Matius 24:32 = NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL.
Pohon ara ini ditampilkan dari jaman ke jaman:
- jaman Allah Bapa= menampilkan pohon ara di taman Eden.
- jaman Allah Anak= menampilkan pohon ara di pinggir jalan.
- jaman Allah Roh Kudus= menampilkan nubuat tentang pohon ara.
Ad. 2. POHON ARA DI PINGGIR JALAN.
Matius 21 :18-19.Yesus merasa lapar berarti Yesus tampil sebagai manusia.
Yesus lapar berarti Yesus ingin dipuaskan lewat ibadah pelayanan kita.
Tetapi yang ditemukan Yesus adalah pohon ara yang sudah banyak daunnya, tetapi tidak berbuah, artinya
kehidupan yang sudah banyak beribadah melayani Tuhan, tetapi tidak memuaskan Tuhan, akibatnya:- Tidak puas / kering rohani, sehingga mencari kepuasan di dunia, atau kepuasan dunia dimasukkan dalam gereja.
- Mengalami suasana kutukan, susah payah, kesedihan, banyak air mata (suasana duri-duri), sampai kebinasaan.
Kalau yang sudah melayani bisa saja mengalami kekeringan/kutukan, sampai kebinasaan, bagaimana dengan yang belum melayani? Semoga ini mendorong kehidupan yang belum melayani. Yang sudah melayani harus sungguh-sungguh dan makin ditingkatkan.
Mengapa sudah melayani tapi tidak berbuah / tidak memuaskan Tuhan?- Karena melayani tanpa iman.
Maleakhi 3:8-10, prakteknya adalah melayani tapi menipu Tuhan = mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Contoh: Yudas Iskariot (Yohanes 12:6).
Perpuluhan ada kaitan dengan makanan di rumah Tuhan, itulah firman penggembalaan.
- Kalau gembala mencuri perpuluhan, maka tidak ada makanan dalam penggembalaan.
- Kalau sidang jemaat mencuri kepercayaan Tuhan pada gembala tentang perpuluhan, maka tidak ada makanan dalam sidang penggembalaan.
- Kalau sidang jemaat mencuri perpuluhan, maka tidak akan bisa mengerti firman.
Sebaliknya kalau perpuluhan dikembalikan, maka kita semua bisa makan firman penggembalaan = mendengar sampai taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan. Maka saat kita taat, Tuhan akan membuka tingkap langit, mencurahkan berkat berkelimpahan, kutukan diganti berkat (Maleakhi 3:11-12).
Siklus perpuluhan:
Perpuluhan -->makanan dalam penggembalaan dalam penggembalaan -->taat dengar-dengaran pada firman --->berkat Tuhan dicurahkan (berkat, perlindungan, kebahagiaan) -->kembali pada perpuluhan.
Perpuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan, atau pengakuan bahwa kita hidup dari iman. Tidak mau mengembalikan perpuluhan berarti merasa hidup dari uang.
Matius 4:4.
Pelayan Tuhan yang mengembalikan perpuluhan berarti hidup dari iman. Sebaliknya, pelayan yang mencuri perpuluhan berarti melayani tanpa iman = melayani tanpa buah, hanya berdaun saja. Pelayanan tanpa buah iman tidak memuaskan Tuhan, malah berdosa, sehingga hidup dalam kutukan seperti Yudas, sampai binasa (Roma 14:23).
- Karena melayani tanpa pengharapan.
Yeremia 48:10a,prakteknya adalah melayani dengan lalai, tidak setia.
Matius 25:26-30,kalau sudah tidak setia (malas), pasti akan jahat.
Tidak setia = tidak berguna dan akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, tanpa pengharapan.
Maleakhi 2:15-16.
Tidak setia dalam ibadah pelayanan = tidak setia dalam nikah; sebab pelayanan dengan nikah itu tidak bisa dipisahkan. Kalau setia dalam ibadah pelayanan, pasti akan setia dalam nikah.
Tidak setia = keras hati = pengkhianat, seperti Yudas, yaitu kehidupan tidak punya pengharapan dan tidak bisa diharapkan, dan hanya menuju kebinasaan (Markus 3:19).
Matius 25:21, sebaliknya, kalau kita setia maka kita akan mengalami kebahagiaan.
- Karena melayani tanpa kasih.
Prakteknya:
- Matius 25:40-46,egois = mementingkan diri sendiri.
Artinya tidak bisa memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan secara jasmani dan rohani untuk pembangunan Tubuh Kristus, mulai dari dalam rumah tangga.
Ada banyak kesibukan kita, tapi jangan sampai membuat kita egois sehingga tidak bisa memperhatikan (memberi dan mengunjungi) sesama yang membutuhkan untuk pembangunan tubuh Kristus.
Saat di tengah kesibukan sampai seperti untuk diri sendiri saja sudah tidak ada waktu, tetapi jika bisa memperhatikan sesama yang membutuhkan, sekalipun itu kecil, itu sudah merupakan perwujudan kasih yang besar.
- Yohanes 14:15,tidak taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan.
Contoh: Saul (1 Samuel 15:13-16,22-23).
Sekalipun menurut pikiran dan perasaa manusia sudah merupakan yang terbaik, tetapi jika tidak sesuai dengan firman, maka Tuhan tidak akan berkenan. Kita harus menggunakan pikiran dan perasaan Yesus yang taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Akibat tidak taat adalah jabatannya dilepas, seperti Saul dan Yudas (Matius 26:23-25). Yudas sampai pecah perutnya, masuk dalam kebinasaan.
Firman dan Perjamuan Suci adalah pertolongan terakhir dari Tuhan bagi kita, untuk kembali kepada Tuhan.
Kembali pada firman, taat dengar-dengaran = bersandar di dada Tuhan.Melayani tanpa iman, pengharapan, kasih = pelayanan tanpa buah yang tidak memuaskan Tuhan; contohnya adalah Yudas (disebut sebagai contoh dalam 3 poin di atas).
Supaya berkenan pada Tuhan dan melayani dengan benar, maka kita harus:- Melayani dengan iman = mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus.
- Melayani dengan pengharapan = melayani dengan setia dan berkobar-kobar.
Jangan gampang terhalang, sampai tidak bisa terhalang!
- Melayani dengan kasih = memberi dan mengunjungi dalam pembangunan Tubuh Kristus dan taat dengar-dengaran.
Melayani dengan iman, pengharapan, dan kasih = pelayanan Yakobus, Petrus dan Yohanes bersama Yesus yang naik ke atas gunung (
Matius 17:1-2).
Artinya adalah
pelayanan yang memuncak sampai bisa berdoa dan menyembah Tuhan = menyerahkan seluruh hidup sepenuh pada Tuhan(penyerahan mempelai / penyerahan istri terhadap suami).
Hasilnya:
- Markus 5:35-42,kita mengalami kuasa Tuhan untuk menghidupkan apa yang sudah mati, secara rohani dan jasmani.
Secara rohani, mungkin sudah mati dalam dosa-dosa; kalau mau kembali pada iman, pengharapan, dan kasih, taat dengar-dengaran maka akan bisa kembali dihidupkan, yaitu hidup benar dan suci. Aktif dalam pelayanan bukan tanda rohani hidup. Tanda kerohanian yang hidup adalah hidup benar.
- Galatia 2:9,kita dipakai sebagai tiang penopang / sokoguru dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Tiang penopang ini terutama berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
- Matius 17:2,kita mengalami kuasa keubahan hidup, dimulai dari wajah = panca indera.
Telinga jangan tuli, tetapi harus taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Mulut jangan bisu (perkataan yang tidak ada arti rohaninya), tetapi harus bisa bersaksi. Kalau tidak bersaksi, pasti akan menyangkal nama Tuhan.
Wahyu 3:8, jika telinga dan mulut diubahkan, maka Tuhan akan membukakan semua pintu-pintu, mulai dari pintu di dunia, pintu masa depan.
1 Korintus 13:12-13,sampai saat Yesus datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan, bertemu muka dengan muka.
Jika telinga dan mulut kita baik, maka Tuhan akan menjadikan semuanya baik (Markus 7:37).
Wahyu 3:12, Tuhan membuka pintu sampai pintu Sorga, sampai kita menjadi sokoguru di Yerusalem Baru, selama-lamanya tidak ada lagi air mata.
Tuhan memberkati.