Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:1-3 adalah judul/ kata pengantar.
Wahyu 1:31:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.Isi dari kitab Wahyu adalah kebahagiaan. Ada 7 kebahagiaan dalam kitab Wahyu:
- Wahyu 1:3, berbahagia yang membaca, mendengar, dan menuruti fiman nubuat.
- Wahyu 14:13, berbahagia mereka yang mati di dalam Tuhan.
- Wahyu 16:15, berbahagia yang berjaga-jaga dan memperhatikan pakaiannya.
- Wahyu 19:9, berbahagia yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba (puncak kebahagiaan).
- Wahyu 20:6, berbahagia mereka yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama.
- Wahyu 22:7, berbahagia yang menuruti firman nubuat.
- Wahyu 22:14, berbahagia yang membasuh jubah.
Ini sama dengan kebahagiaan sempurna, kebahagiaan kekal, kebahagiaan Surga, yang tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun di dunia.
Pintu gerbang/ permulaan untuk mendapatkan kebahagiaan yang sempurna adalah membaca, mendengar, dan menuruti firman nubuat. Kebahagiaan di luar firman Allah adalah kebahagiaan semu, yang berasal dari dunia dan berakhir dengan kebinasaan bersama dunia.
‘Waktunya sudah dekat’ artinya kita harus menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk membaca, mendengar dan menuruti firman pengajaran yang benar, sebab kedatangan Tuhan sudah dekat. Kita harus tegas untuk memilih mengalami kebahagiaan Surga atau binasa bersama dunia.
Proses untuk mendapatkan kebahagiaan Surga:
- Membaca firman nubuat.
Yesaya 29:9-12
29:9Tercengang-cenganglah, penuh keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah mabuk, tetapi bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak!
29:10Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu--yakni para nabi--telah dipejamkan-Nya dan mukamu--yaitu para pelihat--telah ditudungi-Nya.
29:11Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai”;
29:12dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.”
Ada 2 kemungkinan yang dihadapi dalam membaca firman nubuat:
- Kitab tidak bisa dibaca sebab termeterai.
Kitab ini diberikan kepada orang yang sebenarnya bisa membaca, mendengar, melihat, tetapi kenyataannya tidak bisa, sebab kitabnya termeterai.
2 Korintus 3:14-16
3:14Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
3:15Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
3:16Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
2 Korintus 4:3-4
4:3Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kitab termeterai sebab hatinya keras dan pikirannya tumpul sehingga tidak menghargai korban Kristus, tidak menghargai Anak Domba Allah yang sudah tersembelih, yang sudah membuka kitab yang termeterai. Hanya Yesus yang bisa membuka meterai, membuka rahasia firman.
Hati keras dan pikiran tumpul yaitu mempertahankan dosa-dosa sampai puncaknya dosa: dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Jangan membaca firman Allah dengan kekerasan hati, mempertahankan dosa, akibatnya pasti tidak mengerti, sehingga tidak bahagia, sampai binasa.
Kita harus membaca firman Allah dengan menghargai/ meninggikan korban Kristus sebab hanya korban Kristus yang sanggup menghancurkan kekerasan hati sehingga dosa-dosa dibuang dan kita bisa membaca firman, mengerti firman, dan kita bahagia, sampai kebahagiaan kekal.
Kita juga harus waspada terhadap ajaran palsu yang meniadakan korban Kristus. Salib/ korban Kristus tidak diberitakan dalam sidang jemaat sehingga firman Allah tetap tertutup/ termeterai, tidak ada pembukaan firman Allah dalam sidang jemaat, berarti tidak bahagia, bahkan binasa selamanya.
- Kitab tidak bisa dibaca sebab orang tersebut tidak bisa membaca, sama dengan tidak mau membaca.
Yesaya 29:12
29:12dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.”
Jika tidak mau membaca, suatu waktu tidak bisa membaca. Tidak mau membaca sebab keras hati, pintu hati tertutup sehingga tidak mau membaca firman sampai tidak bisa membaca firman pengajaran yang benar, tidak bisa menerima firman pengajaran yang benar. Akibatnya, binasa selamanya.
Waktunya sudah dekat, artinya sekarang masih ada waktu untuk membaca firman, tergantung kita mau atau tidak. Jika mau, maka kita akan menerima kebahagiaan Surga. Jika tidak mau, akan binasa.
- Mendengar firman nubuat.
Markus 7:24-30
7:24Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
7:25Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
7:28Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”
7:29Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Mendengar firman nubuat bukan seperti mendengar orang pidato, melawak, mendongeng, tetapi seperti orang lapar yang menjilat remah-remah roti. Dengan suatu kebutuhan dan selalu merasa kurang. Seperti perempuan Kanaan yang datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan anaknya. Ini sama dengan berdoa untuk sesuatu yang mustahil.
Saat Tuhan belum menolong, Tuhan masih sibuk dengan pribadi kita, Tuhan mau melihat sejauh mana kesungguhan hati kita dalam mendengar firman pengajaran yang benar.
Perempuan Kanaan ini berjuang untuk bisa mendapatkan remah-remah roti sekalipun menghadapi tantangan, yaitu:
- Menghadapi kelemahan dari dirinya sendiri.
Anjing biasanya menjilat muntah sehingga harus berjuang supaya bisa menjilat roti.
- Menghadapi halangan dari murid-murid.
Menghadapi sandungan, hinaan, dll dari anak Tuhan/ hamba Tuhan lain.
- Menghadapi Yesus yang menyamakan dirinya dengan anjing, sama dengan bangsa kafir yang najis.
Ini sama dengan berjuang untuk melembut saat menghadapi firman Allah yang keras, sehingga bisa menerima firman Allah sekeras apa pun, yang menunjuk dosa-dosa, merendahkan kita seperti anjing.
Semua halangan/ tantangan/ rintangan merupakan ujian kesungguhan dalam mendengar firman dan akhirnya imannya dinyatakan lulus oleh Tuhan.
Kesungguhan kita dalam menerima firman Allah yaitu jika setiap firman disampaikan, sekalipun keras menegor dan merendahkan kita, kita bisa selalu membenarkan firman. Sebab kita yakin bahwa Tuhan yang merendahkan kita, Tuhan juga yang mengangkat kita.
Lewat firman pengajaran ada kuasa untuk mengangkat kita dari anjing menjadi domba, dan suara domba didengar oleh Tuhan, doa dijawab oleh Tuhan. Kita bisa masuk kandang penggembalaan, sampai masuk Surga.
- Menuruti firman nubuat.
Wahyu 1:3
1:3Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Yakobus 1:22
1:22Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Orang yang membaca dan mendengar firman tetapi tidak menuruti, sama dengan menipu diri sendiri. Ini manusia yang paling jahat, tidak ada harapan dan tidak bisa diharapkan.
Wahyu 22:7
22:7“Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!”
Waktunya sudah sangat dekat untuk kita bisa membaca dan mendengar firman, sebab suatu waktu tidak ada kesempatan lagi untuk membaca dan mendengar firman, tetapi kita harus sudah menuruti firman, firman mendarah daging dalam hidup kita, menjadi tabiat dalam hidup kita. Tabiat Yesus ada dalam hidup kita yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya kepada kita, kita hidup dalam tangan Tuhan.
Hasilnya:
- Laut Kolsom terbelah.
Keluaran 14:21-22
14:21Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Musa menghadapi laut Kolsom dan menghadapi Firaun, tidak ada jalan keluar. Tuhan perintahkan Musa mengulurkan tangan. Musa mengulurkan tangan sehingga laut Kolsom terbelah, artinya:
- Tangan belas kasih Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil, sanggup memberi jalan keluar dari segala masalah.
- Air laut Kolsom menjadi tembok, artinya tangan belas kasih Tuhan sanggup melindungi kita dari serangan setan lewat pencobaan, celaka marabahaya, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu, dll. Sehingga kita aman dan damai sejahtera.
- Bangsa Israel berjalan di tanah kering saat menyeberangi laut Kolsom.
Yesaya 53:2-3
53:2Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:3Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
Seperti tunas kecil menembusi tanah kering, sama dengan perjalanan di atas korban Kristus, yaitu hidup benar.
Maka tangan Tuhan yang berbelas kasih sanggup memelihara dan memberkati kita, yang tidak bisa diketahui orang lain, tidak bisa dihalangi, tidak bisa ditiru.
- Bangsa Israel menuju ke Kanaan. Artinya, kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
- Tuhan mengulurkan tangan untuk mengangkat dari ketenggelaman.
Matius 14:27-31
14:27Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”
14:28Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”
14:29Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”
14:31Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”
Petrus mengulurkan tangan secara otomatis karena tenggelam di tengah lautan. Petrus tenggelam karena bimbang. Bimbang terhadap kuasa Tuhan sehingga berharap orang lain, mengandalkan sesuatu di dunia. Bimbang terhadap firman pengajaran yang benar.
Tenggelam sama dengan merosot, kering secara jasmani dan rohani. Tuhan ijinkan Petrus tenggelam supaya bisa mengulurkan tangan dan berseru kepada Tuhan. Petrus yang hebat merasa seperti batu kecil yang membutuhkan Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan untuk mengangkat dari ketenggelaman, artinya:
- Memulihkan nikah, pelayanan, ekonomi yang sudah kering.
- Mengangkat dari kegagalan dan memberi masa depan yang indah, berhasil dan bahagia.
- Memakai kehidupan kita.
Petrus sudah diangkat tetapi masih bisa menyangkal Tuhan. Oleh sebab itu harus masuk dalam kandang penggembalaan, tergembala dalam 3 macam ibadah pokok supaya terjadi perobekan daging sampai daging tidak bersuara. Sampai Petrus bisa mengulurkan tangan dan rela mati untuk Tuhan.
Yohanes 21:18-19
21:18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
21:19Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”
Kita semua akan diangkat dan diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan saat Yesus datang kembali kedua kali, kita terangkat sampai masuk Yerusalem Baru, kandang penggembalaan terakhir.
Tuhan memberkati.