Bersamaan dengan Penataran Imam dan Calon Imam II.Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 16:4-716:4. Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
16:5. Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
16:6. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"
16:7. Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."
Penumpahan cawan murka Allah yang ketiga, sehingga semua air menjadi darah, artinya sengsara, penderitaan, mati rohani, sampai kematian kedua/ kebinasaan selamanya atas mereka yang menumpahkan darah orang-orang yang benar, suci, yang dipakai menyampaikan firman Tuhan.
Pembunuhan berasal dari hati yang berisi kebencian. Itu sebabnya, kita harus menjaga hati nurani yang baik lewat baptisan air yang benar, supaya penuh dengan Roh Kudus dan kasih Allah. Pembunuhan, termasuk fitnah, dilakukan oleh orang-orang yang hatinya tidak baik dan penuh kebencian, terjadi dari zaman ke zaman sebagai berikut.
- Zaman Allah Bapa (zaman permulaan: Adam sampai Abraham, selama kurang lebih 2000 tahun), diwakili pembunuhan Habel oleh Kain.
Kejadian 4:3-5
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Mengapa Kain membunuh Habel (kakak membunuh adik)?
- Sebab persembahan (ibadah dan pelayanan) Kain tidak ditandai dengan kesulungan. Kain mempersembahkan bukan yang sulung/ terbaik, kalau perlu bagian yang jelek-jelek saja dari hasil panennya. Artinya tidak mengutamakan Tuhan, tidak sungguh-sungguh, tidak setia, malas dalam ibadah dan pelayanan pada Tuhan.
Kejadian 4:7
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
1 Yohanes 3:12
3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
- Sebab segala perbuatan Kain adalah jahat.
Jadi, Kain adalah gambaran pelayan Tuhan yang tidak setia (malas) dan jahat, tidak benar dan tidak baik, sama dengan hamba yang tidak berguna bagi Tuhan dan sesama. Dengan demikian, ibadah pelayanannya tidak berkenan/ tidak diindahkan/ ditolak Tuhan. Di sisi lain, persembahan Habel diterima Tuhan.
Kejadian 4:5-8
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Akibatnya, hati Kain sangat panas dan mukanya muram = iri hati, benci, tanpa damai sejahtera, tanpa kelegaan, penuh letih lesu, beban berat dan susah payah. Kain berbuat dosa sampai membunuh Habel. Kalau bekerja dengan iri dan benci, akhirnya pasti membunuh, mulai dari memfitnah, menjelek-jelekkan, dsb.
Lukas 12:45
12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
Dari hati keluar yang jahat, menjadi perbuatan-perbuatan dosa bahkan sampai puncak dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin-mengawinkan, termasuk lewat pandangan, pikiran, perasaan, nikah yang salah, iri, benci, memukul, memfitnah, sampai membunuh hamba Tuhan yang benar. Contoh: Hofni dan Pinehas berbuat najis dengan perempuan-perempuan yang juga melayani di kemah Tuhan.
Hamba/ pelayan Tuhan yang malas dan jahat pasti memiliki hati nurani yang tidak baik (iri dan benci), sehingga hidupnya mengarah pada puncak dosa, termasuk menyingkirkan, membunuh, serta mengancam hamba Tuhan yang benar. Kehidupan itu pasti mengalami penghukuman air menjadi darah. Kerohaniannya mati sehingga tidak mau lagi tergembala, tidak bergairah untuk berdoa dan mendengar firman, sampai pada kebinasaan kekal.
Kejadian 4:4
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
Di sisi lain, Habel mempersembahkan lemak (bagian yang terbaik). Habel mempersembahkan ibadah dan pelayanan yang benar, dengan tanda:
- Kesulungan = mengutamakan Tuhan, setia dan berkobar dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
- Mempersembahkan lemak = disertai perbuatan dan perkataan yang benar dan baik.
Jadi, Habel menunjuk pada hamba/ pelayan Tuhan yang setia dan baik. Tuhan mencari pelayan yang setia dan baik lebih dulu, dengan hati nurani baik yang penuh Roh Kudus dan kasih Allah. Ibadah dan pelayanannya diindahkan/ diterima/ berkenan pada Tuhan.
Ibrani 11:4
11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Tuhan mengindahkan Habel, sampaipun dia sudah mati. Artinya Tuhan mampu memelihara pelayanNya yang setia dan baik (dengan hati nurani baik) di tengah dunia yang semakin sulit (krisis, penuh dosa), sampai hidup kekal selamanya. "Takkan kekurangan aku" secara jasmani artinya kita terpelihara. Sedangkan secara rohani artinya kita bisa hidup benar dan suci bahkan sempurna. Selanjutnya, Tuhan juga mampu memberikan masa depan yang berhasil dan indah, sampai kita masuk Kerajaan Sorga kekal selamanya.
- Zaman Allah Anak (zaman pertengahan: Abraham sampai kedatangan Yesus I, selama kurang lebih 2000 tahun), diwakili pembunuhan nabi Yohanes Pembaptis oleh Herodes dengan keluarganya yang tidak sah (tidak halal).
Mengapa Herodes membunuh Yohanes Pembaptis? Karena Herodes sekeluarga memiliki hati nurani yang tidak baik, sehingga menunjukkan sikap yang tidak baik terhadap pemberitaan firman pengajaran yang benar, sebagai berikut:
- Sikap Herodes/ suami/ gembala.
Matius 14:1-5
14:1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah.
14:2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya."
14:3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
14:4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
14:5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.
Markus 6:17-20
6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Sikap terhadap firman yang menunjuk dosa-dosa, seolah menelanjangi kita, adalah Herodes senang mendengar firman Tuhan, namun hatinya terombang-ambing oleh suara asing. Suara asing dari luar melalui orang-orang yang paling dekat dengan kita, misalnya: suami, istri, anak, orang tua, cucu, teman, dll, yang menyampaikan sesuatu yang salah. Contoh: Herodes mendengar suara Herodias yang tidak menerima tegoran firman yang disampaikan Yohanes Pembaptis, sehingga Herodias dendam terhadap Yohanes Pembaptis (pemberita firman). Suara asing dari luar juga menunjuk ajaran palsu dari nabi-nabi palsu. Suara asing dari dalam menunjuk pada suara daging yang bertentangan dan melawan firman pengajaran yang benar.
Akibatnya adalah tidak bisa mengerti, tidak bisa percaya/ yakin pada firman, tidak bisa mempraktekkan firman pengajaran yang benar. Dengan demikian, mereka tetap mempertahankan dosa-dosa sampai pada puncak dosa (secara pribadi), juga mempertahankan nikah yang salah/ haram yang tidak sesuai dengan Alkitab. Herodes tetap mempertahankan keinginan untuk membunuh Yohanes, sehingga menyimpan kebencian dan dendam. Herodes tidak mau bertobat, sampai tidak bisa bertobat, dan juga tidak bisa lahir baru, tidak mengalami penyucian dan pembaruan, tetap mempertahankan manusia darah dan daging yang berdosa.
Suami/ gembala yang bimbang terhadap firman pengajaran yang benar = tidak berguna bagi Tuhan ataupun bagi rumah tangga, berdampak negatif kepada istri dan anak-anaknya termasuk pada sidang jemaat.
- Sikap Herodias/ istri.
Matius 14:8
14:8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."
Kisah Para Rasul 5:31-33
5:31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
5:33 Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.
Sikap menghasut juga ditemukan pada gereja hujan awal yang sangat tertusuk/ sakit hati pada saat mendengar firman pengajaran benar yang menunjuk dosa-dosa mereka. Mereka menolak firman pengajaran yang benar, sehingga mempertahankan dosa sampai puncak dosa, mempertahankan nikah dan rumah tangga yang haram (tidak halal).
Kalau kita sudah dalam firman pengajaran yang benar, jangan mempertahankan nikah yang salah, karena akan mempengaruhi sikap kita dalam menerima firman. Dulu suka dikoreksi firman, namun semakin lama mempertahankan nikah yang salah, kemudian tidak lagi mau dikoreksi firman. Lebih baik kita segera mengaku dan bertobat dari nikah yang salah.
Herodias dendam dan menghasut anaknya untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis = istri, hamba/ pelayan Tuhan yang tidak mau dan tidak bisa bertobat, tidak bisa lahir baru, tetap menjadi manusia darah dan daging. Kehidupan semacam ini pasti dihukum Tuhan.
- Sikap anak Herodias/ kaum muda dan remaja.
Matius 14:6-8
14:6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes,
14:7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.
14:8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam."
Anak Herodias tidak menghargai firman pengajaran yang benar, prakteknya adalah:
- Lebih menghargai pesta dunia (perbuatan dosa) daripada firman pengajaran serta ibadah dan pelayanan yang benar. Atau, tetap beribadah dan melayani Tuhan tetapi tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar, hanya menonjolkan kemakmuran, hiburan, kesukaan daging, tanpa nilai rohani sedikitpun.
- Melakukan perbuatan daging/ dosa sampai puncak dosa, yang bertentangan dengan Alkitab/ firman pengajaran benar.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Kehidupan semacam ini tidak bisa bertobat, tidak lahir baru, sehingga tidak bisa mewarisi Kerajaan Sorga yang kekal. Dengan demikian, sikap suami (Herodes), istri (Herodias), dan anak (anak Herodias) dari nikah yang tidak halal ini sama. Semuanya tidak bisa bertobat dan tidak bisa lahir baru. Akibatnya adalah mereka membunuh Yohanes Pembaptis. Kalau kita masuk nikah yang salah, sama dengan kita masuk dosa pembunuhan, tidak ada gunanya.
Kepala Yohanes Pembaptis diletakkan di atas talam. Artinya jika hati nurani tidak baik, tidak diisi firman pengajaran yang benar, maka hati kita bagaikan talam yang diisi kebencian dan dendam, sehingga hanya berbuat dosa membunuh, memfitnah, menjelek-jelekkan orang benar. Memfitnah = membunuh = menumpahkan darah. Kehidupan itu pasti masuk penghukuman air menjadi darah. Mereka pasti menjadi malas dan tidak bergairah lagi dalam perkara rohani. Mereka hanya menunju kematian kedua di neraka.
Itu sebabnya, kita harus memiliki hati nurani baik lewat baptisan air, sehingga kita bisa memiliki sikap positif seperti Yohanes Pembaptis. Prakteknya adalah:
- Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran benar, sekalipun diancam pembunuhan.
- Tetap taat dengar-dengaran pada firman pengajaran benar, apapun resikonya.
- Sebagai seorang gembala: berani dan tegas untuk hanya memberitakan firman pengajaran benar.
Sebagai jemaat: berani dan tegas untuk hanya mendengarkan firman pengajaran benar, apapun resikonya.
Resiko yang harus ditanggung Yohanes Pembaptis adalah dipenggal kepalanya. Itu bukan suatu kekalahan, tetapi memberi kesempatan Yesus menjadi Kepala untuk bekerja dengan kuasa kebangkitan. Hasilnya adalah:
- Yohanes Pembaptis bekerja meletakkan dasar keselamatan, sedangkan Yesus memantapkan dasar keselamatan dan membangun di atas dasar keselamatan, sampai kita mencapai kesempurnaan. Artinya kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (kegerakan Roh Kudus hujan akhir), sekalipun harus berkorban apapun juga (kecuali firman pengajaran benar), apapun tantangan dan rintangannya. Kita menempatkan Yesus sebagai Kepala. Dia sudah mati di Bukit Golgota untuk bertanggung-jawab sepenuhnya atas hidup kita.
Tugas kita hanya melayani pembangunan tubuh Kristus, mulai dari nikah/ rumah tangga, dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna. Dalam nikah, suami mengasihi istri, istri tunduk pada suami, anak-anak taat pada orang tua. Dalam penggembalaan, kita setia dan benar. Maka, seluruh kehidupan kita adalah tanggung-jawab Yesus sebagai Kepala. Urusan kita hanya melayani. Dia tidak pernah menipu kita.
- Kita mengalami kuasa kebangkitan sehingga kita bebas dari maut.
1 Korintus 15:55-58
15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Buktinya adalah:
- Kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Yesus datang kedua kali). Yang meninggal akan dibangkitkan, yang hidup sampai kedatangan Yesus kedua kali akan disempurnakan, keduanya akan disatukan sebagai tubuh Kristus sempurna.
- Kita menerima hidup kekal selamanya. Semua tidak sia-sia dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Semua yang di dunia hanya sia-sia, paling maksimal hanya sampai di liang kubur, tetapi ibadah dan pelayanan tidak sia-sia bahkan membawa kita pada hidup kekal.
- Zaman Allah Roh Kudus (zaman akhir: kedatangan Yesus pertama kali sampai kedua kali, selama kurang lebih 2000 tahun), diwakili pembunuhan massal gereja Tuhan oleh antikris yang berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Siapa yang dibantai/ dibunuh oleh antikris? Gereja yang menuruti hukum Allah (Meja Roti Sajian) dan memiliki kesaksian Yesus (Pelita Emas), tetapi tidak memiliki Mezbah Dupa Emas, artinya tidak mau menyembah Tuhan, atau penyembahannya tidak mencapai ukuran. Ukuran doa penyembahan adalah sampai daging tidak bersuara lagi.
Yohanes 4:24
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Ukuran penyembahan yang benar adalah kebenaran dan Roh. Kebenaran = firman pengajaran yang benar, Roh = urapan Roh Kudus. Jika digabung, kita menerima firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyucikan seluruh hidup kita. Firman dan Roh Kudus = dua sayap burung nazar yang besar. Semakin kita suci dan benar, maka semakin besar sayap itu, semakin erat pelukan dua tangan Tuhan, sampai kita tiba di puncak gunung Tuhan.
Ayub 39:30-33
39:30 Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?
39:31 Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
39:32 Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
39:33 anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."
Gunung yang tinggi (bukit batu) menunjuk pada tempat sarang rajawali. Doa penyembahan harus sudah menjadi kebutuhan pokok dari seorang hamba/ pelayan Tuhan, sebagaimana nafas hidup. Hasilnya adalah:
- Rajawali tinggal di sarang untuk mengerami telur, sekaligus mengganti bulu. Dalam doa penyembahan, ada kuasa Tuhan untuk membaharui kita. Kita memandang/ menghargai korban Kristus. Kita makan korban Kristus lewat perjamuan suci, sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati, tidak pernah putus asa/ kecewa/ meninggalkan Tuhan, tidak pernah meninggalkan jabatan pelayanan, tidak mundur setapak pun, apapun yang terjadi. Kita tetap percaya dan berharap pada belas kasih dan kuasa Tuhan yang ajaib. Jangan percaya/ berharap pada uang atau siapapun, karena belas kasih Tuhan tidak terbatas.
- Dari jauh matanya mengintai dan mengamati mangsa/ musuh. Dalam doa penyembahan, kita mengalami kuasa Tuhan untuk mengalahkan musuh/ masalah apa pun yang mustahil. Semua musuh akan dikalahkan, semua masalah akan diselesaikan.
- Gunung yang tinggi dan sulit didatangi, artinya kita mengalami perlindungan dan pemeliharaan Tuhan di tengah dunia yang sulit dan penuh celaka marabahaya, sampaipun saat antikris berkuasa 3,5 tahun. Sayap burung nasar akan menerbangkan kita ke padang gurun, di mana kita dipelihara Tuhan secara langsung lewat firman dan perjamuan suci. Kita dilindungi dari hukuman cawan yang ketiga (air menjadi darah). Saat Yesus datang kedua kali, kita diubah menjadi sama sempurna seperti Dia, kita bisa masuk Yerusalem baru kekal selamanya. Kita menikmati air anggur yang termanis dalam perjamuan kawin Anak Domba, yaitu kebahagiaan Sorga yang kekal selamanya.
Tuhan memberkati.