Siaran Tunda dari Ibadah Persekutuan di BatamSalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Perjamuan Kawin Anak Domba adalah nikah yang rohani, nikah yang sempurna.
Alkitab dibuka dengan nikah jasmani yang sudah dihancurkan oleh setan. Tetapi bersyukur, Alkitab ditutup dengan nikah rohani, nikah yang sempurna, yaitu Perjamuan Kawin Anak Domba.
Perjamuan Kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, dengan gereja Tuhan yang sempurna sebagai mempelai wanitaNya, di awan-awan yang permai. Sesudah itu, kita masuk Wahyu 20, yaitu Kerajaan 1000 tahun damai atau Firdaus yang akan datang. Sesudah itu, kita masuk Wahyu 21-22, yaitu Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga selamanya. Ini adalah rencana dan kehendak Tuhan atas hidup kita. Kita harus yakin bahwa rencana dan kehendak Tuhan tidak pernah gagal.
Memperingati Natal harus dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali. Setiap memperingati Natal, berarti satu tahun lebih dekat dengan kedatangan Yesus kedua kali.
Mengapa kita diundang ke Perjamuan Kawin Anak Domba?
- Sebab Perjamuan Kawin Anak Domba adalah pintu masuk ke Firdaus dan Yerusalem Baru. Jika tidak masuk Perjamuan Kawin Anak Domba, itu artinya ketinggalan saat Yesus datang kedua kali, sehingga tidak bisa masuk Firdaus dan Kerajaan Sorga, tetapi hancur dan binasa bersama dunia.
- Tuhan sangat merindukan supaya manusia ciptaannya kembali ke Firdaus, bahkan sampai masuk Yerusalem Baru.
Dengan apa kita diundang?
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Kita diundang masuk Perjamuan Kawin Anak Domba dengan Kabar Mempelai.
Waktu tengah malam adalah saat yang paling gelap, paling sulit, paling jahat dan najis. Satu-satunya kabar yang kita butuhkan adalah Kabar Mempelai, untuk membangunkan kita sampai masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.
Ada dua macam pemberitaan firman Allah yang diteladankan oleh Tuhan Yesus, yang diajarkan oleh Rasul Paulus:
- Firman penginjilan/ Injil keselamatan/ Kabar Baik/ susu.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Amsal 25:25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Firman penginjilan memberitakan kedatangan Yesus pertama kali dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Tanda menerima keselamatan adalah:
- Tahu dengan pasti = iman dan percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
Kisah Rasul 2:36-40
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
Jika hati percaya, maka mulut mengaku, yaitu bisa mengaku dosa dan diampuni, sehingga tidak dihukum.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa. Paling sedikit bertobat dari dosa dusta dan benci.
- Baptisan air.
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kolose 2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Baptisan air adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru.
Kisah Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Hidup baru adalah hidup yang diurapi Roh Kudus, hidup dalam kebenaran. Benar sama dengan selamat dan diberkati oleh Tuhan sampai ke anak cucu. Tidak benar sama dengan tidak selamat dan dihukum oleh Tuhan.
Setelah diselamatkan dan diberkati, harus lanjut pada Kabar Mempelai.
- Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/ firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ Kabar Mempelai/ makanan keras.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Kabar Mempelai memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemulian sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan dan mengubahkan hidup kita sampai sempurna dan sama mulia dengan Yesus.
Kabar Mempelai sanggup untuk memindahkan kita dari suasana kutukan dunia kepada suasana Firdaus.
Matius 6:9-10,12
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Suasana Sorga adalah suasana tanpa dosa, sama dengan suasana damai sejahtera.
Bukti menerima undangan Tuhan (Kabar Baik dan Kabar Mempelai) adalah kita harus hidup dalam suasana Sorga, yaitu suasana tanpa dosa, suasana damai sejahtera. Suasana Sorga tidak ada kaitan dengan kaya atau miskin, pandai atau bodoh. Biarpun pandai atau kaya, tetapi jika ada dosa, maka tidak ada suasana Sorga. Sekalipun miskin, tetapi tidak ada dosa, maka di situ ada suasana Sorga.
Kejadian 2:25
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Pada mulanya, manusia diciptakan dengan pakaian kemuliaan. Mereka telanjang tetapi tidak merasa malu.
Kejadian 3:6-7,10
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Tetapi Adam dan Hawa berbuat dosa sehingga telanjang dan malu, takut, stres, tidak ada damai sejahtera. Mereka diusir ke dunia dan hidup dalam suasana kutukan.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Di dalam dunia yang terkutuk, manusia tidak bertobat tetapi justru terus berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Manusia menjadi telanjang dan tidak tahu malu. Ini tidak bisa dihentikan, kecuali dengan pedang firman. Jika dibiarkan, hanya akan menuju kehancuran dan kebinasaan selamanya.
Segala sesuatu yang hebat di dunia (kepandaian, kekayaan, kedudukan, dll) tidak bisa menyelamatkan manusia berdosa. Manusia yang hebat (rasul, nabi, guru, rohaniawan, dll) juga tidak bisa menyelamatkan manusia berdosa. Jalan satu-satunya adalah dari Tuhan, yaitu lewat Natal.
Natal adalah Allah yang mulia dan sempurna, lahir menjadi sama dengan manusia dalam pribadi Yesus. Ini adalah mujizat terbesar pertama yang sudah terjadi. Mengapa mujizat ini harus terjadi?
- Pribadi Yesus yang tidak berdosa, menjadi korban pendamaian untuk menghapus dosa manusia, menutupi ketelanjangan manusia, dan untuk menyelamatkan manusia berdosa sehingga mengalami suasana Firdaus.
- Supaya manusia berdosa bisa dilahirkan baru lewat pekerjaan pedang firman, sampai suatu waktu menjadi sempurna dan sama mulia dengan Yesus untuk menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai. Ini adalah mujizat terbesar kedua yang sedang terjadi mulai malam ini.
Bagaimana sikap kita?
Matius 5:23-25
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
Kita harus segera berdamai dengan Tuhan (vertikal) dan dengan sesama (horizontal). Sehingga kita lepas dari suasana penjara/ dunia dan masuk suasana Firdaus.
"Segera berdamai" artinya jika kita mengalami tusukan pedang firman, atau firman menunjuk dosa sampai puncaknya dosa, maka kita harus menerima dengan hati terharu. Kita menyadari, menyesali, dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Maka kita akan diampuni oleh darah Yesus, dan jangan berbuat dosa lagi. Kita juga mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Jika pedang firman terus menusuk dosa-dosa kita, dan kita segera berdamai, maka suatu waktu kita akan menjadi sempurna seperti Dia.
Jangan menjadi seperti Herodes yang keras hati dan menolak firman. Juga jangan menjadi seperti Yudas Iskariot yang menolak firman. Akhirnya hidupnya adalah binasa selamanya.
Tuhan mengingat bahwa hidup kita hanya bagaikan tanah liat, sekalipun hidup jasmani kita hebat. Contohnya:
- Raja Daud jatuh dengan Batsyeba. Tetapi saat Nabi Natan menegur, Daud bisa mengaku dan diperdamaikan. Daud diampuni dan diurapi oleh Tuhan.
Mazmur 51:1-3,13
51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
51:13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
- Petrus adalah hamba Tuhan yang hebat tetapi berdusta dan menyangkal Tuhan. Tetapi bersyukur Petrus mendengar kokok ayam, yaitu firman yang diulang-ulang, sehingga menjadi menangis. Petrus bisa berdamai.
- Si bungsu meninggalkan ladang bapa dan sampai di ladang babi, menunjuk kemerosotan moral dan kehancuran masa depan. Tetapi si bungsu ingat makanan di rumah bapa. Makanan menunjuk pada firman yang sudah didengar dan diulang-ulang. Si bungsu kembali ke rumah bapa dan berdamai.
- Perempuan ini hebat dalam dosa-dosa, tetapi juga ditusuk pedang sehingga bisa terharu dan mengaku dosa. Perempuan ini diampuni dan diurapi oleh Roh Kudus.
Lukas 7:36-37
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Bukti diampuni adalah damai sejahtera dan diurapi Roh Kudus.
Roh Kudus adalah Roh Penghibur, yaitu menghapus segala air mata, letih lesu, beban berat. Semua menjadi enak dan ringan. Kita bisa setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
Roh Kudus adalah Roh Penolong, yang sanggup menolong dan mengadakan mujizat. Yang busuk menjadi harum, yang hancur menjadi baik. Kita dipakai Tuhan untuk menyebarkan keharuman Kristus. Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi.
Zakharia 4:6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Roh Kudus sanggup meratakan gunung. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Ada masa depan yang berhasil dan indah.
- Penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus.
Lukas 23:40-43
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Roh Kudus sanggup mengubahkan dari penjahat menjadi hamba Tuhan. Jika Tuhan datang, kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia, dan masuk Firdaus.
Penjahat ini tidak berguna, tidak berharga, tidak punya apa-apa, tidak punya siapa-siapa. Tetapi Yesus masih menerima kita apa pun keadaan kita malam ini.
Tuhan memberkati.