Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 6:12-13
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.


Hukuman Allah Roh Kudus keenam adalah terjadi gempa bumi yang dahsyat, baik secara jasmani, terutama secara rohani, yaitu pengaruh dunia dengan segala kesibukan, kesukaan, kenajisan, kejahatan, dll, yang mengakibatkan kegelapan rohani.
  • Matahari hitam bagaikan karung rambut, artinya adalah tidak ada lagi kasih Allah, yang ada hanya kejahatan, kenajisan, kedurhakaan.

  • Bulan menjadi merah, artinya penebusan oleh darah Yesus sudah berakhir, sama dengan tidak ada lagi pengampunan dosa. Manusia hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

  • Bintang di langit berjatuhan, artinya Roh Kudus tidak bekerja lagi.

Kita masih membahas yang ketiga.
Pekerjaan Roh Kudus di akhir jaman = kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Bintang berguguran = Roh Kudus tidak bekerja lagi, berarti tidak ada lagi kesempatan untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dan berarti masuk pembangunan Babel yang akan dibinasakan selamanya.

Oleh sebab itu, mulai sekarang selagi Roh Kudus masih bekerja, kita harus aktif untuk melayani pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Dimulai dengan pelayanan dalam nikah, penggembalaan, antar-penggembalaan, sampai Israel dan Kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, menjadi mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Pembangunan tubuh Kristus dilakukan oleh imam dan raja. Jadi, kita harus menjadi imam dan raja, sama dengan bintang-bintang yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Siapa yang boleh menjadi imam dan raja / bintang?
Kejadian 15:5
15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Keluaran 19:6
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Bintang/ imam dan raja adalah keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub secara daging, yaitu bangsa Israel asli.

Galatia 3:7
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.

Tetapi dalam Perjanjian Baru, keturunan Abraham adalah orang yang hidup dari iman, orang yang hidup dalam kebenaran, termasuk bangsa Israel dan bangsa Kafir.
Prosesnya adalah percaya Yesus, bertobat, dan lahir baru dalam baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Kita hidup baru dari air dan roh, yaitu hidup dalam kebenaran.

Ada 3 macam tingkatan keturunan Abraham:
  1. Seperti debu tanah.
    Kejadian 13:16
    13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.

  2. Seperti pasir di tepi laut.
    Kejadian 22:17
    22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

  3. Seperti bintang di langit.

ad. 1. Seperti debu tanah.
Artinya imam dan raja, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang beribadah melayani tetapi hanya mencari perkara dunia atau perkara jasmani (keuangan, dll), hanya menggembar-gemborkan perkara jasmani tanpa penyucian, tanpa firman pengajaran yang benar.

Kejadian 3:14
3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

Akibatnya adalah debu tanah akan menjadi makanan ular/ setan, yang akan dibinasakan selamanya.

ad. 2. Seperti pasir di tepi laut.
Kejadian 22:17
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Habakuk 1:9
1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.

Pasir menunjuk pada tawanan, yaitu tawanan dosa, tawanan dunia, tawanan daging dengan segala hawa nafsunya. Ini sama dengan ditawan maut.

Hagai 1:1-4
1:1 Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
1:4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?


Banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang ditawan oleh dosa, dunia, daging, sehingga rumah Allah menjadi reruntuhan. Prakteknya adalah:
  1. Suam-suam kuku, tidak debu, tidak bintang.
    Suam-suam kuku artinya non aktif, tidak setia, tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai tinggalkan ibadah pelayanan, karena mencari perkara-perkara dunia.

    Hagai 1:9-11
    1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
    1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
    1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

    Akibatnya adalah terjadi kekeringan rohani, tidak puas, tidak bahagia, sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia sampai jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.

  2. Aktif dalam ibadah pelayanan, tetapi hanya memandang manusia, tidak memandang Tuhan, tidak memandang firman pengajaran yang benar, menyamaratakan pengajaran.
    Keluaran 2:11-12
    2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
    2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.


    Akibatnya adalah menyembunyikan mayat di pasir, artinya munafik, pura-pura. Di luar kelihatan baik, tetapi suatu waktu saat ada sesuatu akan kelihatan dalamnya, seperti Yudas Iskariot.

    Tanpa Tuhan berarti tanpa Kepala, sehingga akan merusak tubuh Kristus.

  3. Mendengar firman pengajaran yang benar, tetapi tidak praktek.
    Matius 7:26-27
    7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
    7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

    Istilah "hebat kerusakannya" artinya tidak bisa diperbaiki lagi, hancur lebur.
    Akibat tidak taat dengar-dengaran, tidak praktek firman adalah tidak tahan uji menghadapi pencobaan jasmani dan rohani, rumah tangga, sehingga gugur dari iman, gugur dari firman pengajaran yang benar.

    Matius 7:21-23
    7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
    7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
    7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

    Ukuran keberhasilan dalam ibadah pelayanan adalah melakukan kehendak Bapa, taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
    Sebaliknya, kehidupan yang tidak taat dengar-dengaran sama dengan pembuat kejahatan. Semakin tidak taat, semakin jahat. Akibatnya adalah diusir oleh Tuhan. Dulu, Adam dan Hawa tidak taat sehingga diusir ke dunia. Sekarang, manusia yang tidak taat akan diusir ke neraka sehingga binasa selamanya.

ad. 3. Seperti bintang di langit.
Kejadian 22:17
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Bintang adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak ditawan oleh daging, dunia, dosa, tetapi menjadi tawanan Roh Kudus.

Kisah Rasul 20:22-24,28
20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Supaya kita menjadi tawanan roh, bukan tawanan maut, maka kita harus beribadah melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan.

Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Dalam Perjanjian Lama, seorang imam tidak boleh keluar dari tempat kudus atau Ruangan Suci.
Dalam Perjanjian Baru, seorang imam dan raja harus selalu berada dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
  • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
  • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
  • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal:
  • Sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita tidak bisa ditawan oleh maut, bintang tidak bisa digugurkan.
  • Sehingga kita mengalami penyucian secara intensif dan terus-menerus. Kita meningkat dalam kesucian dan dalam urapan Roh Kudus. Kita dikhususkan oleh Tuhan menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita diperhatikan dan dipelihara secara khusus oleh Tuhan.
    Jika keluar dari Ruangan Suci atau kandang penggembalaan, maka pasti akan melanggar kesucian.

Praktek menjadi tawanan roh:
  1. Tidak memiliki keinginan sendiri, pemikiran sendiri, rencana sendiri, tetapi hanya melakukan kehendak Tuhan sekalipun tidak enak bagi daging.
    Kisah Rasul 20:22-23
    20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
    20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

  2. Menyelesaikan pelayanan yang dipercayakan Tuhan sampai garis akhir dengan tanggung-jawab, dengan setia berkobar-kobar, dengan tidak menghiraukan nyawa artinya tidak mau dihalangi oleh apa pun juga.
    Kisah Rasul 20:22-24,28
    20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

    Ibadah dan pelayanan adalah perlombaan, oleh sebab itu harus sampai garis akhir. Jika hebat di awal tetapi berhenti sebelum garis akhir, maka semua akan menjadi sia-sia dan tidak dihitung.

    Kisah Rasul 1:16-18
    1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
    1:17 Dahuluia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
    1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

    Seperti Yudas Iskariot yang dahulu adalah murid Tuhan, tetapi berhenti sebelum garis akhir, sehingga jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah.

  3. Kehidupan yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani.
    Markus 10:45
    10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

    Melayani tanpa pamrih, tidak mencari keuntungan jasmani, tidak tergantung pada perkara bumi. Ini adalah seperti bintang yang tidak ditopang oleh tiang dari bumi, artinya tidak ada kaitan dengan dunia. Bintang hanya hidup dari Tuhan. Sekolah, pekerjaan, dll adalah hanya sebagai sarana, tetapi Tuhan yang menentukan.

    Kisah Rasul 20:35
    20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

    Justru kita rela berkorban waktu, tenaga, pikiran, uang, dll, sampai lebih berbahagia memberi daripada menerima. Sampai kita bisa menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan.

    Kisah Rasul 20:23
    20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

    Yesus rela mati di kayu salib. Rasul Paulus rela sengsara daging. Kita juga harus rela sengsara untuk beribadah melayani Tuhan, baik sengsara daging maupun sengsara batin.

    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Dulu, jika ada percikan darah, maka ada shekinah glory.
    Kita harus mengalami sengsara daging untuk menerima roh kemuliaan, sehingga terjadi pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Markus 10:43-44
    10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
    10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

    Yang harus diubahkan adalah:
    • Besar menjadi kecil. Ini supaya hanya kebesaran dan keagungan Tuhan yang ditampilkan, terutama adalah lewat pembukaan rahasia firman.
    • Tinggi menjadi rendah. Yaitu supaya menjadi rendah hati, sama dengan kemampuan untuk mengaku dosa. Jangan menghakimi dosa orang lain. Rendah hati juga adalah kemampuan untuk menganggap orang lain lebih utama, sehingga kita bisa bekerja-sama.
    • Keras jadi lembut. Yaitu hati lembut dan mulut lembut, sama dengan bayi yang hanya menangis kepada Tuhan. Inilah penyembahan dengan hancur hati, karena hanya bergantung sepenuh kepada belas kasih Tuhan yang besar.

      Contohnya adalah bayi Musa hanya menangis kepada Tuhan. Hasilnya adalah:
      • Musa diangkat dari air, artinya tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup untuk memelihara dan melindungi kita yang tidak berdaya di tengah kesulitan dunia, sampai jaman antikris berkuasa selama 3.5 tahun. Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup mengangkat kita dari lembah kehancuran.
        Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan juga memelihara dan melindungi kita secara rohani, dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dari ajaran palsu. Sehingga kita tetap hidup benar dan suci, tetap hidup damai sejahtera. Semua menjadi enak dan ringan. Jika sudah jatuh, masih ada kesempatan untuk diangkat asalkan kita mau menyembah Tuhan dengan hancur hati.

        Mazmur 51:1-2,19
        51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
        51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
        51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

        Raja Daud sudah jatuh dengan Batsyeba, tetapi masih bisa ditolong oleh Tuhan asalkan hancur hati.

      • Musa diangkat menjadi anak raja, artinya tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup mengangkat kita dari lembah kegagalan, keputusasaan, kemustahilan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil.

        Yesaya 38:1-5
        38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
        38:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
        38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
        38:4 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
        38:5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,

        Raja Hizkia saat jatuh sakit menangis dengan sangat kepada Tuhan, menjadi seperti bayi. Maka Tuhan sanggup menolong dia.

      • Musa diangkat menjadi pemimpin bangsa Israel, artinya kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      • Musa dibangkitkan dan diangkat ke Sorga.
        Ulangan 34:5-6
        34:5 Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.
        34:6 Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

        Yudas 1:9
        1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

        Artinya kita diubahkan sampai sempurna seperti Yesus, tidak lagi salah dalam perkataan tetapi hanya menyeru "Haleluya" untuk menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai.

        Markus 7:25,28,29
        7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
        7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
        7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

        Hari-hari ini, biar kita diubahkan dari tabiat anjing (perkataan keras dan kasar) dan babi (perbuatan najis), sebab ini berpengaruh pada nikah dan buah nikah. Perkataan keras dan kasar diubahkan menjadi perkataan iman, perkataan lembut. Perbuatan yang najis juga diubahkan. Maka lembah kehancuran nikah akan diubahkan sampai menjadi nikah yang sempurna, masuk Pesta Nikah Anak Domba.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 08 Januari 2023 (Minggu Pagi)
    ... kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit dan marilah kita cari nama supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi. Manusia mau mencapai Surga dengan cara sendiri sama dengan kesombongan di luar rencana Tuhan. Akibatnya adalah akan dihancurkan sampai tersisa satu batu putus asa kecewa dibuang ke laut. Sebab keras ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Februari 2011 (Kamis Sore)
    ... diisi dengan firman penggembalaan. Firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan pada seorang gembala hanya karena kasih karunia Tuhan untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia dan berulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat untuk mendewasakan kerohanian sidang jemaat sampai dengan dewasa penuh sempurna dan sama mulia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2023 (Minggu Siang)
    ... firman pengajaran. Memperhatikan firman pengajaran yang benar sama dengan memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap. Kenapa butuh pelita--firman pengajaran yang benar-- Karena dunia akhir zaman sudah dalam kegelapan yaitu kesulitan yang bertambah-tambah dosa-dosa dan puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan-- ajaran palsu--gosip-gosip-- ancaman dan aniaya. Yang paling dibutuhkan dalam ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 September 2012 (Minggu Sore)
    ... kepala dan orang-orang Farisi tidak eprcaya pada kebangkitan Yesus menolak kebangkitan Yesus dan menghalang-halangi kebangkitan Yesus dengan memeterai kubur Yesus dan menjaga kubur Yesus dengan penjaga-penjaga. Secara manusia tidak mungkin terjadi kebangkitan Yesus. Jadi percikan darah adalah penyucian terakhir terutama terhadap SESUATU YANG TIDAK BISA DIJANGKAU OLEH AKAL PIKIRAN MANUSIA sesuatu yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 November 2010 (Senin Sore)
    ... yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli . pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. . Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Januari 2021 (Minggu Pagi)
    ... tentang pembukaan rahasia firman Allah. Wahyu Malaikat Mikhael malaikat penolong malaikat perang menunjuk kuasa Roh Kudus. Ada tiga fase tahap dalam peperangan Fase tahap sebelum peperangan suasana damai. Fase tahap saat peperangan. Fase tahap sesudah peperangan. Ad. . Fase tahap saat peperangan. Wahyu - Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2023 (Rabu Sore)
    ... mengalami maut sampai selama-lamanya. Suasana tanpa maut sama dengan suasana taat dengar-dengaran. Kalau tidak taat akan mengalami maut. Matius . Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Oleh sebab itu Tuhan memberi ujian ketaatan dari zaman ke ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 November 2014 (Kamis Sore)
    ... Efesus sama dengan keadaan dua orang buta di pinggir jalan. Di pinggir jalan menunjuk kehidupan Kristen jalanan tidak tergembala beredar-edar. Dua orang menunjuk suami istri jika tidak tergembala maka akan menjadi buta rohani sehingga hidupnya membabi buta terjadi pertengkaran kekerasan dalam rumah tangga perselingkuhan kawin cerai sampai kawin mengawinkan. Anak-anak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Juni 2021 (Selasa Sore)
    ... barangsiapa yang bimbang kalau ia makan ia telah dihukum karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. Tanpa iman hanya berbuat dosa tanpa penebusan berarti tanpa bulan sehingga hidup dalam kegelapan. Pelitanya hampir padam sampai padam karena tidak memiliki minyak persediaan. Matius . Gadis-gadis yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Agustus 2013 (Senin Sore)
    ... Yesus adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi mulai diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Agustus . Contoh Abraham yang mempersembahkan Ishak anaknya yang tunggal . Seringkali kita mau taat tetapi daging yang tidak mau taat. Kejadian - . Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.