Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 4-5 tentang tabut/ peti dari Tabut Perjanjian, yaitu gereja Tuhan yang sempurna.
Wahyu 6 tentang tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah.
Wahyu 7 tentang buli-buli emas berisi manna.
Wahyu 8-9 tentang dua loh batu

Ibrani 9:4
9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Tabut/ peti dari Tabut Perjanjian berisi tongkat Harun, buli-buli emas, dan dua loh batu.
Jadi, gereja Tuhan yang sempurna berisi:
  1. Buli-buli emas berisi manna = iman yang sempurna/ permanen.
  2. Tongkat Harun yang bertunas, berbunga, berbuah = pengharapan yang sempurna/ permanen.
  3. Dua loh batu = kasih Allah yang sempurna/ permanen.
    Kasih itu kekal, sehingga gereja Tuhan akan mencapai hidup kekal selamanya.

Proses gereja Tuhan mencapai iman, pengharapan, dan kasih yang sempurna, sehingga hidup kekal selamanya:
  1. Gereja Tuhan harus memiliki dasar yang kuat (Halaman).
    Prakteknya:
    • Iman, percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat (Pintu Gerbang)
      Roma 10:17
      10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Roh Kudus menolong kita untuk mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti firman.
      Roh Kudus menolong kita untuk percaya dan yakin pada firman Allah, sehingga firman menjadi iman di dalam hati. Kita percaya dan yakin pada firman Allah. Kita percaya dan yakin pada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Ini sama dengan membuka pintu gerbang Sorga.

    • Bertobat (Mezbah Korban Bakaran).
      Saat hati percaya, maka mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama (salib). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita mati terhadap dosa, sama dengan dosa-dosa dibakar di atas Mezbah Korban Bakaran di kayu salib.

    • Baptisan air (Kolam Pembasuhan).
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga keluar dari dalam air bersama Yesus dan langit terbuka.

    • Baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah).
      Gereja Tuhan/ kita semua harus mengalami kelahiran baru dari air dan Roh Kudus, sehingga pintu Sorga benar-benar terbuka bagi kita.

      Yohanes 3:3,5
      3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
      3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.


      Hasilnya:
      • Kita bisa melihat Kerajaan Sorga, artinya memikirkan perkara Sorga/ perkara rohani lebih dari perkara dunia. Sehingga kita tidak mau berbuat dosa, tidak mau mengikuti keinginan dosa.

      • Kita bisa masuk Kerajaan Sorga yang kekal, artinya kita mencari lebih dahulu Kerajaan Sorga dan kebenarannya, sama dengan menjadi hamba Tuhan/ imam dan raja yang beribadah melayani dengan setia dan benar. Sehingga kita menjadi senjata kebenaran.

        Roma 6:12-14
        6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
        6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
        6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.


        Kalau kita sudah menjadi senjata kebenaran, maka kita hidup dalam kasih karunia/ salib Tuhan. Kita tidak lagi kuatir dengan perkara dunia. Kita tidak bisa dihalangi/ dikalahkan oleh apa pun di dunia, sehingga bisa beribadah melayani sampai garis akhir. Di mana pun, kapan pun, situasi apa pun, kita bisa hidup dari salib Tuhan secara berkelimpahan, sampai hidup kekal selamanya.

  2. Gereja Tuhan harus diisi benih ilahi (Ruangan Suci).
    Ruangan Suci menunjuk kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
    • Meja Roti Sajian adalah ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita sedang diisi dengan firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci, sehingga:
      • Firman pengajaran yang benar mendarah-daging dalam gereja Tuhan.
      • Kita memiliki iman yang teguh, yang suci, yang kuat, tahan uji menghadapi apa pun juga. Kita tidak goyah, tidak rubuh, tidak gugur, menghadapi pencobaan di segala bidang, menghadapi dosa sampai puncaknya dosa. Kita menjadi gereja Tuhan yang selalu menang bersama Tuhan.

    • Pelita Emas adalah ketekunan dalam Ibadah Raya. Kita sedang diisi dengan Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus, sehingga gereja Tuhan menjadi setia dan taat. Ini sama dengan memiliki pengharapan, seperti pelita tetap menyala. Kita menjadi terang kesaksian di mana pun berada. Kita tetap kuat untuk menantikan kedatangan Yesus kedua kali.

    • Mezbah Dupa Emas adalah ketekunan dalam Ibadah Doa. Kita sedang diisi dengan kasih Allah, sehingga kita bisa saling mengaku dan saling mengampuni. Maka darah Yesus membasuh dosa-dosa kita, sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.

    Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, gereja Tuhan diisi dengan benih ilahi secara terus-menerus, sehingga gereja Tuhan memiliki iman, pengharapan, dan kasih yang semakin meningkat sampai suatu waktu mencapai kesempurnaan.

  3. Gereja Tuhan harus memiliki iman, pengharapan, dan kasih yang permanen/ sempurna (Ruangan Maha Suci).
    • Meja Roti Sajian meningkat menjadi buli-buli emas berisi manna, yaitu iman yang permanen/ sempurna.
      Yakobus 2:20-22
      2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
      2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
      2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.


      Perbuatan iman Abraham:
      • Mengembalikan perpuluhan milik Tuhan, sebagai pengakuan bahwa hidupnya dari raja Salem (Tuhan) bukan dari raja Sodom.
        Kejadian 14:17-20
        14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
        14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
        14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
        14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.


        Keluaran 16:33,36
        16:33 Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
        16:36 Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

        Perpuluhan adalah pengakuan bahwa semua yang kita terima adalah dari Tuhan.

      • Mempersembahkan Ishak, anaknya yang tunggal = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

    • Pelita Emas meningkat menjadi tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah, yaitu pengharapan yang permanen/ sempurna.

    • Mezbah Dupa Emas meningkat menjadi dua loh batu, yaitu kasih yang sempurna.
      Ada 2 macam dua loh batu:
      • Dua loh batu mula-mula yang dipecahkan, menunjuk Yesus sebagai perwujudan kasih Allah yang sempurna, tetapi harus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita.
        Keluaran 32:19
        32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

      • Dua loh batu yang baru (sama dengan yang mula-mula) ditandai dengan muka Musa yang bercahaya.
        Keluaran 34:1,29
        34:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.
        34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai--kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.

        Batunya dari dunia, menunjuk pada manusia keras hati yang berdosa, yang dibentuk sampai menjadi sempurna seperti Yesus.

        Prosesnya adalah lewat penebusan, pemahatan/ penyucian, dan penulisan.

        Wahyu 8:3
        8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

        Lewat doa penyembahan, Tuhan sedang menulisi dua loh batu yang baru, yaitu menuliskan kasihNya dalam kehidupan kita.

      Lukas 10:25-29,36-37
      10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
      10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
      10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
      10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
      10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"

      10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
      10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"


      Ahli Taurat menunjuk pada kehidupan yang tahu banyak tentang firman tetapi tidak praktek, atau prakteknya beda. Inilah batu keras.
      Tandanya adalah:
      • Tidak taat.
      • Mencobai Yesus: mengkritik firman, berdebat, berdiskusi, berbantah-bantah, saling menjatuhkan.
      • Membenarkan diri sendiri, tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain/ menyalahkan Tuhan.
        Akibatnya adalah tanpa kasih kepada sesama dan tanpa kasih kepada Tuhan, sama dengan tanpa kasih sempurna.

      Kehidupan yang mau ditebus, disucikan, dan ditulisi oleh kasih Allah, akan bisa mendengar dan dengar-dengaran pada firman Allah. Ini sama dengan kehidupan yang memiliki kasih Allah yang sempurna. Buktinya:
      • Bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, dengan segenap tubuh, jiwa, roh.
      • Bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bisa memberi dan mengunjungi.
        Roma 13:8
        13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

        Kita harus bergumul untuk membereskan hutang kepada sesama, terutama hutang dosa, lewat saling mengaku dan saling mengampuni. Kita bisa berbuat benar dan baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Maka Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita. Sampai di atas kayu salib, Tuhan berseru "Sudah selesai".

      Yohanes 20:11-16
      20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
      20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
      20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
      20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
      20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

      20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

      Maria Magdalena seorang kaya tetapi menangis, artinya kekayaan tidak bisa menjamin kebahagiaan, tidak bisa menyelesaikan masalah, tidak bisa menghapus air mata.
      Menangis adalah karena ada jarak dengan Tuhan.

      Maria memang sudah disucikan dari 7 setan, tetapi harus ada penyucian lebih mendalam, yaitu:
      • Tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Jangan terpisah sedikit pun.
      • Penyucian dari dosa kebenaran diri sendiri.
        Wanita harus banyak berdiam diri, banyak koreksi diri, tidak berprasangka buruk kepada orang lain.

      Saat penyucian sedalam-dalamnya, saat kita ditulisi kasih Tuhan, maka kita mengenal Tuhan dan Tuhan mengenal kita sedalam-dalamnya. Tuhan bergumul untuk menghapus segala air mata kita.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2022 (Minggu Siang)
    ... ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. . Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub yang turut ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019 (Rabu Sore)
    ... . Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael pemimpin besar itu yang akan mendampingi anak-anak bangsamu dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Februari 2022 (Selasa Sore)
    ... kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. Undangan Tuhan kepada manusia darah daging yang berdosa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Mei 2018 (Rabu Sore)
    ... datangpun masih hampir tenggelam apalagi kalau tidak ada perahu lain pasti tenggelam Simon juga ikut tenggelam. Banyak kali kita salah di sini. Kami hamba Tuhan anak-anak Tuhan dan pelayan Tuhan saat diberkati dan ditolong Tuhan justru salah yaitu merasa semua itu dari diri sendiri yang bekerja keras sehingga tidak mau membagi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 November 2022 (Sabtu Sore)
    ... ADA PENYUCIANMemberi adalah penyucian hati--tadi tentang memberikan milik Kaisar dan milik Allah. Matius . Yesus berkata kepadanya Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Mengapa harus ada penyucian hati Karena hati pelayan Tuhan ditempati oleh burung--roh najis--dan serigala--roh jahat. Roh najis mengarah pada ...
  • Ibadah Kunjungan Singapura II, 15 Mei 2013 (Rabu Pagi)
    ... membawa kamu ke tempat-Ku supaya di tempat di mana Aku berada kamupun berada. Yesus terangkat ke Surga untuk menyediakan tempat bagi kita di Surga dan sesudah itu Dia akan datang kembali kedua kali untuk mengangkat kita ke Surga sehingga di mana Yesus berada di situ kita berada. Artinya kita menyatu dengan ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Agustus 2010 (Selasa Sore)
    ... ia dilahirkan buta Jawab Yesus Bukan dia dan bukan juga orang tuanya tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku selama masih siang akan datang malam di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Istilah 'kita' Yohanes artinya Yesus dengan manusia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 November 2018 (Minggu Siang)
    ... dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Di dalam kandang penggembalaan tubuh jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal tidak bisa diterkam oleh serigala kita benar-benar dilindungi. Kalau di luar kandang pasti diterkam serigala. Semakin hebat kalau dombanya gemuk tidak akan bisa lari semakin ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Desember 2023 (Minggu Siang)
    ... Ia dicaci maki Ia tidak membalas dengan mencaci maki ketika Ia menderita Ia tidak mengancam tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil. . Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib supaya kita yang telah mati terhadap dosa hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Juli 2016 (Senin Sore)
    ... Allah. Ayat harus sampai ke Yerikho. Ayat dan harus menyeberangi sungai Yordan. Setelah itu baru terangkat ke sorga ayat . Inilah proses Elia naik ke sorga. Kita sudah pelajari tahap pertama yaitu harus sampai ke Gilgal. Di sini terjadi penyunatan untuk menghapuskan cacat cela. Sekarang menunjuk pada baptisan air dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.