Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 2:8-11
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Tema: berjaga-jaga dalam penggembalaan.
Mengapa kita harus berjaga-jaga dalam penggembalaan? Kita harus berjaga-jaga dalam penggembalaan sebab pada akhir zaman (malam hari) kita menghadapi ulah/ serangan setan tritunggal dalam wujud tiga binatang buas, yaitu:
- Naga merah padam (setan di udara) dengan roh-roh najis yang memicu manusia, termasuk hamba dan pelayan Tuhan, untuk berbuat dosa sampai puncak dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan). Setan mempengaruhi sehingga manusia tidak bisa bertobat seperti setan. Mereka pasti akan binasa bersama setan selamanya.
- Nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran-ajaran palsu (binatang buas di darat) yang menyesatkan pelayan-pelayan Tuhan sehingga melawan Tuhan, melawan firman pengajaran yang benar. Contoh: Di Taman Eden, firman Tuhan yang benar menyatakan Adam dan Hawa boleh makan semua buah dengan bebas kecuali satu. Ajaran palsu justru menyatakan semua buah tidak boleh dimakan kecuali satu. Ajaran Babel membawa anak Tuhan untuk hanya mengejar kemakmuran dan hiburan, tanpa penyucian, sehingga gereja Tuhan dibangun menjadi gereja palsu (gereja setan) yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan. Mereka akan dibinasakan selamanya.
- Antikris dengan kekuatan mamon/ kekayaan/ ekonomi (binatang buas di laut) yang membuat anak Tuhan menjadi kikir dan serakah. Kikir = tidak bisa memberi. Serakah = mengambil milik orang lain. Mereka membuat kesulitan ekonomi di bumi ini, mulai sekarang bahkan sampai antikris berkuasa selama 3,5 tahun. Antikris akan menganiaya gereja Tuhan yang ketinggalan di bumi, sehingga terjadi ketakutan, kekuatiran, goncangan, sampai gereja Tuhan tidak tahan dan mereka ikut menyembah antikris. Mereka yang menyembah antikris akan menjadi sama seperti antikris.
Mazmur 23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Satu-satunya jalan untuk mendapatkan tempat yang aman dari serangan setan tritunggal adalah dengan berjaga-jaga dalam penggembalaan. Dalam penggembalaan, kita mengalami ketenangan, tidak ada ketakutan.
"Takkan kekurangan aku" artinya kita mengalami perlindungan dan pemeliharaan Tuhan (Gembala Agung) dalam penggembalaan secara jasmani dan rohani, di tengah krisis dunia ini, sampai kita sempurna, tak bercacat cela dan hidup kekal seperti Yesus.
Oleh karena itu, bersamaan kita memperingati Natal, kita harus berjaga-jaga dalam penggembalaan seperti para gembala yang berjaga di malam Natal (Lukas 2:8). Gembala berjaga-jaga untuk menyediakan makanan bagi domba-dombanya (firman penggembalaan), juga menaikkan doa penyahutan demi keselamatan domba-domba.
Lukas 2:15-20
2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Firman penggembalaan adalah firman Allah (firman pengajaran benar) yang bisa didengar dan dilihat = firman yang menjadi wujud nyata, yaitu: gembala-gembala melihat wujud bayi Yesus (Juru Selamat). Bayi Yesus di palungan artinya Yesus menjadi makanan rohani bagi domba-dombaNya. Sekarang kita semua (sidang jemaat) harus berjaga-jaga untuk bisa melihat, mendengar, dan dengar-dengaran pada firman sehingga firman menjadi wujud nyata dalam hidup kita. Firman penggembalaan bukanlah teori, tetapi firman yang kita dengar bisa kita lihat menjadi kenyataan dalam hidup kita.
Prosesnya adalah:
- Roh Kudus menolong kita untuk bisa mendengar firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh, sebagai kebutuhan hidup, sehingga kita tidak akan pernah bosan. Kita mendengar firman dengan suatu kebutuhan sampai kita bisa mengerti firman. Kita tidak akan pernah bosan terhadap makanan pokok, berbeda dengan makanan camilan.
- Roh Kudus menolong kita untuk bisa percaya dan yakin pada firman penggembalaan, sehingga menjadi iman dalam hati kita masing-masing.
- Roh Kudus menolong kita untuk mempraktekkan firman, sehingga firman menjadi wujud nyata dalam hidup kita.
Kita bisa melihat wujud pribadi Yesus dalam dua bentuk, yaitu:
- Bayi Yesus = Yesus sebagai Juru Selamat, Yesus yang harus dikorbankan di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa (kita semua). Firman penggembalaan membawa orang berdosa untuk bisa diselamatkan lewat iman/ percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran (hidup baru). Kita tidak dihukum tetapi kita diberkati Tuhan.
- Yesus tampil sebagai Imam Besar, Gembala Agung, Raja segala raja.
Wahyu 1:10,12-13
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Sangkakala = firman penggembalaan yang diulang-ulang.
Lewat firman penggembalaan, kita bisa melihat Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, juga Mempelai Pria Sorga yang duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa. Ia yang sempurna ada di tengah-tengah sidang jemaat. Selain itu, kita juga bisa melihat ketujuh kaki dian dari emas = tujuh sidang jemaat, yaitu mempelai wanita Tuhan (gereja Tuhan) yang sempurna.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Firman penggembalaan membawa kehidupan yang sudah selamat sampai menjadi sempurna seperti Yesus, yaitu mempelai wanita Sorga (terang dunia). Ini adalah mujizat terbesar yang harus kita alami dalam penggembalaan. Banyak orang sibuk mencari mujizat jasmani, sampai lupa mujizat rohani, sehingga mereka tidak bisa mengalami penyucian. Mujizat terbesar yang sesungguhnya adalah saat manusia berdosa bisa menjadi sempurna seperti Tuhan.
Ada dua macam mujizat besar:
- Natal = Allah lahir menjadi sama seperti manusia, yaitu di dalam pribadi Yesus.
- Manusia darah daging yang berdosa, sedang dilahirkan baru (disucikan, diubahkan) oleh firman penggembalaan sampai menjadi sempurna seperti Yesus. Mujzat kedua ini sedang terjadi dalam kandang penggembalaan. Kita mohon Roh Kudus menolong kita untuk bisa mendengar, mengerti, sampai taat pada firman, sehingga suatu waktu kita bisa sempurna seperti Yesus.
Jadi, kandang penggembalaan adalah tempat kita mengalami mujizat = tempat menghapus segala kemustahilan. Kita semua harus berjaga-jaga dalam kandang penggembalaan. Kita rindu diubahkan sedikit demi sedikit sampai kelak sempurna seperti Yesus. Kalau ada mujizat rohani, mujizat jasmani pasti juga terjadi.
Roma 13:11-14
13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Masa antikris adalah masa paling gelap di bumi. Bagaimana kita menghadapinya? Kita bisa menghadapinya lewat kegiatan dalam penggembalaan.
- Ayat 12: Dalam penggembalaan ada kegiatan dalam terang, yaitu kita harus menanggalkan perbuatan kegelapan.
Perbuatan kegelapan yaitu dosa kenajisan (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan), dosa kejahatan (hawa nafsu daging yang tidak bisa lagi dikontrol oleh firman), dan iri hati/ kepahitan/ perselisihan.
Iri hati = tidak menghargai berkat Tuhan. Kita semua sudah diberkati oleh Tuhan, kita tidak perlu iri hati kepada sesama. Kita semua dipakai oleh Tuhan, tidak perlu saling iri hati. Jika ada kesalahpahaman, kita harus segera berdamai. Jika ada perselisihan dalam pengajaran, mari kita duduk bersama dan membuat kesepakatan untuk menerima yang benar. Kita harus saling jujur untuk bisa menyelesaikan semuanya. Jujur = terang-terangan. Adil = tidak memihak siapapun tetapi kita hanya memihak Tuhan.
Ayat 14: Kita harus bersalut Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. Di mana kita bisa mendapatkannya? Di dalam kandang penggembalaan, artinya kita harus bertekun dalam tiga macam ibadah pokok (tiga macam alat dalam Ruangan Suci Tabernakel).
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya = kita bergaul/ bersekutu dengan Allah Roh Kudus yang akan memberikan karunia-karunia Roh Kudus bagi kita. Kalau kita tekun, karunia Roh Kudus semakin ditambahkan sampai kita menerima mahkota 12 bintang di atas kepala mempelai Tuhan.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = kita bergaul/ bersekutu dengan Allah Anak dalam firman dan perjamuan suci. Firman dan perjamuan suci menebus kita dari kegelapan, sampai penebusan yang sempurna menjadi bulan merah di bawah kaki mempelai.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = kita bergaul/ bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihNya, sampai kita menerima kasih sempurna, yaitu selubung matahari.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Kegiatan terang di dalam kandang penggembalaan akan menampilkan kita sebagai terang dunia, yaitu mempelai wanita Sorga, di tengah dunia yang gelap serta penuh kegoncangan dan ketakutan. Kita akan disingkirkan jauh dari antikris. Bukti kita sudah menjadi terang dunia adalah kita bisa jujur (terang-terangan). Kita jujur soal firman pengajaran benar (pribadi Tuhan) dan jujur dalam segala hal. Jika ada ajaran yang berbeda (suara asing), kita harus lari/ menghindari.
Kalau kita jujur, maka kita menjadi rumah doa. Rumah tangga kita akan berbahagia. Rumah penggembalaan juga akan berbahagia jika gembala dan jemaat sama-sama menjadi rumah doa. Selama ada firman dan perjamuan suci menjadi dasar hidup kita, kita tidak akan pernah tergelincir sampai Tuhan datang kedua kali.
- Dalam penggembalaan, kita harus mengandung benih firman pengajaran benar. Kita harus mengandung satu benih saja (suci), tidak boleh ada dua benih. Jika ada lebih dari satu benih, maka kandungan itu gugur (tidak berkembang).
Kisah Para Rasul 20:28-30
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Harga penggembalaan adalah seharga korban Kristus. Gembala harus menghargai penggembalaan dengan bertanggung-jawab sepenuh untuk menyediakan makanan penggembalaan dan menaikkan doa penyahutan. Domba-domba ditebus dengan darah Yesus. Jika gembala tidak bertanggung-jawab, jika domba tidak menunaikan tugasnya untuk makan dan melihat firman penggembalaan, mereka harus membayar harga sampai harus binasa selamanya.
Kita harus mengandung satu benih firman pengajaran yang benar. Di dalam penggembalaan, kita hanya mendengar satu firman yang benar, sampai kita mengerti, percaya dan yakin pada firman. Baik Gembala, tua-tua jemaat, juga guru-guru sekolah minggu, harus mempertahankan satu benih firman yang benar. Semakin kita mendengar firman sampai bisa taat, maka kandungan kita semakin bertambah besar, sampai tiba saatnya melahirkan anak.
Kisah Para Rasul 20:32-35
20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
20:33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.
20:34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Kalau kita sudah bisa menjaga satu benih, mendengar dan dengar-dengaran pada satu firman pengajaran yang benar, kita akan mengalami penyucian. Firman penggembalaan menyucikan kita dari keinginan najis dan keinginan jahat. Kita tidak kikir dan tidak serakah, sampai bisa mengatakan "lebih bahagia memberi daripada menerima". Kita bisa mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus dengan sukacita. Kita bisa memberi untuk pelayanan dan juga untuk sesama yang membutuhkan. Kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Hanya ada dua pilihan, apakah kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus atau dipakai dalam pembangunan tubuh Babel.
- Dalam penggembalaan, kita mengeluh dan mengerang. Semakin besar kandungan, maka beban semakin berat, sehingga kita hanya bisa mengeluh dan mengerang = menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Wahyu 12:2-3
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Keadaan kita (gereja Tuhan) di akhir zaman adalah seperti perempuan hamil yang hendak melahirkan, yaitu keadaan paling lemah dan tidak berdaya. Selain itu, kita masih harus berhadapan dengan naga merah padam, artinya kita berhadapan dengan setan secara langsung. Penderitaan gereja Tuhan akan semakin bertambah sampai puncak penderitaan yang tidak bisa lagi ditanggung. Itulah waktu sesaat, waktu terakhir yang sangat menentukan. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi dalam waktu yang sesaat itu:
- Kemungkinan pertama: kecewa. Jika kita kecewa, maka kita kehilangan segalanya.
- Kemungkinan kedua: mengeluh dan mengerang, menyembah Tuhan dengan hancur hati. Kita hanya bergantung sepenuh pada belas kasih dan kuasa Tuhan. Saat itu akan terjadi kelahiran bayi = pembaharuan hidup. Kita menjadi kuat dan teguh hati (tidak mundur setapak pun, hanya berharap Tuhan, yakin Tuhan menolong), tetap sabar, dan taat dengar-dengaran.
Hasilnya adalah jika mujizat rohani (pembaharuan) terjadi, maka mujizat jasmani juga akan terjadi. Semua masalah yang mustahil sekalipun akan selesai. Tuhan mampu menolong kita semua, dan kita menerima sukacita Sorga. Saat kita menderita, kita ingat Yesus di kayu salib. Yesus sangat menderita di kayu salib karena menanggung dosa kita. Jika kita tidak mampu, kita mohon kekuatan lewat perjamuan suci. Sampai suatu waktu jika Yesus datang kedua kali, kita bisa disempurnakan untuk masuk Yerusalem baru, Kerajaan Sorga yang kekal.
Tuhan memberkati.