Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 8:6-13 tentang keempat sangkakala yang pertama.
Ini merupakan hukuman Anak Allah atas kehidupan yang menolak sangkakala/ firman Tuhan.

Wahyu 8:6
8:6 Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.

Tujuh malaikat memegang tujuh sangkakala, berarti setiap malaikat memegang sangkakala.
Sangkakala adalah firman penggembalaan yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, dan berulang-ulang, untuk menjadi komando bagi sidang jemaat, sehingga sidang jemaat bisa masuk kandang penggembalaan.
Kandang penggembalaan dalam Tabernakel menunjuk pada Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
  • Pelita Emas menunjuk ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
  • Meja Roti Sajian menunjuk ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dnegan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci.
  • Mezbah Dupa Emas menunjuk ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

Jika tergembala, maka hasilnya:
  • Tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita mengalami ketenangan, damai sejahtera, semua enak dan ringan.
  • "Takkan kekurangan aku", yaitu pemeliharaan secara ajaib dan berlimpah, sehingga kita mengucap syukur selalu kepada Tuhan.

Zakharia 13:7-9
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Kenyataan yang ada, gembala dibunuh dan domba-domba tercerai-berai.

Matius 26:31
26:31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

Ini menubuatkan tentang Yesus sebagai Gembala Baik tetapi harus mati di kayu salib, sehingga murid-murid tercerai-berai.
Di akhir jaman, menubuatkan tentang terjadinya kegoncangan-kegoncangan dalam kandang penggembalaan. Secara jasmani terjadi kegoncangan. Secara rohani adalah kegoncangan dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Maksud setan adalah supaya domba-domba tercerai-berai dan binasa selamanya.
Tetapi maksud Tuhan adalah supaya terjadi pemisahan antara yang tidak tergoncang (tahan uji) dan yang tergoncang (tidak tahan uji).

Pemisahan dalam penggembalaan:
  1. Dua pertiga bagian menjadi domba-domba yang tercerai-berai = ranting terlepas dari pokok anggur yang benar = kehidupan yang menolak bunyi sangkakala/ firman penggembalaan.
    Akibatnya adalah kering rohani, mati rohani, sehingga mengalami hukuman sangkakala, sampai binasa selamanya.

  2. Sepertiga bagian tidak tercerai-berai, seperti ranting tetap melekat pada pokok anggur.

Ada 3 penyebab kekeringan/ kematian rohani:
  1. Hati yang keras, yang berisi keinginan daging, emosi, ambisi, tanpa kasih.
    Matius 13:5-6,20-21
    13:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
    13:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
    13:20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
    13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.

    Benih jatuh di tanah berbatu = menerima firman dengan keras hati, artinya:
    • Senang menerima firman jika cocok dengan keinginan daging.
    • Marah/ emosi jika firman Allah menunjuk dosa, apalagi jika firman diulang-ulang, karena masih mempertahankan dosa.
    Akibatnya adalah benih firman Allah tidak tertanam dalam hati, sama dengan tidak menjadi iman dalam hati, sama dengan tidak berakar.
    Jika panas terik datang, pasti menjadi kering, layu, gugur dari iman, gugur dari firman pengajaran yang benar. Sampai menjadi murtad, mencari jalan sendiri di luar firman, yang adalah jalan buntu dan kebinasaan.

    Yakobus 1:21-23
    1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
    1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
    1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.


    Yang benar adalah kita harus memiliki hati yang lembut, yaitu hati yang penuh kasih Allah. Sehingga kita bisa menerima firman pengajaran yang benar dan keras.
    Prosesnya:
    • Mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan.
    • Mengerti firman pengajaran yang benar.
    • Percaya dan yakin akan firman pengajaran yang benar. Firman tertanam dan menjadi iman, berakar dalam hati.

    • Praktek firman, sehingga menghasilkan buah-buah terang.
      Efesus 5:8-10
      5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
      5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
      5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.

      Yaitu:
      • Buah kebenaran, yaitu segala aspek hidup kita harus benar, sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
      • Buah kebaikan, yaitu hanya berbuat baik, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.
      • Buah keadilan, yaitu tidak memihak siapa pun, melainkan hanya memihak Tuhan dan firman pengajaran yang benar.
      Buah-buah terang akan berkenan kepada Tuhan, sehingga kita bisa mengenyangkan dan memuaskan Tuhan.
      Maka pasti Tuhan juga akan mengenyangkan dan memuaskan kita, sehingga kita tidak mencari kepuasan lain di dunia.

  2. Ranting yang terlepas dari pokok = tidak tergembala.
    Yohanes 15:6
    15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

    Kehidupan yang tidak tergembala digambarkan dengan dua hal:
    • Seperti ranting terlepas dari pokok anggur yang benar = tidak digembalakan oleh pribadi Yesus/ firman pengajaran yang benar.
      Mungkin mengaku tergembala, tetapi sebenarnya hanya tergembala pada manusia dengan ajaran-ajaran palsu, atau digembalakan oleh maut.

      Mazmur 49:15
      49:15 Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.

      Akibatnya adalah kering rohani, dimulai dengan berdusta.

      Yohanes 15:6
      15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

    • Seperti pohon ara ditanam di pinggir jalan, yaitu beredar-edar.
      Artinya adalah meninggalkan kandang penggembalaan karena mencari kepentingan-kepentingan jasmani (keuangan, kedudukan, dll).

      1 Petrus 5:8
      5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

      Kalau beredar-edar, maka akan bertemu dengan singa setan dengan dua kekuatan:
      • Auman singa setan yang menggoyahkan iman, sehingga bimbang terhadap auman singa Yehuda/ firman pengajaran yang benar.
        Kalau sudah bimbang, akhirnya akan meninggalkan firman pengajaran yang benar, gugur dari iman, kering sampai mati rohani.

      • Mulut yang menelan = menjatuhkan dalam dosa sampai puncaknya dosa.

      Pohon ara ditanam di pinggir jalan juga berarti berada di kandang penggembalaan, tetapi tidak makan firman penggembalaan, malah mengkritik, bosan, mengantuk, dll, karena sering mendengar suara asing dan suara daging.

      Matius 26:23-25
      26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
      26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
      26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."


      Akibatnya:
      • Yudas Iskariot mendapat uang, tetapi hanya untuk membeli tanah kuburan. Ini menunjuk pada suasana mati rohani, suasana maut/ kutukan.
      • Yudas Iskariot isi perutnya terburai, artinya segala dosa sampai puncaknya dosa yang tersembunyi akan dibuka secara terang-terangan, tetapi tidak ada lagi pengampunan.

  3. Egois, kepentingan diri sendiri.
    Hagai 1:2-4,11
    1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
    1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
    1:4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
    1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."


    Prakteknya adalah:
    • Mengutamakan kepentingan jasmani lebih dari kepentingan rohani/ kepentingan Tuhan, sehingga tidak mau masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    • Selalu menunda-nunda waktu/ selalu lambat untuk melakukan perkara rohani.

    Yohanes 1:48-51
    1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
    1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
    1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
    1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."


    Hagai 1:11
    1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

    Kalau tidak aktif dalam pembangunan tubuh Kristus, hanya puas dengan perkara jasmani, maka cepat atau lambat pasti akan kering jasmani dan kering rohani, jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa.

    Hagai 1:14
    1:14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,

    Sikap terhadap pembangunan tubuh Kristus adalah:
    • Semangat, setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir.

    • Kuat dan teguh hati, berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran.
      Hagai 2:5
      2:5 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,

      Kita tidak putus asa, tidak kecewa, tidak tinggalkan Tuhan menghadapi apa pun juga. Kita tidak bangga akan sesuatu, sehingga tidak lupa Tuhan. Kita selalu mengucap syukur dan menyembah Tuhan.

      2 Tawarikh 15:7
      15:7 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"

      Hagai 2:24
      2:24 Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel, hamba-Ku--demikianlah firman TUHAN--dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

      Hasilnya adalah cincin meterai, yaitu kasih setia Tuhan yang tidak bisa diganggu-gugat, tidak bisa digeser oleh apa pun juga.

      Kidung Agung 8:5-6
      8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
      8:6 --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!


      Posisi kehidupan yang memiliki cincin meterai adalah seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.

      Yesaya 46:3-4
      46:3 "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
      46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.


      Hasilnya adalah:
      • Tuhan bertanggung-jawab atas hidup dan mati kita.
        Tangan kasih setia Tuhan sanggup memelihara hidup kita yang tidak berdaya di tengah padang gurun dunia.
        Tangan kasih setia Tuhan yang menentukan batas hidup kita di bumi. Dia yang membela hidup kita, sehingga kita tidak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun juga.

      • Tangan kasih setia Tuhan yang sekuat maut sanggup memikul segala letih-lesu, beban berat, susah payah, sehingga kita merasa damai sejahtera. Semua menjadi enak dan ringan, semua selesai tepat pada waktuNya.

      • Tangan kasih setia Tuhan yang sekuat maut sanggup menyelamatkan dan mengubahkan hidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Dimulai dengan menjadi jujur dan percaya.

        1 Timotius 1:12-15
        1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
        1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
        1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
        1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.


        Sampai diubahkan menjadi sama sempurna seperti Dia saat kedatanganNya kedua kali.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 12 Maret 2024 (Selasa Sore)
    ... yang sempurna. ayat Kota di atas gunung yang besar lagi tinggi. ayat Kota penuh kemuliaan Allah. Petrus - Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan bagaimana Ia ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Februari 2023 (Sabtu Sore)
    ... pandangan rohani supaya bisa menerima dan memiliki Yesus sebagai Anak Daud Tuhan Raja segala raja dan Imam Besar yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa. Markus - . Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juli 2015 (Senin Sore)
    ... dahulu membenci Aku dari pada kamu. Isi dunia yang pertama kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Kehidupan yang tersesat--disesatkan oleh dunia--ada kebencian baik dengan alasan maupun tanpa alasan. Kebencian yang pertama kali memang ada alasannya tetapi jika dipertahankan terus maka kebencian ini akan meningkat sampai kebencian tanpa alasan. Kalau menyimpan kebencian inilah tanda bahwa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 Oktober 2016 (Minggu Siang)
    ... takut ' auman singa membuat semua yang di hutan menjadi takut dan gentar. Begitu juga pemberitaan firman mempelai firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua seharusnya membuat kita menjadi gentar terhadap TUHAN sehingga kita bisa menyadari dan mengakui dosa. Kita datang beribadah bukan untuk tertawa-tawa tetapi ada rasa ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 06 April 2016 (Rabu Malam)
    ... dosa bahkan daging justru mendorong kita untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kita sadar itu dosa dan tidak boleh dilakukan tetapi daging tidak mampu. Sebab itu malam ini kita mohon Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra untuk membantu ktia mematikan perbuatan dosa sampai puncaknya dosa sehingga ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Agustus 2009 (Rabu Sore)
    ... dengan langit dan bumi yang berlalu. Jadi kalau tidak mengalami pembaharuan maka kita akan berlalu seperti dunia ini. Korintus - ay. - tidak ada ikatan dengan apapun yang ada di dunia ini. ay. yang harus dibaharui adalah PERHATIAN kita. Perhatian kita sekarang terutama kepada perkara Tuhan perkara yang tidak berlalu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2016 (Senin Sore)
    ... tanah Midian. Di situ ia memperanakkan dua orang anak laki-laki. . Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. . Musa heran tentang penglihatan itu dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 08 Agustus 2009 (Sabtu Sore)
    ... antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita sebagai Mempelai WanitaNya. Jadi nikah anak-anak Tuhan ini bukan hanya sampai di bumi tapi sampai kedatangan Tuhan kedua kali. Sementara rencana Tuhan begitu mulia antikris berusaha merusak nikah anak Tuhan supaya tidak bisa kembali ke Firdaus melainkan masuk kebinasaan selama-lamanya. Markus siapa yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Desember 2010 (Rabu Sore)
    ... sekarang telah menjadi umat-Nya yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Kita yang dulu bukan umat Allah tapi kalau kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan itu adalah kemurahan Tuhan pada kita. Jadi menyuruh orang lain memanggil Yesus sama dengan tidak menghargai panggilan Tuhan tidak menghargai korban Kristus sebab ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 November 2019 (Minggu Pagi)
    ... kepada kita supaya Tidak tersesat oleh ajaran lain ajaran palsu ajaran di luar Alkitab. Tidak liar. Kita bisa memiliki mata hati yang terang. Efesus - Karena itu setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.