Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 6:12-17
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

Pembukaan meterai keenam = hukuman Allah Roh Kudus yang keenam, yaitu terjadi gempa bumi yang dahsyat jasmani dan rohani, yang mengakibatkan:
  1. Kegelapan (matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah, bintang berjatuhan).
  2. Kegoncangan (pulau dan gunung bergeser).
  3. Ketakutan (raja dan pembesar takut)

ad. 1. Kegelapan.
Ada 3 macam kegelapan:
  1. Kegelapan di Mesir selama tiga hari.
    Keluaran 10:21-22
    10:21 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu."
    10:22 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.

    Artinya terang kasih Allah tidak bekerja lagi, sama dengan matahari tidak bekerja lagi, sama dengan kasih Allah tidak bekerja lagi.

  2. Kegelapan selama tiga jam saat Yesus di kayu salib.
    Matius 27:45-47,50
    27:45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
    27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
    27:47 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
    27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

    Artinya terang Anak Allah tidak bekerja lagi, sama dengan bulan tidak bekerja lagi, sama dengan pekerjaan penebusan sudah genap.

  3. Kegelapan selama 3.5 tahun pada saat antikris berkuasa di bumi.
    Ini belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi.
    Artinya terang Allah Roh Kudus sudah tidak bekerja lagi, sama dengan bintang tidak bekerja lagi, sama dengan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sudah selesai.

Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Pembangunan tubuh Kristus sudah selesai artinya terbentuk mempelai wanita. Gereja Tuhan yang sempurna ditampilkan sebagai terang dunia, dengan berselubungkan matahari, bulan di bawah kaki, dan mahkota dua belas bintang di atas kepala.

Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Gereja Tuhan yang sempurna dikaruniakan dua sayap burung nasar yang besar untuk menyingkir ke padang gurun selama 3.5 tahun. Matahari, bulan, dan bintang akan dibawa ke padang gurun. Sehingga di bumi terjadi kegelapan paling gelap, tanpa matahari, bulan, dan bintang secara rohani. Tidak ada lagi kasih, tidak ada lagi penebusan oleh darah Yesus, tidak ada lagi Roh Kudus dan pembangunan tubuh Kristus. Bumi akan dikuasai oleh antikris.

Ada dua kemungkinan yang terjadi:
  1. Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hidup dalam kegelapan (masih ada benci/ iri hati, masih mempertahankan dosa, tidak mau masuk pembangunan tubuh Kristus), akan tertinggal di dunia dan tidak ikut penyingkiran ke padang gurun. Mereka akan mengalami aniaya antikris, sampai dipancung kepalanya karena tetap menyembah Yesus, tidak mau menyembah antikris. Tetapi saat Yesus datang kedua kali, akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk menyambut Yesus di awan-awan yang permai.

  2. Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang hidup dalam kegelapan, akan tertinggal di dunia dan menjadi murtad, sama dengan menyangkal Yesus dan menyembah antikris. Secara tubuh mereka tidak mengalami siksaan, tetapi akan menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan waktu Yesus datang kembali kedua kali. Sampai masuk kegelapan paling gelap di neraka selamanya. Sementara gereja Tuhan masuk kota terang Yerusalem Baru.

Ada 3 penyebab kegelapan:
  1. Kedudukan yang salah dalam nikah.
    1. Hubungan anak dan orang tua.
      Amsal 20:20
      20:20 Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap.

      Mulai dari anak tidak taat pada orang tua, sehingga masa depannya gelap, sampai kegelapan yang paling gelap.

      Kolose 3:20
      3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.

      Kedudukan nikah yang benar adalah anak taat dengar-dengaran pada orang tua. Anak adalah anggota tubuh (tangan dan kaki) yang meringankan beban orang tua. Jangan justru menjadi beban bagi orang tua.
      Anak yang taat dan meringankan beban orang tua akan hidup dalam terang, dan ada masa depan yang indah.

      Kolose 3:21
      3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

      Orang tua jangan membuat tawar hati anak-anak, yaitu jangan membiarkan dan menyetujui anak yang salah. Jika dibiarkan dan disetujui, suatu waktu anak akan menjadi tawar hati sehingga berada dalam kegelapan. Orang tua yang membiarkan dan menyetujui juga akan dalam kegelapan.
      Orang tua juga jangan memaksakan kehendak pada anak, apalagi yang tidak sesuai firman.

      Kedudukan orang tua yang benar adalah harus mendidik anak sesuai dengan firman Tuhan. Maka anak dan orang tua dalam terang.

      Jika anak dan orang tua dalam terang, maka nikah dan rumah tangga akan menjadi terang, menjadi berhasil dan indah.

    2. Hubungan istri dan suami.
      Kedudukan yang salah adalah istri menjadi kepala atas suami.

      Markus 4:21
      4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.

      Jika istri menjadi kepala atas suami, itu seperti pelita diletakkan di bawah kaki dian, sehingga pelita menjadi padam. Ini sama dengan pelita diletakkan di bawah gantang atau tempat tidur. Artinya mengalami kegelapan ekonomi dan dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) serta kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan aneka ragamnya, kawin campur, kawin cerai).

      Kolose 3:18
      3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.

      Kedudukan nikah yang benar: istri = tubuh = rusuk = penolong. Artinya:
      • Istri tunduk dalam segala sesuatu kepada suami, sama dengan tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki.
      • Istri harus berdiam diri, mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika salah, harus mengaku dosa. Jika tidak salah, harus berdiam diri. Istri tidak menghakimi suami.
      • Istri aktif untuk menyelesaikan urusan rumah tangga. Jangan justru membuat atau menambah masalah dalam rumah tangga.
      • Istri aktif untuk menyembah Tuhan. Ini adalah rusuk, daya tahan, pergumulan untuk mengatasi kelemahan suami dan anak.
      Kedudukan istri yang benar sama dengan menempatkan suami sebagai kepala.

      Kolose 3:19
      3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

      Kedudukan suami yang salah adalah tidak mengasihi istri dan berlaku kasar terhadap istri.
      Kedudukan yang benar adalah suami menjadi kepala atas istri, artinya:

      • Mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar atas istri.
      • Bertanggung-jawab atas tubuh (istri) dan anggota tubuh (anak-anak), baik secara jasmani maupun rohani. Secara rohani, suami harus menjadi teladan dalam kebenaran dan kesucian, teladan dalam ibadah pelayanan, teladan dalam doa penyembahan.
      • Mendidik istri dan anak sesuai firman.
      • Memutuskan segala sesuatu dalam rumah tangga sesuai kehendak Tuhan, sesuai firman.
      Jika istri tunduk dan suami mengasihi istri, maka rumah tangga memiliki pelita di atas kaki dian. Ada terang kesatuan dan terang kebahagiaan.

    Jika digabungkan, yaitu kedudukan suami, istri, anak, dan orang tua adalah benar dalam nikah, maka rumah tangga dalam terang. Rumah tangga menjadi satu, berhasil, indah, dan bahagia. Rumah tangga menjadi rumah doa yang akan mengarah pada Perjamuan Kawin Anak Domba, nikah yang rohani, nikah yang sempurna.

  2. Tidak mau masuk pintu sempit.
    Lukas 13:22-28
    13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
    13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
    13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesakitu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
    13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
    13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
    13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
    13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.


    Matius 25:30
    25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    Pintu sempit adalah pintu Kerajaan Sorga atau pintu Yerusalem Baru.
    Firman pengajaran yang benar akan membawa kita masuk pintu sempit yang menuju Yerusalem Baru.
    Pintu lebar di mana kita bisa memuaskan daging, hanya akan menuju kegelapan yang paling gelap, yaitu masa antikris sampai neraka selamanya.

    Yohanes 10:1,9-10
    10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
    10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
    10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

    Pintu sempit = pintu kandang penggembalaan.
    Jadi, firman pengajaran yang benar membawa kita masuk pintu kandang penggembalaan di dunia, sampai masuk kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru yang kekal selamanya.

    Matius 9:35-36
    9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
    9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

    Jika tidak mau masuk pintu sempit, sama dengan tidak mau tergembala, maka akan menjadi lelah dan terlantar. Lelah artinya letih lesu dan beban berat, susah payah, air mata, pahit getir. Terlantar artinya tidak ada yang bertanggung-jawab atas keselamatan jiwa, sehingga menuju kegelapan yang paling gelap.

    Oleh sebab itu, kita semua harus rela masuk pintu yang sempit, yaitu pintu kandang penggembalaan.
    Mulai dari seorang gembala harus masuk pintu sempit untuk melakukan tugas pokok gembala, yaitu:
    • Memberi makan domba-domba, yaitu firman penggembalaan. Jika ada makanan rohani, maka makanan jasmani juga pasti tersedia.
    • Menaikkan doa penyahutan. Ini merupakan tudung perlindungan, sehingga sidang jemaat mendapat perlindungan Tuhan dari segala celaka marabahaya sampai selamat, tidak binasa.
    • Menjadi teladan dalam kebenaran, kesucian, dan kesetiaan.
    Yesus Gembala Baik rela berkorban nyawaNya. Gembala manusia juga harus rela berkorban apa pun juga.

    Domba juga harus masuk pintu sempit. Tugas domba hanya makan firman penggembalaan, mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan, serta lari dari suara asing. Maka kita akan mendapatkan segala sesuatu yang kita butuhkan. Jika tidak makan firman penggembalaan, malah mendengar suara asing, maka akan kehilangan segala sesuatu, mulai di bumi sampai di Sorga, sampai kehilangan keselamatan.

    Jangan sampai tertipu oleh orang upahan, yaitu bukan gembala yang tidak memberi makan. Orang upahan hanya akan mencari keuntungan jasmani.
    Yohanes 10:12
    10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

    Firman penggembalaan membawa kita masuk pintu sempit, pintu kandang penggembalaan, yaitu Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Jika bertekun dalam Ibadah Raya, maka kita akan mengalami peningkatan dalam urapan dan karunia Roh Kudus.

      1 Yohanes 2:27
      2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

      Urapan Roh Kudus adalah untuk menghadapi nabi palsu.
      Dalam urapan Roh Kudus, kita memiliki kepekaan hati untuk bisa membedakan ajaran yang benar dan yang tidak benar.

      1 Timotius 4:1-2
      4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
      4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

      Dalam urapan Roh Kudus, kita bisa tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan tegas untuk menolak yang salah.

      Setiap mendengar ajaran palsu, hati nurani akan dicap oleh nabi palsu. Suatu waktu tidak akan bisa kembali, kalau tidak karena kemurahan Tuhan.

    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua ditambah Perjamuan Suci menyucikan kita dari ikatan dosa, sampai ikatan terakhir adalah ikatan akan uang.
      Ikatan akan uang membuat manusia menjadi kikir dan serakah. Kehidupan yang kikir dan serakah berarti dicap antikris, menyembah antikris. Kikir adalah tidak bisa memberi untuk Tuhan dan untuk sesama. Serakah adalah merampas milik Tuhan dan milik orang lain. Jika dilepaskan dari ikatan akan uang, maka kita akan bisa mengembalikan milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik sesama. Kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Mulai dengan memberi uang, waktu, tenaga, dll, sampai bisa memberikan seluruh hidup kepada Tuhan.

    • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Ini adalah untuk menghadapi pembunuh atau setan.
      Yohanes 10:10
      10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

      Dalam doa penyembahan, kita mengalami kasih Allah sehingga bisa saling mengasihi, mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh. Jika bisa mengasihi musuh, maka kita harus bisa mengasihi dalam rumah tangga.

    Yohanes 10:9
    10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

    Jika kita mau masuk pintu sempit, mau tergembala dengan benar dan baik, maka hasilnya adalah Tuhan memberikan hidup dalam kelimpahan. Gembala yang Baik mati di kayu salib bagi domba-dombaNya, untuk memberikan hidup dalam kelimpahan bagi kita semua, yaitu:
    • Kita bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
    • Saat kita membutuhkan sesuatu, Tuhan menyediakan. Seperti saat Abraham akan mempersembahkan Ishak, maka Tuhan Yehova Jireh yang menyediakan domba bagi Abraham.
    • Hidup berkelimpahan juga mengingatkan kita pada Kanaan yang berlimpah susu dan madu. Kanaan menunjuk suatu kegerakan, artinya kita akan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    • Sampai kita mencapai Kanaan Samawi, yaitu Yerusalem Baru, kota terang di mana tidak ada kegelapan lagi di sana.

  3. Sebab tidak berpakaian pesta, berarti berpakaian yang lain.
    Matius 22:11-14
    22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
    22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
    22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
    22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

    Ada 3 macam pakaian lain:
    • Pakaian kotor, yaitu pikiran, perbuatan, perkataan yang kotor, jahat, dan najis.
      Zakharia 3:1-3
      3:1 Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.
      3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"
      3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,


      Pakaian kotor juga artinya tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai tinggalkan ibadah pelayanan.

    • Pakaian asing/ pakaian orang helat.
      Zefanya 1:8
      1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.

      Zefanya 1:8[terjemahan lama]
      1:8 Maka akan jadi pada hari korban sembelihan Tuhan, bahwa Aku akan membalas kepada segala penghulu dan kepada segala putera raja dan kepada mereka sekalian yang berpakaikan pakaian orang helat.

      Pakaian asing yaitu banyak berdalih, juga mengakali/ menipu orang.

    • Pakaian kusta.
      Imamat 13:45-47
      13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
      13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.
      13:47 Apabila pada pakaian ada tanda kusta, pada pakaian bulu domba atau pakaian lenan,


      Pakaian kusta adalah kebenaran diri sendiri, yaitu kebenaran di luar Alkitab. Juga menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain.
      Pakaian kusta secara jasmani menunjuk pada pakaian yang dicabik-cabik sehingga tidak menutupi daging.

    Matius 22:12
    22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.

    Raja menunjuk pada Yesus sebagai Raja segala raja. Yesus bertanya, berarti tidak langsung menghukum. Pemberitaan firman pengajaran mempelai sekalipun keras dan tajam, tetapi tidak menghukum. Firman justru bertanya, artinya mengundang orang berdosa yang letih lesu dan berbeban berat, untuk memberikan kelegaan. Tuhan mau mengganti pakaian lain dengan pakaian pesta.
    Tetapi ini tergantung sikap kita. Jika diam saja, artinya tetap keras hati, tetap mempertahankan dosa, tidak mau mengaku dosa, maka harus dihukum. Sikap yang benar adalah berdiam diri, artinya:
    • Rendah hati dan lemah lembut.
      Matius 11:28-29
      11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
      11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.


      Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      Lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
      Maka darah Yesus menghapus dosa kita. Semua menjadi enak dan ringan.

      Yesaya 61:10
      61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

      Maka Tuhan akan menggantikan pakaian lain dengan pakaian pesta.

    • Menyembah Tuhan, menyerahkan hidup kepada Tuhan.
      Mazmur 37:5-7
      37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
      37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
      37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

      Kita merendahkan diri di bawah kaki Tuhan untuk mengakui segala keadaan kita, dalam kesulitan, kemustahilan, kekurangan, kelemahan. Kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk bertindak dan menyelesaikan semua masalah yang mustahil tepat pada waktuNya.
      Tangan anugerah Tuhan juga menyucikan dan mengubahkan hidup kita sedikit demi sedikit, dari gelap menjadi terang, sampai terang matahari, bulan, dan bintang, untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juli 2009 (Senin Sore)
    ... sehingga apa yang tidak benar tidak lurus bisa kelihatan. Kalau tali sipat ini ditarik maka apa yang tidak benar akan dinyatakan seperti yang terjadi pada jaman raja Yerobeam. Raja-raja - Yerobeam ini mengalihkan ibadah bangsa Israel yang tadinya beribadah di Yerusalem dan membuat ibadah sendiri dengan membuat anak lembu emas sehingga ...
  • Ibadah Tutup Buka Tahun Malang, 31 Desember 2020 (Kamis Malam)
    ... dan membunuh Yohanes Pembaptis dan tentunya juga mau membunuh Yesus. Jadi menyingkir mengasingkan diri adalah tindakan untuk menjauhkan diri dari setan tritunggal dan mendekatkan diri kepada Allah Tritunggal Allah Bapa Anak dan Roh Kudus . Ini sama dengan tindakan untuk meninggalkan suasana kutukan suasana penderitaan kebinasaan maut neraka dan beralih kepada ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Agustus 2016 (Minggu Pagi)
    ... firman penginjilan Kabar Baik yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai manusia tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa memanggil orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Prosesnya adalah percaya Yesus bertobat mati terhadap dosa baptisan air dan baptisan Roh ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Oktober 2022 (Minggu Pagi)
    ... melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya aku sangat heran. Oleh sebab itu rasul Yohanes sangat heran sebab akal pikirannya tidak bisa menjangkau firman nubuat. Wahyu Lalu kata malaikat itu kepadaku Mengapa engkau heran Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Mei 2009 (Kamis Sore)
    ... Tuhan terhadap firman dan kasih Tuhan. Ini merupakan suatu keadaan di mana kasih manusia menjadi dingin sehingga kedurhakaan meningkat. Tempat-tempat kedurhakaan Ibrani - nikah dan rumah tangga. Praktiknya adalah Tidak setia dalam nikah Maleakhi - sehingga terjadi kekerasan-kekerasan baik dalam perkataan yang menyakitkan maupun dalam perbuatan. Ini adalah tanda nikah yang sudah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Oktober 2018 (Kamis Sore)
    ... nubuat dan kasih karunia. Dalam Alkitab ada dua macam pemberitaan firman seperti yang diteladankan oleh Yesus sendiri dan diajarkan oleh Rasul Paulus Injil keselamatan firman penginjilan Kabar Baik susu. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 Juni 2010 (Kamis Malam)
    ... Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Jika dosa sudah diperdamaikan akan dengan mudah menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Praktiknya adalah tunduk taat dengar-dengaran. Korban domba jantan kedua korban tahbisan. Korban domba jantan pertama korban penyerahan diri sepenuh. Kegunaan korban ini adalah untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Keluaran - Kemudian ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2021 (Minggu Pagi)
    ... penting supaya kita tidak dipengaruhi oleh arus duniawi tetapi kita dipengaruhi oleh arusnya Tuhan aliran kebenaran dan kesucian dari Tuhan. Jadi naga setan menyemburkan air sebesar sungai adalah menyemburkan aliran-aliran duniawi yaitu Kesibukan-kesibukan di dunia kesukaan dunia yang semu kesusahan dunia kesulitan-kesulitan dunia sampai pergaulan dunia yang tidak benar menunjuk mode ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 November 2020 (Selasa Sore)
    ... permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung. Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Januari 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... di sungai Nil maka lama-kelamaan pasti akan tenggelam. Sungai Nil menunjuk pada pengalaman kematian arus duniawi pergaulan dunia kesibukan dunia kesulitan-kesulitan dunia yang banyak membuat putus asa ajaran palsu. Supaya bisa bertahan di sungai Nil maka peti pandan ini harus dipakal dengan gala-gala dan ter. Gala-gala menunjuk pada firman Allah. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.