Bersamaan Penataran III Imam-imam dan Calon ImamMatius 27:11-26 tentang 7 percikan darah diatas tabut perjanjian.
Artinya sekarang adalah sengsara yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan, menyucikan, sampai menyempurnakan gereja Tuhan.
Kita mempelajari percikan darah yang ketiga yaitu Yesus diolok-olok.
Matius 27:27-3127:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. 27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. 27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" 27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. 27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.
Ada 3 macam olokan yang dialami oleh Yesus:
- Para serdadu mengenakan jubah ungu kepada Yesus kemudian memukul Yesus [ayat 28].
Ini sama dengan mengolok-olok kewibawaan Yesus sebagai Raja. Salah satu kewibawaan Yesus sebagai Raja yaitu mengalahkan dosa.
Jika kita tetap mempertahankan dosa, mempertahankan yang salah, sama dengan mengolok-olok kewibawaan Yesus.
- Memahkotai Yesus dengan mahkota duri [ayat 29].
Sebenarnya mahkota Yesus sebagai Raja segala raja adalah pelangi, mahkota kemuliaan.
Memahkotai Yesus dengan mahkota duri sama dengan mengolok-olok kemuliaan Yesus sebagai Raja.
Prakteknya adalah perbuatan dan perkataan memilukan Tuhan, memedihkan hati orang tua, membuat gembala berkeluh kesah. Akibatnya adalah akan tertusuk oleh duri dan dibakar.
Yesus rela menerima percikan darah, yaitu memakai mahkota duri untuk melepaskan kita dari kutukan dosa dan sekaligus memberikan mahkota mempelai kepada kita supaya kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah.
Kidung Agung 3:113:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.Dalam perjanjian lama, Salomo memakai mahkota mempelai untuk masuk hari pernikahannya, hari kesukaannya.
Dalam perjanjian baru, gereja yang sempurna memakai mahkota mempelai untuk melihat Yesus muka dengan muka di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah, masuk hari kesukaan, puncak kesukaan/ kebahagiaan.
Sekarang kita harus berjuang dan menang terutama untuk mendapatkan mahkota mempelai.
Segala sesuatu yang kita perjuangkan dan kita capai di dunia, akan sia-sia/ tidak ada artinya jika kita tidak memiliki mahkota mempelai, tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali, semua akan hancur dan binasa bersama dunia.
Ada 5 tingkatan mahkota mempelai:- Mahkota Kebenaran.
2 Timotius 4:7-8
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Syarat untuk mendapat mahkota kebenaran adalah kita harus berjuang dan menang untuk tetap memelihara iman sampai garis akhir, sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Praktek memelihara iman:
- Berjuang untuk tetap percaya dan mengaku Yesus, sampai garis akhir.
- Berjuang untuk tetap hidup benar dalam segala hal, sampai garis akhir.
- Berjuang untuk tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, yang sudah kita alami dalam hidup kita.
1 Timotius 4:1-2
4:1. Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Hati-hati, di akhir jaman banyak yang akan murtad, tinggalkan firman pengajaran yang benar sebab mendengar suara asing yang membuat bimbang dan gugur dari iman.
Dalam urapan Roh Kudus, kita bisa tegas menolak suara asing dan tegas untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Maka tahbisan kita benar di hadapan Tuhan.
Hasilnya:
- Kita selamat dan terpelihara pada masa kesukaran, baik secara jasmani dan rohani.
Amsal 10:2-3
10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
- Benar seperti Yesus benar.
1 Yohanes 3:7
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
- Mahkota Abadi.
1 Korintus 9:25-27
9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil (mengajar, TL) kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Syaratnya adalah berjuang untuk memberitakan atau mendengar firman penginjilan dan pengajaran yang benar, dan berjuang untuk taat dengar-dengaran.
Hasilnya:
- Kita bisa hidup suci dan saling mengasihi.
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
- Tidak mengalami maut, sama dengan tidak berbuat dosa.
Yohanes 8:51
8:51. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
Tuhan tampil sebagai Penyembuh sehingga kita bisa sehat secara rohani (tidak berbuat dosa) dan sehat secara jasmani (secara tubuh, ekonomi, dll).
Keluaran 15:26
15:26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
- Tuhan membuka pintu Sorga bagi kita.
Matius 7:21-23
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tuhan juga membukakan pintu-pintu di dunia bagi kita, pintu masa depan, sampai pintu Surga dibukakan bagi kita.
Jika melayani dengan tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, itu sama dengan pembuat kejahatan. Makin melayani makin berbuat jahat, dan akan diusir oleh Tuhan, dalam kebinasaan.
- Mahkota Kehidupan.
Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Syaratnya:
- Berjuang untuk setia dalam ibadah pelayanan, sampai garis akhir.
- Berjuang untuk tahan uji dalam menghadapi pencobaan.
Yakobus 1:12
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Orang yang tahan uji sama dengan bijaksana.
Matius 7:24-25
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Bijaksana sama dengan tahu batas, dalam perkataan dan perbuatan harus benar dan baik. Tahu batas dengan siapa kita berbicara dan apa isi pembicaraan. Juga tahu batas dalam mendengar firman, yaitu tidak mengkritik firman, tidak bergurau saat mendengar firman, sampai taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Jika setia dan bijaksana, hasilnya adalah:
- Dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jika tidak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, cepat atau lambat akan dipakai dalam pembangunan Babel yang akan dibinasakan.
- Mati hidup kita ditentukan oleh setia dan bijaksana. Jika kita setia dan bijaksana, kita tidak akan binasa.
Wahyu 2:11
2:11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
- Mahkota Kemuliaan yang tidak layu.
1 Petrus 5:4
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Syaratnya adalah berjuang untuk tergembala pada penggembalaan yang benar.
Prakteknya:
- Berjuang untuk tekun dalam kandang penggembalaan. Dalam tabernakel terkena pada ruangan suci, di mana terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas --> ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian --> ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas --> ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Mulai dari seorang gembala harus tekun dalam kandang penggembalaan.
- Berjuang untuk melayani dengan sukarela, tidak terpaksa.
1 Petrus 5:2
5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Melayani dengan pengabdian diri, tidak mencari keuntungan, tidak menuntut sesuatu, bahkan berkorban apa pun juga.
- Menjadi teladan.
1 Petrus 5:3
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
1 Timotius 4:12
4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Hasilnya adalah tidak pernah layu, seperti pohon ditanam di tepi aliran air.
Mazmur 1:3
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Tidak layu artinya:
- Tidak putus asa/ kecewa dan tidak bangga akan sesuatu, tetapi bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Tidak tersandung, tidak jatuh dalam dosa dan tidak tersesat.
- Tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Maka cepat atau lambat pasti akan berbuah manis. Dalam penggembalaan, hidup kita akan manis, tertata rapi, dan indah. Dalam penggembalaan, hidup kita akan berhasil karena Tuhan, asalkan kita tinggal melekat pada pokok.
- Mahkota Kemegahan/ Mahkota Sukacita/ Mahkota Kebahagiaan.
1 Tesalonika 2:19-20
2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?
2:20 Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.
Syaratnya adalah rela mengalami percikan darah, sengsara bersama Yesus.
1 Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Saat mengalami percikan darah, saat itu kita mengalami urapan Roh Kudus, Roh Kemuliaan (shekinah glory) di atas kepala kita.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Hasilnya:
- Kita bisa bahagia/ sukacita dalam penderitaaan.
- Kita mengalami keubahan hidup/ pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Pembaharuan Yerusalem Baru yaitu jernih seperti kristal, artinya:
- Jujur, "ya" katakan "ya", "tidak" katakan "tidak". Jujur dalam hal pengajaran, jujur dalam hal keuangan, sampai jujur dalam segala hal.
- Iman yang tulus ikhlas, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Maka di situ ada sinar kemuliaan (shekinah glory).
Contohnya:
- Saulus terkena shekinah glory sehingga diubahkan menjadi Paulus. Kehidupan yang tidak ada harapan secara rohani dan seharusnya dibinasakan, masih bisa diubahkan kalau ada kejujuran dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
- Janda Sarfat secara jasmani tidak ada harapan, namun jika ada kejujuran dan iman yang tulus ikhlas, ada shekinah glory untuk menolong.
- Penjahat yang disalib di sebelah Yesus (tidak ada lagi masa depan secara jasmani dan rohani), jika jujur dan percaya, masih bisa dipulihkan sampai masuk ke Firdaus.
Mungkin hidup kita saat ini seperti buluh yang terkulai, seperti sumbu yang sudah pudar nyalanya. Jika kita mau jujur dan ada iman yang tulus ikhlas, maka ada shekinah glory sanggup untuk memulihkan kita. Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan, kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali, masuk perjamuan kawin Anak Domba, inilah puncak sukacita kita.
Tuhan memberkati.