Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 21:22 21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.Artinya tidak ada lagi bait suci secara jasmani. Bait suci di Yerusalem baru adalah Allah dan Anak Domba.
Oleh sebab itu, sekarang kita harus memanfaatkan bait suci secara jasmani untuk sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan sehingga bisa melihat dan mengalami pekerjaan Allah dan Anak Domba.
Ada 3 praktik melihat Anak Domba:
- Melihat Anak Domba yang menghapus dosa dunia = melihat Yesus sebagai Juruselamat -->tanda kematian.
Yohanes 1:29
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Matius 15:24
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Yohanes 19:32-33
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
Sebenarnya Yesus datang ke dunia dan mati di kayu salib dengan 4 luka utama (2 di tangan, 2 di kaki) untuk mencari dan menyelamatkan bangsa Israel, domba yang hilang.
Yohanes 19:34
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Luka ke-5 di lambung Yesus yang mengeluarkan darah dan air, merupakan kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir untuk bisa melihat Yesus Anak Domba sehingga bisa diselamatkan. Buktinya:
- Menerima tanda darah (mezbah korban bakaran) = percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat dan bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
1 Korintus 5:11
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Jika tubuh, jiwa, roh kita disapu oleh darah Yesus (seperti ambang pintu rumah Israel disapu darah) maka kita bisa bertobat dari 6 dosa yang mendarah daging yang membuat tidak bisa menjadi satu tubuh Kristus.
Jika tidak mau bertobat, sama dengan menginjak-injak darah Yesus, sehingga mati rohani sampai tidak bisa bertobat lagi, binasa.
- Tanda air = baptisan air yang benar.
Kita mengalami kelepasan dari dosa, hidup benar, suci sampai di dalam hati (= murni).
1 Korintus 5:7-8
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Kita berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan murni.
Batas pergaulan kita adalah kebenaran dan kemurnian. Maka kita bisa menjadi satu tubuh Kristus.
Tanda air = baptisan Roh Kudus.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Roh Kudus mematikan keinginan daging sehingga kita bisa taat dengar-dengaran.
Galatia 3:13-14
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Hasilnya adalah kita selamat, bebas dari kutukan dan hukuman dosa.
Kita diberkati dengan berkat Abraham secara rohani (urapan Roh Kudus, diangkat menjadi dombanya Tuhan) dan jasmani sampai anak cucu, dan menjadi berkat bagi orang lain, sampai hidup kekal.
Oleh sebab itu, kita harus selalu melihat lambung yang tertikam supaya tetap hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
- Melihat Yesus Anak domba Allah = melihat Yesus yang sudah bangkit -->tanda kebangkitan.
Yohanes 1:35-37
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
Buktinya adalah:
- Mengikut Yesus sebagai Gembala.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Domba mengikuti jejak gembala. Kita menjadi domba yang digembalakan, selalu berada di kandang penggembalaan.
1 Petrus 5:5
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Siapa yang bisa tergembala? Hanya orang yang rendah hati dan taat yang bisa tergembala.
Amsal 28:9
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Tugas gembala adalah bertanggung jawab atas keselamatan jiwa lewat memberi makan dan doa penyahutan sehingga domba-domba mantap dalam kebenaran dan kemurnian, mantap dalam keselamatan dan berkat Tuhan.
Manusia daging itu liar, selalu mengikuti keinginan/ hawa nafsu daging sehingga hanya berbuat dosa dan menuju kebinasaan. Dalam penggembalaan, keinginan/ hawa nafsu daging dibendung/ dibatasi sehingga kita bisa mengikuti kehendak Tuhan.
1 Yohanes 2:17
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Jika mengikuti keinginan daging, maka akan lenyap bersama dunia.
1 Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Jika tidak tergembala, beredar-edar, maka akan ditelan singa.
Jika gembala tidak tergembala, sama dengan memasukkan singa ke kandang penggembalaan, sehingga akan hancur.
- Mengikut Yesus sebagai Guru.
Yohanes 1:38
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya: “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?”
Jika gembala adalah guru, bisa menyampaikan firman pengajaran benar yang diulang-ulang, yaitu firman penggembalaan, sehingga menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat dan bertumbuh rohaninya sampai sempurna.
Markus 7:21-22
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22 perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
Maka kita mengalami penyucian hati pikiran dari 12 keinginan jahat, najis, pahit. Kita bisa menjaga kesetiaan dan kesucian dalam nikah, penggembalaan, dst.
Kejadian 37:2
37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun — jadi masih muda — biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Kita tidak kompromi dengan dosa.
Kejadian 37:3
37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Hasilnya adalah mendapat jubah indah, masa depan berhasil dan indah pada waktunya.
‘tak kan kekurangan aku’ = pemeliharaan jasmani dan rohani secara berlimpah sampai sempurna.
- Melihat Anak Domba Allah yang datang kedua kali di awan permai -->tanda kemuliaan.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Buktinya adalah berubah, mengalami pembaharuan hidup.
Matius 24:32
24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Hati yang keras diubahkan menjadi lembut, tulus.
Yohanes 1:46-48
1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Tidak ada kepalsuan/ kemunafikan.
- Pohon ara di taman Eden, daunnya dipakai untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa.
Sekalipun diberkati, bersuasana taman Eden, tetapi keras hati dalam nikah, jatuh dalam dosa, gagal, kebenaran diri sendiri.
- Pohon ara di pinggir jalan, tidak berbuah, dikutuk oleh Tuhan.
Keras hati dalam pelayanan sehingga tidak berubah, seperti bait Allah yang runtuh. Artinya:
- Kepentingan diri sendiri.
Hagai 1:9
1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
- Menunda-nunda waktu untuk melayani.
Hagai 1:2
1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
- Ajaran palsu meruntuhkan.
Yehezkiel 13:3-4
13:3 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan.
13:4 Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!
- Perkataan sia-sia.
Amsal 11:11
11:11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
- Pohon ara di akhir zaman bisa melembut.
Lukas 7:13
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Maka ada belas kasih Tuhan yang menghapus penderitaan, kegagalan, masalah, kemustahilan.
Tuhan memberkati.