Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:1-5
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
Peniupan sangkakala yang kelima, yaitu hukuman Anak Allah yang kelima.
Lubang jurang maut [Wahyu 9:2] = abusos = lubang yang tidak terduga dalamnya.
Lubang jurang maut adalah tempat setan dengan roh jahat dan roh najis.
Wahyu 20:1-3
20:1 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;
20:2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
20:3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
Sikap kita terhadap bunyi sangkakala/ firman penggembalaan menentukan nasib kita, apakah naik ke awan-awan permai, atau turun ke lubang jurang maut.
Yohanes 12:46-48
12:46 Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
12:47 Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.Ada 3 sikap terhadap perkataan Yesus/ bunyi sangkakala/ firman pengajaran yang benar dan keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua:
- [Yohanes 12:47] Mendengar tapi tidak melakukan (10 x 0 = 0).
Akibatnya adalah kosong, hampa.
- [Yohanes 12:48] Mendengar tapi menolak/ melawan (10 x -10 = -100).
Akibatnya adalah hidupnya makin negatif, sampai turun di lubang jurang maut, bergaul dengan setan dengan roh jahat dan roh najis sampai binasa di neraka selamanya.
- [Yohanes 12:46] Mendengar dan melakukan (10 x 10 = 100).
Sampai mencapai kota terang, Yerusalem Baru yang kekal selamanya.
Matius 7:24
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kehidupan yang mendengar dan melakukan perkataan Yesus sama dengan orang bijaksana yang membangun rumah di atas batu karang, sama dengan dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah rohani/ tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Supaya kita tidak masuk lubang jurang maut tetapi naik ke atas, maka kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari melayani nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Bangsa Kafir yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah seperti keledai yang ditunggangi Yesus untuk masuk ke Yerusalem.
Matius 21:1-2
21:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
21:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.Yesus naik keledai dekat Yerusalem.
Sebenarnya untuk masuk Yerusalem, Yesus bisa hanya berjalan kaki saja, karena sudah dekat.
Jika Yesus mau menunggangi keledai bangsa Kafir, itu semata-mata hanya karena kemurahan Tuhan yang seharga korban Kristus di kayu salib.
Bangsa Kafir harus menghargai kemurahan Tuhan/ darah Yesus.
Prakteknya adalah tidak boleh sombong kalau dipakai Tuhan. Kita hanya mengucap syukur kepada Tuhan. Juga tidak boleh minder sehingga tidak mau melayani.
Jika kita dipakai oleh Tuhan, maka kita harus bisa dipercaya oleh Tuhan. Kita bisa setia dan tanggung-jawab kepada Tuhan.
Matius 21:7
21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
Keledai mau ditunggangi Yesus = penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
Kejadian 49:11
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Keledai yang dipakai Tuhan adalah keledai yang tertambat pada pokok anggur pilihan, yaitu kehidupan yang tergembala.
Jika bangsa Kafir tidak tergembala, maka akan menjadi keledai liar dan jalang.
Kejadian 16:12
16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
Galatia 4:29-30
4:29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.
4:30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."Ciri kehidupan bangsa Kafir yang tidak tergembala adalah:
- Mencampuradukkan yang rohani dengan daging. Daging selalu menekan roh supaya lebih mengutamakan perkara daging daripada perkara rohani.
- Berbuat dosa sampai puncaknya dosa = membangun Babel, mempelai wanita setan, yang akan dibinasakan oleh Tuhan.
Syarat tergembala:
- Gembala menyiapkan makanan firman penggembalaan. Domba-domba makan firman penggembalaan.
- Harus selalu berada di kandang penggembalaan, bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah dan tidak bisa dihancurkan oleh setan tritunggal. Justru kita mengalami penyucian secara intensif/ terus-menerus.
Ada 3 sifat tabiat kekafiran yang harus disucikan dalam kandang penggembalaan:
- Kepahitan hati, iri hati, kebencian tanpa alasan, egois (mementingkan diri sendiri sampai mengorbankan orang lain, bahkan mengorbankan Tuhan/ firman pengajaran yang benar).
Yohanes 4:9
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Yakobus 3:14-16
3:14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
3:15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Perbuatan jahat adalah perbuatan yang merugikan orang lain, sampai membalas kebaikan dengan kejahatan.
Dalam penggembalaan, kita disucikan terus-menerus dari kepahitan hati, sehingga kita bisa saling mengasihi, saling memperhatikan.
- Tabiat anjing dan babi.
Babi menunjuk perbuatan dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (hubungan suami-istri antara laki-laki dan wanita yang bukan suami-istri sah, kawin campur, kawin cerai).
Anjing menunjuk pada perkataan sia-sia, dusta, gosip, hujat.
Jika disucikan dari tabiat anjing dan babi, maka hidupnya suci, nikahnya suci, pelayanannya suci dan diurapi oleh Roh Kudus.
Amsal 15:8
15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Kita disucikan sehingga menjadi jujur, menjadi rumah doa.
- Tabiat kekuatiran.
Matius 6:31-34
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Kuatir mengakibatkan tidak setia dan tidak benar.
Kuatir mengakibatkan kikir dan serakah. Kikir artinya tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Serakah artinya mencuri milik Tuhan dan milik sesama yang membutuhkan.
Jika disucikan dari tabiat kekuatiran, maka kita bisa menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang setia dan benar dalam segala hal. Kita bisa lebih berbahagia memberi daripada menerima, sampai bisa memberikan seluruh hidup kita kepada Tuhan, seperti keledai ditunggangi oleh Tuhan.
Melayani Tuhan memang harus ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan. Tetapi Yesus sebagai Kepala, Mempelai Pria Sorga, akan bertanggung-jawab atas hidup kita, menentukan setiap langkah hidup kita. Tuhan akan mengulurkan tangan kasihNya untuk mengadakan mujizat di tengah kita.
Yohanes 7:5-6
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya.
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
Jika Tuhan belum menolong:
- Tuhan memberi waktu untuk mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman.
- Tuhan menunggu kita sampai percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Yakobus 5:10-11
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Saat dalam penderitaan, kita harus sabar dan tekun menunggu waktu Tuhan. Jangan mencari jalan keluar sendiri di luar firman.
Jika mau sabar, tekun, percaya dan mempercayakan diri, menyembah Tuhan, maka Tuhan akan menolong. Tuhan memulihkan Ayub dua kali lipat.
Ayub 42:1-2
42:1 Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Ayub mengaku bahwa Tuhan tidak gagal.
Markus 5:25-29
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Perempuan ini menghadapi penyakit dan masalah yang mustahil, kebusukan. Saat percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, maka keadaannya dipulihkan.
Daniel 3:16-18,25
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Sadrakh, Mesakh, Abednego tetap menyembah Tuhan apa pun yang dihadapi. Maka Tuhan sanggup menolong.
Matius 21:5
21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Tuhan mengubahkan hidup kita menjadi rendah hati dan lemah lembut. Kita bisa mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita, mengaku tidak layak. Tetapi kita tetap mau menyembah Tuhan. Maka Tuhan sanggup mengadakan mujizat dalam hidup kita. Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, layak menyambut kedatanganNya kedua kali dengan sorak-sorai "Haleluya".
Tuhan memberkati.