Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:69-75berjudul "Petrus menyangkal Yesus".

Jika Gereja Tuhan tidak mau menjadi saksi yang benar, maka pasti menjadi saksi palsu, menghina Yesus, bahkan sampai seperti Petrus yang menyangkal Yesus.

Contoh praktek 'tidak mau menjadi saksi benar' adalah kita tahu yang benar namun tidak mau bersaksi, mengikuti apa yang sudah jelas salah.

Mengapa Petrus menyangkal Yesus?
  1. Matius 16:21-23
    16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
    16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
    16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

    Petrus menolak salib (sengsara bersama Yesus, sengsara karena Firman Allah) karena pikiran daging.
    Saat Yesus memberitakan tentang salib, Petrus menarik Yesus ke samping.
    Yesus menerima salib, sementara Petrus menolak salib, sehingga pasti bertentangan.

    Pikiran daging bersifat egois, hanya mengasihi/mementingkan diri sendiri, sehingga tidak mengasihi Yesus.
    Kalau seandainya Yesus tidak mau disalib, maka Ia lahir ke dunia hanya untuk binasa.
    Jadi, pikiran daging terlihat membela/mengasihi, tetapi sebenarnya justru menjerumuskan (jahat) dan pada suatu titik pasti menyangkal Tuhan.

  2. Matius 26:51
    26:51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.

    Petrus salah menggunakan pedang sehingga memutus telinga Malkhus.
    Prakteknya adalah:

    • Menyampaikan Firman Tuhan tanpa urapan Roh Kudus, sehingga hanya berdasarkan keinginan.
      Akibatnya adalah sidang jemaat tidak mau mendengar Firman.

    • Melakukan perbuatan atau perkataan yang merugikan orang lain, menjadi sandungan bagi sesama sehingga mereka tidak bisa lagi mendengar/menerima Firman Pengajaran yang benar = tidak mengasihi sesama.

      Waspada! Kalau sampai sesama yang mendengar kata-kata kita sudah tidak bisa lagi mendengar Firman, maka kita hanya tinggal menuai dosa-dosa.


  3. Matius 26:58
    26:58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.

    Petrus mengikut Yesus dari jauh dan berdiang di antara para pegawal.
    Artinya adalah tidak setia dan tidak berkobar-kobar, bahkan meninggalkan ibadah-pelayanan, sehingga terjerumus dalam pergaulan dunia (mengasihi dunia).

    I Yohanes 2:15
    2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

    Isi dunia:

    • Keinginan mata yang mengarah pada dosa makan-minum.
    • Keinginan daging mengarah pada dosa kawin-mengawinkan.
    • Keangkuhan = mengutamakan/mengandalkan sesuatu di dunia ini lebih dari Tuhan (lebih dari Firman Allah).
      Keangkuhan = mempertahankan sesuatu yang salah/dosa lebih dari Firman Allah.
      Jangan iri dengan kehidupan semacam ini, sebab dia sudah dibiarkan Tuhan untuk hari penghukuman!
      Keangkuhan = mengkritik Firman, sampai tidak taat dengar-dengaran dan menentang Firman Pengajaran benar.

    Mengasihi dunia = tidak mengasihi Tuhan (tanpa kasih Allah).

Jadi, Petrus menyangkal Tuhan karena ia tidak mengasihi Tuhan dan sesama(kasih menjadi dingin).
"Kasih yang menjadi dingin" akan semakin meningkat di akhir zaman, sampai benar-benar kasih Tuhan menjadi dingin dan beku.

Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Di akhir zaman, banyak hamba Tuhan dan anak Tuhan yang tidak memiliki kasih (kasih menjadi dingin dan beku), bahkan menyangkal Yesus (menjadi saksi palsu).

Akibat kehidupan yang tidak punyak kasih:
  1. Wahyu 16:17, 21
    16:17.
    Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
    16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

    Akan ditimpa penghukuman hujan es. Mereka tidak bisa bertobat lagi, bahkan menyangkal dan menghujat Tuhan karena kekerasan hatinya.
    Hukuman terakhir di antara 3x7 penghukuman di akhir zaman adalah hujan es.

    Saat belum dihukum, ia menantang Tuhan. Saat dihukum, ia tetap menantang bahkan menghujat Tuhan.

  2. Matius 10:32-33
    10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
    10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

    Kehidupan itu akan disangkal juga oleh Yesus di depan Bapa= mengalami penghukuman kekal di neraka, binasa selamanya.

Petrus (seharusnya) dan Yudas Iskariot adalah contoh kehidupan buli-buli tanah liat yang pecah, hancur, dan binasa, namun Petrus masih tertolong.

Oleh sebab itu, mutlak kita harus memiliki kasih Allah.
Manusia darah daging tidak memiliki kasih, yang ada hanya emosi, ambisi, keinginan, hawa nafsu, dll. yang membinasakan.

Dari mana kita mendapat kasih Allah?
Kita belajar dari Petrus.

Yohanes 21:15-17
21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Kita harus TERGEMBALA.
Lewat sistem penggembalaan, kita bisa menyadari bahwa kehidupan kita sebenarnya tanpa kasih, tidak lagi merasa hebat.

Tiga kali pertanyaan Yesus kepada Petrus, sampai sedih hati Petrus:
  1. Yesus: Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih agape (kasih Tuhan)?
    Petrus: Aku mengasihi Engkau dengan kasih filio (kasih sesama).

  2. Yesus: Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih agape (kasih Tuhan)?
    Petrus: Aku mengasihi Engkau dengan kasih filio (kasih sesama).

  3. Yesus: Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih filio (kasih sesama)?
    Petrus menjadi sedih karena ingat bahwa ia sudah menyangkal Yesus, kasih filio sekalipun Petrus tidak memiliki.

Dalam penggembalaan, Petrus mengalami koreksi dari Tuhan sehingga tidak lagi merasa hebat, dan menyadari bahwa tidak ada kasih.

Kebutuhan utama (mutlak) domba adalah gembala, bukan rumput hijau.
Tidak peduli di manapun, musim apapun, gembala yang menyediakan pemeliharaan bagi domba-domba.

Kalau tidak ada gembala manusia, Gembala Agung juga tidak bersama kita.
Di atas gembala manusia adalah Gembala Agung. Gembala manusia adalah perantara antara domba-domba (sidang jemaat) dan Gembala Agung.

Tiga kali pertanyaan Yesus menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (kandang penggembalaan, Ruangan Suci).
  • Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya = persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya.
  • Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Allah Anak di dalam Firman dan Perjamuan Suci (korban Kristus).
  • Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

Jadi, dalam penggembalaan kita mengalami penyucian dan urapan, sampai menerima kasih Allah.
Penggembalaan dengan 3 macam ibadah pokok adalah mutlak, tidak bisa dikurangi salah satupun.

Petrus masih tertolong oleh suara Firman Penggembalaan (kokok ayam), sementara Yudas Iskariot sudah tidak tertolong lagi.

Zefanya 3:17
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

Kasih Allah membaharui/mengubahkan kita dari manusia daging (buli-buli tanah liat) menjadi manusia rohani (buli-buli emas berisi manna).

Petrus tertolong oleh suara Firman Penggembalaan, bukan suara lainnya.

Praktek keubahan hidup yang dialami Petrus setelah menerima kasih Allah:
  1. Kisah Para Rasul 2:14, 22, 41
    2:14. Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
    2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
    2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

    Petrus berani bersaksi = menjadi saksi yang benar.
    Sekalipun di hadapan ribuan orang, Petrus tidak takut lagi, sehingga banyak jiwa dibenarkan dan diselamatkan.

    Di akhir zaman, di mana-mana dalam kegelapan dosa. Saksi yang benar dibutuhkan.

  2. Kisah Rasul 3:6-8
    3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
    3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
    3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

    Keubahan dalam perbuatan.
    Petrus tidak lagi memutus telinga sesama, tetapi justru menolong sesama.
    Petrus menjadi berkat bagi sesama yang sudah di dekat Bait Allah = membawa sesama ke dalam penggembalaan yang benar, melayani pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

  3. Yohanes 21:18-19
    21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

    Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara= mengasihi Tuhan lebih dari semua, rela berkorban apapun untuk Tuhan.

    Bahkan, Petrus rela mati bagi Tuhan= kita setia dan berkobar-kobar dalam jabatan pelayanan sampai garis akhir(meninggal dunia, atau sampai Yesus datang kembali kedua kali).


I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Posisi kehidupan yang tergembalaadalahseperti bayi dalam pelukan tangan kasih Tuhan (sang Ibu, Gembala Agung).

Apa tugas bayi?Hanya minum susu (menikmati Firman Penggembalaan yang benar, taat) dan menangis (menyembah Tuhan, menyeru HALELUYA, menyeru nama Yesus).

Maka, Tuhan akan mengulurkan tangan kepada kita.

Hasilnya:
  • Tangan kasih Tuhan mampu memelihara dan melindungi kita yang tidak berdaya ini, di tengah kesulitan, banyak celaka dan marabahaya, sampai antikris berkuasa di dunia ini.

  • Tangan kasih Tuhan mampu menyelesaikan segala masalah, sampai yang sudah mustahil sekalipun.
    Masalah sebesar apapun yang kita hadapi, hanya seperti masalah bayi bagi Tuhan.

  • Tangan kasih Tuhan mampu memberikan masa depan yang indah dan bahagia.

  • Tangan kasih Tuhan mampu menyucikan dan membaharui kita, sampai kita tidak dapat berbuat dosa lagi (sempurna, sama seperti Tuhan).


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 30 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... jawab atas rumah tangga serta menjadi pengambil keputusan dalam segala sesuatu berdasarkan Firman Allah. Istri dalam urapan Roh Kudus pelita menyala tunduk kepada suami dalam segala sesuatu dan menjadi tubuh tulang rusuk yang melindungi menutupi segala kelemahan suami dan anak-anak lewat doa penyembahan. Anak dalam urapan Roh Kudus pelita menyala taat dengar-dengaran ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Desember 2013 (Minggu Pagi)
    ... dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Mati terhadap dosa yaitu tidak berbuat dosa lagi tidak ada dusta tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Hidup untuk kebenaran. Roma Kamu telah dimerdekakan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Juli 2013 (Rabu Sore)
    ... Sebab itu akan menimbulkan kepahitan kebencian yang mengancurkan nikah rumah tangga. Sampai akhir nikah. Dijaga kesucian dan kesatuan. Sampai mencapai nikah yang rohani nikah yang sempurna yaitu perjamuan kawin anak domba. Sesudah masuk perjamuan kawin anak domba kita akan masuk Kerajaan tahun damai firdaus dalam Wahyu . Setelah itu masuk Yerusalem ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 November 2019 (Sabtu Sore)
    ... dan malam sama dengan TAHBISAN YANG BERPESTA. Karena itu beribadah melayani Tuhan tidak boleh terpaksa dipaksa cemberut kesedihan dan lain-lain tetapi harus bersuasana pesta kebahagiaan sorga. Suasana pesta dalam ibadah pelayanan justru harus dilipat gandakan semakin bertambah-tambah sampai mencapai puncaknya yaitu perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai pada saat Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Juli 2014 (Senin Sore)
    ... kita menunggu lalu kita mengantuk dan tertidur dan saat tertidur itu Yesus datang maka habislah kita. Kesaksian Saya punya pengalaman. Menjelang hari raya seperti ini saya dulu bersama teman-teman di desa menjaga ayam. Dari jam delapan malam kami jaga terus main ping-pong dan lain-lain. Sampai jam empat kurang sedikit tidur sebentar. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Februari 2016 (Minggu Sore)
    ... ia merasa lebih tinggi dari imam. Ini yang sekarang sering terjadi. Bukan jabatan gembala tetapi memaksakan diri menjadi gembala sehingga tidak bisa memberi makan sidang jemaat--tidak bisa menunaikan tugas sebagai seorang gembala. Itu kesombongan bukan takhta TUHAN tetapi takhta manusia TUHAN tidak ada di sana. Melayani tetapi tidak sesuai dengan ketentuan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 25 Maret 2013 (Senin Sore)
    ... mereka mengikuti apa yang tidak berguna. Terjadi kedurhakaan dalam penggembalaan. Penggembalaan adalah sistem yang terbaik bagaikan tanah Gosyen. Zakharia - . Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata Terpujilah TUHAN Aku telah menjadi kaya Dan orang-orang yang menggembalakannya ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Desember 2009 (Minggu Pagi)
    ... saksi pekerjaan Tuhan sampai buah tertinggi menjadi Mempelai Wanita Tuhan. IBADAH RAYA. Matius - pada saat kedatangan Yesus kedua kali akan terjadi penghukuman atas dunia oleh api yang dari langit. Tidak ada seorangpun yang tahu waktu kedatangan Yesus kedua kali oleh sebab itu kita harus BERJAGA-JAGA. Tesalonika - berjaga-jaga supaya tidak tidur ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta II, 24 November 2010 (Rabu Pagi)
    ... akan binasa bersama dunia. Malam tidak ada lagi tidak boleh tidur rohani. Matius - Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru Mempelai datang Songsonglah dia Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Satu-satunya yang dibutuhkan untuk membangunkan gereja Tuhan yang sedang tidur di akhir jaman adalah KABAR MEMPELAI. Pemberitaan firman Tuhan yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Juli 2019 (Sabtu Sore)
    ... katakanlah kepada si serigala itu Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan besok dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. . Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. . Yerusalem Yerusalem engkau ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.