Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:11-16menunjuk penampilan Yesus yang akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Yesus akan menggembalakan umatNya dengan gada besi.
Mazmur 23:423:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.Yesus menggembalakan domba-domba dengan gada dan tongkat gembala. Ada 3 macam tongkat gembala:
- Tongkat kemurahan.
Zakharia 11:7
11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
Zakharia 11:7[terjemahan lama]
11:7 Lalu aku yang menggembalakan segala domba sembelihan ini, oleh karena mereka itu domba yang teraniaya adanya, maka sudah kuambil akan diriku tongkat gembaladua batang: sebatang Kunamai Kasih, dan sebatang Tambatan; lalu aku menggembalakan domba itu.
Artinya:
- Korban Kristus, sebagai Gembala yang baik, di atas kayu salib. Yesus, sebagai Gembala yang baik, harus rela mati di kayu salib demi domba-dombaNya.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Yohanes 19:32-34
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Sebenarnya Yesus sudah mati dengan 4 luka utama, yaitu 2 luka di tangan dan 2 luka di kaki, sebagai bukti kasih Yesus untuk mencari dan menyelamatkan domba-domba yang hilang dari antara bangsa Israel. Namun, bangsa Kafir, sehebat apapun mereka, hanya seharga anjing di hadapan Tuhan. Yesus memberikan luka kelima yang terbesar dan terdalam di lambungNya bagi bangsa Kafir. Luka kelima dibuat oleh prajurit bangsa Kafir. Luka kelima adalah kemurahan Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Kafir yang hanya senilai anjing.
Matius 15:24,26
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Bangsa Kafir harus menerima tanda darah dan air yang keluar dari lambung Yesus yang tertikam.
- Darah = Mezbah Korban Bakaran. Bangsa Kafir harus percaya Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Yesus harus mati dan bangkit untuk menebus dosa kita. Kita harus mati terhadap dosa, bertobat, terutama dari dosa pendusta dan pembunuh/ pembenci, sebab setan adalah bapak pendusta dan pembunuh.
- Air = baptisan air yang benar. Mereka yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit dan menerima hidup baru. Kita hidup dalam hidup baru, yaitu hidup Sorgawi, hidup dalam urapan Roh Kudus (tanda merpati).
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hati nurani yang pahit, najis, dan tidak taat dengar-dengaran harus diubah menjadi hati yang taat dengar-dengaran. Kita harus mengalami keubahan hidup dari anjing menjadi domba milik Tuhan.
- Firman penggembalaan = firman kasih karunia.
Kisah Rasul 20:28,32-35
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
20:33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.
20:34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Domba-domba dalam penggembalaan diperoleh dengan harga darah Yesus. Gembala ataupun domba harus sama-sama sungguh-sungguh dalam penggembalaan. Tongkat kemurahan menunjuk pada firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran benar yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala, untuk disampaikan dengan setia, berurutan, diulang-ulang. Firman menjadi makanan rohani yang bisa dinikmati oleh domba-domba, sehingga mereka mengalami pertumbuhan rohani, penyucian, bahkan mencapai kesempurnaan. Tongkat gembala menuntun domba-domba sehingga kita tahu apa yang harus kita lakukan dan kita bisa berjalan di jalan yang benar sampai mencapai Yerusalem baru.
Matius 15:27
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Bangsa Kafir harus bisa menikmati remah-remah roti, yaitu pembukaan rahasia firman Allah = firman pengajaran yang benar, firman penggembalaan yang diulang-ulang. Kita harus bisa mendengar dan dengar-dengaran pada firman Tuhan. Dengan demikian, kita bisa disucikan dari keinginan jahat, keinginan najis, dan kepahitan.
Keinginan jahat = keinginan akan uang yang membuat manusia menjadi kikir dan serakah. Kalau kita disucikan dari keinginan jahat, kita bisa lebih berbahagia saat memberi daripada saat menerima. Keinginan najis = dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Kita juga harus disucikan dari dosa kepahitan, termasuk kebencian, dendam, iri hati, dsb.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Jika kita sudah disucikan, maka bangsa Kafir bisa dituntun untuk masuk ke kandang penggembalaan = masuk Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Jika bangsa Kafir selalu berada dalam kandang penggembalaan, yaitu tekun, taat, dan suci, maka kita dihitung oleh Tuhan. Bahkan, sehelai rambut sekalipun terhitung oleh Tuhan.
Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita secara jasmani di tengah ketidakberdayaan dan ketidakberhargaan kita, menghadapi kesulitan dunia yang semakin bertambah-tambah, bahkan sampai saat antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Tuhan juga sanggup memelihara kita secara rohani di tengah dosa bahkan puncak dosa di akhir zaman, sehingga kita bisa tetap hidup benar dan suci. Tuhan tidak membiarkan bangsa Kafir yang kecil (sehelai rambut). Kita tidak akan terlantar, terhilang, ataupun tersesat. Kita tetap menjadi milik Tuhan selama-lamanya. Kita dihitung = kita dipisahkan dari domba-domba yang memberontak/ mendurhaka kepada Tuhan.
Yehezkiel 20:38
20:38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Kisah Rasul 20:29-31
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
20:31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Mengapa ada yang memberontak? Sebab mereka mengikuti serigala/ nabi palsu yang memberitakan suara asing, ajaran palsu, yaitu ajaran yang mengajarkan nikah yang palsu dan tahbisan yang palsu. Nikah yang palsu yaitu: kawin campur, kawin cerai, kawin-mengawinkan, termasuk nikah sesama jenis. Mereka mengawinkan orang tanpa tujuan untuk menjadi satu, nikah yang hanya mengarah pada kebusukan dan kehancuran. Tahbisan palsu adalah tahbisan yang tidak sesuai Alkitab, misalnya: wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Selain itu, suara asing juga berasal dari gosip-gosip yang tidak benar.
Domba yang mendengar suara asing pasti akan merasa terasing dalam penggembalaan, karena mereka tidak disucikan. Mereka selalu berusaha keluar dari kadang penggembalaan dan firman pengajaran benar, bahkan menyeret domba-domba yang lain. Namun, dalam kandang penggembalaan yang benar, Tuhan masih memberi kesempatan dan kemurahan pada kehidupan yang merasa terasing dari firman pengajaran yang benar, yaitu lewat gada dan tongkat gembala. Tongkat untuk menuntun kita, sedangkan gada untuk memukul/ menghajar.
Ibrani 12:9-11
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Hajaran dalam segala bidang memang mendatangkan dukacita, sakit bagi daging, namun tujuan Tuhan adalah untuk membawa kita kembali pada kesucian. Kita kembali dalam kandang penggembalaan/ Ruangan Suci/ ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Dengan demikian, kita bisa menghasilkan buah yang manis, yaitu buah kebenaran/ keselamatan, damai, sehingga hidup kita menjadi enak dan ringan. Dalam penggembalaan kita pasti berbuah.
Kisah Rasul 20:31
20:31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Oleh sebab itu, kita harus selalu berjaga-jaga dalam penggembalaan yang benar dan baik, yang dibina oleh firman pengajaran yang benar. Ada batas waktu untuk berbuah dalam penggembalaan, yaitu 3 tahun. Jika kita belum berbuah, seharusnya kita ditebang, namun masih ada doa penyahutan gembala manusia untuk memperpanjang waktu dan kesempatan untuk berbuah. Bagaimanapun sikap domba pada gembala, gembala masih selalu mendoakan demi kesempatan untuk berbuah. Namun, jika domba-domba tetap keras hati, tidak mau tergembala dengan benar dan baik, lebih mendengarkan suara asing, tetap hidup dalam dosa, dan tidak berbuah, maka Tuhan datang dengan gada besi. Lebih baik kita memilih untuk kembali dan tergembala dengan baik dan benar.
Mazmur 2:9
2:9 Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
- Tongkat Ikatan.
Zakharia 11:7
11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
Efesus 4:15-16
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Domba-domba digabungkan menjadi satu kawanan, satu tubuh dengan satu Kepala, sama seperti anggota tubuh diikat dan disatukan. Artinya kita dipakai Tuhan dalam nikah, dalam penggembalaan, antar penggembalaan (fellowship), sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Kita melayani pembangunan tubuh Kristus = perahu yang menyeberangi lautan dengan badai dan gelombang, untuk menuju ke seberang.
- Perjalanan kita penuh tantangan dan rintangan yang mustahil. Kita harus menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggung-jawab atas hidup kita.
- Perjalanan kita penuh pengorbanan, terutama mengorbankan hak. Yesus mengorbankan hakNya untuk hidup, Ia rela mati terkutuk di kayu salib untuk meletakkan dasar pembangunan tubuh Kristus. Jangan justru kita menuntut hak, karena hanya akan menimbulkan pertengkaran dan perpecahan.
Wahyu 12:17-18
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Adanya badai dan gelombang bukan berarti lebih baik kita non-aktif dalam pelayanan. Kalau kita memilih tidak aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, maka antikris yang akan menjadi kepala atas kita. Kita masuk dalam aniaya antikris dan menuju kebinasaan selamanya.
- Tongkat emas.
Wahyu 21:15
21:15 Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya.
Tongkat emas adalah untuk menuntun kita ke kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem baru. Kita menjadi mempelai wanita Tuhan dan masuk Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.
Tongkat emas diterima oleh Ester yang tidak memiliki bapa dan ibu. Tidak beribu bapak = kehidupan yang lemah. Namun, Ester selalu berada di balai perempuan yang dijaga oleh Hegai = selalu berada dalam kandang penggembalaan dengan gembala yang benar, tekun, dan taat. Ester taat pada apa yang diperintahkan oleh Hegai.
Ester 2:3,7-8,15
2:3 hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.
2:7 Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.
2:8 Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.
2:15 Ketika Ester -- anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak -- mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.
Suatu waktu Ester menerima uluran tongkat emas. Tongkat emas = firman penggembalaan yang sanggup mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita menjadi kuat dan teguh hati.
Ester 4:16
4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
Berpuasa 3 hari dan 3 malam artinya pengalaman mati dan bangkit. Kita mengalami keubahan hidup menjadi kuat dan teguh hati, artinya:
- Kita tidak kecewa dan tidak putus asa, apapun yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita.
- Kita tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, tidak berbuat dosa.
- Kita tetap percaya dan menyembah Tuhan sampai garis akhir.
Tuhan akan mengulurkan tongkat emas bagi kita, yaitu kemurahan dan kebaikan Tuhan, kuasa Tuhan, untuk mengangkat kita (Ester) menjadi ratu. Ester yang seharusnya mati menjadi hidup, artinya:
- Tangan kuasa Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita secara ajaib di tengah kesulitan dunia, bahkan sampai menerima hidup kekal di tahta Sorga.
- Tangan kuasa Tuhan mampu menyelesaikan semua masalah yang sudah mustahil sekalipun bagi kita. Dia mampu dan sanggup menolong kita.
- Tangan kuasa Tuhan memberi masa depan yang berhasil dan indah.
Bahkan, kita dipakai Tuhan untuk turut dalam pelayanan pendamaian. Kita semua diselamatkan dan dipakai Tuhan. Tangan Tuhan melakukan apa yang sudah tidak mampu lagi kita lakukan, sampai Ia menyempurnakan kita menjadi mempelai wanitaNya. Kita bisa masuk kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem baru, kekal selamanya.
Tuhan memberkati.