Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 12:3-18 adalah tentang penampilan naga atau setan secara jelas dan lengkap dengan enam kegiatan/ ulahnya pada akhir zaman:
  1. [Wahyu 12:4a] Ekor naga menyeret.
  2. [Wahyu 12:4b] Mulut naga menelan.
  3. [Wahyu 12:7] Berperang.
    [Wahyu 12:3-12] Ini terjadi pada saat setan masih bisa ke Sorga untuk mendakwa dan melancarkan tiga ulah.

  4. [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
  5. [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/ gereja Tuhan.
  6. [Wahyu 12:17] Memerangi/ menganiaya.
    [Wahyu 12:13-18] Ini terjadi pada saat setan sudah dikalahkan dan dicampakan ke bumi (tidak mendapat tempat lagi di Sorga selama-lamanya). Maka setan menggunakan waktu yang singkat sebelum dia dibelenggu dan dibinasakan untuk mencurahkan geramnya yang dahsyat ke bumi lewat tiga ulah.

Ad.6. Memerangi/ menganiaya.
Wahyu 12:17-18
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

Revelation 13:1[New International Version]
13:1 And the dragon stood on the shore of the sea.

Naga/ setan memerangi, menginjak-injak, menyiksa, dan memancung kepala gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak masuk penyingkiran ke padang gurun. Inilah keturunan yang lain.
Siapa mereka?
  • Yaitu keturunan ular beludak.
  • Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bagaikan pasir di pantai laut, yang akan diinjak-injak juga oleh naga selama tiga setengah tahun.

Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bagaikan pasir di pantai laut adalah yang tidak mau menyeberang untuk menuju pelabuhan damai sejahtera, yaitu Firdaus, kerajaan seribu tahun damai, sampai Yerusalem Baru.

Menyeberang lautan = aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai untuk masuk Firdaus, untuk masuk Yerusalem Baru, kerajaan Sorga kekal selama-lamanya.
Ini dimulai dari pelayanan dalam nikah rumah tangga, kemudian penggembalaan, fellowship, sampai internasional Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus sempurna.

Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bagaikan pasir di tepi laut/ tidak mau menyeberang artinya tidak mau aktif dalam pelayanan pambangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Matius 8:18-19
8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."

Mengikut Yesus = bertolak ke seberang/ menyeberang lautan untuk menuju pelabuhan damai sejahtera. Pengikutan kita kepada Yesus harus meningkat:
  • Pengikutan anak kepada Bapa. Ini sudah baik, tetapi anak masih bisa terhilang.
  • Pengikutan domba terhadap Gembala. Tetapi masih ada domba yang hilang.
  • Pengikutan murid kepada guru. Tetapi murid dan Guru bisa terpisah.
  • Peningkatan terakhir adalah kita mengikut Yesus ke mana saja Yesus pergi, yaitu pengikutan tubuh terhadap Kepala.
    Artinya masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus sempurna, mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai sebagai mempelai Pria/ Kepala. Sehingga Kepala dan tubuh menyatu selamanya, tidak terpisah selamanya, berada di Firdaus sampai di Yerusalem Baru.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus/ dalam menyeberang:
  1. Penyucian oleh firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Matius 8:18-22
    8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
    8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
    8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
    8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
    8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."

    Mengapa harus ada penyucian oleh pedang firman?
    Sebab kita menghadapi dua halangan besar, yaitu:
    1. [Matius 8:20] Halangan dari luar, yaitu serigala dan burung.
      Serigala = roh jahat yang menguasai hati yang keras sampai sekeras hati setan/ Herodes/ Yudas Iskariot.

      Bentuknya adalah:
      • Cinta uang sehingga menjadi kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (mencuri milik Tuhan). Mengikut Yesus hanya mencari keuntungan jasmani, menjual Yesus seperti Yudas.
      • Kebencian, kekerasan, seperti Herodes yang memenggal kepala Yohanes Pembaptis, karena menolak firman pengajaran yang keras.

      Burung = roh najis menguasai hati yang kering, sampai hati sekering setan/ Herodes.
      Bentuknya:
      • Dosa makan minum, yaitu merokok, mabuk, narkoba.
      • Dosa kawin-mengawinkan, yaitu perselingkuhan, nikah yang tidak sah, dll.

      Wahyu 18:2
      18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

      Serigala dan burung/ roh jahat dan roh najis menyeret gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan masuk pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan yang sempurna dalam kenajisan yang akan dibinasakan dalam waktu satu jam.
      Oleh sebab itu, gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan harus menerima firman pengajaran benar, harus mengalami penyucian oleh firman pengajaran benar dari roh jahat dan roh najis sehingga kita hidup dalam kesucian. Kalau suci, maka akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia roh Kudus, diangkat menjadi imam dan raja.

      Efesus 4:11-12
      4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Sebenarnya yang berhak menjadi imam dan raja hanya bangsa Israel asli dan keturunannya. Tetapi Tuhan membuka jalan lewat jalur kemurahan yang seharga korban Kristus di kayu salib, sehingga bangsa kafir juga bisa menjadi imam dan raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus sempurna.

    2. [Matius 8:21-22] Dari dalam, yaitu tubuh yang mati.
      Mati ini bertabiat daging yaitu non aktif/ tidak setia dalam nikah, tidak setia dalam ibadah pelayanan.

      Yesaya 22:15-21
      22:15 Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:
      22:16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?
      22:17 Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat
      22:18 dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
      22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.
      22:20 Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia:
      22:21 Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.

      Jadi, seorang imam adalah pengurus istana kerajaan Sorga, apa pun jabatannya.
      Tidak setia = meninggalkan Sorga untuk menggali kubur bagi diri sendiri.

      Akibatnya:
      • Semua menjadi sia-sia dan tak berguna, tidak bisa dinikmati.
      • Gagal total hidupnya.
      • Menjadi bola permainan setan, menderita sampai hancur.
      • Jubah diberikan kepada orang lain, telanjang, mempermalukan Tuhan dan dipermalukan, tidak indah dan tidak ada tempat lagi di dalam tubuh Kristus, sampai binasa selama-lamanya. Sebagai contoh Sebna diganti Elyakim, Yudas Iskariot diganti Matias.

      Oleh sebab itu, kita harus mengalami penyucian oleh pedang firman terhadap tabiat daging yang tidak setia, sehingga kita bisa setia sampai garis akhir, sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali.

    Jadi, pekerjaan firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah menyucikan kita dari serigala dan burung, dari tabiat tidak setia. Sehingga kita menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ imam yang suci dan setia, saling mengasihi. Ini bagaikan ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Kita terpelihara di mana pun, kapan pun, situasi apa pun, sampai hidup kekal selamanya, dan pasti berbuah manis.

  2. Pelayanan pendamaian oleh Yesus sebagai Imam Besar.
    Matius 8:23-27
    8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
    8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
    8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
    8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
    8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

    Disebutkan Yesus tidur, menunjuk Yesus mati di kayu salib.
    Apa yang terjadi waktu Yesus mati di kayu salib?

    Matius 27:50-51
    27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
    27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

    Ketika Yesus mati, pintu tirai terbelah dua.
    Jadi, Yesus mati di kayu salib, naik ke Sorga, sama dengan masuk Ruangan Maha Suci untuk menjadi Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Yesus menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedekh, bukan peraturan Taurat. Yesus menjadi Imam Besar untuk memonitor imam-imam, termasuk dari bangsa kafir, yang sedang menyeberang menuju pelabuhan damai sejahtera/ aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

    Mengapa kita butuh pelayanan pendamaian Imam Besar?
    [Matius 8:24-25] Sebab kita semua menghadapi angin gelombang, krisis di segala bidang yang siap untuk menenggelamkan/ membinasakan perahu kehidupan, perahu pelayanan, perahu nikah dari imam-imam/ pelayan Tuhan.
    Waspada! angin dan gelombang datangnya sekonyong-konyong, tidak bisa diperkirakan. Dan angin gelombang ini semakin hari semakin dahsyat sampai puncaknya di akhir zaman.
    Oleh sebab itu, Yesus sebagai Imam Besar harus selalu berada di dalam perahu kehidupan kita.

    Lukas 21:25-27
    21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
    21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
    21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

    Puncak krisis di dunia ini akan membuat manusia umumnya, juga termasuk hamba Tuhan/ imam yang tidak sungguh-sungguh, menjadi ketakutan sampai stress, sehingga mati jasmani dan rohani, hanya berbuat dosa sampai puncak dosa sampai binasa selama-lamanya.

    Hagai 2:7-8
    2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
    2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

    Tetapi rencana Tuhan lain. Tuhan ijinkan kegoncangan-kegoncangan yang sudah dinubuatkan oleh kitab Hagai sampai akhir zaman ini menjadi waktu Tuhan yang tepat untuk penyelesaian pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Supaya kita hanya berharap kepada Yesus sebagai Kepala, Imam Besar, yang sudah mati di bukit tengkorak, Kepala yang sudah bertanggung jawab atas tubuh-Nya.

    Jalan keluar untuk menghadapi angin dan gelombang adalah Yesus tidur. Artinya teladan iman, teladan ketenangan, damai sejahtera di tengah gelombang.
    Gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ imam-imam harus meneladan Yesus yang tidur. Artinya kita diam dan tenang di tengah angin dan gelombang/ krisis.
    Diam artinya mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman. Jika ada kesalahan yang ditemukan, kita mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Jika tidak ditemukan kesalahan, kita harus berdiam diri, tidak membela diri, sama dengan mengalami percikan darah.
    Tenang artinya menguasai diri supaya tidak berharap sesuatu di dunia, hanya berharap Tuhan.

    Bertobat dan berdoa = membawa darah dan dupa.
    Kita hidup dalam tangan kasih Imam Besar. Terjadi Shekinah Glory untuk menyelesaikan dosa-dosa sehingga kita damai sejahtera, semua enak dan ringan. Kalau dosa selesai, maka doa dijawab oleh Imam Besar, semua masalah yang mustahil selesai.
    Kita bisa tetap menyeberang lautan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Kita tetap dalam kehendak Tuhan sampai pelabuhan damai sejahtera.

  3. Penggembalaan.
    Matius 8:28-34
    8:28 Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.
    8:29 Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
    8:30 Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan.
    8:31 Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."
    8:32 Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.
    8:33 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu.
    8:34 Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

    Semua imam-iman dan raja/ jabatan pelayanan harus digembalakan, terutama dari bangsa kafir. Supaya tidak digantikan orang lain.
    Dua orang menunjuk nikah. Artinya nikah harus tergembala supaya tidak stress, tidak gila, tidak binasa, tidak hancur, mencapai perjamuan kawin Anak Domba.

    Mengapa kita semua harus digembalakan?
    Sebab kita menghadapi kuburan, yaitu perpanjangan tangan kuasa maut. Sehebat apa pun kita, hanya domba sembelihan yang hanya satu langkah jaraknya dengan maut.

    Mazmur 49:15
    49:15 Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.

    Kita sebagai imam-imam/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan bangsa kafir harus tegas memilih, mau digembalakan Tuhan dengan benar dan baik menuju kesempurnaan atau digembalakan oleh maut menuju kehancuran dan kebinasaan.

    Yohanes 10:11
    10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    Yesus mati di kayu salib sebagai Gembala yang benar, yang baik untuk menggembalakan domba-domba terutama bangsa kafir.

Praktek kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik:
  1. Kita harus menjadi saksi penderitaan Kristus = mengalami sengsara daging karena Yesus untuk masuk kandang penggembalaan lewat pintu yang sempit.
    1 Petrus 5:1
    5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

    Kandang penggembalaan itu ruangan suci, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
    • Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
    • Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab & Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    • Mezbah Dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Di dalam kandang penggembalaan/ ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, maka tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal sampai kapan pun.

    Imamat 21:12
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Jadi, seorang imam harus tergembala dengan benar dan baik = selalu berada dalam kandang penggembalaan/ ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
    Hasilnya:
    • Kita tetap hidup dalam kesucian, tidak mati rohani.
    • Kita selalu mengalami urapan Roh Kudus di kepala/ pikiran.

    2 Korintus 11:2-4
    11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
    11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
    11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

    Pikiran diurapi Roh Kudus supaya tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran benar, yang sudah kita terima, yang sudah menjadi pengalaman hidup. Dan kita tegas untuk menolak ajaran-ajaran lain, sehingga kita tidak disesatkan, tidak keracunan, tidak mati rohani, tidak tenggelam dalam dosa, tidak binasa.

    Kandang penggembalaan/ ruangan suci memiliki panjang dua puluh hasta, lebar sepuluh hasta, tinggi sepuluh hasta, sehingga volumenya dua ribu.
    Jadi, kalau kita masuk kandang penggembalaan, kita memiliki angka dua ribu yang positif (kesucian dan urapan). Tetapi jika tidak mau tergembala, kita berada di kuburan/ perpanjangan tangan maut (bioskop, diskotik, tempat pelacuran, dan lain-lain) dan juga bisa berada di dalam gereja/ persekutuan yang menjadi perpanjangan tangan maut, yang mengajarkan ajaran-ajaran palsu, tanpa firman pengajaran benar.

    Mazmur 23:1
    23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

  2. Kita melayani dalam penggembalaan seperti Yesus melayani kita sebagai Gembala yang baik.
    1 Petrus 5:2-3
    5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
    5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

    Prakteknya adalah:
    • Kita melayani dengan sukarela, dan sukacita, bukan terpaksa, bukan memaksa, bukan dipaksa.
    • Kita melayani dengan pengabdian diri, tidak menuntut hak tetapi hanya melakukan kewajiban. Dan tidak mencari keuntungan yang jasmani, melainkan berkorban apa saja untuk pelayanan. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran benar
    • Kita harus menjadi teladan.

    1 Timotius 4:12
    4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

    Lima teladan itu berasal dari korban Kristus.
    Mengapa kita bisa menjadi teladan dalam lima hal ini?
    • Dalam perkataan.
    • Dalam tingkah laku.
    • Dalam kasih.
    • Dalam kesetiaan.
    • Dalam kesucian.
    Hanya karena kekuatan lima luka Yesus.

  3. Kita harus menghargai korban Gembala yang baik/ korban Kristus di kayu salib.
    Prakteknya:
    • Menyerahkan kekuatiran, sehingga bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh, tidak ada kebimbangan lagi.
      1 Petrus 5:7
      5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

    • Seperti Daud waktu melawan Goliat.
      1 Samuel 17:40
      17:40 Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.

      Kantung gembala = hati orang yang tergembala selalu berisi korban Kristus, menghargai korban Kristus sehingga kita bisa mengasihi Dia, taat dengar-dengaran kepada Dia sampai daging tak bersuara lagi.

      Filipi 2:8
      2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

      Yesus taat sampai mati di kayu salib sehingga Dia mendapatkan Nama yang berkuasa. Orang yang taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara juga boleh menyeru nama Yesus/ dipercaya nama Yesus yang berkuasa.

      1 Samuel 17:45
      17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

    Hasilnya adalah:
    • Amsal 18:10
      18:10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.

      Kita berada di atas menara yang kuat, artinya ada perlindungan, pemeliharaan Tuhan yang ajaib, di tengah goncangan dunia di akhir zaman sampai antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Ada keselamatan, tidak binasa, tidak dihukum

    • Kuasa kemenangan atas Goliat. Daud menyeru nama Yesus sehingga menang atas Goliat, masalah yang mustahil selesai, ada masa depan berhasil indah.

    • Matius 14:30
      14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

      Kuasa nama Yesus mengangkat dari dosa kejatuhan. Kita tetap hidup benar suci sehingga tetap dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.

      Matius 16:18
      16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

      Maut dkalahkan, Petrus dipakai, kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      Jika Yesus datang kedua kali kita dituntun ke pelabuhan damai sejahtera Yerusalem baru, artinya kita dibaharui sampai tidak salah dalam perkataan, hanya bersorak sorai "Haleluya" untuk terangkat di awan-awan permai, masuk Firdaus, masuk Yerusalem Baru kekal selama-lamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 02 September 2017 (Sabtu Sore)
    ... engkau jauh-jauh hai orang Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas di situlah engkau akan mati dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Januari 2019 (Selasa Sore)
    ... sudah menjadi binatang buas yang keluar dari laut yang menguasai manusia karena sudah kehilangan gambar dan teladan Allah. Wahyu dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Antikris menguasai ekonomi dunia yang menyebabkan terjadi krisis ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Juni 2023 (Minggu Pagi)
    ... kita harus memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan pribadi Tuhan. Artinya segala perkara jasmani di dunia kekayaan studi pekerjaan nikah rumah tangga dll jangan sampai mengganggu perhatian kita kepada pribadi Tuhan sehingga kita tidak mengalami kekuatiran. Lukas - Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang dan di bumi ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi IV, 28 Februari 2013 (Kamis Pagi)
    ... besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Bangsa Kafir tidak boleh kuatir tentang Makanan minuman pakaian kebutuhan hidup sehari-hari . Masa depan. Kematian. Akibat kekuatiran adalah Tidak bisa mengutamakan Tuhan sama dengan tidak setia dalam ibadah pelayanan. Tidak taat tidak dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Tidak benar hidupnya. Kematian secara tubuh ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Juli 2022 (Minggu Pagi)
    ... dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kita mengasihi Tuhan lebih dari semua taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Ketopong pengharapan keselamatan mantap dalam kebenaran dan hidup dalam kesucian sehingga kita diselamatkan oleh korban Kristus dan tidak mengalami murka Allah. Keluaran - Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu dua anak domba berumur setahun ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 25 November 2014 (Selasa Malam)
    ... bersama Tuhan. Pengertian jalan salib pengalaman kematian Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa sama dengan bertobat. Dan hidup menurut kehendak Allah sama dengan hidup benar sesuai firman. Petrus - Jadi karena Kristus telah menderita penderitaan badani kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian karena barangsiapa telah menderita penderitaan ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 14 Februari 2009 (Sabtu Sore)
    ... untuk bisa memuliakan Tuhan. ad. . Seringkali kehidupan rohani kita sebagai anak Tuhan seperti rumah Allah yang rusak atau seperti wanita janda yang tua artinya Penuh dengan kelemahan dan kerut. Kelemahan ini terutama kelemahan iman yaitu Sering putus asa kecewa menghadapi pencobaan-pencobaan sehingga meninggalkan Tuhan. Tidak teguh pada firman pengajaran yang benar seringkali ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Agustus 2009 (Kamis Sore)
    ... tertuju kepada dunia yang berlalu tetapi terutama tertuju pada perkara Tuhan perkara yang kekal perkara yang tidak berlalu yaitu Firman pengajaran yang benar ayat menerangkan ayat perkataan-Ku . Kemurahan dan kebaikan Tuhan. Petrus Kerajaan Sorga. ad. . Perhatian masuk Kerajaan Sorga. Perhatian kita yang utama haruslah masuk Kerajaan Sorga. Sebab semua ijazah pekerjaan ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Januari 2014 (Selasa Sore)
    ... dalam hubungan dengan Tuhan yaitu tentang sunat. Sunat sama dengan perjanjian Tuhan sunat menunjuk kesucian. Jadi yang harus diperbaiki adalah hubungan dalam janji dan kesucian. Kejadian - adalah perjanjian sunat antara Allah dan Abraham. Kejadian - Dari pihak-Ku inilah perjanjian-Ku dengan engkau Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Februari 2019 (Minggu Pagi)
    ... anak-anaknya menghirup darah dan di mana ada yang tewas di situlah dia. Praktek sehari-hari burung nasar Di mana ada bangkai di situ ada burung nasar menghargai korban Kristus. Naik ke gunung tinggi yang sulit didatangi gemar menyembah Tuhan. Memiliki pandangan yang jauh ke depan pandangan rohani. Ada dua macam pandangan anak Tuhan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.