Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7 terbagi menjadi dua bagian besar:
- Ayat 1-8= seratus empat puluh empat ribu orang dari dua belas suku Israel menerima meterai di dahi.
Ini sama dengan inti dari mempelai wanita Sorga (bangsa Israel asli), lewat jalur janji Tuhan.
- Ayat 9-17= bangsa kafir menerima meterai Allah di dahinya; menjadi kelengkapan dari mempelai wanita Sorga.
Bangsa kafir menerima meterai lewat jalur kasih karunia Tuhan yang seharga korban Kristus.
Keduanya, Israel dan Kafir, yang mendapatkan meterai Allah di dahinya, akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Sorga yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba. Sesudah itu masuk kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru, berdiri di hadapan di takhta Sorga.
Wahyu 7:97:9. Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyakyang tidak dapat terhitungbanyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhtadan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putihdan memegang daun-daun palemdi tangan mereka.
Proses bangsa Kafir menuju takhta Sorga:
- Harus mengalami penebusan oleh darah Yesus/ darah Anak Domba, yang sudah mati di kayu salib.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Keluaran 34:11-12
34:11 Tetapi engkau, berpeganglah pada yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini. Lihat, Aku akan menghalau dari depanmu orang Amori, orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
34:12 Berawas-awaslah, janganlah kauadakan perjanjian dengan penduduk negeri yang kaudatangi itu, supaya jangan mereka menjadi jerat bagimu di tengah-tengahmu.
Bangsa Kafir harus ditebus oleh darah Yesus dari enam sifat tabiat kekafiran.
- Kanaan = suka berpindah-pindah, tidak tergembala.
Jika bangsa Kafir tidak tergembala, maka akan menjadi keledai liar, bahkan keledai jalang.
- Het = takut, kuatir.
Jika takut dan kuatir akan sesuatu di dunia, maka akan menjadi kehidupan yang tidak setia dan tidak benar.
- Feris = sombong, angkuh.
Yaitu mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan, sampai tidak taat dengar-dengaran.
- Amori = pandai bicara, bersungut, mengomel, berdebat tentang firman.
Akibatnya adalah saling menyalahkan, sehingga tidak akan pernah sampai pada kebenaran.
- Hewi = suka bersembunyi.
Artinya menyembunyikan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dengan pura-pura berbuat baik, menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan.
- Yebus = diinjak-injak, hina.
Artinya hidupnya seperti anjing dan babi, terus berkubang dalam dosa.
Bangsa Kafir yang dikuasai oleh enam sifat tabiat kekafiran sama dengan menderita penyakit ayan rohani atau penyakit gila babi.
Matius 17:14-15
17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
Matius 17:14-15[terjemahan lama]
17:14 Apabila mereka itu sampai kepada orang banyak, maka datanglah seorang bertelut di hadapan Yesus, sambil berkata,
17:15 "Ya Tuhan, kasihankanlah anak hamba yang laki-laki, karena ia gila babi, lagi amat sangat sengsaranya; karena kerapkali ia jatuh ke dalam api dan kerapkali ke dalam air,
Markus 9:25
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Penyebab penyakit ayan adalah tuli dan bisu secara rohani.
Tuli artinya tidak mau mendengar dan tidak mau dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Bisu artinya perkataan sia-sia, tidak ada arti rohani (dusta, gosip, fitnah, hujat).
Akibatnya adalah:
- Diseret ke dalam air, tenggelam dalam kesegaran dan kepuasan dunia, pergaulan dunia, sehingga mengarah pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba).
- Diseret ke dalam api hawa nafsu daging, yang mengarah pada dosa kawin-mengawinkan (dosa percabulan, penyimpangan seks, nikah yang salah, dll).
Sehingga binasa selamanya, tidak tertolong lagi.
Oleh sebab itu, bangsa Kafir harus ditebus oleh darah Yesus, sehingga bisa terlepas dari enam sifat tabiat kekafiran dan sembuh dari penyakit gila babi.
Telinga menjadi baik, artinya suka mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Mulut menjadi baik, yaitu bisa berkata benar dan baik, bisa bersaksi dan menyembah Tuhan.
Kita diubahkan menjadi kehidupan yang jujur dan taat, hanya berseru "Ya Abba, ya Bapa".
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Markus 7:37
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Jika telinga dan mulut baik, maka semua menjadi baik.
Kejadian 1:4,10,31
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Semua menjadi baik sampai sempurna, itulah suasana takhta Sorga.
- Harus beribadah dan melayani Tuhan.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
Waspada, sebab ada ibadah yang benar dan ibadah yang tidak benar, seperti yang dilakukan Habel dan Kain.
Ibadah yang benar sanggup untuk memindahkan kita dari suasana kutukan dunia kepada suasana takhta Sorga.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Syarat ibadah yang benar:
- Jangan lalai.
Bangsa Kafir harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, sampai garis akhir.
Mulai dengan seorang gembala harus setia dan berkobar-kobar, diikuti oleh domba-domba.
Lalai/ tidak setia adalah sifat dari pelacur besar atau Babel.
Jika tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, berarti sedang mengarah pada pembangunan Babel, pada kutukan dan kebinasaan.
- Harus ada pedang firman.
Wahyu 5:7,9
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Artinya ada pembukaan firman Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Firman pengajaran yang benar lebih tajam dari pedang bermata dua. Tajam pertama untuk menyucikan, tajam kedua untuk membaharui.
Kita menjadi manusia baru yang mengarah ke takhta Yerusalem Baru.
Tanda manusia baru:
- Tidak ada laut = tidak boleh ada kebimbangan.
Wahyu 21:1
21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Kita tidak boleh bimbang pada pribadi Yesus atau firman pengajaran yang benar.
Kita tidak mau diombang-ambingkan oleh angin pengajaran palsu atau gosip-gosip.
Kita harus tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, dan tegas menolak ajaran lain.
Kita juga tidak boleh bimbang pada kuasa Tuhan.
Orang bimbang tidak akan tenang hidupnya.
Orang bimbang tidak akan mendapat apa-apa dalam hidupnya. Posisinya nol, gagal total, bahkan minus, sampai tenggelam di lautan api neraka selamanya.
- Tidak ada lagi maut/ kebencian.
Wahyu 21:4
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
1 Yohanes 3:14
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Kebencian = air mata.
Biar kita mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh. Kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Ini sama dengan menghapus air mata.
- Tidak ada malam.
Wahyu 22:5
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Yohanes 11:10
11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Berarti tidak boleh ada dosa sandungan, artinya tidak tersandung atau tersinggung oleh apa pun juga. Juga jangan menjadi sandungan bagi orang lain, terutama soal firman pengajaran yang benar.
Jika dalam perbuatan, perkataan, pergaulan, nikah, kita bisa menghiasi firman pengajaran yang benar, maka hidup kita juga akan dihiasi oleh Tuhan.
Jadi, ibadah pelayanan yang benar ditandai dengan:
- Setia dan berkobar-kobar.
- Suci dan diubahkan.
Maka kita akan menjadi takhta Tuhan di bumi.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Maka kita akan mengalami kepuasan dan kebahagiaan Sorga. Kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan selalu bersaksi.
1 Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Ibadah yang disertai kepuasan Sorga akan memberikan keuntungan besar, itulah dua sayap burung nasar yang besar.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kegunaan dua sayap burung nasar adalah:
- Menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama 3.5 tahun.
Antikris akan semakin berkuasa di bumi, oleh sebab itu kita harus makin setia dan suci, supaya sayap semakin besar.
- Mengangkat kita ke awan-awan yang permai, ke Firdaus, sampai ke takhta Sorga.
- Harus menyembah Tuhan dengan nyanyian baru.
Wahyu 5:7-9
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Wahyu 14:1-3
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Yaitu penyembahan dengan "Haleluya", sama dengan menyembah Yesus sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga.
2 Petrus 1:16-18
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Menyembah Yesus Sang Raja sama dengan naik gunung. Kita memandang wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari, hanya berseru padaNya, hanya mengangkat tangan padaNya.
Hasilnya:
- Sinar matahari adalah perisai, untuk melindungi kita dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita tetap hidup benar dan suci.
Juga melindungi kita dari bencana, malapetaka, hukuman Tuhan, sampai melindungi kita dari neraka.
Kita menjadi biji mata Tuhan. Hidup kita menjadi damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
- Tuhan akan mengaruniakan anugerah dan kebajikan.
Mazmur 84:12[terjemahan lama]
84:12 Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai; Tuhanpun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan menahankan kebajikan dari pada orang yang berjalan dengan tulus hatinya.
Sinar kemurahan dan kebajikan Tuhan menyinari hidup kita saat menghadapi mendung dan hujan lebat, sampai timbul pelangi untuk menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil sekalipun, untuk mengangkat kita dari kegagalan dan kejatuhan.
Kejatuhan biasanya menimpa orang hebat. Kalau tidak ada kemurahan dan kebajikan Tuhan, Daud akan hancur dan gagal total saat jatuh dengan Batsyeba. Tetapi masih ada kemurahan dan kebajikan Tuhan yang mengangkat Daud.
- Sinar kemuliaan Tuhan memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Sinar kemuliaan membuat semua indah pada waktuNya. Sinar kemuliaan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dengan tulus hati. Maka Tuhan akan bekerja dengan caraNya sendiri untuk menghapus segala kemustahilan, sampai menyempurnakan kita sehingga kita layak menyambut kedatanganNya kedua kali.
Wahyu 7:9
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Tuhan memberkati.