Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2:18-29 adalah tentang sidang jemaat di Tiatira.
Wahyu 2:25
2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.
"Peganglah itu sampai Aku datang" artinya:
- Memegang teguh lima kelebihan yang Tuhan karuniakan kepada kita, untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Wahyu 2:18-19
2:18 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik (1)kasihmu maupun (2)imanmu, baik (3)pelayananmu maupun (4)ketekunanmu. Aku tahu, bahwa (5)pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
- Memegang teguh firman pengajaran yang benar yang dikaruniakan Tuhan kepada kita, yaitu Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel.
Wahyu 2:20,24
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.
Pengajaran mempelai adalah untuk melawan ajaran Izebel. Ajaran Izebel adalah wanita menjadi kepala atas laki-laki, sehingga ular menjadi kepala dalam ibadah dan rumah tangga. Dalam pengajaran mempelai, laki-laki menjadi kepala atas wanita, sehingga Yesus yang menjadi kepala dalam ibadah dan rumah tangga.
Ajaran setan-setan mempelajari tentang seluk-beluk iblis, sehingga roh iblis yang masuk. Pengajaran Tabernakel mengajarkan tentang Kerajaan Surga, tentang Tuhan dan rumahnya Tuhan, sehingga roh Tuhan yang menguasai kita.
Wahyu 2:26-29
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku--
2:28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Kalau memegang teguh lima kelebihan dan firman pengajaran yang benar yang dikaruniakan Tuhan, maka kita akan menang bersama Tuhan, sehingga bisa melakukan pekerjaan Tuhan sampai kesudahannya, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Menang juga artinya bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan sampai selamanya.
Janji Tuhan kepada sidang jemaat Tiatira atau kepada kita yang menang:
- Memerintah bangsa-bangsa dengan tongkat besi.
- Tuhan mengaruniakan bintang timur.
ad.1. Memerintah bangsa-bangsa dengan tongkat besi.
Ini sama dengan duduk di tahta penghakiman bersama Tuhan, untuk menghakimi dunia.
1 Korintus 6:2
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
Matius 19:27-28
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”
19:28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Syarat untuk duduk di tahta penghakiman:
- Harus rela berkorban apa pun juga untuk mengikut dan melayani Tuhan, sama dengan daging dipotong-potong.
Semua harus dikorbankan untuk mengikut dan melayani Tuhan (waktu, uang, tenaga, keluarga, pikiran, perasaan, dll.). Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar, sebab itu merupakan pribadi Tuhan sendiri. Kita tidak boleh terikat dengan segala sesuatu di dunia.
- Harus mengalami penciptaan kembali atau pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Ini sama dengan daging yang dibakar sehingga berbau harum.
Apa yang harus dibaharui?
- Pembaharuan menyangkut keadilan.
Hakim itu harus adil. Kalau tidak adil, tidak bisa jadi hakim dan tidak bisa duduk di takhta pengadilan.
Praktek pembaharuan menyangkut keadilan:
- Tidak mencari keadilan terhadap orang lain, tidak membela diri, tidak mencari masalah.
1 Korintus 6:7
6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
Kita bisa menyerahkan semua masalah kepada Tuhan, sampai hati kita damai sejahtera.
- Tidak melakukan hal yang tidak adil kepada sesama, tidak merugikan sesama.
1 Korintus 6:8-10
6:8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Orang yang tidak adil, tidak mewarisi Kerajaan Surga, sama dengan dihakimi dan dihukum oleh Tuhan.
- Pembaharuan menyangkut penghakiman, prakteknya:
- Tidak menghakimi orang lain.
Roma 2:1
2:1 Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
Orang yang menghakimi orang lain sama dengan punya dosa yang sama.
Matius 7:1
7:1 “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Orang yang menghakimi orang lain, akan dihakimi.
Kalau terus menghakimi orang lain, tidak akan punya kesempatan untuk menghakimi diri sendiri, sampai binasa selamanya.
Matius 7:6
7:6 “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”
Barang yang kudus dan mutiara menunjuk pada firman pengajaran yang benar. Hanya satu hal yang boleh dihakimi, yaitu menyangkut firman pengajaran yang benar. Artinya kita harus selektif.
Jangan memberikan firman pengajaran yang benar kepada anjing dan babi, yaitu menunjuk pada kehidupan yang tidak mau berubah. Sebab ini hanya akan menimbulkan perbantahan dan pertengkaran, tidak akan menimbulkan iman.
Kita juga harus selektif dalam mendengar. Waspada jangan sampai menerima ajaran dari anjing-anjing, yaitu nabi palsu. Termasuk juga jangan menerima gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Filipi 3:1b-2
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
Ini juga akan menimbulkan perpecahan, godaan, pencobaan.
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Kalau Hawa berani mendengar suara ular, berarti dia berani dilempar dari Firdaus. Demikian juga kalau berani mendengar ajaran yang tidak benar, berarti siap dilempar dari suasana Firdaus menuju suasana kutukan.
Sikap yang benar adalah kita harus menghindar.
Filipi 3:1b
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
Oleh sebab itu, kita harus mendengar firman pengajaran yang benar yang diulang-ulang, supaya memberi kepastian iman kepada kita. Sehingga kita tidak disesatkan dan tidak diterkam oleh anjing-anjing, kita tidak jatuh dalam dosa yang diulang-ulang seperti anjing dan babi.
- Menghakimi diri sendiri.
1 Petrus 4:17
4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
Prakteknya:
- Menghakimi diri sendiri lewat firman yang adalah perkataan Yesus sendiri, sama dengan firman yang dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Yohanes 12:47-48
12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan seluruh hidup kita, dimulai dari hati dan pikiran kita.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1)percabulan, (2)pencurian, (3)pembunuhan,
7:22 (4)perzinahan, (5)keserakahan, (6)kejahatan, (7)kelicikan, (8)hawa nafsu, (9)iri hati, (10)hujat, (11)kesombongan, (12)kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Hati dan pikiran yang jahat dan najis berisi 12 keinginan jahat dan najis. Kalau hati dan pikiran disucikan, maka akan diisi dengan 12 roti yang disusun menjadi dua susun, masing-masing 6 buah (6 6), yaitu firman pengajaran yang benar.
Posisi orang yang menghakimi diri sendiri adalah seperti Maria.
Lukas 10:39,42
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataanNya. Maria mengutamakan firman pengajaran yang benar di atas segala-galanya. Hasilnya adalah:
- Maria telah memilih bagian yang terbaik, yaitu Tuhan akan menjadikan semua baik bahkan yang terbaik dalam hidup kita.
- Bagian yang tidak akan diambil dari padanya, artinya Tuhan sanggup memelihara kita secara berkelimpahan, sampai hidup kekal selamanya.
- Menghakimi diri sendiri lewat Perjamuan Suci.
1 Korintus 11:28
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Matius 26:20-25
26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”
26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?”
26:23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”
Prakteknya adalah jujur. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak". Juga jujur dalam mengaku dosa, terutama dosa Yudas Iskariot, yaitu:
- Pencuri milik Tuhan dan milik sesama.
- Pengkhianat.
- Pura-pura, kemunafikan, menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik.
- Pendusta.
- Pendakwa.
Lewat ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita bisa menghakimi diri secara dobel, yaitu lewat firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci. Sehingga kita menjadi orang yang menang dan jujur. Sehebat apa pun manusia di dunia, jasmani dan rohani, tetapi kalau tidak jujur dalam mengaku dosa, sama dengan menyimpan dosa, maka dia percuma dilahirkan di dunia.
Yohanes 13:26-27
13:26 Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”
Yudas Iskariot tetap mempertahankan dosa saat menerima firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci. Akibatnya adalah kerasukan iblis, menjadi sama dengan iblis dan dibinasakan selamanya.
Rasul Yohanes saat menerima firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci, bersandar di dada Tuhan.
Yohanes 13:23
13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Yohanes 21:20
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”
Yohanes 21:20[terjemahan lama]
21:20 Maka berpalinglah Petrus, lalu melihat murid yang dikasihi oleh Yesus itu mengikut, maka ialah yang tatkala perjamuan malam bersandar di dada Yesus sambil berkata, "Ya Tuhan, siapakah yang menyerahkan Tuhan?"
Maka Tuhan yang menentukan segala-galanya dalam hidup kita, mati hidup kita adalah dalam tangan Tuhan.
Yohanes 21:21-22
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?”
21:22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”
- Menghakimi diri sendiri lewat percikan darah, sengsara daging bersama Yesus.
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Bentuk sengsara daging bersama Yesus bermacam-macam, contohnya sengsara daging karena harus beribadah melayani, berdoa puasa, berdoa semalam suntuk, tidak salah tetapi disalahkan, tidak salah tetapi dibenci, dll.
Percikan darah adalah penyucian terakhir bagi sidang jemaat supaya kita disucikan dari dosa-dosa yang tersembunyi dan yang tidak disadari, dan dari ajaran palsu. Ini adalah penyucian sampai ke dalam hati dan batin terdalam (ginjal).
Wahyu 2:23
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Dosa yang tidak disadari adalah dosa kebenaran diri sendiri, yaitu kebenaran di luar Alkitab. Kebenaran diri sendiri juga adalah menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan.
Kalau sudah disucikan dari kebenaran diri sendiri dan ajaran palsu, maka mata kita senantiasa hanya memandang Tuhan. Kita hanya menyembah Tuhan dan berharap kasih setia Tuhan.
Mazmur 16:8
16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Kalau mata hanya memandang Tuhan, maka kita tidak akan goyah, melainkan tetap kuat dan teguh hati, artinya:
- Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, apa pun resiko yang dihadapi..
- Tetap hidup benar, apa pun resiko yang dihadapi.
- Tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan dalam menghadapi apa pun juga. Kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan berharap pada kasih setia Tuhan.
Hasilnya:
- Tuhan melindungi dan memelihara kita dengan naungan sayap kasih setiaNya yang ajaib, mulai dari sekarang di jaman yang sulit sampai di jaman antikris.
Mazmur 17:7-8
17:7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
- Kasih setia Tuhan membuat semua berhasil dan indah pada waktuNya. Kasih setia Tuhan membuat semua selesai pada waktuNya.
Kejadian 39:21-23
39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
Penjara menunjuk pada situasi terbatas dan tidak ada harapan. Tetapi kasih setia Tuhan sanggup membuat semua berhasil dan indah pada waktuNya. Yusuf dikeluarkan dari penjara dan diberi kedudukan tinggi. Kasih setia Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah tepat pada waktuNya. Selesai secara jasmani, juga selesai secara rohani. Kasih setia Tuhan sanggup menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia dan layak menyambut kedatanganNya kedua kali.
Tuhan memberkati.