Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:17-20
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat.”
Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos, mengalami sengsara daging, bukan karena berbuat dosa, tetapi karena firman Allah dan kesaksian Yesus, sehingga rasul Yohanes bisa tersungkur di depan kaki Yesus, menyembah dengan hancur hati, menyembah sampai daging tidak bersuara lagi.
Rasul Yohanes mengalami jamahan tangan kanan Tuhan, sehingga mengalami 3 hal:
- Jangan takut, yaitu pembaharuan perasaan sehingga tidak ada ketakutan lagi, yang ada adalah keberanian percaya kepada Tuhan.
- Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, sama dengan menerima kasih Allah.
- Aku adalah Yang Hidup.
ad. 2. Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.
Yang Awal dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran, yaitu penampilan pribadi Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat, atau kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mengalami sengsara bahkan sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa, sama dengan kasih mula-mula.
Yang Akhir dalam tabernakel menunjuk pada tabut perjanjian, yaitu penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga, atau kedatangan Yesus kedua kali untuk mengangkat kita semua ke awan-awan yang permai. Ini yang disebut sebagai puncaknya kasih, kasih yang sempurna, kasih mempelai.
Lewat tersungkur dan mengalami jamahan tangan Tuhan, rasul Yohanes bisa mengalami kasih mula-mula sampai kasih sempurna.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kita sangat membutuhkan kasih yang meningkat dari kasih mula-mula sampai kasih sempurna, sebab di akhir jaman kita mengalami kedurhakaan yang bertambah-tambah sehingga kasih menjadi dingin. Banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan di bumi menjadi tanpa kasih, sehingga durhaka dan binasa. Tanpa kasih, semua tidak berguna, sia-sia, bahkan binasa selamanya.
Kedurhakaan melanda 2 tempat:
- Dalam nikah rumah tangga.
Matius 10:21-22
10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Prakteknya dimulai dari kebencian tanpa alasan, pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, sampai pembunuhan, fitnah. Juga terjadi perselingkuhan, perceraian, kawin-cerai, sampai puncaknya dosa, yaitu kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya, seks bebas, nikah yang salah).
Kasih itu menutupi dosa. Tanpa kasih, pasti akan jatuh dalam dosa.
Dunia akhir jaman akan kembali seperti jaman Nuh. Pertanyaannya adalah berapa orang yang selamat dan hidup dalam kasih? Biar kita banyak tersungkur untuk mengalami kasih yang meningkat.
- Dalam ibadah pelayanan.
Prakteknya:
- Tidak setia, menjauhkan diri dari pertemuan ibadah, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
Ibrani 10:25-27
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Kita harus waspada, sebab dosa tidak beribadah seringkali tidak disadari dan meningkat.
Yang pertama adalah menjadi dosa kebiasaan, yaitu tidak menyesal saat tidak beribadah. Kalau dibiarkan, akan menjadi dosa sengaja, yaitu sengaja tidak beribadah melayani Tuhan sekalipun ada kesempatan dan gerakan dari Tuhan. Membuang kesempatan untuk beribadah sama dengan mengeraskan hati, sama dengan menutup pintu keselamatan yang hanya sebesar lubang jarum. Akibatnya hanya hukuman api neraka bagi orang durhaka.
Nasehat tertinggi di akhir jaman adalah menasehati sesama kita untuk giat beribadah melayani Tuhan.
- Bersepakat melawan Tuhan.
Bilangan 16:8-11
16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: “Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?”
Bersepakat yang tidak baik sama dengan bersekongkol, ini sama dengan durhaka.
Yudas 1:11
1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
Durhaka sama dengan beribadah melayani tetapi tidak pernah puas, tidak taat, sehingga selalu membuka mulut, sama dengan banyak mulut untuk bersungut-sungut, mengomel, komentar negatif. Persekongkolan ini melawan persekutuan yang benar.
Bilangan 16:31-32
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Kalau terlalu banyak membuka mulut, maka nanti bumi akan membuka mulut.
Ada 3 kali bumi membuka mulut:
- Saat Israel masuk Laut Kolsom, bumi membuka mulut dan menelan Firaun dan pasukannya sedangkan bangsa Israel berjalan di atas tanah kering di tengah laut.
Keluaran 15:12
15:12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka.
Masuk Laut Kolsom menunjuk pada baptisan air. Dalam tabernakel, menunjuk pada bejana pembasuhan, yang berada di halaman tabernakel. Halaman sama dengan daerah kebenaran/ keselamatan.
Jadi, baptisan air menentukan apakah kita selamat atau tidak.
Efesus 4:5
4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
Baptisan air hanya ada satu, seperti bahtera Nuh hanya ada satu. Satu tubuh hanya ada satu baptisan.
Baptisan air yang benar adalah sesuai Alkitab, seperti Yesus dibaptis demikian juga kita harus dibaptis.
Syarat baptisan air yang benar:
- Percaya, iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat (pintu gerbang), lewat mendengar firman Kristus yaitu firman yang diurapi Roh Kudus.
- Bertobat (mezbah korban bakaran), yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Matius 3:16
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru yaitu hidup Surgawi. Hidup baru adalah diurapi dan dipenuhi oleh Roh Kudus (pintu kemah).
Roh Kudus adalah roh kebenaran, sehingga kita hidup dalam kebenaran dan berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Kita menjadi senjata kebenaran, sama dengan beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, dan berkobar-kobar.
Amsal 10:2-3
10:2 Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
Kebenaran akan menyelamatkan kita dari maut dan kebinasaan.
Orang benar dipelihara oleh Tuhan sampai berkelimpahan, sampai mengucap syukur kepada Tuhan.
- Bumi membuka mulut untuk menelan Korah dan komplotannya.
Bilangan 16:31-32,10
16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
Ini terjadi karena Korah beribadah melayani tetapi selalu menuntut hak, sehingga tidak puas dan bergosip yang tidak baik. Kalau banyak menghakimi dan bersungut, maka bintang akan menjadi binatang (disebutkan sebagai bangkai) yang hanya untuk dibinasakan.
Bilangan 14:29
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Sikap yang benar adalah kita beribadah melayani seperti bintang atau doulos, yaitu hamba yang hanya punya kewajiban, tidak punya hak. Bintang selalu bersinar tanpa punya hak.
Contoh dalam Perjanjian Lama adalah seperti ibu Musa menyusui Musa.
Lukas 17:7-9
17:7 “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
Dalam Perjanjian Baru, contohnya adalah hamba yang pulang dari ladang dan lebih dulu melayani tuannya.
Praktek doulos:
- Berikat pinggang, artinya selalu siap sedia untuk melayani, tidak pernah menolak pelayanan.
Jangan pernah menolak pekerjaan Tuhan, supaya tidak pernah ditolak oleh Tuhan.
Kalau Tuhan yang menyuruh, maka pasti Tuhan yang menyediakan semua.
Berikat pinggang juga artinya melayani dengan setia dan benar.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Ini sama dengan memberi makan dan minum Yesus, memuaskan hati Yesus. Kalau ibadah pelayanan kita memuaskan hati Yesus, maka Yesus juga akan memuaskan kita. Secara jasmani, urusan makan dan minum kita adalah urusan Tuhan. Secara rohani, ada kepuasan dan kebahagiaan Surga sehingga kita selalu mengucap syukur pada Tuhan, tidak pernah jatuh mencari kepuasan dunia dan dosa.
- Hamba yang beribadah melayani dengan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Filipi 2:8-10
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Kalau taat, maka kita akan mengalami kuasa pengangkatan. Kita ditinggikan dan tidak pernah turun, kita berhasil dan dimuliakan. Kita juga mengalami kuasa kemenangan, sehingga tidak pernah kalah.
Bagaimana kita bisa menjadi doulos/ bintang?
Jawabannya adalah dalam penggembalaan. Penggembalaan adalah tempat pembentukan hati kita, supaya menjadi hati seorang hamba.
Keluaran 3:1-3
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: “Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?”
Musa dididik di Mesir 40 tahun, pandai dan hebat, tetapi tidak bisa melayani 2 orang karena tidak punya hati sebagai hamba/ doulos. Bahkan Musa membunuh.
Musa harus lari ke Midian dan masuk dalam penggembalaan yang benar, sehingga Musa mengalami pembentukan hati dan memiliki hati sebagai hamba.
Kita harus tergembala pada pokok anggur yang benar, selalu berada dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci):
- Pelita emas (zaman Musa) --> ketekunan dalam persekutuan (zaman hujan awal) --> ketekunan dalam Ibadah Raya (zaman hujan akhir). Ini merupakan persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus (api Roh Kudus).
Kisah Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
- Meja roti sajian --> ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Ini merupakan persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban kristus (api firman).
- Mezbah dupa emas --> ketekunan dalam doa --> ketekunan dalam Ibadah Doa. Ini merupakan persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya (api kasih).
Dalam kandang penggembalaan, kita sedang dibakar dengan api Roh Kudus, api firman, dan api kasih. Ini merupakan pemandangan yang hebat. Hasilnya kita menjadi pelayan Tuhan yang suci, pelayan Tuhan yang hanya melakukan kewajiban dan tidak menuntut hak (doulos), sampai menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Puncak penglihatan yang hebat adalah kita menjadi terang dunia, mempelai wanita dalam terang matahari, bulan, dan bintang. Kita sempurna seperti Yesus.
- Bumi membuka mulutnya untuk menelan kemarahan antikris.
Wahyu 12:15-17
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Antikris akan berkuasa di bumi dan terjadi aniaya dan siksaan yang dahsyat seperti belum terjadi terjadi, sampai terjadi pemancungan. Sasarannya adalah anak Tuhan dan hamba Tuhan yang punya firman Allah (meja roti sajian) dan kesaksian Yesus (pelita emas), tetapi tidak punya penyembahan (mezbah dupa emas), tidak mau menyembah atau penyembahannya belum mencapai ukuran.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Jalan keluarnya adalah kita harus menerima karunia Tuhan, yaitu dua sayap burung nasar yang besar, untuk menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari mata antikris, sehingga kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.
Dari mana asalnya dua sayap burung nasar yang besar?
- Penyucian dalam penggembalaan. Semakin disucikan, semakin besar sayap.
- Dari penyembahan. Semakin daging dirobek dalam penyembahan, semakin besar sayap.
- Dari percikan darah, ujian.
Ulangan 32:11-12
32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
Kegunaan dua sayap burung nasar:
- Menaungi kita bagaikan biji mataNya sendiri.
Mazmur 17:8
17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Biji mata ini tidak boleh kering. Secara jasmani, kita mengalami pemeliharaaan dari Tuhan, tidak pernah mengalami kekeringan. Secara rohani, kita juga tidak pernah kering rohani. Kita selalu berkobar-kobar mengasihi Tuhan.
Tuhan juga melindungi kita sampai sebutir pasir pun tidak boleh masuk, masalah-masalah tidak boleh menyakiti kita. Tuhan menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktuNya.
- Menyingkirkan kita ke padang gurun, supaya dipelihara dan dilindungi Tuhan.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
- Memberi kekuatan dan keteguhan hati, kita tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Yesaya 40:29-31
40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
1 Tawarikh 28:20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Kalau kuat dan teguh hati, Tuhan menyelesaikan yang jasmani dan rohani, sampai kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna.
Tuhan memberkati.