Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:14-22 tentang sidang jemaat di Laodikia, jemaat yang ketujuh, menunjuk jemaat akhir jaman.
Wahyu 3:16-173:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,Keadaan rohani jemaat Laodikia adalah suam-suam kuku. Artinya kaya secara jasmani (tidak kekurangan apa-apa) tetapi secara rohani melarat, malang, miskin, buta dan telanjang (tidak punya apa-apa, kosong). Mereka hanya mengutamakan perkara jasmani (luar) tetapi tidak menghiraukan perkara rohani, terutama tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar. Ini sama dengan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bagaikan sekam.
Yesaya 29:5-6
29:5 Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombong akan menjadi seperti sekam yang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
Sekam adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang sombong. Sombong adalah sifat dari iblis, yang berlawanan dengan sifat tabiat Yesus sendiri.
Filipi 2:8-9
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
Yesus merendahkan diri serendah-rendahnya dan taat sampai mati di kayu salib dengan lima luka utama. Ini adalah puncak kerendahan hati Yesus, sehingga Yesus ditinggikan setinggi-tingginya sampai di tahta Surga.
Yesaya 14:12-15
14:12 “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: (1)Aku hendak naik ke langit, (2)aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan (3)aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 (4)Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, (5)hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Setan meninggikan diri setinggi-tingginya dengan berkata "aku hendak" sampai lima kali. Ini melawan lima luka Yesus, sehingga dia dicampakkan ke tempat paling rendah di alam maut selamanya.
Celakanya, kesombongan ini melanda gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bagaikan sekam.
- Gereja hujan awal, diwakili oleh Petrus.
Matius 16:21-23
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.â€
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.â€
Petrus sombong, yaitu menolak salib, menolak sengsara daging bersama Yesus. Akibatnya adalah Petrus menyangkal Yesus tiga kali, artinya tubuh jiwa roh Petrus menyangkal Allah Tritunggal. Ini sama dengan dicap 666 dan menjadi sama dengan antikris, bahkan menjadi sama dengan iblis tritunggal.
Petrus hanya memikirkan yang enak bagi daging sekalipun melawan kehendak Tuhan. Petrus selalu mengikuti logika dan keinginan dagingnya sendiri.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Praktek menyangkal Tuhan:
- Keji, yaitu jahat, tidak mau tergembala.
Kejadian 46:34
46:34 maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami--dengan maksud supaya kamu boleh diam di tanah Gosyen.†--Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir.
Tidak mau tergembala artinya:
- Tidak tenang, beredar-edar mengikuti keinginan telinga.
- Berada di kandang penggembalaan seperti Yudas Iskariot, tetapi tidak bisa makan firman penggembalaan. Yudas Iskariot selalu berkata "bukan aku", hanya menghakimi orang lain dan tidak pernah terkena firman.
- Tidak mau mengasihi Tuhan seperti Petrus. Setelah Yesus bertanya tiga kali "Apakah engkau mengasihi Aku?", Petrus baru mengerti tentang penggembalaan.
- Durhaka, yaitu tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
Ibrani 10:25-27
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Tidak beribadah ini dimulai dengan dosa kebiasaan, yaitu tidak beribadah tetapi tidak menyesal. Kalau dilanjutkan, akan menjadi dosa sengaja tidak beribadah.
Menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kita harus semakin giat beribadah melayani Tuhan. Kita harus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari apa pun juga.
Nasehat tertinggi di akhir jaman adalah supaya kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Durhaka juga artinya tidak taat dan tidak dengar-dengaran.
Yohanes 21:1-3
21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.†Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.†Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
- Tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik, tidak sanggup berkata yang baik.
Tidak sanggup berkata yang baik artinya yang ada hanya dusta, gosip, fitnah, mentertawakan firman pengajaran yang benar. Tidak sanggup berbuat yang baik artinya selalu dalam perbuatan yang jahat dan najis yang merugikan orang lain. Petrus sampai memotong telinga Malkhus. Yang paling merugikan adalah kalau sampai membuat orang lain tidak mau lagi mendengar firman pengajaran yang benar. Petrus sampai seperti setan, yaitu membalas kebaikan dengan kejahatan. Petrus menyangkal Yesus yang baik kepadanya.
- Gereja hujan akhir, diwakili oleh jemaat Laodikia.
Wahyu 3:17
3:17 Karena engkau berkata: (1)Aku kaya dan (2)aku telah memperkayakan diriku dan (3)aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Kesombongan jemaat Laodikia adalah karena mengandalkan kekayaan secara jasmani (tiga kali berkata "aku..."). Ini sama dengan menjadi seteru salib Kristus.
Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Pikirannya tertuju pada perkara dunia, artinya yang penting mendapat perkara dunia sekalipun harus berbuat dosa.
Akibatnya adalah rohaninya hancur, yaitu:
- Melarat, artinya selalu susah. Miskin, artinya tidak punya apa-apa. Malang, artinya tidak pernah beruntung.
Jika digabungkan, ini semua sama dengan kosong.
- Buta, artinya gelap.
- Telanjang, artinya campur baur dengan dosa, tidak ada bentuk kebenaran dan kesucian.
Keadaan jemaat Laodikia atau jemaat akhir jaman yang hanya mengejar perkara dunia adalah seperti keadaan bumi sebelum diciptakan, yaitu kosong, gelap, dan tidak berbentuk.
Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Bumi yang belum diciptakan oleh Tuhan, tidak bisa ditempati oleh manusia. Demikian juga keadaan manusia yang melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, tidak bisa ditempati oleh Tuhan, melainkan hanya bisa ditempati oleh roh jahat dan roh najis, untuk masuk pembangunan Babel yang akan dibinasakan selamanya.
Wahyu 18:1-2
18:1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Yesaya 29:6
29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.
Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bagaikan sekam yang sombong, hanya akan dibakar oleh api penghukuman sampai selamanya.
Bagaimana cara Tuhan menolong?
Wahyu 3:18-20
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Cara Tuhan menolong adalah Tuhan mengetuk pintu hati kita. Ini sama dengan Tuhan mendekat pada kita sampai satu hasta jaraknya. Tuhan menjamah hidup kita.
Dengan apa Tuhan mengetuk pintu hati kita?
- Dengan firman pengajaran, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
2 Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Isi firman pengajaran yang benar adalah:
- Menunjukkan yang salah, menunjukkan dosa sampai yang tersembunyi, supaya kita sadar, menyesal, dan mengaku dosa.
- Menegor, supaya kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, bertobat.
- Menasehati, yaitu tuntunan tangan Tuhan untuk membawa kita kembali pada kebenaran, kesucian, sampai kesempurnaan.
Nasehat adalah tuntunan tangan Tuhan untuk memberi jalan keluar dari segala masalah, sampai jalan ke Surga.
Memberitakan firman pengajaran harus dengan kesabaran, yaitu gembala menggunakan waktu untuk menyampaikan firman, dan jemaat menggunakan waktu untuk mendengar firman.
Memberitakan firman pengajaran juga harus dengan kerelaan hati. Gembala memberitakan firman pengajaran dengan rela menanggung segala konsekuensi. Jemaat juga rela mendengar firman pengajaran.
- Dengan hajaran.
Sekeras apa pun firman pengajaran yang disampaikan, merupakan uluran tali kasih Tuhan kepada kita. Kalau ditolak, tali-tali kasih Tuhan akan disimpan. Sampai suatu waktu akan disimpan menjadi cambuk untuk menghajar. Hajaran ini masih merupakan uluran tali kasih Tuhan supaya kita kembali pada kebenaran dan kesucian.
Kalau hajaran ditolak, maka akan dibiarkan oleh Tuhan untuk dihukum.
- Lewat Perjamuan Suci.
1 Korintus 11:28
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Syarat makan dan minum Perjamuan Suci adalah menguji diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada kesalahan dan dosa, kita mengaku pada Tuhan dan sesama. Kita bertobat. Jika tidak ada kesalahan dan dosa, itu merupakan percikan darah dan kita harus berdiam diri.
Yohanes 13:23
13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Dalam pemberitaan firman pengajaran dan Perjamuan Suci, ada dua kemungkinan:
- Seperti Yudas Iskariot yang terpisah dari Tuhan selamanya. Yudas Iskariot keras hati dan menutup pintu hati terhadap ketukan Tuhan, mempertahankan dosa-dosa.
Yohanes 13:26-27
13:26 Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.†Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.â€
- Seperti rasul Yohanes yang bersandar di dada Tuhan.
Ini terjadi kalau kita membuka pintu hati, sama dengan menguji diri lewat ketajaman pedang firman.
Bersandar di dada Tuhan artinya:
- Tergembala dengan benar dan baik pada firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Ini sama dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya = membeli minyak [Wahyu 3:18].
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus = membeli emas.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya = membeli pakaian putih.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dicap 666 oleh antikris.
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Praktek bersandar di dada Tuhan adalah bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Yohanes 21:18
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.â€
Mengulurkan dua tangan kepada Tuhan sama dengan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Ini sama dengan merendahkan diri seperti Yesus. Kita menyerah sepenuh kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, berserah dan berseru kepada Tuhan.
Maka Tuhan juga mengulurkan tangan kepada kita. Posisi kita adalah seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan, sampai tertidur pulas. Tuhan yang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita.
Hasilnya:
- Tangan belas kasih Tuhan mengangkat kita untuk makan bersama Yesus.
Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Artinya tangan belas kasih Tuhan sanggup memelihara dan melindungi kita di tengah dunia akhir jaman yang sudah mustahil, sampai di jaman antikris, sampai hidup kekal selamanya.
Tangan belas kasih Tuhan juga menyediakan masa depan yang berhasil dan indah, sampai masuk Perjamuan Kawin Anak Domba di awan-awan yang permai.
- Tangan belas kasih Tuhan memberi kemenangan atas setan tritunggal, semua masalah beres.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita juga menang atas keadaan suam-suam kuku, sehingga kita hidup suci, setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Suci, setia, dan berkobar-kobar sama dengan biji mata Tuhan sendiri. Hidup mati kita dalam tangan Tuhan.
Kita terus disucikan sampai sempurna, sampai duduk bersanding dengan Tuhan di tahta Kerajaan Surga selamanya.
Tuhan memberkati.