Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 16:10-11
16:10 Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan,
16:11 dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka.
Wahyu 16:10-11 adalah tentang penumpahan cawan murka Allah yang kelima ke atas takhta binatang, sehingga terjadi hukuman kegelapan yang dahsyat mulai di dunia ini, disertai kesakitan yang dahsyat dan bisul yang mematikan. Tetapi manusia tidak bisa bertobat lagi dan justru menghujat Allah. Perpanjangan sabar Tuhan sudah habis sehingga manusia harus menerima hukuman Allah hingga kebinasaan dalam kegelapan yang paling gelap, penuh dengan ratap tangis dan kertak gigi selamanya di neraka. Oleh sebab itu, kita harus memperhatikan dua hal:
- Jika pada saat ini kita sudah kena ketajaman pedang firman Allah, yang menunjukkan dosa sampai puncak dosa, biarlah kita segera mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Kalau menyimpan dosa, maka pasti menjadi makin najis dan jahat sampai menerima hukuman Allah. Namun, kalau kita mengaku dosa, kita bisa bertobat dan lolos dari hukuman.
- Jika pada saat ini kita sudah mengalami pukulan/ hajaran/ cambukan Tuhan karena mengabaikan ketajaman pedang firman Allah, maka kita harus segera meninggalkan dosa dan bertobat = kembali kepada kebenaran dan kesucian. Namun, kalau mengabaikan hajaran, maka akan menjadi sombong dan pasti akan menerima penghukuman kekal selamanya.
Matius 12:43-45
12:43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
12:44 Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
12:45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Jika seorang yang asalnya najis, fasik, dan jahat namun kemudian sudah ditebus oleh darah Yesus = sudah dilepaskan dari roh jahat dan setan, sudah menjadi orang kristen, bahkan menjadi hamba/ pelayan yang dipakai Tuhan, tetapi setelah diamat-amati oleh setan yang mencari tempat kediaman, ternyata:
- Rumah itu kosong.
Artinya:
- Hati/ roh kosong dari firman Allah = tidak beriman. Firman Allah menunjuk pada Meja Roti Sajian dalam Tabernakel.
Mengapa manusia sampai kosong/ tidak beriman? Sebab saat mendengar firman Allah, sikap mereka tidak sungguh-sungguh, tidak konsentrasi, pikiran mereka jalan-jalan ke tempat lain, ataupun kaki mereka yang beredar-edar/ mengembara dan tidak tergembala. Pada keadaan tersebut, firman Allah yang didengar hanya menjadi pengetahuan/ kepandaian, tidak sampai masuk dalam hati, tidak menjadi iman yang menyelamatkan. Firman yang menjadi pengetahuan hanya untuk diperdebatkan atau didiskusikan/ diseminarkan, tetapi tidak sampai masuk dalam hati, sehingga firman tidak bisa menjadi iman yang menyelamatkan.
Kalau firman tidak menjadi iman = tidak selamat, tidak tergembala, suka memperdebatkan firman. Mereka hanya hidup dalam emosi dan ambisi karena burung-burung (setan) sudah memakan benih firman yang ditaburkan. Kalau seseorang hidup dalam emosi dan ambisi, pasti mengorbankan orang lain bahkan Tuhan, untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Kita harus hati-hati dalam pemberitaan firman Allah, pikiran jangan mengembara, jangan bergurau, jangan mengantuk.
- Hati/ roh kosong dari Roh Allah = tidak bisa taat. Roh Allah menunjuk pada Pelita Emas.
Orang yang memiliki Roh Allah bisa taat dan berseru “Ya Abba, ya Bapa.” Tanpa Roh Allah, hanya ada roh jahat yang menimbulkan ketidaktaatan. Contoh: Raja Saul yang tidak taat. Saat kita diizinkan menderita dalam pengalaman kematian, ataupun saat kita diizinkan dalam pengalaman kebangkitan (semua ada, diberkati), ini adalah saatnya ujian ketaatan. Jangan melupakan firman apa pun keadaan kita. Kita perlu banyak berdoa, menyembah Tuhan, dan berpuasa, agar bisa senantiasa taat.
Saul tidak taat sehingga kehilangan kerajaannya. Bagi kita sekarang, orang yang tidak taat tidak bisa menjadi imam dan raja = tidak bisa melayani Tuhan = tidak bisa kembali ke Firdaus (kerajaan imam dan raja).
- Hati/ roh kosong dari kasih Allah = tidak menghargai korban Kristus. Kasih Allah menunjuk Mezbah Dupa Emas.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Wahyu 2:1-7
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Korban Kristus = kasih mula-mula, yang harus menjadi dasar bagi kita untuk masuk ibadah dan pelayanan yang berkenan kepada Tuhan. Tanpa kasih mula-mula, kita tidak akan pernah mencapai kasih sempurna = tidak bisa sempurna, tidak bisa menjadi mempelai Tuhan, tidak bisa kembali ke Firdaus.
Meninggalkan kasih mula-mula = kejatuhan yang dalam, sehingga mengakibatkan manusia kehilangan Kaki Dian Emas. Dalam Kemah Tabernakel, alat yang dibawa dan diletakkan dulu tentulah Kaki Dian Emas, sehingga ada terang untuk bisa membawa Meja Roti Sajian dan Mezbah Dupa Emas. Kalau sudah tidak ada Kaki Dian Emas (tanpa Roh Kudus), maka pasti sudah tidak ada lagi Meja Roti Sajian dan Mezbah Dupa Emas = masuk dalam kegelapan yang paling gelap, penuh ratap dan kertak gigi selamanya.
Namun, masih ada harapan dan kesempatan untuk bertobat, yaitu saat kita mendengar firman saat ini. Kita bisa dibangun dan dipersiapkan kembali ke Firdaus, seperti keadaan salah seorang penjahat yang disalib bersama Yesus.
Lukas 23:40,43
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yesus datang dan disalibkan untuk menebus dosa manusia. Penjahat = orang yang najis, jahat, tidak ada harapan. Namun bisa mengaku dosa = meninggikan korban Kristus di kayu salib. Mengaku dosa = menyembah Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga dengan kata "Haleluya" = menerima kasih sempurna. Hasilnya adalah Yesus berkata, "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Kita bisa merasakan suasana Firdaus di tengah dunia ini.
Wahyu 19:6
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
- Rumah yang bersih tersapu.
Artinya jiwa/ pikiran sudah pandai, hebat, serta mengetahui hukum Allah, namun hidup tidak benar, termasuk sikap menyetujui yang tidak benar. Akibatnya, kepandaian manusia justru membawa pada pikiran dan perbuatan-perbuatan yang bodoh dan sia-sia, karena rohnya kosong. Mereka mengarah pada percabulan, atau setuju pada kekejian dan perzinahan, termasuk setuju pada nikah yang salah.
Roma 1:18-32
1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
1:22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1:23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
1:29 penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan.
1:30 Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,
1:31 tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.
1:32 Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.
Jika bekerja tidak benar, lalu dinasihati dan suatu waktu sadar, maka masih bisa bertobat. Namun, kalau masuk dalam nikah yang tidak benar, bagaimana bisa bertobat, keadaannya sulit diperbaiki hingga dibawa mati. Sekalipun ada kesempatan untuk mengaku, nikah yang tidak benar sulit dan berat untuk diperbaiki.
- Tubuhnya rapi teratur = tersapu serta terhias.
Matius 12:44[terjemahan lama]
12:44 Lalu katanya: Aku hendak pulang ke rumahku, yaitu daripada tempat yang aku sudah keluar; maka apabila ia tiba, didapatinya tempat itu kosong dan tersapu serta terhias.
Tubuh yang terhias = parasnya cantik, tampan, memiliki pekerjaan yang baik, gaji tinggi, kaya, sukses. Tetapi kalau rohnya kosong, mereka hanya menjadi incaran takhta setan. Kita harus selalu waspada. Pada akhir zaman, banyak orang kristen pandai dan berpenampilan hebat, tetapi tidak diikuti dengan hati yang diisi dengan firman, Roh Allah, kasih Allah (hati kosong), sehingga sangat berbahaya karena menjadi incaran setan untuk bertakhta dan mengisi hidup mereka.
Matius 12:45
12:45 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
2 Petrus 2:20-22
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Akibatnya adalah keadaan mereka menjadi lebih buruk, lebih jahat, dan lebih najis dari sebelumnya. Nasibnya hanya berakhir dengan kebinasaan selamanya di neraka.
Contoh:
Awalnya bayi Musa diincar untuk dibunuh Firaun. Namun oleh kemurahan dan belas kasih Tuhan, Musa justru diangkat menjadi anak Putri Firaun dan dididik di Mesir. Musa menjadi orang pandai dan hebat, akal dan pikirannya terdidik, penampilannya juga hebat sebagai anak raja. Tetapi hatinya kosong dari Roh Kudus, firman, dan kasih Allah. Akibatnya, keadaan Musa lebih buruk dari sebelumnya. Dulu ia mau dibunuh (diincar untuk dibunuh), tetapi kemudian ia justru membunuh karena lupa akan kemurahan Tuhan. Pembunuh = menjadi takhta iblis.
Oleh sebab itu, Musa yang pandai dan hebat harus digembalakan oleh Tuhan. Hati kita harus diisi dengan Roh Kudus, firman dan kasih Allah (terang Sorgawi), supaya kita bisa menjadi takhta Tuhan.
Keluaran 3:1-3
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
Luasnya daerah penggembalaan adalah sampai ke Gunung Sinai (Gunung Horeb). Di Gunung Sinai, Musa menerima dua hal, yaitu:
- Petunjuk untuk mendirikan Tabernakel dan pelaksanaannya = pengajaran Tabernakel, pengajaran tentang pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Dua loh batu = kasih kepada Tuhan dan sesama. Kita bisa mengasihi Tuhan dan sesama, termasuk bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
Jadi, dalam penggembalaan, kita bukan saja diselamatkan, dipelihara, tapi sampai disempurnakan sebagai mempelai wanita Tuhan. Suatu saat nanti kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Musa biasa menggembalakan kambing dan domba, artinya kita harus memiliki ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, yaitu:
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya = persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karuniaNya. Kita menerima terang bintang = mahkota 12 bintang.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Kita mengalami penebusan dari dosa-dosa. Jika kita bertekun, maka kita akan mengalami penebusan yang sempurna = bulan berwarna merah.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Kalau kita bertekun, kita akan menerima kasih sempurna = selubung matahari.
Musa melihat penglihatan yang hebat, yaitu manusia daging bisa bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Ini adalah penglihatan hebat yang ditunggu oleh dunia. Dalam kandang penggembalaan, kita hidup dalam terang yang semakin bertambah-tambah.
1 Yohanes 5:19-20
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Kita memang hidup dalam dunia yang menjadi takhta setan (gelap), tetapi setan tidak bisa menjamah kita, sebab kita hidup dalam sistem Sorga (Tabernakel). Lewat penggembalaan, kita bisa menjadi terang yang terus bertambah besar sampai menjadi terang dunia. Jika kita tergembala dan menjadi terang, setan tidak bisa menjamah kita.
Wahyu 12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Selanjutnya, kita menerima anugerah Tuhan. Dalam penggembalaan, hati kita diisi dengan firman, Roh Kudus, dan kasih Allah. Kita kembali hidup dari kemurahan Tuhan. Keadaan kita seperti perempuan yang hendak melahirkan dan masih harus berhadapan dengan naga. Jalan keluarnya adalah Tuhan menganugerahkan dua sayap burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata ular (antikris) yang berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
Keluaran 3:5
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Dalam kandang penggembalaan, kita juga mengalami penyucian terus-menerus sampai kita bisa menanggalkan kasut, sama dengan menjadi seperti bayi yang baru lahir, dalam kelemahan dan kemustahilan. Apa yang harus dilakukan bayi? Kita hanya menangis pada Tuhan, sehingga kita menerima belas kasih Tuhan.
Keluaran 2:6,10
2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."
2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
Siapapun kita, kita hanya bayi yang tidak bisa apa-apa secara jasmani dan rohani, perlu banyak berdoa dan berpuasa untuk memohon belas kasihan Tuhan. Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihNya, mengangkat kita dari segala ketenggelaman, dari kejatuhan dosa bahkan puncak dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Kita bisa jujur menangis apa adanya, yaitu jujur soal pengajaran yang benar, jujur mengaku dosa, jujur mengakui keadaan kita apa adanya. Kita hanya hidup dari belas kasih Tuhan, sementara yang lain di dunia ini hanyalah sarana.
Anak budak bisa menjadi anak raja = kita diangkat menjadi imam dan raja, menerima jubah maha indah, dan kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Keluaran 3:4
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Ketika kita dipakai Tuhan dalam bidang apa pun, jawab kita hanya "Ya, Tuhan." Tuhan yang akan berperang ganti kita untuk menghadapi segala tantangan dan rintangan. Semua masalah yang mustahil bisa diselesaikan Tuhan. Kita bisa berhasil dan masa depan kita menjadi indah pada waktunya.
1 Korintus 2:7-9
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
2:8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita Sorga, bertemu Yesus di awan-awan permai. Kita bersorak-sorai "Haleluya" dan masuk Yerusalem baru kekal selamanya.
Tuhan memberkati.