Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:15:1Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.Gulungan kitab di tangan kanan Tuhan sama dengan Alkitab/ Kitab Suci yang kita miliki di dalam dunia lewat wahyu/ ilham Tuhan kepada hamba-hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan. Ada 2 keadaan gulungan kitab:
- Ditulisi sebelah luar dan dalam. Artinya firman Allah sanggup menyucikan kita luar dan dalam (lahir dan batin), seluruh hidup kita (tubuh jiwa, roh) sampai sempurna seperti Tuhan.
- Dimeterai dengan 7 meterai, artinya tidak dibukakan rahasianya, tidak ada wahyu dari Tuhan.
Wahyu 5:2-35:2Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"5:3Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.Tidak ada yang dapat membuka gulungan kitab, baik di Surga (malaikat yang gagah), di bumi (manusia yang lemah), di bawah bumi (setan).
Wahyu 5:45:4Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.Rasul Yohanes menangis karena tidak ada pembukaan firman (wahyu). Mengapa demikian?
- Sebab Rasul Yohanes merindukan supaya firman Allah bisa dibukakan rahasianya sampai dipraktikkan, supaya terjadi pembukaan pintu-pintu, mulai di dunia (ada jalan keluar dari segala masalah), sampai pintu Surga.
- Jika tidak ada pembukaan firman Allah, maka sidang jemaat akan menjadi liar, seperti orang tidak waras, telanjang, masuk kutukan, sampai binasa.
Amsal 29:18
29:18Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Oleh sebab itu kita harus mengubah tangisan kita dari menangis karena perkara jasmani (sakit, masalah ekonomi, dll) menjadi tangisan untuk bisa menerima wahyu/ pembukaan firman Allah, sehingga kita bisa mendengar, mengerti, percaya/ yakin dan praktik firman. Sehingga kita mengalami pembukaan pintu-pintu di dunia (penyelesaian dari segala masalah), sampai pintu Surga terbuka bagi kita. Kita tidak telanjang, tetapi memakai pakaian putih berkilau-kilau.
Waspada, banyak kehidupan hebat yang sudah menerima wahyu/ pembukaan firman Allah tetapi tidak praktik, bahkan melawan dan menolak firman. Akibatnya adalah telanjang.
Contohnya:
- Jaman permulaan (dari Adam sampai Abraham, kurang lebih 2000 tahun), diwakili oleh Adam dan Hawa, manusia pertama (terdahulu).
Kejadian 3:6-7, 9-10
3:6Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
3:7Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:9Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Adam dan Hawa mempunyai pandangan daging sehingga membuka telinga untuk mendengar suara ular (ajaran-ajaran lain) yang cocok dengan keinginan daging, dan menolak pembukaan firman Tuhan (firman pengajaran benar).
Akibatnya adalah menjadi telanjang dan takut. Artinya:
- Takut untuk mendengar firman pengajaran yang benar.
- Takut/ kuatir akan kebutuhan hidup sehari-hari dan akan masa depan, sehingga tidak setia, tidak benar dan tidak taat, menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan, hidup dalam kekafiran. Maka hidupnya dalam suasana duri, letih lesu, beban berat, pahit getir.
Matius 6:31-34
6:31Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
- Sampai takut menghadapi kedatangan Yesus kedua kali, ketinggalan saat Yesus datang kedua kali, mengalami kiamat sampai binasa di neraka.
Wahyu 6:15-17
6:15Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?
Jika pandangan kita rohani, maka kita tidak akan memberi kesempatan satu kali pun untuk mendengar suara asing. Sehingga kita bisa taat dengar-dengaran dan bersuasana Firdaus.
- Jaman pertengahan (dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali, kurang lebih 2000 tahun), diwakili oleh Saul, raja orang Israel yang pertama.
1 Samuel 13:6-14
13:6Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit--sebab rakyat memang terdesak--maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
13:7malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
13:8Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
13:9Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
13:10Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
13:11Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
13:12maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13:13Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
13:14Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Dua kali Saul tidak taat. Saat terjepit, terdesak, menghadapi masalah yang mustahil, Saul menggunakan pikiran/ logika daging sehingga tidak taat dengar-dengaran pada firman Tuhan, menolak pengajaran yang benar. Mungkin logis, sesuai pikiran daging, tetapi jika tidak sesuai firman pengajaran benar, itu sama dengan bodoh dan nekat.
1 Samuel 15:14-15
15:14Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"
15:15Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
Saat diberkati, menang, Saul mengikuti perasaan daging sehingga tidak taat pada firman Tuhan.
1 Samuel 19:23-24
19:23Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada diapun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama.
19:24Iapun menanggalkan pakaiannya, dan iapun juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: "Apakah juga Saul termasuk golongan nabi?"
Akibatnya Saul dikuasai roh daging sehingga telanjang dan membenci tanpa alasan.
1 Samuel 18:7-9
18:7dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."
18:8Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya."
18:9Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Saul membenci Daud yang sudah berbuat baik kepadanya. Sampai kebencian dalam nikah.
1 Samuel 20:30
20:30Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?
Sampai menjadi seperti antikris.
1 Samuel 22:18-19
22:18Lalu berkatalah raja kepada Doeg: "Majulah engkau dan paranglah para imam itu." Maka majulah Doeg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.
22:19Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata pedang.
Saul menumpas imam-imam, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan.
Akibatnya adalah Saul kehilangan kerajaannya. Yang terdahulu menjadi yang terkemudian. Artinya kehilangan jabatan pelayanan (kerajaan 1000 tahun damai) sampai kehilangan kerajaan Surga.
- Jaman akhir (dari kedatangan Yesus pertama sampai kedatangan Yesus kedua kali, kurang lebih 2000 tahun), diwakili oleh Petrus, murid pertama (terdahulu) yang menerima panggilan Tuhan.
Matius 4:18-19
4:18Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Yohanes 21:3, 7
21:3Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku (hendak, TL) pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:7Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Petrus mengikuti kehendak daging/ keinginan daging yang kelihatannya lebih logis, lebih menarik/ menjanjikan, lebih baik dari kehendak Tuhan sehingga tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran. Akibatnya adalah telanjang dan gagal total, tidak menangkap apa-apa, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak berbuah, seperti ranting terlepas dari pokok anggur yang benar.
Yohanes 15:4-6
15:4Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jika tidak taat pada pembukaan firman Tuhan, maka akibatnya akan telanjang dan takut, telanjang dan membenci, telanjang dan gagal total, sampai binasa selamanya. Yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian.
Oleh sebab itu Tuhan berusaha untuk menolong kita:
- Yesus rela ditelanjangi dan mati di kayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal, sumber ketidaktaatan.
Filipi 2:8-10
2:8Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Yesus rela ditelanjangi untuk memberikan pakaian dan jubahNya untuk menutupi ketelanjangan kita. Prosesnya:
- Iman/ percaya kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Allah, mati terhadap dosa.
- Lahir baru dari air dan Roh, baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Baptisan air yang benar yaitu orang yang mati terhadap dosa harus dikubur dalam air bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus untuk menerima hidup baru, hidup Surgawi, hidup dalam urapan Roh Kudus, sehingga memiliki hati nurani yang baru, hati yang tulus seperti merpati. Hidup dalam kebenaran sama dengan memakai pakaian keselamatan, selamat dan diberkati Tuhan. Hati nurani yang baik akan bisa taat dengar-dengaran, bisa hidup suci dan saling mengasihi.
1 Petrus 1:22
1:22Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Maka kita bisa menerima jubah pelayanan (= jubah indah), menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus. Maka hidup kita menjadi indah. Sampai kita mempunyai pakaian putih berkilau-kilau, layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
- Yesus Gembala yang baik harus mati di kayu salib supaya bisa mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk menolong domba-domba yang jatuh ke sumur yang dalam, seperti bejana yang sudah hancur.
Yohanes 10:11
10:11Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Yohanes 21:15, 17-18
21:15Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Petrus seperti bejana yang hancur karena tidak taat dengar-dengaran. Namun Tuhan masih mengulurkan tangan lewat firman yang diulang-ulang lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah. Firman penggembalaan yang diulang-ulang sanggup menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita bisa taat sampai daging tidak bersuara, bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.
1 Petrus 5:5-6
5:5Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Maka tangan Tuhan diulurkan untuk mengangkat dan meninggikan kita pada tepat pada waktuNya. Tangan anugerah Tuhan sanggup memulihkan kita dari kejatuhan apa pun, bejana yang sudah hancur bisa dibentuk kembali menjadi bejana kemuliaan untuk mengagungkan Tuhan.
Yesaya 49:4
49:4Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
Tangan anugerah Tuhan memberi jaminan kepastian untuk hidup sekarang (memelihara hidup kita secara ajaib), dan jaminan untuk masa depan yang berhasil dan indah.
Tangan Tuhan membaharui hidup kita, mulai dengan sabar dalam penderitaan, tidak bersungut, tidak kecewa/ putus asa, tetapi selalu mengucap syukur. Juga sabar dalam menunggu waktu Tuhan, jangan mengambil jalan keluar di luar firman, sebab itu merupakan jalan buntu dan kebinasaan. Kita bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan, sehingga hati bisa damai sejahtera, tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan (takut, kuatir, dll), semua menjadi enak dan ringan. Tangan Tuhan menjadikan semua selesai pada waktuNya.
Sampai jika Tuhan datang kedua kali, semua menjadi sempurna, kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sampai duduk di tahta Surga bersama Tuhan selamanya.
Tuhan memberkati.