Siaran Tunda Ibadah Kunjungan Palangkaraya
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 10:4510:45Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”Kita sudah mempelajari ada 2 macam pelayanan Yesus sampai memberikan nyawa-Nya, dikaitkan dengan kedatangan Yesus pertama kali dan kedatangan Yesus kedua kali.
Praktek pelayanan Yesus sampai menyerahkan nyawa, yaitu Yesus tampil sebagai Juru Selamat/ Penebus (menunjuk halaman tabernakel), tampil sebagai Gembala yang baik (menunjuk ruangan suci), tampil sebagai Mempelai Laki-laki Surga (menunjuk ruangan maha suci).
Sekarang kita mempelajari Yesus memberikan teladan dalam pelayanan.
- Yesus datang untuk melayani, bukan dilayani. Artinya hanya melakukan kewajiban, tanpa hak; tidak menuntut apa-apa.
- Yesus melayani sampai mati di kayu salib, melayani dengan tanda pengorbanan.
Kita harus meneladani Yesus yaitu melayani tanpa menuntut apa-apa/ menuntut hak, bahkan mengorbankan segala sesuatu (waktu, tenaga, pikiran, perasaan, dll), kecuali satu yang tidak boleh dikorbankan yaitu firman pengajaran yang benar.
Praktek melayani tanpa hak, bahkan berkorban apa pun juga yaitu rela mengalami pengalaman kematian/ pengalaman salib bersama Yesus.
Pengertian pengalaman kematian/ pengalaman salib bersama Yesus:
- Sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa (bertobat) dan hidup menurut kehendak Allah.
1 Petrus 4:1-2
4:1Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Jadi melayani Tuhan harus dengan bertobat dan taat dengar-dengaran pada firman Allah.
- Sengsara daging tanpa dosa (percikan darah).
1 Petrus 4:12-13
4:12Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
2 Korintus 6:3-10
6:3Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
6:4Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;
6:7dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela
6:8 ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,
6:9sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;
6:10sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Kita mengalami sengsara tanpa dosa lewat berpuasa, difitnah, dll, supaya pelayanan kita tidak menjadi sandungan tetapi berkenan kepada Tuhan dan sesama, dan kita dipermuliakan bersama Tuhan.
1 Korintus 1:18, 23-241:18Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.1:23tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,1:24tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.Kegunaan salib adalah hikmat dan kuasa Allah untuk menyelamatkan orang berdosa, untuk mengalahkan maut.
Ibrani 2:14-152:14Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;2:15dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.Hanya di dalam salib kita bisa mengalahkan maut dan diselamatkan.
Ada 3 macam maut:
- Maut secara tubuh/ jasmani, meninggal dunia.
- Maut secara rohani, yaitu hidup dalam dosa, tidak bertobat.
- Maut neraka, lautan api dan belerang.
Hati-hati, hidup kita hanya selangkah (satu denyut jantung) jaraknya dari maut. Hanya pengalaman salib (pengalaman kematian bersama Yesus) yang bisa mengalahkan maut. Contohnya: Musa.
Keluaran 2:2-32:2lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.2:3Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;Musa lahir elok/ cantik, menunjuk kehidupan kristen yang bertobat dan lahir baru, selamat dan diberkati oleh Tuhan. Namun masih diancam maut. Tangan orang tua (kekayaan, kedudukan, dll) tidak bisa menjaga anak-anak dari maut. Untuk menghadapi maut, caranya: bayi Musa ditaruh dalam keranjang dari daun pandan/ papirus dan dibuang ke sungai Nil, sama dengan masuk pengalaman kematian/ salib, yang merupakan hikmat dan kuasa Allah untuk menyelamatkan kita dari maut.
Pengertian sungai Nil:
- Pengalaman kematian.
Sehebat apa pun manusia, hanya seperti bayi dalam keranjang. Jika ditaruh di sungai Nil, lama kelamaan akan bocor dan tenggelam, tidak mampu menghadapi sungai Nil. Artinya, manusia daging tidak mampu menghadapi pengalaman kematian/ pengalaman salib bersama Yesus, pasti bersungut-sungut, kecewa, sampai tinggalkan Tuhan, binasa untuk selamanya.
- Arus kehidupan di dunia.
Sungai Nil ini dikuasai oleh Firaun (setan). Manusia daging tidak mampu menghadapi arus kehidupan dunia yang dikuasai setan, pasti berbuat dosa sampai puncaknya dosa: dosa makan minum (rokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin mengawinkan.
Keluaran 2:32:3Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;Keranjang yang banyak bocornya dipakal dengan ter (minyak) dan gala-gala (dempul), ini hikmat dan kuasa Tuhan.
Ter menunjuk Roh Kudus, gala-gala menunjuk firman Allah. Jika digabungkan, menunjuk pada firman dalam urapan Roh Kudus, firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus, firman pengajaran yang benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sanggup menyucikan kita sehingga kita bisa hidup suci. Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus mendorong kita untuk banyak menyembah Tuhan, menangis kepada Tuhan.
Jika kita hidup suci dan banyak menyembah Tuhan, maka kita akan kuat, tahan menghadapi pengalaman salib bersama Yesus, menghadapi aliran dunia.
Keadaan orang yang mengalami pengalaman kematian:
- Tidak salah tetapi disalahkan, bahkan dibenci tanpa alasan, tetapi berdiam diri, tidak melawan, tidak membela diri.
- Seperti ditinggal sendirian, tidak ada yang mau tahu.
Keluaran 2:4
2:4kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
Tetapi ingat, Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang dalam pengalaman kematian, selalu diingat oleh Tuhan.
- Masalah seolah makin memuncak, sampai tidak ada jalan keluar.
Keluaran 2:5-6
5Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
6Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: “Tentulah ini bayi orang Ibrani.”
Dalam pengalaman kematian yang semakin memuncak, kita sedang disiapkan untuk bisa menolong orang yang sedang mengalami puncak masalah.
Saat di tangan putri Firaun, Musa menangis sehingga tidak dibunuh, tetapi diangkat menjadi anak raja. Menghadapi pengalaman kematian, yang bisa kita lakukan hanya menangis, sama dengan hidup suci dan menyembah Tuhan.
Penyembahan dalam kesucian dan dalam pengalaman kematian menarik belas kasihan Tuhan turun. Tuhan mengulurkan tangan anugerah untuk:
- Mengangkat Musa dari air.
Keluaran 2:10
2:10Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: “Karena aku telah menariknya dari air.”
Tangan anugerah Tuhan melindungi dan memelihara kita yang tidak berdaya seperti bayi, di tengah dunia yang sulit. Sampai melindungi kita dari antikris, tangan Tuhan bagaikan 2 sayap burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun selama 3,5 tahun, kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan.
- Tangan anugerah Tuhan mengangkat Musa dari anak budak menjadi anak raja.
Tangan anugerah Tuhan mampu memberi masa depan yang indah, berhasil dan bahagia.
Secara rohani, tangan anugerah Tuhan mampu memakai kita dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus, sekalipun kita tidak berdaya. Tangan anugerah Tuhan mampu membuat yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Tangan anugerah Tuhan mengangkat Musa ke Surga.
Ulangan 34:5-6
34:5Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
34:6Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
Yudas 1:9
1:9Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: “Kiranya Tuhan menghardik engkau!”
Tangan anugerah Tuhan sanggup mengubahkan kita sedikit demi sedikit, sampai menjadi sempurna seperti Yesus, untuk diangkat ke Surga. Mulai dari lembut hati dan taat dengar-dengaran.
Tuhan memberkati.