Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:21-223:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."Tujuan utama dan terakhir pengikutan dan pelayanan kita kepada Tuhan bukan untuk mendapat perkara jasmani, tetapi sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga selama-lamanya. Hubungan Mempelai Pria dan mempelai wanita, sama dengan hubungan Kepala dengan tubuh, adalah hubungan kasih. Jadi supaya kita bisa duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga, maka kita harus memiliki kasih Allah (dua loh batu).
Dua loh batu terdiri dari 2 bagian:
- Loh batu I berisi 4 hukum, artinya mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, dengan segenap tubuh, jiwa, roh.
- Loh batu II berisi 6 hukum, artinya mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Kita mempelajari loh batu yang pertama yaitu mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.
Yakobus 1:121:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.Praktiknya yaitu tahan uji menghadapi apa pun juga, sampai mendapatkan mahkota kehidupan, sehingga bisa duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga. Kita harus tahan uji menghadapi pencobaan dan ujian.
- Pencobaan.
Yakobus 1:13-15
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Pencobaan berasal dari keinginan daging yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan/ firman pengajaran yang benar. Keinginan daging memiliki daya pikat dan daya seret, menyeret keluar dari kehendak Tuhan. Saat itulah pencobaan/ masalah datang.
Pencobaan adalah penderitaan/ masalah yang kita hadapi karena berbuat dosa, tidak mengikuti kehendak Tuhan. Biasanya setelah mengalami pencobaan, berusaha mencari jalan sendiri di luar firman, mau menyelesaikan pencobaan dengan berbuat dosa. Akhirnya membuahkan maut/ kebinasaan.
- Ujian
1 Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Ujian adalah penderitaan/ masalah yang kita alami karena kehendak Tuhan. Tuhan bersama dengan kita, kita disertai oleh Tuhan.
Kehidupan yang mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, pasti bisa tahan uji. Contohnya: Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, Abraham. Kita tidak kecewa/ putus asa, tidak tinggalkan Tuhan menghadapi apa pun, sebab Tuhan selalu beserta, memberikan jalan keluar yang ajaib.
Jika sudah terlanjur mengalami penderitaan karena dosa, karena mengikuti keinginan sendiri, Tuhan masih memberi jalan keluar yaitu kita harus mengaku dosa dengan sejujurnya kepada Tuhan dan sesama. Maka darah Yesus mengampuni dosa kita dan kita jangan berbuat dosa lagi. Segala pencobaan/ penderitaan dialihkan oleh Tuhan menjadi ujian. Yesus beserta dan ada jalan keluar dari masalah.
1 Korintus 10:1310:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.Jika pencobaan dialihkan menjadi ujian, maka Yesus tampil sebagai Imam Besar yang setia dan berbelas kasihan untuk:
- Memberi kekuatan ekstra sehingga kita tidak kecewa/ putus asa, tidak tinggalkan Tuhan menghadapi apa pun. Kita tetap kuat dan teguh hati, selalu mengucap syukur.
- Memberi jalan keluar yang ajaib. Menyelesaikan masalah tepat pada waktunya.
Ada 3 macam ujian dan kegunaannya:
- Ujian iman/ kebenaran. Dalam tabernakel menunjuk halaman.
Ayub 23:10-12
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
23:11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
23:12 Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.
Sikap Ayub menghadapi ujian habis-habisan:
- Tetap menyimpan firman Allah di dalam hati. Prosesnya adalah mendengar firman dalam urapan Roh Kudus dengan sungguh-sungguh sampai mengerti firman, percaya/ yakin pada firman sehingga menjadi iman di dalam hati. Maka kita mendapat kekuatan ekstra dari Tuhan, tidak akan kecewa/ putus asa, tidak tinggalkan Tuhan. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
- Kaki tetap mengikuti firman Allah. Perjalanan hidup/ perbuatan harus tetap dalam kebenaran firman, harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar. Waspada, saat menghadapi ujian/ pencobaan, jangan mengambil jalan sendiri di luar firman, sebab itu bukan jalan keluar tetapi jalan buntu dan kebinasaan.
Hasilnya adalah kita mendapat iman seperti emas murni, iman yang sempurna.
1 Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Iman yang sempurna untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Kita bisa hidup benar seperti Yesus benar. Kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sampai duduk bersanding dengan Yesus di tahta Yerusalem Baru.
- Ujian pengharapan/ kesucian.
Mazmur 139:23-24
139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Sikap yang benar adalah saat menghadapi ujian merupakan saat untuk menyelidiki hati dan pikiran, mengalami penyucian hati dan pikiran. Bukan untuk menyalahkan orang lain atau menyalahkan Tuhan. Ada 3 macam penyelidikan/ penyucian:
- Penyucian hati dan pikiran sampai ginjal/ batin/ perasaan terdalam.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, (5)keserakahan, (6)kejahatan, (7)kelicikan, (8)hawa nafsu, (9)iri hati, (10)hujat, (11)kesombongan, (12)kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Hati dan pikiran disucikan dari 12 keinginan jahat dan najis.
Keinginan jahat mengarah pada cinta akan uang, membuat kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas milik orang lain, milik Tuhan).
Keinginan najis mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Maka hati bisa diisi dengan 12 roti yang disusun menjadi dua, masing-masing 6 buah, menunjuk 66 kitab dalam Alkitab (firman pengajaran yang benar).
Wahyu 2:18-20
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Hati dan pikiran juga disucikan terhadap ajaran sesat yang memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki di dalam ibadah maupun di dalam rumah tangga, sehingga ular yang menjadi kepala dan membawa kehancuran serta kebinasaan.
Jika laki-laki yang menjadi kepala, maka Yesus yang menjadi Kepala dalam ibadah dan dalam nikah. Maka Yesus sebagai Kepala mampu menyucikan kita dan bertanggung jawab untuk memelihara kita.
- Penyucian kaki.
Mazmur 139:24
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Yaitu perjalanan hidup yang suci.
Yohanes 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Penyucian kaki yang kotor dari dosa Yudas yaitu pencuri, pendusta, pendakwa, munafik/ pura-pura, pengkhianat (tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan). Akhirnya Yudas tidak bisa berjalan tetapi menggantung diri dan jatuh tertelungkup, isi perutnya pecah, binasa. Kehidupan semacam ini tidak punya harapan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan tidak bisa diharapkan.
Kaki juga dibasuh dari dosa Petrus yang menyangkal Tuhan, serta dibasuh dari dosa Tomas yang tidak percaya.
- Penyucian mata.
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Pandangan kita hanya tertuju kepada Tuhan sehingga kita bisa menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang setia dan benar sampai garis akhir.
Jika memandang yang lain (memandang orang, uang, dll), tidak memandang pengajaran yang benar, maka akan menjadi pembunuh seperti Musa. Yang ada hanya iri hati, gosip, fitnah, dll.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Jika memandang Tuhan, setia dan benar, sama dengan pelayan yang berikat pinggang.
Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Maka urusan makan minum adalah urusan Tuhan. Tuhan memelihara kehidupan kita sehari-hari, memberi masa depan yang berhasil dan indah, sampai hidup kekal.
Kita terus disucikan sampai suci seperti Yesus suci.
- Ujian kasih. Dalam tabernakel menunjuk ruangan maha suci.
Yakobus 1:12
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Ujian kasih menghasilkan 3 hal:
- Kebahagiaan Surga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun di dunia.
- Kesetiaan kepada Tuhan sampai mati, sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
- Damai sejahtera, tidak ada kekuatiran/ ketakutan.
1 Yohanes 4:17-18
4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Kasih sempurna membuat kita sempurna seperti Yesus sempurna.
Jadi ujian adalah untuk meningkatkan kita dalam iman sampai benar seperti Yesus benar, meningkatkan kita dalam pengharapan sampai suci seperti Yesus suci, dan meningkatkan kasih sampai sempurna seperti Yesus sempurna.
1 Yohanes 3:2-33:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.Jika iman, pengharapan, dan kasih meningkat, maka kita bisa meningkat dalam doa penyembahan. Seperti Yesus mengajak Yakobus (=iman), Petrus (= pengharapan), Yohanes (=kasih) untuk naik ke gunung penyembahan.
Matius 17:1-217:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.Hasilnya adalah mengalami mujizat keubahan hidup, pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Matius 17:6-817:6 Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.17:7 Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!"17:8 Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri.Keubahan hidup mulai dari tidak takut, tidak kecewa, tidak putus asa menghadapi apa pun juga, tetapi bisa kuat dan teguh hati. Kita hanya melihat Tuhan, percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, berharap hanya kepada Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari semua. Kuat dan teguh hati untuk menghadapi 3 hal:
- Menghadapi badai di lautan dunia pada akhir jaman.
Ini sama dengan menghadapi anak muda yang sakit ayan/ gila babi [Matius 17:14-15], menunjuk kerusakan moral, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya), kehancuran nikah dan buah nikah.
Biar kita banyak menyembah Tuhan, maka tangan Tuhan akan diulurkan untuk menolong kita dari ketenggelaman.
Markus 5:37, 41-43
37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Juga menghadapi kemustahilan, yaitu menghadapi anak yang mati. Secara rohani artinya tidak bisa makan firman. Kematian secara jasmani menunjuk masalah ekonomi, penyakit yang mustahil. Biarlah kita banyak menyembah Tuhan sampai tangan belas kasih Tuhan diulurkan untuk menolong kita.
- Menghadapi kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Galatia 2:9
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
Kehidupan yang kuat dan teguh hati, banyak menyembah Tuhan, bisa dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
1 Korintus 13:12-13
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga selama-lamanya.
Tuhan memberkati.