada kehidupan yang mempertahankan dosa kejahatan dan kenajisan.
Anjing dan babi juga menunjuk pada guru palsu.
Jadi, pengertian boleh menghakimi dalam hal pembagian makanan rohani:
- Firman pengajaran yang benar dan berharga tidak bisa diterima oleh kehidupan anjing dan babi, yaitu kehidupan yang mempertahankan dosa kejahatan dan kenajisan. Dia akan menghina, memperdebatkan, sampai menolak firman pengajaran yang benar.
Yang sangat disayangkan adalah kalau kita tadinya pengagum firman pengajaran yang benar, tetapi hanya karena bertahan pada dosa yang jahat dan najis, lalu mulai menghina sampai menolak firman pengajaran yang benar.
- Jangan menerima ajaran lain, jangan memberi kesempatan satu kali pun untuk mendengar ajaran palsu, supaya jangan tersesat dan terhilang.
Galatia 1:6-9,Hawa hanya satu kali mendengar ajaran palsu dan langsung tersesat, Salomo beberapa kali mendengar dan akhirnya tersesat.
1 Timotius 4:1-2,kalau hati nurani sudah dicap ajaran sesat, akan sulit untuk kembali.
- Menghakimi diri sendiri = melihat diri sendiri.
Dengan cara:
- Yohanes 12:47-48,lewat pemberitaan firman yang merupakan perkataan Tuhan, ayat menerangkat ayat, yang mampu menunjukkan segala dosa dan kesalahan kita.
- 1 Korintus 11:28,lewat Perjamuan Suci.
Firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci tidak bisa dipisahkan. Firman pengajaran yang benar akan menunjuk dosa-dosa kita, sehingga kita bisa menyadari, menyesali, dan mengakui dosa-dosa. Jika sudah diampuni maka kita tidak berbuat dosa lagi, baru kita makan dan minum Perjamuan Suci, dan itu mendatangkan berkat kekuatan baru, kesucian dalam hidup kita.
Perjamuan Suci tanpa firman pengajaran yang benar adalah kebiasaan dan kecelakaan, seperti yang dialami oleh Yudas. Yudas ditunjuk dosanya oleh firman, tetapi Yudas menolak lalu mengambil Perjamuan Suci. Akibatnya adalah bukan menyatu dengan Tuhan, tetapi menyatu dengan setan.
Yohanes 13:26-29, Matius 26:25.
Ibadah Pendalaman Alkitab adalah kesempatan untuk menghakimi diri sendiri.
Kalau tidak mau menghakimi diri sendiri, maka akan menjadi hamba Tuhan yang munafik. Kelihatan dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus, tetapi sesungguhnya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Bahkan hamba Tuhan yang hebat (Petrus) tidak bisa melihat adanya kemunafikan (Yudas). Yudas kelihatan mencium Yesus, padahal ia menjual Yesus.
- Ujian, penderitaan bersama Tuhan.
Ayub 23:10-12,Ayub mengalami penderitaan bersama Tuhan supaya ia timbul seperti emas.
Emas adalah iman yang sempurna, iman yang teguh, murni.
Emas adalah kehidupan yang suci dan murni, disucikan dari karat-karat kebenaran diri sendiri (Ayub 32:1-2).
Ayub 42:5,posisi orang yang menghakimi diri sendiri adalah seperti tanah liat di bawah kaki Tuhan.
Wahyu 1:15,tembaga itu adalah penghukuman atas dosa (Medzbah Korban Bakaran adalah kayu disalut tembaga).
Di bawah kaki Tuhan memang tempat yang terendah, tetapi merupakan tempat yang terindah.
Ayub menghakimi diri di bawah kaki Tuhan, merasa dia yang salah.
Hasilnya:
- 1 Korintus 15:25,kuasa kemenanganatas maut.
Bukti menang atas maut adalah:
- dalam keadaan damai sejahtera
- hidup benar
- 1 Korintus 15:56-58,setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, inilah satu-satunya jerih payah di dunia yang tidak sia-sia.
- Matius 15:30,ada kuasa kesembuhan dari segala penyakit jasmani.
- Yohanes 11:32,40,ada kuasa kemuliaan Tuhan:
- Kuasa yang mampu menghidupkan yang mati, mampu menghapus segala kemustahilan.
- Kuasa keubahan hidup untuk mengubahkan kita sampai menjadi sama mulia dengan Tuhan, siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sebagai mempelai wanita Tuhan.
Tuhan memberkati.