Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 15:2-8
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.
15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
15:7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.
15:8 Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.


Orang-orang yang menang berdiri di tepi lautan kaca bercampur api serta menyanyikan nyanyian kemenangan/ nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba. Kalau pintu sudah terbuka (ayat 5) artinya sudah dekat waktunya untuk kita ditempatkan kembali di Firdaus (Kerajaan 1000 tahun damai) bahkan Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.

Pintu Sorga terbuka, artinya:
  • Kita sudah berada dalam kemenangan atas:
    • Bilangan, patung, serta namanya = antikris, perwujudan dari setan tritunggal (antikris, setan, dan nabi palsu).
    • Daging (pintu tirai sudah terobek).
    • Pencobaan.

  • Ayat 6-8: Tujuh malaikat keluar dan menumpahkan hukuman atas dunia, sementara itu kita luput dari penghukuman Allah yang terakhir (malapetaka terakhir - Wahyu 16).
Kita pelajari yang pertama, yaitu kita berkemenangan atas setan tritunggal. Ada tiga macam binatang buas (setan tritunggal) yang mau menguasai manusia ciptaan Tuhan.

1 Korintus 15:32-35,39
15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
15:34 Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
15:35 Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
15:39 Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan.


Daging manusia berbeda dengan daging binatang yang di darat, di udara, maupun di laut.
  1. Burung di udara, yang kemudian menjadi naga merah padam di langit, yaitu setan dengan kekuatan dosa sampai puncak dosa.Perkembangan dosa begitu cepat, kita harus berhati-hati.
    Wahyu 12:3
    12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

    Efesus 2:2
    2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

    Naga merah padam di udara = setan dengan roh najis, yang membuat manusia durhaka.

    Prakteknya adalah:
    • Menjauhkan diri dari pertemuan ibadah = tidak setia dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
      Ibrani 10:25-27
      10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
      10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

      Ada dua tingkatan ketidaksetiaan dalam ibadah dan pelayanan pada Tuhan:
      • Dosa kebiasaan: saat tidak beribadah, merasa biasa saja, tidak merasa berdosa, tidak menyesal, bahkan justru tertawa, sebab sudah menjadi kebiasaan.
      • Dosa sengaja: sengaja tidak beribadah dan melayani Tuhan, sekalipun ada kesempatan tetapi tidak mau sampai tidak bisa beribadah dan melayani Tuhan.
      Akibatnya adalah mereka akan binasa dalam api neraka.

    • Menolak firman = tidak taat, tidak dengar-dengaran pada firman Allah.
      Contohnya: Saul.

      1 Samuel 15:22-23
      15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
      15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."


      Memang untuk taat dengar-dengaran pada firman, kita harus membayar harga, namun kita disertai Tuhan.
      Misalnya demi taat pada firman, kita menolak keuntungan yang tidak benar/ tidak halal. Namun, kerugian yang lebih besar harus dibayar oleh mereka yang tidak taat dengar-dengaran pada firman, mereka ditolak oleh Tuhan dan tidak bisa masuk dalam Kerajaan Sorga. Kehidupan semacam itu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu, mengandalkan kemampuan, kepandaian, kekayaan, kedudukan di dunia, bahkan sampai melawan Tuhan. Mereka hidup bersuasana kutukan seperti di dunia ini, penuh letih lesu, beban berat, air mata, dan susah payah, sampai binasa di neraka selamanya.

      Ulangan 11:10-15
      11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.
      11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;
      11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
      11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
      11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,
      11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.

    Jika kita taat dan setia pada Tuhan, kita berada pada sistem Tuhan = sistem Kanaan = sistem Kerajaan Sorga, dengan lembah dan gunung (perobekan daging). Hanya mereka yang mau masuk perobekan daging yang bisa taat dan setia. Hidup kita bergantung sepenuh pada hujan belas kasih dan kemurahan Tuhan. Hasilnya adalah:
    • Kuasa perlindungan dan pemeliharaan Tuhan secara jasmani, di tengah kesulitan dunia, celaka dan marabahaya, sehingga kita selamat. Tuhan juga memelihara secara rohani, sehingga kita bisa tetap hidup benar dan suci, tetap setia beribadah dan melayani Tuhan (ayat 15) sampai Tuhan datang kedua kali.
    • Kita bisa hidup bersuasana Sorga, asalkan kita tetap taat dan setia pada Tuhan.

  2. Binatang buas di darat, yaitu nabi palsu dengan kekuatan roh dusta dan ajaran palsu, yang membuat hamba/ pelayan Tuhan menjadi manusia haram/ kafir.

    Wahyu 13:11
    13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

    2 Petrus 2:17,22
    2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
    2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."


    Prakteknya adalah:
    • Anjing kembali menjilat muntah = perkataan sia-sia yang di luar kebenaran firman Allah, misalnya: dusta, gosip, perkataan-perkataan yang melemahkan iman, mencemarkan, memecah-belah, fitnah (menyalahkan yang benar, membenarkan yang salah), hujat.
    • Babi yang sudah dimandikan, kembali ke kubangan = perbuatan-perbuatan dosa sampai pada puncak dosa.

    Perbuatan ataupun perkataan dosa yang diulang-ulang, akhirnya orang bodoh menganggapnya menjadi suatu kebenaran. Itu sebabnya, firman perlu diulang-ulang, supaya menjadi keyakinan pasti dalam hidup kita. Puncak dosa yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan (kawin campur, kawin cerai, nikah yang salah).
    Kalau lidahnya seperti anjing, maka perbuatannya juga seperti babi. Keduanya termasuk pada binatang haram. Akibatnya adalah seperti perempuan Kanaan (bangsa Kafir) yang anaknya dirasuk setan, artinya:
    • Nikah dan buah nikahnya hancur. Anaknya tidak bisa tidur, suaminya tidak diketahui di mana.
    • Ibadah dan pelayanannya hancur.
    • Hidupnya menjadi susah payah dan pahit getir.

    Markus 7:27-30
    7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
    7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
    7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.


    Jalan keluarnya adalah kita harus menggunakan lidah kita untuk menjilat remah-remah roti = pembukaan rahasia firman, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, disertai dengan perjamuan suci. Dengan demikian, kita memiliki perkataan iman = membenarkan firman pengajaran yang benar, menyalahkan diri sendiri yang memang banyak kesalahan dan kekurangan (mengaku dosa).

    Matius 15:25
    15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

    "Tolonglah aku" = aku yang salah, semua terjadi karena kesalahanku. Kita mengakui segala dosa kita, sehingga selanjutnya kita bisa memiliki perbuatan iman. Kalau kita memiliki perkataan dan perbuatan iman, kita memiliki rem untuk tidak berbuat dosa lagi. Kita menjadi domba Tuhan = menjadi rumah doa. Hasilnya adalah anak dari perempuan Kanaan itu bisa tidur = setan sudah keluar dari nikah, sehingga ada damai sejahtera dan ketenangan. Setan sudah tidak bisa lagi menuduh dan mendakwa.

  3. Binatang buas dari laut, yaitu antikris dengan kekuatan mamon/ ekonomi.
    Wahyu 13:1-2,17-18
    13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
    13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
    13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
    13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.


    Meterai antikris = cap 666. Jika kita menerima cap 666, maka kita menjadi manusia yang egois. Manusia egois tidak lagi mengingat Tuhan, sang Pencipta, apalagi sesamanya. Prakteknya adalah:
    • Mencari uang dengan cara tidak halal (memburu uang, merugikan/ menipu orang lain), sehingga tidak sesuai dengan kebenaran firman = menyimpang dari iman/ firman, sehingga binasa selamanya. Seperti kereta yang menyimpang dari rel, pasti anjlok dan binasa.

      1 Timotius 6:9-10
      6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
      6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.


    • Memperjualbelikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kita menerima jabatan pelayanan dan karunia dari Yesus, tidak bisa diperjualbelikan.

      Kisah Para Rasul 8:17-20
      8:17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.
      8:18 Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,
      8:19 serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."
      8:20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.


      Memperjualbelikan jabatan pelayanan dan karunia, misalnya:
      • Beribadah dan melayani Tuhan sebagai profesi, dengan tujuan hanya untuk mendapatkan uang. Kabar Mempelai kita terima dengan cuma-cuma, demikian seharusnya kita bagikan pula dengan cuma-cuma.
      • Meninggalkan ibadah dan pelayanan hanya untuk mengejar uang, ijazah, dsb.
      • Membiarkan tahbisan yang salah, hanya untuk mendapatkan uang, misalnya: mengizinkan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki.
      • Kikir dan serakah, seperti Yudas Iskariot yang mencuri milik Tuhan dan sesama. Hati-hati jangan kita mencuri perpuluhan dan persembahan khusus.

      Manusia egois akan menjadi objek dari antikris, yang hanya akan dibinasakan selamanya, sama seperti antikris.

Jalan keluar untuk menghadapi 3 binatang buas.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!


Yesus harus taat sampai mati di kayu salib, sehingga mendapatkan nama Yesus, nama di atas segala nama yang berkuasa untuk:
  • Mengalahkan setan tritunggal.
    Wahyu 20:10
    20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

  • Melepaskan kita, manusia ciptaanNya, yang sudah menjadi sama seperti setan tritunggal. Kita bisa menjadi manusia baru di dalam Tuhan, manusia baru seperti Yesus.
    Tanda manusia baru adalah lidah kita menyeru nama Yesus (ayat 11), artinya:
    1. Mazmur 145:18-19
      145:18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
      145:19 Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.

      Kita menaikkan doa permohonan pada Tuhan. Sentralnya adalah kebutuhan kita masing-masing, atau kebutuhan orang lain (doa syafaat). Syaratnya adalah takut akan Tuhan (membenci dosa), tidak jemu-jemu (terus-menerus) berseru pada Tuhan, berdoa dalam kesetiaan dan iman (tanpa kebimbangan dan keraguan). Kita mengulurkan tangan pada Tuhan, dan Tuhan juga akan mengulurkan tangan belas kasihNya pada kita, sehingga mujizat pasti terjadi. Tuhan menyelamatkan, menolong, menyelesaikan segala masalah yang mustahil bagi kita. Tuhan tidak membiarkan kita celaka ataupun binasa.

      Mazmur 145:21
      145:21 Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

    2. Kita menaikkan ucapan syukur pada Tuhan dalam segala hal, baik saat diberkati maupun dalam penderitaan. Mengapa? Karena kita yakin, apa pun yang Tuhan izinkan terjadi adalah yang terbaik bagi kita. Semuanya membawa kita pada kemuliaan.

      Filipi 4:6-7
      4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
      4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

      Hasilnya adalah hati damai sejahtera. Hati damai merupakan kekuatan ekstra untuk kita tidak kecewa ataupun putus asa, tidak pernah meninggalkan Tuhan, apa pun yang sedang kita hadapi. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan pada Tuhan, sampai garis akhir hidup kita. Hati damai juga merupakan kekuatan ekstra untuk memikul kuk dari Tuhan, sehingga semua menjadi enak dan ringan.

      Matius 11:29-30
      11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
      11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."


    3. Kita menaikkan doa penyembahan kepada Tuhan.
      Mazmur 95:6
      95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

      Kita mengaku bahwa Yesus adalah sang Pencipta dan kita hanya tanah liat. Kita mengakui kita memiliki banyak kesalahan dan kekurangan secara rohani (tidak layak), tidak menghakimi orang lain, selalu mengoreksi diri. Kita mengakui banyak kesalahan dan kekurangan secara jasmani (tidak berdaya), tidak mampu menghadapi segala sesuatu di dunia. Dengan demikian, kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan. Tuhan akan menghembuskan nafas hidup/ Roh Kudus bagi kita.

      Kejadian 2:7
      2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

      Hasilnya adalah:
      • Kita menjadi makhluk yang hidup, terpelihara secara jasmani dan rohani (benar dan suci). Kita sangat berharga di hadapan Tuhan.
      • Kita diutus oleh Tuhan. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tuhan memberi Roh Kudus dengan karunia-karunia untuk kita bisa melayani dalam rumah tangga, penggembalaan, pelayanan antar penggembalaan, bahkan sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

        Yohanes 20:21-22
        20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
        20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.

        Roma 10:15
        10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

        Orang yang diutus Tuhan memiliki tapak kaki yang indah, yaitu perjalanan hidup yang berhasil dan indah.

      • Tuhan mencurahkan Roh Kudus bagaikan tiupan angin keras untuk mengubahkan kita dari manusia daging yang banyak kekurangan dan kelemahan menjadi manusia rohani seperti Yesus.

        Kisah Para Rasul 2:1-4
        2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
        2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
        2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
        2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

        Contoh: Petrus tadinya menyangkal Yesus, diubahkan menjadi berani memberitakan Yesus, apa pun yang dihadapi, sampai dipenjara sekalipun. Tomas yang tadinya tidak percaya, diubahkan menjadi percaya. Yohanes tadinya lari dari Getsemani dengan kain tipis (kasihnya tipis, tanpa kasih), diubahkan menjadi mengasihi Tuhan, sekalipun dibuang ke Pulau Patmos. Semua karena diubahkan oleh Roh Kudus. Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga mengikuti. Murid-murid menghadapi banyak tantangan dan rintangan, namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Pintu penjara sekalipun bisa dibukakan.

        Roh Kudus bekerja di tengah kita, sampai kita disempurnakan saat Yesus datang kedua kali. Kita bisa menyambut kedatangan Tuhan, kita masuk Firdaus sampai tahta Yerusalem baru selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 November 2022 (Minggu Siang)
    ... ujian bagi kita apakah buli-buli tanah liat ini sudah diisi kabar mempelai atau tidak. Kalau kita sudah mengerti sampai praktik firman saat diperhadapkan dengan siapapun juga kita tidak akan goyah. Kalau sudah jujur soal pengajaran yang benar dan mempraktikkannya kita akan menjadi teladan dalam perbuatan benar dan baik sampai membalas ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 Mei 2017 (Senin Sore)
    ... jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela Ada tiga macam korban pentahbisan imam-imam Seekor lembu jantan muda korban pendamaian. Mau jadi hamba TUHAN pelayan TUHAN harus diperdamaikan dulu terlepas dari dosa. Domba jantan I korban penyerahan diri. Domba jantan II korban tahbisan Kemudian ada suara dari makhluk ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 02 Februari 2016 (Selasa Siang)
    ... tidak setia dalam pelayanan berarti sudah di dalam maut. Ada cara untuk melepaskan diri dari maut. Cara kedua adalah Musa dibuang ke Sungai Nil sama dengan hikmat dan kebijaksanaan Tuhan yang tidak bisa dipikir oleh manusia. Praktek sehari-hari pengalaman kematian seperti Musa dibuang ke Sungai Nil Sengsara daging untuk berhenti berbuat ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Desember 2019 (Selasa Sore)
    ... diberitakan kepada Firaun. Akan datang saatnya bahwa antara terang Musa dan gelap Firaun tidak ada hubungan sama sekali. Bagaimana supaya terjadi perpisahan Harus ada ketegasan. Musa mengambil ketetapan hati ketegasan untuk keluar dari Mesir. Sekarang kita gereja Tuhan harus punya ketetapan hati ketegasan untuk mengalami kelepasan dari dosa. Jika gereja ...
  • Ibadah Natal di The Square Ballroom Surabaya, 25 Desember 2019 (Rabu Sore)
    ... Kesempurnaan oleh pekerjaan firman pengajaran yang benar--kabar mempelai. Mengukur kerohanian sama dengan meningkatkan kerohanian sampai memenuhi ukuran Tuhan. Karena itu firman harus disampaikan dengan setia teratur berkesinambungan dan diulang-ulang. Inilah gunanya firman penggembalaan dalam sidang jemaat. Kalau ukuran belum tercapai kita masih diberi kesempatan bukan langsung dihukum. Mari naik sampai sempurna. Wahyu . ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Desember 2021 (Kamis Sore)
    ... percikan darah penyucian terakhir yang dibawa masuk ke dalam lumbung kerajaan Sorga. Penuaian anggur di bumi. Wahyu - . Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga juga padanya ada sebilah sabit tajam. . Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah ia berkuasa atas api dan ia berseru ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Januari 2022 (Selasa Sore)
    ... tuailah karena sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak. . Dan Ia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi dan bumipun dituailah. Ini adalah penuaian gandum di bumi yang sudah masak artinya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk membawa masuk gereja Tuhan ke ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Mei 2009 (Senin Sore)
    ... kasih karunia kemurahan Tuhan. Memberi ini juga berarti kita memasukan kehidupan kita di dalam tubuh Kristus ay. - . Peti persembahan itu dekat dengan peti perjanjian. Jadi kalau kita memberi maka kita memasukan diri dalam tubuh Kristus. Maleakhi Memberi ini juga berarti membuka pintu Surga. Tidak memberi sama artinya dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 September 2023 (Minggu Siang)
    ... Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. . Yudas yang bukan Iskariot berkata kepada-Nya Tuhan apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami dan bukan kepada dunia . Jawab Yesus Jika seorang mengasihi Aku ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Februari 2018 (Jumat Sore)
    ... permai. Korintus - . Saudara-saudara inilah yang hendak kukatakan kepadamu yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. . Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia kita tidak akan mati semuanya tetapi kita semuanya akan diubah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.