ad. 2. Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret.
Matius 26:71-72
26:71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
26:72 Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
Lukas 1:26-27,31
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Nazaret adalah tempat permulaan Yesus menjadi daging dalam kandungan Maria.
Lukas 2:51-52
2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Nazaret adalah tempat Yesus menjadi dewasa secara daging.
Jika digabungkan, Nazaret adalah tempat permulaan Yesus menjadi daging, sampai menjadi dewasa.
Yohanes 1:1,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yesus adalah firman pengajaran (Logos) yang lahir menjadi daging.
Jadi, Nazaret artinya firman pengajaran yang menjadi daging sampai kedewasaan penuh, sampai kesempurnaan.
Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret = Petrus menyangkal firman pengajaran yang benar. Ini karena memiliki tanah hati yang tidak baik. Hati yang baik tidak akan terpengaruh oleh apapun juga. Hati yang baik bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.
Yohanes 1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diamdi antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
'Diam'berasal dari bahasa Yunani 'skenoo', artinya ber-Tabernakel.
Alm. van Gessels menerima wahyu pengajaran Tabernakel seperti yang dilihat oleh Musa di Gunung Sinai.
Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret = Petrus menyangkal pengajaran Tabernakel.
Pengajaran Tabernakel ini membimbing kita mulai dari percaya (Pintu Gerbang) sampai sempurna (Tabut Perjanjian). Oleh sebab itu, semuanya harus sama, tidak boleh berbeda sedikitpun.
Yohanes 1:1
1:1 Pada mulanyaadalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Saat kita mau berbicara apa saja, saat kita mau memulai apa saja, 'Pada mulanya'adalah firman pengajaran yang benar.
Artinya:
Menaklukkan tiga binatang buas = menaklukkan lidah yang buas, sehingga lidah hanya untuk bersaksi dan menyembah Tuhan.
Filipi 2:10-11
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku:“Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Lidah ini menentukan perjalanan hidup kita, mau ke Sorga atau mau ke neraka.
Kehidupan yang menerima firman pengajaran akan menjaga lidah.
Kehidupan yang menyangkal pengajaran yang benar seperti Petrus, tidak mengalami kuasa penciptaan dan keadaannya adalah seperti bumi sebelum diciptakan.
Kejadian 1:1-2
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Kehidupan yang menolak firman pengajaran hidupnya:
Jadi, kehidupan yang menolak firman pengajaran adalah tidak berbentuk, kosong, dan gelap, sehingga dikuasai oleh setan tritunggal dan menjadi sama dengan tiga binatang buas.
Tadi, manusia yang dibentuk dan disinari oleh firman pengajaran adalah telanjang tetapi tidak malu, sebab ada sinar kemuliaan.
Tetapi kalau menolak firman pengajaran, akan menjadi telanjang tetapi tidak tahu malu. Buktinya adalah perkataannya tidak tahu malu, perbuatannya tidak tahu malu. Yang paling buas, yang paling telanjang dan tidak tahu malu adalah sudah berbuat dosa (telanjang) tetapi menyalahkan orang lain yang benar.
Jadi kesimpulannya adalah gereja Tuhan mutlak harus menerima firman pengajaran yang benar.
Prosesnya:
Roma 1:16
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Kalau kita sudah mempunyai bentuk kebenaran, maka firman pengajaran yang benar memberi isi, yaitu iman yang benar.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Iman yang benar berasal dari mendengar firman pengajaran yang benar.
1 Petrus 1:5-6
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Iman yang benar akan diuji supaya menjadi iman yang teguh, iman yang murni.
Yakobus 2:21-22
2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Sesudah itu, iman yang murni harus dipraktekkan menjadi perbuatan iman. Ini sama dengan iman yang sempurna. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada buli-buli emas berisi manna.
Contohnya adalah Abraham yang harus mempersembahkan Ishak. Abraham adalah kehidupan yang hidup benar, diisi dengan iman yang benar, iman yang teruji (Abraham tetap menanti janji Tuhan), sampai iman yang sempurna. Hasilnya adalah:
Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok = ketekunan dalam penggembalaan.
2 Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Dalam ketekunan dalam 3 macam ibadah, kita mengalami penyucian lahir-batin, penyucian tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna.
Kalau sudah memiliki bentuk kesucian, maka firman pengajaran akan memberi isi pengharapan.
1 Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Pengharapan untuk suci seperti Yesus suci adalah tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.
Kehidupan kita mungkin seperti tongkat yang sudah tidak memiliki harapan, hanya menunggu rapuh dan hancur. Tetapi kalau kita mau tekun dalam penggembalaan di hadapan Tuhan, maka tongkat itu pasti bisa bertunas, pasti bisa bertumbuh jasmani dan rohani. Kehidupan kita akan bisa berbunga, yaitu dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Juga berbuah sampai buah mempelai, yaitu suci seperti Yesus suci.
Kalau sudah ada bentuk kebenaran dengan isi iman, bentuk kesucian dengan isi pengharapan, bentuk kesempurnaan dengan isi kasih, maka firman pengajaran Tabernakel memberi terang kemuliaan (Shekinah Glory) pada kita, bagaikan memandang wajah Yesus yang bersinar-sinar.
Hasilnya:
Tuhan memberkati.