Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 18:22-24
18:22 Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.
18:23 Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
18:24 Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.
Wahyu 18:22-24 adalah tentang Babel yang tidak akan bangkit lagi.
Babel tanpa bunyi (= tanpa firman Allah), baik bunyi seruling (firman penginjilan) ataupun suara sangkakala (firman pengajaran).
Babel tanpa cahaya/ terang = tanpa Roh Kudus.
Suatu waktu Babel/ bumi ini tanpa firman penginjilan dalam urapan Roh Kudus, yaitu firman yang memanggil orang berdosa untuk dibenarkan dan diselamatkan.
Suatu waktu Babel/ bumi ini tanpa firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus, yaitu firman yang menyucikan orang-orang yang sudah selamat untuk menjadi sempurna seperti Yesus sebagai mempelai wanita Sorga.
Akibatnya, terjadi pembunuhan nabi-nabi (dosa kejahatan) dan pembunuhan orang-orang kudus (dosa kenajisan), sehingga manusia menjadi sama seperti Babel, mempelai wanita setan, yang akan ditenggelamkan dalam laut dan tidak ditemukan lagi, binasa selamanya. Suatu waktu di bumi ini hanya ada orang-orang yang keras hati. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang kita harus menerima, menikmati, mengutamakan firman penginjilan (Kabar Baik) dan firman pengajaran (Kabar Mempelai) dalam ibadah dan pelayanan yang benar kepada Tuhan. Dengan demikian, kita bisa mengalami pertumbuhan ke arah keselamatan dan kesempurnaan. Kita harus makan secara rohani dan jasmani, karena jika kita tidak makan maka kita pasti mati.
Lukas 5:1
5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
Lukas 4:43-44
4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Lukas 5:3
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Tujuan utama saat kita beribadah dan melayani Tuhan dengan benar (mengerumuni Yesus) adalah untuk mendengar firman Allah, baik firman penginjilan maupun firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus.
Di sisi lain, contoh ibadah yang tidak benar adalah sementara Musa naik untuk menerima pengajaran Tabernakel dan Mempelai (dua loh batu), bangsa Israel justru datang mengerumuni Harun. Keadaan yang sangat berbahaya jika jemaat lebih mendengar suara asing, sedangkan di saat yang sama menolak gembala yang benar yang bergumul mencari pembukaan rahasia firman yang benar.
Keluaran 32:1
32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir -- kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."
Pengertian rohani ibadah yang tidak benar adalah ibadah yang menonjolkan sesuatu yang di luar firman yang benar (sesuatu yang salah, seperti lembu emas), misalnya: uang, kekayaan, kedudukan, kesukaan dunia, figur manusia tertentu, dsb. Akibatnya adalah terjadi pemberhalaan/ penyembahan lembu emas. Mereka tidak menyembah Tuhan tetapi manusia, kekayaan, kedudukan, dsb. Akibat selanjutnya dari pemberhalaan adalah sidang jemaat akan menjadi sama seperti Babel yang ditenggelamkan dalam laut dan tidak ditemukan lagi = binasa selamanya.
Keluaran 32:19,6
32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.
Jika kita masuk ibadah dan pelayanan yang benar, yaitu ibadah dengan tujuan untuk menikmati, mendengar, dan dengar-dengaran pada firman penginjilan dan firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus, maka kita akan mengalami dua macam pertumbuhan rohani.
- Pertumbuhan secara kuantitas/ jumlah, sebagai hasil dari pekerjaan firman penginjilan dalam urapan Roh Kudus (Kabar Baik).
Firman penginjilan memiliki kekuatan untuk memangggil orang berdosa supaya percaya Yesus dan bertobat (mati terhadap dosa), menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus (lahir baru dari air dan Roh). Dengan demikian, kita mendapatkan hidup baru = hidup Sorgawi = hidup dalam kebenaran.
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Hasil menerima keselamatan adalah kita diberkati sampai kepada anak cucu, bahkan bisa menjadi berkat bagi orang lain. Jadi, warisan terbaik untuk anak cucu kita adalah warisan kebenaran dalam segala hal. Tuhan tidak akan pernah membiarkan orang benar, Tuhan pasti membela dan membuka jalan bagi kita. Saat Natal, kemuliaan Tuhan bisa terjadi sekalipun di kandang. Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan asal ada Yesus (ada kebenaran).
Contoh pertumbuhan kuantitas:
Dalam Perjanjian Lama, Yakub memiliki 12 orang anak, kemudian berkembang menjadi 70 orang anggota keluarga. Bahkan, di tengah tekanan Mesir, orang Israel bisa semakin berkembang jumlahnya sampai tak terhitung jumlahnya. Jika tidak ada tekanan, angka 70 tidak akan berkembang.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus memberitakan injil keselamatan dan memanggil 12 rasul, kemudian berkembang menjadi 70 murid, selanjutnya di Antiokia menjadi 3000 orang, bahkan menjadi 5000 orang, dan sampai saat ini jumlah orang yang diselamatkan tak terhingga banyaknya.
Jangan kita berpuas diri hanya sampai menerima firman penginjilan (Kabar Baik, panggilan Tuhan) = jangan berhenti/ hanya berpuas sampai keselamatan dan berkat Tuhan. Ingat! Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Ada 603.550 laki-laki dari bangsa Israel yang dibawa keluar dari Mesir, tetapi yang sampai di Tanah Kanaan hanya 2 orang, yaitu Yosua dan Kaleb, sedangkan bangsa Israel selebihnya mati bergelimpangan di padang gurun.
- Pertumbuhan secara kualitas, yaitu oleh pekerjaan firman pengajaran benar, untuk memilih orang-orang yang sudah selamat supaya disempurnakan sebagai mempelai wanita Sorga. Setelah kita menerima firman penginjilan, kita harus meningkat untuk makan/ menerima firman pengajaran benar.
Lukas 6:13
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Kehidupan yang bertumbuh secara kuantitas dan kualitas adalah kehidupan yang dipanggil dan dipilih untuk diberi jabatan pelayanan = diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Mereka dipakai untuk melayani dan memuliakan Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau dulu kita sudah menerima firman penginjilan, maka kita masih membutuhkan firman pengajaran yang benar. Kalau kita belum menjadi imam dan raja, mari kita berdoa dan meminta pada Tuhan. Kalau ada yang sudah meninggalkan pelayanan, mari kita segera kembali.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Imam dan raja harus memenuhi peraturan sesuai Alkitab. Seorang imam dan raja harus selalu berada dalam Ruangan Suci = kandang penggembalaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya = persekutuan dengan Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Allah Anak dalam firman dan korban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Jadi, seorang imam dan raja harus tergembala dengan benar dan baik pada firman pengajaran yang benar, sama seperti ranting yang melekat pada satu pokok anggur yang benar. Kita pasti akan memetik hasilnya.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Dalam penggembalaan, kita selalu mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang benar = kita tidak melanggar kesucian Tuhan. Apa yang harus disucikan?
- Sumber pelanggaran harus disucikan, yaitu keinginan dalam hati dan pikiran kita, keinginan jahat (kikir dan serakah) serta keinginan najis dan kepahitan (iri, benci, dendam, dsb.). Kikir = tidak bisa memberi. Serakah = mencuri milik orang lain.
- Penampilan kita jangan sampai menjadi sandungan, termasuk soal rambut dan pakaian. Rambut pria dan wanita haruslah yang sepantasnya untuk pria dan wanita. Pakaian jangan terkoyak karena fungsi pakaian adalah untuk menutupi daging. Rambut dan pakaian haruslah yang baik dan pantas untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Imamat 21:10-11
21:10 Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapi dengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya dan yang ditahbiskan dengan mengenakan kepadanya segala pakaian kudus, janganlah membiarkan rambutnya terurai dan janganlah ia mencabik pakaiannya.
21:11 Janganlah ia dekat kepada semua mayat, bahkan janganlah ia menajiskan diri dengan mayat ayahnya atau ibunya.
- Nikah kita harus disucikan dari kawin-campur, kawin-cerai, kawin-mengawinkan, sehingga nikah kita menjadi benar, suci, dan disatukan. Pergaulan sebelum masuk dalam nikah juga harus disucikan. Jangan bergaul dengan sesuatu yang mematikan kerohanian kita, yang membuat kita berbuat dosa, termasuk tontonan yang tidak baik, dsb.
Imamat 21:13-15
21:13 Ia harus mengambil seorang perempuan yang masih perawan.
21:14 Seorang janda atau perempuan yang telah diceraikan atau yang dirusak kesuciannya atau perempuan sundal, janganlah diambil, melainkan harus seorang perawan dari antara orang-orang sebangsanya,
21:15 supaya jangan ia melanggar kekudusan keturunannya di antara orang-orang sebangsanya, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan dia."
- Roh Kudus mengurapi kita, menolong supaya pikiran (akal budi) kita tidak disesatkan oleh ajaran palsu dan gosip-gosip yang tidak benar. Jangan kita membuka telinga untuk mendengar yang salah, dan justru menolak ajaran yang benar! Sebagai imam dan raja, kita harus selalu berada dalam rel/ jalur kehendak Tuhan.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Roh Kudus akan memberikan karunia Roh untuk memampukan kita melayani Tuhan. Pekerjaan Tuhan hanya mampu dipikul dengan kesucian dan urapan Roh Kudus. Karunia Roh Kudus lebih dari kekuatan, pengalaman, dan kepandaian manusia.
2 Timotius 1:6-7
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Urapan Roh Kudus membuat kita tertib dalam melayani Tuhan, setidaknya kita tidak terlambat untuk beribadah dan melayani Tuhan. Kita tertib serta setia dan berkobar-kobar (menyala-nyala) untuk melayani Tuhan. Kita mengandalkan karunia Roh Kudus dan bukan kemampuan kita sendiri. Kemampuan manusia ada batasnya dan bergantung umur. Karunia Roh Kudus tidak terbatas oleh umur, bahkan bisa semakin meningkat sekalipun kita bertambah tua.
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Wahyu 1:14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Dengan demikian, kita menjadi pelayan Tuhan bagaikan nyala api.
Pelayan Tuhan yang suci, setia, berkobar-kobar, tertib = nyala api.
Mata Tuhan = nyala api.
Pelayan Tuhan yang suci, setia, berkobar-kobar, tertib = biji mata Tuhan sendiri, yang dikhususkan oleh Tuhan. Kita dipanggil, dipilih, dan dikhususkan oleh Tuhan. Kalau kita hanya dipilih, kita masih bisa disesatkan. Namun, kalau kita dikhususkan oleh Tuhan, bahkan sebutir pasirpun tidak boleh mengusik biji mata Tuhan.
Hasilnya adalah kita bisa berbuah manis, kita merasa damai sejahtera, enak dan ringan, mengalami kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi apapun yang menyakitkan hati kita di dunia ini. Apapun yang terjadi, kita tetap bersukacita dan mengucap syukur pada Tuhan.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Kursi Tuhan = nyala api. Pelayan Tuhan yang suci, setia, berkobar-kobar, tertib dan dalam karunia Roh Kudus = menjadi tahta Tuhan di bumi.
Artinya kalau ada tahta Tuhan, kita pasti bisa tersungkur untuk menyembah Tuhan, memberi segala hormat kepada Tuhan.
Wahyu 4:10
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
Kita selalu tersungkur di bawah kaki Tuhan sebagai sang Pencipta. Kita memberikan segala hormat dan pujian bagi Tuhan. Tuhan sang Pencipta, sedangkan kita hanya tanah liat yang banyak kekurangan dan kelemahan. Kita harus banyak mengoreksi diri sendiri, bukan mengoreksi orang lain. Kita tidak mampu menghadapi banyak kemustahilan.
Wahyu 22:1
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Dari tahta Allah, mengalir sungai air kehidupan = Roh Kudus = tangan Tuhan yang terulur bagi kita.
Hasilnya adalah:
- Yehezkiel 47:8-10
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.
47:10 Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak.
Tangan Roh Kudus (tangan belas kasih Tuhan) sanggup menjadikan laut asin menjadi tawar = menghidupkan apa yang sudah mati. Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita di tengah krisis dunia, bahkan di masa antikris berkuasa selama 3,5 tahun. Kita boleh banyak berusaha, tetapi yang terpenting adalah tersungkur di bawah kaki Tuhan. Apa yang sudah mati bisa menjadi hidup = apa yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tangan Tuhan mampu menyelesaikan segala masalah kita, yang sudah mustahil sekalipun, asalkan kita makan firman secara dobel (firman penginjilan dan firman pengajaran yang benar).
- Yohanes 7:37-39
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Roh Kudus memberi kepuasan sejati, sehingga kita bisa selalu mengucap syukur pada Tuhan. Kita tidak akan mencari kepuasan di dunia. Kita tidak akan jatuh dalam dosa Babel.
- Wahyu 22:1
22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Tangan Roh Kudus mampu menyucikan dan menyempurnakan kita sehingga kita tampil jernih seperti kristal, artinya jujur, transparan. Jika benar katakan benar, jika salah harus ditolak, terutama soal firman pengajaran. Kita harus jujur tentang nikah, keuangan, dan dalam segala hal.
Jika kita jujur, kita bisa menjadi rumah doa. Apa saja yang terjadi, kita hanya tersungkur di kaki Tuhan. Kita berseru dan berserah pada Tuhan. Kita akan terus diubahkan sampai sama sempurna seperti Yesus dan kita bisa masuk Yerusalem baru (rumah doa yang kekal), selama-lamanya di tahta Allah.
Tuhan memberkati.